Disusun Oleh :
Nama: Rifki Wahyu Hendarwan
Nim: 2109060004
Kelas: A (4)
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT. Yang telah meridhoi saya, memberikan kesehatan, dan kesejahteraan pada saya
dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan tidak lupa pula kita
haturkan shalawat beserta salam kepada nabi besar Muhammadin Shalallah ‘Alaihi
Wasallam dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Makalah ini
berisikan materi tentang PATOFISIOLOGI DIABETES MELLITUS, tidak lupa pula
saya ucapkan terimakasih atas bimbingan dari ibu Dwi Lestari, S.Gz., M.PH selaku dosen
pembimbing patofisiologi penyakit degeratif saya dalam pembuatan makalah ini.
Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya menyadari sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang mesti saya perbaiki
kedepannya, maka dari itu saya selaku pemilik makalah meminta saran dan perbaikan
yang membangun demi kebaikan bersama.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...............................................................................................................4
A. Anatomi Pangkreas...........................................................................................................5
E. Patofisiologi......................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memililki fungsi utama yakni
untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
(www.klik dokter.com).
B. Tujuan Penulisan
4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Anatomi Pangkreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi utama yakni
untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Kalenjar pankreas terletak pada bagian belakang lambung dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari). Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk
seperti pulau pada peta, karena itu acapkali disebut pulau-pulau Langerhans. Dinamakan
Langerhans atas penemunya, Paul Langerhans pada tahun 1869. Setiap pulau berisikan
sel beta yang berfungsi mengeluarkan hormon insulin. Dimana hormon insulin
memegang peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.
Tiap pankreas mengandung lebih kurang 100.000 pulau Langerhans dan tiap
pulau berisi 100 sel beta. Disamping sel beta ada juga sel alfa yang memproduksi
glukagon yang bekerja sebaliknya dari insulin yaitu mengingkatkan kadar glukosa darah.
Juga ada sel delta yang mengeluarkan somatostatin. ( Selain itu terdapat sel f
menghasilkan polipeptida pankreatik, yang berperan mengatur fungsi eksokrin pancreas.
(dr Jan Tamboyang,:2001:75)
A.1. Glucagon
Sasaran utama glikagon adalah hati, dengan Merombak glikogen menjadi
glukosa(glikogenolisis).
Sintesis glukosa dari asam laktat dan dari molekul non-karbohidrat seperti asam
lemak dan asam amino(glukoneogenesis)
Pembebasan glukosa ke darah oleh sel-sel hati, sehingga gula darah naik Sekresi
glucagon dirangsang turunnya kadar gula darah, juga naiknya kadar asam amino
darah(setelah makan banyak protein). Sebaliknya dihambat oleh kadar gula darah
yang tinggi oleh somatosmatin.
A.2. Insulin
Insulin merupakan protein kecil dengan molekul 5808 untuk insulin manusia.
Insulin terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan
disulfide. Sebelum insulin dapat berfungsi dia harus berikatan dengan protein reseptor
yang besar didalam membrane sel.(Guyton,699)
5
Efek insulin yang paling jelas adalah setelah makan. Efek utamanya adalah
menurunkan kadar gula darah, juga mempengaruhi metabolism protein dan lemak.
Penurunan kadar gula darah terjadi karena transport membrane terhadap glukosa ke
dalam sel meningkat, khususnya ke dalam sel-sel otot. Insulin menghambat
perombakan glikogen menjadi glukosa dan konversi asam amino atau asam lemak
menjadi glukosa; jadi menghambat aktivitas metabolic yang dapat meningkatkan
glukosa darah. Setelah glukosa masuk kedalam sel-sel sasaran, insulin mempengaruhi
Salah satu efek insulin yang terpenting adalah untuk menyebabkan absorber
bagian terbesar glukosa setelah makan untuk disimpan hamper segera didalam hati dalam
bentuk glikogen. Kemudian diantara waktu makan, bila insulin tidak tersedia dan
konsenttrasi darah mulai menurun, maka glikogen hati kembali dipecah menjadi glukosa,
yang dilepaskan kembali ke dalam darah untuk menjaga konsentrasi gula darah agar tidak
turun terlalu rendah.
6
Kemudian kurangnya insulin membalikkan semua efek yang tercatat diatas untuk
penyimpanan glikogen
Kurangnya insulin juga mengaktivasi enzim fosforilasi, yang menyebabkan
pemecahan glikogen menjadi glukosa fosfat
Enzim glukosa fosfatase menyebabkan gugus fosfat pecah dari glukosa dan ini
memungkinkan glikosa bebas berdifusi kembali ke darah.
Jadi hati mengambil glukosa dari darah bila berlebihan setelah makan dan
mengembalikannya kedalam darah bila ia diperlukan diantara waktu makan. Biasanya,
sekitar 60 % glukosa dari makanan yang disimpan dengan cara ini didalam hati dan
kemudian kembali lagi.
Insulin juga meningkatkan konversi glukosa hati menjadi asam lemak dan asam
lemak ini diangkut lagi kedalam jaringan adipose serta disimpan sebagai lemak.Insulin
juga menghambat glukoneogenesis. Ini terutama terjadi dengan menurunkan jumlah dan
aktivitas enzim hati yang diperlukan untuk glukoneogenesis.(Guyton:704).
Sekresi insulin terutama diatur oleh konsentrasi glukosa darah. Akan tetapai, asam
amino darah dan factor-faktor lain juga memiliki peranan penting. Kadar glukosa darah
normal waktu puasa adalah 80-90mg/100ml darah, kecepatan sekresi insulin minimum.
Waktu glukosa darah meningkat diatas 100mg/100ml darah, kecepatan sekresi insulin
meningkat cepat, mencapai puncaknya yaitu 10 sampai 20 kali tingkat konsentrasi
glukosa darah antara 300 sampai dan 400 mg/100ml. Selain sekresi insulin dirangsang
oleh glukosa, kebanyakan asam amino mempunyai efek yang sama.
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif . Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan
kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Noer, 2003
dalam www.trinoval.web.id). Diabetes mellitus adalah penyakit dimana penderita tidak
bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya. Tubuh akan selalu kekurangan ataupun
7
kelebihan gula sehingga mengganggu system kerja tubuh secara keseluruhan (FKUI,
2001 dalam www.trinoval.web.id).
Diabetes ini dikenal sebagai tipe juvenile onset dan tipe dependen insulin,
namun kedua tipe ini dapat muncul pada sembarang usia. Insidens tipe 1 sebanyak
30.000 kasus baru setiap tahunnya dan dapat dibagi dalam dua subtype yaitu
autoimun akibat disfungsi autoimun dengan kekurangan sel-sel beta dan idiopatik
tanpa bukti adanya autoimun dan tidak diketahui sumbernya. Sub tipe ini lebih
sering timbul pada etnik keturunan Afrika-Amerika dan Asia.
E. Patofisiologi
Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi
cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein
tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi. Hiperglikemia yang
lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada
saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu efek insulin yang terpenting adalah untuk menyebabkan absorber
bagian terbesar glukosa setelah makan untuk disimpan hamper segera didalam hati dalam
bentuk glikogen. Kemudian diantara waktu makan, bila insulin tidak tersedia dan
konsenttrasi darah mulai menurun, maka glikogen hati kembali dipecah menjadi glukosa,
yang dilepaskan kembali ke dalam darah untuk menjaga konsentrasi gula darah agar tidak
turun terlalu rendah.
B. Saran
Adapun makalah yang kami sajikan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
menerima kritik dan saran sebanyak-banyaknya demi kemajuan kami kedepannya .
11
DAFTAR PUSTAKA
Rengganis, Iris dkk. 2007. Bunga Rampai Masalah Kesehatan Dari Dalam Kandungan Sampai
Lanjut Usia. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
www.oketips.com. Tips Kesehatan: Mengulas Sejarah Penyakit Diabetes Mellitus (diakses pada
13 Desember 2011, 10.30 am)
12