Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. Yunita Afrida Makai 1701034
2. Yuna Faujiah 1801010
3. Martina Y. Watem 1801021
4. Nurul Hidayat 1801052
5. Nurjanah 1801004
6. Jody Supriadi 1801018
7. Citra Sangjaya Putri 1701008
8. Amriani 1801047

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah karena berkat
kemurahan-Nya tugas dengan judul “Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus”   ini
dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.

Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.

Kami sadari pula, bahwa dalam  pembuatan makalah ini  tidak lepas dari bantuan
berbagai  pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Nabire, 22 September 2021

Kelompok I
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Konsep Dasar Medik


1.      Pengertian Diabetes Mellitus
a.       Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan
berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis (Barbara C. Long, 1995).
b.      Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia
yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak
adekuat (Brunner dan Sudarta, 1999).
c.       Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang
disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-
sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
d.      Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di
seluruh dunia dengan prevalensi penduduk yang bervariasi dari 1 – 6
% (John MF Adam).

2.      Anatomi Fisiologi Pankreas


Pankreas adalah kelenjar majemuk bertanda dan strukturnya sangat
mirip dengan kelenjar ludah, panjang kira-kira 15 cm berat 60 – 100 gram.
Letak pada daerah umbilical, dimana kepalanya dalam lekukanduodenum
dan ekornya menyentuh kelenjar lympe, mengekskresikannya insulin dan
glikogen ke darah.
Pankreas terdiri dari tiga bahagian yaitu :
a.       Kepala pankreas merupakan bahagian paling besar terletak di
sebelah kanan umbilical dalam lekukan duodenum.
b.      Badan pankreas merupakan bagian utama organ itu letaknya
sebelah lambung dan depan vertebra lumbalis pertama.
c.       Ekor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang
sebenarnya menyentuh lympa.
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu :
a.       Acini yang menyekresi getah pencernaan ke duodenum.
b.      Pulau langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar,
tetapi menyekresi insulin dan glukogen langsung ke darah.
Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel
alfa, beta dan delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan
sifat pewarnaannya. Sel beta mengekresi insulin, sel alfa mengekresi
glukagon, dan sel-sel delta mengekresi somatostatin.

Fungsi pancreas ada dua, maka disebut organ rangka, yaitu :


a.       Fungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk
getah pancreas berisi enzim dan elektrolit. Jenis-jenis enzim dari pancreas
adalah :
1.)    Amylase ; menguraikan tepung menjadi maltosa atau maltosa
dijadikan polisakarida dan polisakarida dijadikan sakarida kemudian
dijadikan monosakarida.
2.)    Tripsin ; menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian menjadi
asam amino.
3.)    Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemak
dan gliserol gliserin.
b.      Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon dalam
pulau langerhans yaitu kelompok pulau-pulau kecil yang tersebar antara
alveoli-alveoli pancreas terpisah dan tidak mempunyai saluran.
Oleh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans langsung
diserap ke dalam kapiler darah untuk dibawa ke tempat yang membutuhkan
hormon tersebut. Dua hormon penting yang dihasilkan oleh pancreas adalah
insulin dan glucagon

1).    Insulin
Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya 5808 untuk manusia.
Insulin terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh
ikatan disulfide. Sekresi insulin diatur oleh glukosa darah dan asam amino
yang memegang peranan penting. Perangsang sekresi insulin adalah glukosa
darah. Kadar glukosa darah adalah 80 – 90 mg/ml.
Mekanisme untuk mencapai derajat pengontrolan yang tinggi yaitu :
a.)    Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yaitu meningkatkan
konsentrasinya setelah makan, sekresi insulin juga meningkat sebanyak 2/3
glukosa yang di absorbsi dari usus dan kemudian disimpan dalam hati dengan
bentuk glukagon.
b.)    Sebagai sistem umpan balik maka mempertahankan glukosa darah normal.
c.)    Pada hypoglikemia efek langsung glukosa darah yang rendah terhadap
hypothalamus adalah merangsang simpatis. Sebaliknya epinefrin yang
disekresikan oleh kelenjar adrenalin masih menyebabkan pelepasan glukosa
yang lebih lanjut dari hati. Juga membantu melindungi terhadap hypoglikemia
berat.
Adapun efek utama insulin terhadap metabolisme karbohidrat, yaitu :
a.)    Menambah kecepatan metabolisme glukosa
b.)    Mengurangi konsentrasi gula darah
c.)    Menambah penyimpanan glukosa ke jaringan.
2).    Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau
langerhans mempunyai beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin.
Fungsi yang terpenting adalah : meningkatkan konsentrasi glukosa dalam
darah. Glukagon merupakan protein kecil mempunyai berat molekul 3842 dan
terdiri dari 29 rantai asam amino.
Dua efek glukagon pada metabolisme glukosa darah :
a.)    Pemecahan glikogen (glikogenesis)
b.)    Peningkatan glukogenesis
Pengatur sekresi glukosa darah perubahan konsentrasi glukosa darah
mempunyai efek yang jelas berlawanan pada sekresi glukagon
dibandingkan pada sekresi insulin, yaitu penurunan glukosa darah dapat
menghasilkan sekresi glukagon, bila glukagon darah turun 70 mg/100 ml
darah pancreas mengekresi glukosa dalam jumlah yang sangat banyak
yang cepat memobilisasi glukosa dari hati. Jadi glukagon membantu
melindungi terhadap hypoglikemia.

3.      Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari
tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan
glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah
setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari
daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak
maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan
aterosklerosis. (3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes
Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita
Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi
glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah
bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang
terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa
meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke
metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua
energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat
dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi 10
Meq/Liter.
4.      Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa type yaitu :
a.       Diabetes Mellitus type insulin, Insulin Dependen Diabetes Mellitus (IDDM)
yang dahulu dikenal dengan nama Juvenil Onset Diabetes (JOD), penderita
tergantung pada pemberian insulin untuk mencegah terjadinya ketoasidosis
dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat
disebabkan karena keturunan.
b.      Diabetes Mellitus type II, Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus
(NIDOM), yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset Diabetes
(MOD) terbagi dua yaitu :
1.)    Non obesitas
2.)    Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas,
tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer.
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan
obesitas.
c.       Diabetes Mellitus type lain
1.)    Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pancreas, kelainan
hormonal, diabetes karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin,
kelainan genetik dan lain-lain.
2.)    Obat-obat yang dapat menyebabkan huperglikemia antara lain :
Furasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
3.)    Diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama
kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam NIDDM pada pertengahan
kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon chorionik
somatomamotropin (HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asam
amino dan glukosa ke fetus.

5.      Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui
dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahuo bahwa
Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan
yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
a.       Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita
Diabetes Mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan
keluarga yang menderita Diabetes Mellitus mencapai 8, 33 % dan 5, 33 % bila
dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96
%.
b.      Faktor non genetik
1.)    Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai
predisposisi genetic terhadap Diabetes Mellitus.
2.)    Nutrisi
a.)    Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
b.)    Malnutrisi protein
c.)    Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
3.)    Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya
menyebabkan hyperglikemia sementara.
4.)    Hormonal
Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi,
akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena
konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar
katekolamin meningkat

6.      Gambaran Klinik
Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
a.       Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
penderita mengeluh banyak kencing.
b.      Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak
karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum.

c.       Polipagi (banyak makan)


Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi
(lapar).
d.      Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan
kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama
mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan
protein.
e.       Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi)
yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan
sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.

7.      Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan Diabetes Mellitus adalah untuk
mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik.
Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari
hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada
ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi
dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Penyuluhan kesehatan awal dan
berkelanjutan penting dalam membantu klien mengatasi kondisi ini.
8.      Komplikasi
a.       Akut
1.)    Hypoglikemia
2.)    Ketoasidosis
3.)    Diabetik
b.      Kronik
1.)    Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
2.)    Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik,
nefropati diabetic.
3.)    Neuropati diabetic.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A.    Pengkajian
1.      Biodata
a.       Identitas Klien
Nama                     : Tn. R
Umur                     : 46 tahun
Jenis kelamin         : Laki-laki
Agama                   : Islam
Suku/Bangsa          : Bugis/Indonesia
Kawin/Belum         : kawin
Pendidikan              : SLTA
Pekerjaan                : Petani
Diagnosa Medis   ; DM Type II

2. Diagnosa Keperawatan
   Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan  tubuh berhubungan dengan
asupan diet kurang
 Nyeri kronik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal kronis
 Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan
NO Diagnosa Keperawatan NIC NOC
.
1. Domain 2. Nutrisi Setelah dilakukan asuhan 1004 Status Nutrisi
Kelas 1. Makan keperawatan selama 1x24
Kode dx. 00002 pasien diharapakan dapat 1. 100401 asupan
menunjukkan : gizi
DX. ketidakseimbangan nutrisi : dipertahankan
kurang dari kebutuhan tubuh 2080 Manajemen pada banyak
berhubungan dengan asupan diet elektrolit/cairan menyimpang dari
kurang rentang normal
1. Dapatkan ditingkatkan ke
specimen sedikit
laboratorium untuk menyimpang dari
pemantauan rentang normal
perubahan cairan 2. 100402 asupan
atau elektrolit makanan
( misalnya, dipertahankan
hematocrit, BUN, pada banyak
protein, natrium, menyimpang dari
dan kadar kalium), rentang normal
yang sesuai ditingkatkan ke
2. Timbang berat sedikit
badan harian dan menyimpang dari
pantau gejala rentang normal
3. Berikan cairan 3. 100408 asupan
yang sesuai cairan
4. Jaga pencacatan dipertahankan
intake/asupan dan pada banyak
output yang akurat menyimpang dari
5. Monitor tanda- rentang normal
tanda vital, yang ditingkatkan ke
sesuai sedikit
6. Berikan resep diet menyimpang dari
yang tepat untuk rentang normal
cairan tertentu atau 4. 100403 energi
pada dipertahankan
ketidakseimbangan pada banyak
elektrolit menyimpang dari
(misalnya, rendah rentang normal
sodium, cairan ditingkatkan ke
dibatasai, ginjal, sedikit
dan tidak menyimpang dari
menambahkan rentang normal
garam) 5. 100405 rasio
7. Berikan suplemen berat badan/tinggi
elektrolit badan
tambahan yang dipertahankan
diresepkan pada banyak
8. Ikuti aksi glukosa menyimpang dari
cepat dengan rentang normal
karbohidrat dan ditingkatkan ke
protein yang sedikit
berdurasi aksi menyimpang dari
yang lama untuk rentang normal
manajemen 6. 100411 hidrasi
hipoglikemia akut, dipertahankan
yang sesuai pada banyak
9. Instruksikan menyimpang dari
pasien dan rentang normal
keluarga mengenai dipertahankan ke
alasan untuk sedikit
pembatasan cairan, menyimpang dari
tindakan hidrasi, rentang normal
atau administrasi
elektrolit
tambahan, seperti
yang ditunjukkan

1120 terapi nutrisi

1. Lengkapi
pengkajian nutrisi,
sesuai kebutuhan
2. Monitor
intake/makanan
dan hitung
masukan kalori
perhari, sesuai
kebutuhan
3. Tentukan jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
diperlukan untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi
dengan
berkolaborasi
bersama ahli gizi,
sesuai kebutuhan
4. Berikan nutrisi
yang dibutuhkan
sesuai batas diet
yang dianjurkan
5. Anjurkan makanan
yang mengandung
laktosa, sesuai
kebutuhan
6. Monitor hasil
laboratorium yang
sesuai
7. Rujuk untuk
mendapatkan
pendidikan
kesehatan terkait
diet dan
perencanaan diet
sesuai kebutuhan

1. Domain 12. Kenyamanan Setelah dilakukan asuhan 1605 kontrol nyeri


Kelas 1. Kenyamanan Fisik keperawatan selama 1x24
Kode dx.00133 jam pasien diharapkan 1. 160502
dapat menunjukkan : mengenali kapan
DX. Nyeri kronik berhubungan nyeri terjadi
dengan gangguan musculoskeletal 2210 pemberian dipertahankan
kronis analgesic pada jarang
menunjukkan
1. Tentukan lokasi, ditingkatkan ke
karakteristik, sering
kualitas dan menunjukkan
keparahan nyeri 2. 160510
sebelum menggunakan
mengobati pasien jurnal harian
2. Cek perintah untuk memonitor
pengobatan gejala dari waktu
meliputi obat, ke waktu
dosis, dan dipertahankan
frekuensi obat pada jarang
analgesic yang menunjukkan
diresepkan ditingkatkan ke
3. Cek adanya sering
riwayat alergi obat menunjukkan
4. Tentukan pilihan 3. 160503
obat analgesic menggunakan
(narkotik, non tindakan
narkotik, atau pencegahan
NSAID), dipertahankan
berdasarkan tipe pada jarang
dan keparahan menunjukkan
nyeri ditingkatkan ke
5. Monitor tanda vital sering
sebelum dan menunjukkan
setelah 4. 160504
memberikan menggunakan
analgesic narkotik tindakan
pada pemberian pengurangan
obat dosis pertama (nyeri) tanpa
kali atau jika analgesic
ditentukan tanda- dipertahankan
tanda yang tidak pada jarang
biasanya menunjukan
6. Berikan kebutuhan ditingkatkan ke
kenyaman dan sering
aktivitas lain yang menunjukkan
dapat membantu 5. 160505
relaksasi untuk menggunakan
memfasilitasi analgesic yang
penurunan nyeri direkomendasikan
7. Evaluasi dipertahankan
kefektifan pada jarang
analgesic dengan menunjukkan
interval yang ditingkatkan ke
teratur pada setiap sering
setelah pemberian menunjukkan
khususnya setelah 6. 160511
pemberian pertama melaporkan nyeri
kali, juga yang terkontrol
observasi adanya dipertahankan
tanda dan gejala pada jarang
efek samping menunjukkan
(misalnya, depresi ditingkatkan ke
pernafasan, mual sering
dan muntah, mulut menunjukkan
kering dan
konstipasi)
8. Dokumentasikan
respon terhadap
analgesic dan
adanya efek
samping
2. Domain 5. Persepsi /Kognisi Setelah dilakukan asuhan 1820 pengetahuan :
Kelas 4. Kognisi keperawatan selama 1x24 manajemen diabetes
Kode dx. 00126 jam maka diharapkan
dapat menunjukkan : 1. 182030 faktor-
DX. Defisiensi pengetahuan faktor penyebab
berhubungan dengan kurang 5510 pendidikan dan factor yang
sumber pengetahuan kesehatan berkontribusi
dipertahankan
1. Identifikasi factor pada pengetahuan
internal atau eksternal terbatas
yang dapat ditingkatkan ke
meningkatkan atau pengetahuan
mengurangi motivasi banyak
untuk (ber) perilaku 2. 182002 peran diet
sehat dalam mengontrol
2. Tentukan pengetahuan kadar gula darah
kesehatan dan gaya dipertahankan
hidup perilaku saat ini pada pengetahuan
pada individu, terbatas
keluarga, atau ditingkatkan ke
kelompok sasaran pengetahuan
3. Prioritaskan banyak
kebutuhan orang yang 3. 182003 rencana
belajar dengan makan yang
mengidentifikasi dianjurkan
kebutuhan dipertahankan
berdasarkan apa yang pada pengetahuan
disukai klien, terbatas
keterampilan perawat, ditingkatkan ke
sumber yang tersedia, pengetahuan
dan kemungkinan banyak
keberhasilan 4. 182004 strategi
pencapaian tujuan untuk
4. Rumuskan tujuan meningkatkan
dalam program kepatuhan diet
pendidikan kesehatan dipertahankan
(tersebut) pada pengetahuan
5. Gunakan terbatas
telekonferensi, ditingkatkan ke
telekomunikasi, dan pengetahuan
teknologi computer banyak
untuk pembelajaran 5. 182005 peran
jarak jauh olahraga dalam
6. Libatkan individu, mengontrol
keluarga, dan glukosa darah
kelompok dalam dipertahankan
perencanaan dan pada pengetahuan
rencana implementasi terbatas
gaya hidup atau ditingkatkan ke
modifikasi perilaku pengetahuan
kesehatan
banyak
6. 182032 peran
tidur dalam
mengontrol
glukosa darah
dipertahankan
pada pengetahuan
terbatas
ditingkatkan ke
pengetahuan
banyak
7. 182007
pencegahan
hiperglikemia
dipertahankan
pada pengetahuan
terbatas
ditingkatkan ke
pengetahuan
banyak
8. 182033
bagaimana
menggunakan
peralatan untuk
pemantauan
dipertahankan
pada pengetahuan
terbatas
ditingkatkan ke
pengetahuan
banyak
9. 182034
penggunaan
insulin yang
benar
dipertahankan
pada pengetahuan
terbatas
ditingkatkan ke
pengetahuan
banyak
10. 182035
pembuangan
jarum suntik dan
jarum yang tepat
dipertahankan
pada pengetahuan
terbatas
ditingkatkan ke
pengetahuan
banyak
11. 182042 tahu
kapan untuk
mendapatkan
bantuan dari
seorang
professional
kesehatan
dipertahankan
pada pengetahuan
terbatas
ditingkatkan ke
pengetahuan
banyak

0900 Kognisi

1. 090014
komunikasi jelas
sesuai usia
dipertahankan
pada banyak
terganggu
ditingkatkan ke
sedikit terganggu
2. 090015
pemahaman
tentang makna
situasi
dipertahankan
pada banyak
terrganggu
ditingkatkan ke
sedikit terganggu
3. 090009
memproses
informasi
dipertahankan
pada banyak
terganggu
ditingkatkan ke
sedikit terganggu
4. 090010
menimbang
alternative-
alternatif ketika
membuat
keputusan
dipertahankan
pada banyak
terganggu
ditingkatkan ke
sedikit terganggu
5. 090011
pengambilan
keputusan yang
tepat
dipertahankan
pada banyak
terganggu
ditingkatkan ke
sedikit terganggu

Anda mungkin juga menyukai