Dosen Pengampu:
MARLINA (2109060006)
LAYLATUL QADARSIH(2109060008)
FAKULTAS KESEHATAN
MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho
allah swt. Yang telah meridhoi kami, memberikan kesehatan, dan kesejahteraan
pada kami dalam menyelesaiakan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan
tidak lupa pula kita haturkan shalawat beserta salam kepada nabi besar kita
muhammad shalallahu 'alaihi wasalam yang telah membawa umatnya dari zaman
2
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih atas bimbingan dari
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang mesti kami perbaiki
kedepannya, maka dari itu kami selaku pemilik makalah meminta saran dan
Penulis
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
3
mempengaruhi....................................................................................4
A. Kesimpulan..........................................................................................17
B. Saran....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kondisi terpenuhinya kebutuhan bagi rumah tangga tidak hanya jumlah yang
cukup tetapi juga harus aman, bermutu, bergizi dan beragam. Dengan harga
yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Secara lebih aktual kondisi
ketahanan pangan kearah yang lebih maju tentunya menjadi aspek prioritas
4
pembangunan agar mampu bersaing dalam perekonomian nasional. Dengan
(Anonimous,1999).
bahan pangan, keamanan pangan, serta aspek distribusi. Dalam tingkat rumah
pokok juga tidak terlepas dari unsur-unsur seperti politik, ekonomi, sosial dan
5
politik, ekonomi, sosial dan budaya.Pemerintah indonesia juga sudah
potensi SDA yang cukup melimpah jika bisa dimanfaatkan dengan baik
ketahanan pangan.
B. Rumusan Masalah
berikut:
mempengaruhi?
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
mempengaruhi
1. Ketahanan Pangan
orang dan negara setiap saat tercermin dari makanan bergizi, aman,
7
a. United Nations’ Committee on World Foods Security Komite PBB
secara berkelanjutan.
8
masyarakat, untuk mewujudkan status gizi yang baik agar dapat
untuk masyarakat
masyarakat;
9
pasar dalam negeri dan luar negeri;
b. Teknologi
10
dalam rekayasa pangan juga diperlukan dalam hal ini untuk
pangan.
c. Lahan Pertanian
pangan. Tanpa adanya sarana dan prasarana publik yang baik, proses
2019).
negara terpenuhi. Aspek ini ada empat poin yakni kondisi ekonomi,
11
politik, sosial dan keamanan. Sebab, apabila dari keempat aspek
masyarakat yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.
yang cukup, mutu yang layak, aman dan didasarkan pada optimalisasi
pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi
efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat
12
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu
tahun 1996, ada 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi
ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke
keamanan pangan.
pedesaan dan untuk di daerah perkotaan, masih banyak juga penduduk yang
13
ketergantungan pada siapapun dan tidak ada satu pihakpun yang dapat
keada para petani. Sektor swasta dan para pebisnis juga punya peranan yang
industri pertanian serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Selain itu,
kebijakan harga dan kebijakan pro rakyat dari pemerintah juga dapat
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
14
Tiga pilar dalam ketahanan pangan yang terdapat dalam definisi tersebut
fisik maupun ekonomi, dan stabilitas (stability) yang harus tersedia dan
terjangkau setiap saat dan setiap tempat. Apabila ketiga pilar ketahanan
terjadi apabila salah satu unsur ketahanan pangan tersebut terganggu. Namun
ditekankan pada unsur penyediaan dan harga saja, atau bahkan ada yang
bersama-sama dan seimbang. Pilar ketersediaan dapat dipenuhi baik dari hasil
produksi dalam negeri maupun dari luar negeri. Pilar keterjangkauan dapat
dilihat dari keberadaan pangan yang secara fisik berada di dekat konsumen
pasokan dan stabilitas harga yang dapat diharapkan rumah tangga setiap saat
15
318,96 juta jiwa. Jumlah yang sangat besar ini tentu harus didukung oleh
utama sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal. Oleh
masa yang akan datang. Sebab, pangan, baik dari sisi produksi, distribusi,
maupun konsumsi, sangat erat kaitannya dengan dimensi sosial, ekonomi dan
politik rakyat. Pendek kata, pangan merupakan urusan yang sangat strategis
dan kompleks, yang keberadaannya ikut menentukan masa depan bangsa dan
16
sistem kelembagaan pangan. Tiap-tiap sistem tersebut ditopang oleh sub-sub
tak sejalan atau bahkan saling berkompetisi antara satu dengan yang lainnya.
juga lahir melalui hasil dari proses interaksi antaraktor. Kompetisi antaraktor
daerah yang akan menjadi kawasan pertanian yang dikelola mulai hulu
hingga hilir, mulai tanam hingga penjualan, yang dilakukan secara sinergi dan
bawang putih dan kentang. Food estate di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan
dikembangkan untuk padi dan jagung. Ke depan, kawasan food estate perlu
17
padi di Maluku, termasuk Pulau Buru.
terhadap komoditas strategis seperti beras, jagung, kedelai, gula, daging sapi,
minyak goreng, bawang merah, bawang putih, daging dan telur ayam, serta
keamanan (quality and safety). ragam, mulai dataran rendah, dataran tinggi,
jagung, dan kedelai. Sementara dataran tinggi cocok untuk sayur-sayuran dan
lokal dan berbagai inovasi secara simultan sesuai kebutuhan pasar. Untuk
lahan dan luasannya di Indonesia yang terus berubah. Peta eksisting pangan
18
kebutuhan mendesak yang perlu disiapkan sedini mungkin. Rencana
perluasan on-farm yang dilakukan dalam lahan budi daya dan off-farm
pangan melalui pilar ketahanan pangan, yang terdiri dari tersedianya pangan
masing, dan mengajak kepada masyarakat agar mengubah pola pikir, bahwa
19
banyak sumber pangan lokal lainnya yang memiliki nilai gizi yang setara
dengan beras seperti sagu, umbian, jagung dan lainnya. "Oleh sebab itu, saya
produksi bahan pangan baik dari sumber protein hewani maupun nabati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
semua orang dan negara setiap saat tercermin dari makanan bergizi, aman,
jumlah yang cukup tetapi juga harus aman, bermutu, bergizi dan beragam.
Dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Secara lebih aktual
20
kondisi ketahanan pangan sangat berpacu pada komitmen pemerintah.
terpenuhi.
B. Saran
banyak kekurangan yang mesti kami perbaiki kedepannya, maka dari itu kami
selaku pemilik makalah meminta saran dan perbaikan yang membangun demi
kebaikan bersama
DAFTAR PUSTAKA
21
2009. Gizi Dan Pangan, 1(1), 57–63.
Kustiari, R., Sosial, P., Dan, E., Pertanian, K., Penelitian, B., Pengembangan, D.
Food and Agriculture Organization. 1997. World Food Summit, FAO, Rome.
The Aggregate Household Security Index and The Sixth World Food
22