Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diabetes Melitus....................................................................................................4
2.2 Gejala Penyakit Diabetes Melitus............................................................................................5
2.3 Sebab dan Akibat Diabetes Melitus.........................................................................................7
2.4 Pencegahan Diabetes Melitus..................................................................................................7
2.5 Diet Pada Klien dengan Penyakit Diabetes Melitus.................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................18
3.2 Saran......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat kesehatan
dan kesempatan yang telah diberikan sehingga makalah yang berjudul “Diabetes Melitus”
dapat selesai tepat waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Gizi dan Diet. Makalah ini dapat dijadikan acuan bagi teman-teman
khususnya kelompok kami dan umumnya bagi kita semua

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
tentunya bersifat membangun demi kelengkapan makalah yang kami susun. Akhir kata
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, jika terdapat kesalahan
dengan rendah hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar manusia sering menyepelekan kesehatan mereka, dari mulai


hal terkecil hingga akhirnya mereka mendapatkan akibat yang kurang baik bahkan
merugikan diri sendiri, salah satu contohnya adalah terkena penyakit diabetes melitus.

Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai.


Terapi diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan semua penderita
diabetes dan sering mencakup pula penurunan berat badan .

Mengingat bahwa terapi diet merupakan bagian penting dalam


penatalaksanaan semua penderita diabetes maka kita perlu memahaminya, bukan
hanya untuk mereka yang telah terkena penyakit diabetes melittus akan tetapi bagi
mereka yang mempunyai tekad untuk menurunkan resiko terkena Diabetes Mellitus.

Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu
populasi penduduk . Semua nutrien sangat penting dalam diet diabetes. Makanan
sumber hidratarang (karbohidrat) harus dibagi merata di sepanjang hari untuk
mengimbangi insulin yang ada. Ada dua jenis diet diabetes : diet bebas gula dan diet
penukaran hidratarang. Jenis diet yang diterapkan pada seseorang penderita diabetes
tergantung kepada beratnya penyakit, jenis pengobatan dan cara hidup penderitanya.

1.2 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui pengertian diabetes mellitus
2) Mengetahui gejala penyakit diabetes mellitus
3) Mengetahui sebab dan akibat diabetes mellitus
4) Mengetahui pencegahan diabetes mellitus
5) Mengetahui diet pada klien dengan penyakit diabetes mellitus

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus terjadi jika jumlah insulin yang dihasilkan pankreas tidak
cukup untuk proses metabolisme yang normal. Sel-sel beta pada pulau-pulau
Langerhans pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang terlibat dalam
pengaturan kadar gula darah.

Dalam keadaan normal, gula darah tidak pernah naik hingga di atas kurang
lebih 10 mmol per liter. Namun, dalam keadaan abnormal, terutama pada pasien
diabetes yang tidak dapat memetabolisir hidratarang dengan benar, kadar glukosa
dapat naik di atas nilai tersebut dan kemudian kelebihan ini diekskresikan keluar
lewat ginjal. Ambang ginjal untuk glukosa adalah 10 milimol per liter.
Pada sejumlah kecil manusia, ambang ginjal lebih rendah daripada normal
sehingga glukosa dapat ditemukan dalam urine sekalipun kadarnya dalam darah tidak
tinggi. Karena itu juga perlu dibedakan antara keadaan benigna ini dengan diabetes
mellitus.
Pada masa lalu, hal yang paling ditekankan adalah gangguan metabolisme
hidratarang yang terjadi dalam tubuh penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kadar
glukosa dalam urine dan darah mudah diukur.

Insulin disekresikan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa dalam


darah. Kemudian dengan menurunnya kadar glukosa darah, terjadi pula penurunan
jumlah insulin yang diproduksi dan insulin yang disekresikan dalam aliran darah akan
dimetabolisir. Hormon insulin mempunyai tiga lokasi kerja yang utama, yaitu otot,
hepar dan jaringan adiposa. Pada ketiga tempat ini terdapat sejumlah besar aktivitas
insulin.
Efek insulin terhadap otot:
a. Meningkatkan masukan glukosa ke dalam sel-sel otot
b. Meningkatkan sintesis glukogen
c. Meningkatkan sintesis glukogen
d. Menurunkan pemecahan protein
e. Efek insulin terhadap hepar:
f. Meningkatkan sintesis protein
g. Meningkatkan sintesis lipid
h. Meningkatkan sintesis glukogen
i. Menurunkan produksi glukosa dari asam-asam amino
j. Efek insulin terhadap jaringan adiposi:
k. Meningkatkan masukan glukosa ke dalam sel-sel lemak
l. Meningkatkan sintesis lipid

Dari daftar diatas dapat dilihat bahwa kekurangan hormon insulin bukan hanya
menimbulkan gangguan metabolism hidratarang tetapi juga gangguan metabolism
protein dan lemak.

4
1. Glukosa darah
Jumlah glukosa dalam darah tergantung pada keseimbangan antara jumlah
yang masuk ke dalam darah dari tiga macem sumber:

a. Makanan yang mengandung hidratarang. Setelah dicerna dan diresap, jenis


makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting
b. Glikogen. Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk
melepaskan glukosa
c. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa.

Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini.
Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk
memungkinkan glukosa meningkatkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada
organ non- diabetic, glukosa yang meningkatkan aliran darah yang digunakan
lewat dua cara :

a. Energi segera bagi semua jaringan


b. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, serta lemak didalam
jaringan adipose.
Respons glukosa darah terhadap test toleransi glukosa
Test toleransi glukosa ( GTT = Glucose Tolerance Test ) yang standar kini
mengunakan larutan 75 gram dalam 250 ml air. Kadar glukosa darah puasa (BSG)
nucther yang normal berkisar 2-5 mmol/1 (atau sekitar 80-120 mg/100 ml ).kadar ini
akan meningkat mencapai nilai maksimal 8 mmol/1 (atau sekitar 200 mg/ 100 ml )
pada jam pertama stelah mengkonsumsi glukosa. Kenaikan kadar glukosa darah ini di
ubah oleh kerja insulin yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap peningkatkan kadar
glukosa darah. Pada akhir 2 jam setelah konsumsi glukosa ( atau 2 jam postprandial),
kadar glukosa darah mulai kembali kepada nilai nuchter atau nilai BSG puasa.

Pada pasien diabetes, kekurangan hormone insulin mengakibatkan


ketidakmampuan glukosa untuk meningkatkan aliran darah. Sebagai akibatnya, kadar
glukosa darah akan naik hingga mencapai puncak yang lebih tinggi dan proses
kembalinya kadar glukosa darah kepada nilai BSG puasa memerlukan waktu yang
lebih lama. Kadar BSG puasa pada pasien diabetes lebih tinggi dibandingkan pada
mereka yang tidak menderita diabetes.
Dalam ginjal, glukosa akan melintas dengan bebas ke dalam filtrate
glomerulus. Akan tetapi biasanya glukosa akan diserap kembali sebelum filtrate
tersebut meninggalkan tubulus ginjal dan dengan demikian mencegah hilangnya
glukosa ke dalam urinre. Kalau kadar glukosa darah naik hingga melampaui amabang
rangsang ginjal ( sekitar 10 mmol/1 atau 250 mg/100 mg), ginjal tidak lagi mampu
menyerap kembalis semua glukosa dan sebagai glukosa akan diekskresikan ke dalam
urine.

b.2 Gejala Penyakit Diabetes Melitus

Glikosuria yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah akan disertai
dengan bertambahnya kehilangan air dan elektrolit. Proes dieresis yang osmotic ini

5
mengakibatkan peningkatan rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan
berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai sumber energy,
tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan
sumber-sumber energy an memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein tubuh.
keadaan ini menimbulkan produksi keton dan asam-asam keton yang bersifat toksik
bagi tubuh. gangguan metabolism ini akhirnya berakibat koma diabetic bila tidak
diobati secara tepat.
40

35

30

25

Axis Title 20
diabetik
diabetas lunak
15
normal
10

0
30 60 90 120 150
Gambar 24.1 Reaksi glukosa darah terhadap tes tolerasi glukosa

Diagnosis Diabetes Melitus ialah Keluhan :


a. Kelainan Kulit ( gatal, bisul )

Biasanya terdapat didaerah genital atau daerah lipatan kulit ,seperti di ketiak dan
di bawah payudara biasanya timbul akibat jamur.
b. Kelainan ginekologis ( keputihan )
Diabetes juga menjadi latar belakang keputihan pada wanita,dalam hal ini jamur
terutama candida juga menjadi penyebab keputihan pada wanita.
c. Kesemutan ( rasa baal )
Akibat dari sudah terjadinya neuropati
Kelemahan tubuh
Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh
Infeksi saluran kemih

Gejala Diabetes adanya :


a. Rasa Haus yang berlebihan
b. Sering kencing terutama malam hari
c. BB turun dengan cepat
d. Lemah
e. Kesemutan pada jari-jari dan kaki
f. Cepat lapar

6
g. Penglihatan kabur
h. Gairah seks menurun
i. Luka sukar sembuh

Ada juga klien yang tidak merasakan gejala tersebut mereka mengetahui
adanya Diabetes setelah dilakukan Check up ditemukan kadar glukosa darah tinggi.

Dalam jangka panjang akan menimbulkan yang disebut komplikasi jangka


panjang akibat kelainan glukosa,pasien dapat terkena komplikasi di mata hingga buta
atau komplikasi lain seperti kaki busuk ( jangren ), komplikasi pada ginjal, jantung
dll.

b.3 Sebab dan Akibat Diabetes Mellitus


Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai.
Akibat diabetes mellitus, organ tubuh yang terkena dampak diantaranya :
1. Jantung
Akibat diabetes melitus dan efeknya, bisa menimbulkan  masalah pada jantung
karena tekanan darah yang tinggi. Resiko terhadap stroke menjadi dua kali lipat
dalam lima tahun sejak seseorang terkena diabetes. Diabetes ini menyebabkan
sirkulasi darah yang buruk sehingga bisa pengaruhi tekanan darah dan gangguan
pada jantung.
2. Kaki
Infeksi pada kaki disebabkan sirkulasi darah yang buruk akibat pembuluh
darah kaki  menyempit. Namun, penyandang tidak bisa merasakan sakit atau
panas sehingga infeksi berkembang tanpa disadari.
3. Ginjal
Sebagai alat filter dalam tubuh, ginjal berfungsi untuk menyaring terlalu
banyak darah. Tapi, gula darah yang terlalu banyak akhirnya akan membuat
ginjal bekerja ekstra. Kerja keras ginjal yang terus menerus dapat membuat ginjal
berhenti bekerja suatu saat nanti dan berakhir pada  gagal ginjal.
4. Mata
Kadar gula darah yang kerap kali berubah-ubah menyebabkan masalah
keseimbangan cairan pada lensa mata dan  rusaknya saraf mata . Lama kelamaan
penglihatan pun  akan kabur. Selain glaukoma dan katarak, diabetes juga dapat
menyebabkan kebutaan.
5. Kulit
Rasa gatal juga sering timbul karena adanya sirkulasi darah yang buruk pada
penyandang diabetes. Komplikasi diabetes yang menyerang kulit atau yang biasa
disebut diabetes dermopathy ditandai dengan adanya bercak merah kecoklatan
pada kulit.

b.4 Pencegahan Diabetes Mellitus

1. Pencegahan atau Pengobatan.


Usaha Pencegahan dapat berupa :
- Usaha untuk mencegah terjadinya mikroalbuminuria
- Usaha untuk mencegah berlanjutnya komplikasi mikroalbuminuria atau yang
dikenal dengan nefropati diabetes klinis (overt) yang dapat terus berlanjut
menjadi gagal ginjal terminal.

7
Jika pasien telah melakukan program makan dan latihan jasmani dengan teratur
namun pengendalian glukosa darah belum tercapai, perlu di tambahkan obat
hipoglikemik baik secara oral maupun insulin.
Obat hipoglikemik oral ( OHO ) dapatdijumpai dalam bentuk glukagon
sulfonilurea mempunyai efek utama yaitu meningkat sekresi insulin sel beta pankreas,
pilihan utama pada pasien dengan BB normal/kurang.

Pada usia lanjut sulfoniluria sebaiknya di hindari karena kerjanya panjang


(klorpropamia) Biguanid ( Misalnya Metformin ) mempunyai efek utama menurunkan
glikemik setelah makan,kerja obat ini selain memperlambat kerja glukosa ferifer juga
menghambat secara kompetitif obserpasi glukosa di usus maka di anjurkan
pembariannya setiap mulai makan.

b.5 Diet Pada Klien Dengan Penyakit Diabetes Mellitus

Dari sudut pandang terapinya, pasien diabetes dapat dibagi menjadi dua
kelompok :

Usia pasien saat Insidensi Terapi


dimulainya penyakit
diabetes
Tipe 1 Di bawah usia 30 2 di antara 1000 Insulin dan diet
Bergantung insulin tahun, sering pada (dibawah usia 20
(insulin depedent ) usia kanak-kanak tahun)
Tipe 2 Usia pertengahan dan 5-10 di antara 1000 Preparat hipolikemik
Tidak tergantung usia lanjut oral dan diet, atau
pada insulin ( non- diet saja
insulin dependent)

Semua pasien diabetes memerlukan nasihat diet:

1. Pasien-pasien diabetes yang tidak memerlukan suntikan insulin tetap membutuhkan


nasihat guna menjamin penggunaan insulin tubuh yang secara efisien.
2. Pasien-pasien diabetes yang memerlukan suntikan insulin membutuhkan nasihat guna
menjamin jadwal makan yang tetap dan jumlah hidratarang dalam makanan yang
sesuai dengan aktivitas hormon insulin yang disuntikkan.
3. Pasien diabetes yang obese perlu memperoleh nasihat diet untuk mengurangi berat
badan.

Tujuan terapi deit:


1. Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran nilai yang
normal sehingga mencegah terjadinya glikosuia beserta gejala-gejalanya.

8
30% diet dan preparat hipoglikemik
30%40%
dietdiet
dansaja
oral insulin

Gambar 24.3 cara pengobatan pasien diabetes

2. Mengurangi besarnya perubahan kadar glukosa darah postprandial. Tindakan ini,


bersama-sama dengan normalisasi kadar glukosa darah. Akan membantu mencegah
terjadinya komplikasi lanjut yang mencakup penyakit mikrovaskuler.
3. Memberikan masukan semua jenis nutrient yang memadai – sehingga memungkinkan
pertumbuhan normal dan perbaikan jaringan.
4. Memulihkan dan mempertahankan berat badan yang normal.
Selama berabad-abad diet diabetes diliputi dengan kontrovensi dan
kebingunan sebelum preparat insulin ditemukan, dan ketika terapi diet menjadi satu-
satunya terapi untuk diabetes, berbagai macam diet yang meragukan dinyatakan
berhasil mengatasi penyakit diabetes. Terapi diet ini mencakup sejumlah diet yang
berdasarkan pada nasi dan pada daging yang anyir. Kemudian pada tahun 1982,
perhimpunan diabetes inggris meyusun diet pada pasien-pasien diabetes dan
membuktikan keberhasilan mereka. Di Indonesia sendiri. Prof. Askandar dari bagian
penyakit dalam. Fakultas kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, telah
menyusun jenis-jenis diet diabetes yang dikenal dengan nama diet B untuk penyakit
dengan berbagai penyulit nya. Untuk memahami diet diabetes dengan lebih jelas, kita
harus memelajari rekomendasi diet diabetes dengan yang dirangkum dalam table 24.1
ini.
Nutrient Rekomendasi
1. a. dibatasi pada pasien diabetes yang obase
Energi (Total
b. tidak boleh melampaui kecukupan kalori bagi pasien diabetes
Kalori)
2. Paling sedikit separuh dari total masukan kalori berupa hidratarang
1. Mendorong penggunaan makanan yang kaya serat dan tiidak digiling halus
2. a. hidratarang sebaiknya dalam bentuk polisakarida dan buka gula biasa
Hidratarang
b. gula hanya dapat digunakan dalam keadaan sakit dan hipoglikemia
3. jadwal makanan harus disesuaikan dengan dengan kerja insulin
1. lemak harus memberika total masukan energy paling banyak 35%
Lemak
2. konsumsi lemak jenuh harus dikurangi
Seperti hallnya diet normal dan seimbang dari sumber-sumber hewani dan
Protein
nabati
Garam Diet diabetes tidak boleh menyebabkan peningkatan masuknya garam

9
Produk pangan Produk pangan kalori rendah dapat pembantu penuruna berat badan.
Khusus Pemanis buatan dapat digunakan sebagai pengganti gula
Tabel 24.1 Rekomendasi diet diabetes
Nasihat diet yang diberikan kepada para paisen diabetes harus berdasarkan
kepada rekomendasi diatas. Untuk memudahkan pemberian penjelasaan, nasihat diet
yang diberikaan dapat dibagi menjaid tiga tipe. Apakah diet yang diterapkan
berdasarkan satu atau lebih dari ketiga tipe diet ini, semuanya tergantung kepada
beratnya penyakit diabetes, tipe pengobatannya, kepribadiaan pasien, umur, berat
badan, dan gaya hidup penderita pasien.

Ketiga tipe diet tersebut adalah :


a. Diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan yang kemudian diikuti dengan
diet untuk mempertahankan berat badan tersebut.
b. Diet bebas gula
c. System penukaraan hidratarang

1. Diet rendah kalori


Prioritas pertama dalam mengatasi pasien diabetes yang obese adalah
menurunkan berat badannya. Pasien diabetes yang menjalani diet rendah kalori harus
menyadari perlunya penurunan berat badan dan berat badan. Jika penyakit
diabetesnya ringan, setiap diet rendah kalori dapat digunakan asalkan mempunyai
nilai gizi yang memadai dan memberikan landasan bagi diet selanjutnya untuk
mempertahankan berat badan. Pasie diabetets yang kelebihan berat badan mula-mula
harus dimotivasi dahulu sehingga mau menurunkan berat badan. Penurunan berat
badan harus diperhatikan dan didorong dengan mengukur berat secara teratur.
Sebagian pasien diabetes dapat menark manfaat dari dukungan dan tekanan suatu
kelompok perampingan tubuh (simming group) dan hal ini harus terus didorong.

2. Diet bebas gula


Tipe diet ini digunakan untu pasien diabetes yang berusia lanjutdan tidak
memerlukan suntikan insulin. Diet bebas gula diterapkan berdasarkan dua prinsip:
a. Tidak memakan gula dan makanan yang mengandung gula
b. Mengkonsumsi makanan sumber hidratarang sebagai bagian dari keseluruhan
hidangan secara teratur.
Gula (gula pasir, gula aren, dan lain-lain) dan makanan yang mengandung
gula tidak boleh todak boleh dimakan karena cepat dicerna dan diserao sehingga dapat
menimbulkan kenaikan gula darah yang cepat. Jenis makanan ini adalah :
a. Madu, selai dan marmalade.
b. Permen, ,manisan dan coklat.
c. Biscuit, kue-kue dan roti yang manis, dodol, tarcis.
d. Pudding, buah-buahan yang dikaleng dalam larutan sirup.
e. Sirup dan berbagai minuman yang manis, susu kental, es krim.
f. Kecap manis, abon dendeng dan makanan manisan lainnya.

Makan bagi paisen diabetes harus mengandung hidratarang dalam bentuk pati
(starch) dan dibagi menjadi beberapa bagian dengan interval yang teratur selama
sehari. Jumlah hidratarang yang diperbolehkan terkandung dalam setiap hidangan
tergantung kepada kebutuhan energy tiap-tiap pasien. Pemberian hidratarang dalam

10
bentuk pati dan pembagian secara merata akan memeberikan keseimbangan yang baik
anatara masukan hidratarang dan insulin yang tersedia.

Susunan diet untuk pasien yang diatas hanya dengan terapi diet
Contoh :
Ibu sunarya adalah seorang manula berusia 75 tahun yang hidup dip anti
manula. Berat badannya tidak melebihi dan dia dapat memperhatikan makannya
sendiri. Penyakit diabetes yang didiertitanya diketahui sejak lima tahun yang lalu dan
diatasi hanya dengan terapi diet. Berikut ini susunan diet 1500 kalori untuk sunarya:
a. Diet DM 1500 kalori
b. Kalori 1500
c. Protein 60 gram
d. Lemak 40 gram
e. Hidratarang 225 gram

Waktu Bahan makanan Menu


Makna pagi Roti tawar 4 potong (80 gram) Roti isi pindakas
Telur ½ butir (30 gram) Telur rebus
Pindakas 1 sdm (10 gram)
Tomat sekehendak Lalap tomat
Margarine ½ sdm (5 gram)
Pukul 10.00 Papaya 1 potong (100 gram) Papaya
Makan siang Nasi 1 gelas (130 gram) Nasi
Daging 1ptg sdg (50 gram) Daging bumbu bali
Tempe 2 ptg sdg (50 gram)
Kol sekehendak
Tauge sekehendak
Pecal bayam ½ gls (50 gram)
Kacang panjang ½ gls (50 gram)
Nanas 1/6 buah sedang (75 gram) Nenas
Kacang tanah 1 sdm (10 gram)
Makan sore Kentang 2 bji sdg (200 gram) Kentang ongklok
Daging 1 ptg sdg (50 gram) Daging bistik
Tahu 1 biji sdg (50 gram) Tahu tim
Ketimun sekehendak
Slada sekehendak
Buncis ½ gelas (50 gram) Selada + ketimun (lalap)
Wortel ½ gelas (50 gram) Setup bunci + wortel
Papaya 1 ptg sdg (100 gram) pepaya
Minyak ½ sdm (5 gram)
Pukul 21.00 Pisang 1 buah sdg 75 gram) Pisang
Catatan :
Agar menu dapat bervariasi. Bahan-bahan makanan diatas dapat ditukar dengan
memelajari cara penukarannya dalam lampiran 6 (daptar bahan makanan penukar).

3. Sistem penukar hidratarang


Sitem ini disusun untuk menghasilkan suatu metode pengaturan hidratarang
yang tepat. System penukaran hidratarang digunakana pada pasien-pasien diabetes
yang mendapatkan suntikan insulin atau obat-obat hipoglikemik oral dengan dosis

11
tinggi. Diet yang berdasaran system ini merupakan diet yang lebih rumit untuk diikuti
oleh seorang pasine diabetes, tetapi mempunyai kelebihan, yaitu diet ini lebih
fleksibel dan bervariasi ketimbang diet bebas gula. Untuk melaksanakan diet dengan
system penukaran hidrtarang diperlukan sebuha daftar standar yang berisiskan
bebagai jenis makanan penukar dengna kandungan HA sebesar 10 gram ( lihat tabel
24.2) pada tabel 24.3juga terdapat contoh susunan diet dengan menggunakan system
penukar 10 gram HA dengan mengikuti daftar standar, pasien diabetes dapat
memakan berbagai ragam makann dengan kandungan hidratarang yang tetap.

Beberapa banyak stauan penukaran?


Dalam daftar standar, satu stauan penukar (SP) dibuat sama dengan 10 gram
hidratarang (badingkan dnegna satuan penukar dalam daftar bahan makanan penuka
makanan yang lazim kita pakai). Jadi, bila kita ingin menggunakan daftar bahan
makanan penukar pada diet dengan system penukar hidratarang ini, diperlukan dahulu
modifikasi pada daftar tersebutseperti yang terlihat dalam tabel 24.2 .

Untuk mengetahui jumlah satuan penukar (SP) hidratrang yang boleh diberikan
kepada seorang pasien diabetes selam sehari, factor-faktor berikut ini harus
diperhatikan:
a. Kebutuhan total energy pasien
b. Presentasi dari kebutuhan total energy tersebut yang harus disediakan dalam bentuh
hidratarang.

Kebutuhan total energi ditentukan setelah diet terakhir pasien diabetes tersebut selesai
dinilai. Biasanya 55 persen dari total energy disediakan dalam bentuk hidratarang.
Jumlah SP hidratarang yang boleh diberikan kepada pasien diabetes memperlihatkan
variasi yang luas. Sebagai contoh, pasien diabetes yang ovewight mungkin hanya
diperbolehkan mendapatkan 12 SP (120 gram) hidratarang/gari sedangkan untuk
pasien diabetes dengan berat badan idel boleh diberika 30 SP (300 gram)
hidratarang/hari. Tentu saja, kedua pasien diabetes ini mempunyai kebutuhan total
energy yang berbeda.

Kapan mereka makan ?


Cara pembagian satuan penukar hidratarang dalam sehari tergantung kepada jenis
terapi yang di berikan untuk seorang pasien diabetes. Tujuan pembagian ini adalah
untuk mengimbagi aktivitas insulin dengan makanan shinggaa dapat mencegah
keadaan hipogklikemia maupun hiperglikemia.

Pasien-pasien diabetes yang di obati dengan slow-acting insulin atau preparat


hipoglikemik-oral harus makan dengan pembagian hidratarang yang merata dalam
sehari. Namun, bagi pasien yang memperoleh terapi campuran insulin atau jenis fast-
acting insulin, sebagian besar hidratarang harus di makan pada saat-saat aktivitas
insulin mencapai puncaknya.

Contoh:
Bagan di bawah ini memperlihatkan distribusi hidratarang dalam bentuk satuan
penukar setiap hari untuk dua pasien diabetes yang mempunyai kebutuhan hidratarang
perhari yang sama tetapi mendapatkan terapi insulin yang berbeda.
Bapak sumandi di suntik lente insulin sebelum makan pagi.
Bapak amirudin di suntik actrapid sebelum makan pagi dan makan sore.
Bp sumadi Makan Pukul Makan Pukul Makan Pukul

12
pagi 10.00 siang 16.00 malam 21.00
Jumlah satuan 4 2 5 2 5 2
penukar

Suntikan lente (slow acting)


Bp. Amirudin 6 1 4 1 6 2
Suntikan actrapid® (fast acting)

Jenis hidratarang apakah yang terbaik?


Daftar penukar sebenarnya mencakup berbagai jenis makanan. Namun demikian,
pengendalian diabetes yang baik hanya tercapai kalau daftar tersebut di gunakan
secara tepat. Kanaikan kadar gula darah setelah melakukan penukaran makanan
sumber hidratarang tidaklah sama. Ini berarti pasien diabetes harus di beritahu
beberapa banyak satuan penukar yang di perolehkan dan jenis makanan penukar
yang di perbolehkan dan jenis makanan penukar apa yang paling sesuai.

Memperlihatkan bagaimana salah satu diet diabetes yang berdasarkan pada


sistem penukaran hidratarang, mempunyai arti kalau di anggap sebagai menu sehari,
kolom di sebelah kanan memperlihatkan bagai mana 250 gramhidratarang itu di bagi
dalam beberapa hidangan.
Kris berusia 22 tahun dan tinggal bersama orang tuanya. Dia menderita
diabetes dan harus mendapatkan dua kali suntikan yaitu satu kali sebelum makan
pagi dan satu kali lagi sebelum makan sore. Dia di perbolehkan mengkonsumsi 250
gram hidratarang perhari .

Pentingnya serat makanan dalam diet diabetes


Penggunaan serat makanan(dietary fiber)sebagai terapi untuk pasien diabetes sudah di
sebutkan .makanan tinggi serat yang tidak di giling harus memberikan pengaruh yang
menguntungkan bagi para pasien diabetes karena tiga hal:
1. Seperti halnya masyarakat normal, pasien diabetes memerlukan serat dalam
makanannya agar traktus gastrointestinal berfungsi dengan baik.
2. Hidratarang dalam akan serat tipe viskous di serap tipe viskous di serap lebih ambat
sehingga kenaikan gula darah berlangsung lebih perlahan.contoh jenis makanan
adalah buncis dan kapri.

Tabel 24.2 daftar bahan makan penukar yang mengandung 10 gram hidratarang
115 gelas (25 gram) nasi 1 gelas-tiris (100 gm) wortel
½ biji sdg (50 gram) kentang 1 gelas-tiris (100 gm) kacang panjang
½ ptg sdg (25 gm) singkong
½ biji (50 gram) talas 1 gelas-tiris (100 gm) kacang kopri
1 iris (20 gram) roti putih ½ buah sdg (75 gm) apel
¼ gelas (25 gram) mi basah
3 sdm (30 gram) kacang hijau 1 buah sdg (75 gram) pisang ambon
2 ½ sdm (25 gram) pindaks
1 biji besar (125 gram) tahu 1 ptg sdg (100 gm) papaya
2 ptg sdg (60 g) tempe 1/6 buah (75 gm) nanas
1 gelas (200 gram) susu sapi 2 buah (100 gm) jeruk manis
1 gelas-tiris *)(100 gm) bayam 2 buah (100 gm) jambu air
1 gelas-tirus (100 gm) buncis 1 buah (100 gm) jambu bij

13
*) 1 gelas sayur setelah dierubs dan airnya ditirisikan

Tabel 24.3 Susunan Diet Bagi Seorang Pasien Yang Memperoleh Suntikan Insulin Dan
Penukaran Hidratarang
Sarapan Kecukupan Jumlah Kandungan SP Total
HA makann HA SP
Pagi 70 ½ gelas air 10 1
(dengan jeruk 40 4
suntikan 4 iris roti 10 1
insulin) putih 10 1 7
2 ½ sdm
pindakas
1 gelas
susu sapi
pk. 10.00 20 Kopi
½ apel 10 1
2 biskuit 10 1 2
tawar
Siang 50 ¾ gelas 40 4
nasi putih
(100 gram) 10 1 5
2 buah
jeruk
pk. 16.00 10 Teh
2 biskuit 10 1
tawar
Malam 80 Daging
(dengan 1 mangkok 10 1
suntikan sayuran 40 4
insulin 2 ketang 10 1
rebus (200 10 1
g)
1 potong 10 1 8
tahu (10 g)
1 gelas
kacang
hijau (30
gram)
I buah
pepaya
pk. 21.00 20 Teh
2 iris roti 20 2 2
sednag
sandwich
Berisi
telur/
daging
Jumlah 250 250 25 25

14
Roti dapat dioles dengan margarine yang mengandung minyak tak jenuh ganda. The
dan kopi dapat dibubuhi dengan sedikit susu skim.

3. Bentuk makan yang kaya serat dan tidak digiling haus memberikan masa yang lebih
besar sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk memakannya dibandingkan
makanan halus yang sudah dihilangkan unsure seratnya. Untuk makan apel diperlukan
waktu 12 kali lebih lama dari pada waktu yang diperluka untuk mengkomsumsi
hidratarang dengan jumlah sama di dalam sari buah apel. Untuk pasien diabetes obese
dan memerluka penmbatasan total masuk kalori, makanan dengan ekstar volume dan
perasaan kenyang setelah makanan yang serat akan memberikan nilai khusus.

Protein dan lemak dalam diet diabetes


Pasien diabetes perlu dinasehati untuk menjaga agar proposi total masukan kalori
yang berasal dari lemak tidak melebihi 35 persen. Dengan mengurangi masukan total
lemak tak-jenuh ganda ditingkatkan, diharapkan resiko penyakit pembuluh dara arteri
yang mengancam pasien diabetes dapat dikurangi. Tindakan ini sesuai pula dengna
anjuran untuk merapkan diet sehat bagi masyarakat luas . konsumsi lemak dapat di
kendalikan lewat kaidah berikut ini :
a. Hindari makann yang digoreng dan berlemak
b. Jangan minum susu fullcream secara berlebihan

Sebagian pasien diabetes, tidak semuanya, perlu di nasehati untuk minum susu
skim atau susu kedelai dan menggunakan margarin atau minyak yang tak jenuh
ketimbang susu full cream dan mentega dari lemak hewani.
Protein merupakan nutrien penting. Diet seimbang yang di susun dengan baik
akan mengandung protein dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati.

Makanan diet khusus untuk pasien-pasien diabetes


Apotik dan toko-toko serba ada kini banyak mnyediakan produk makanan yang di
buat khusus bagi pasien diabetes atau yang di beri label makanan yang sesuai bagi
pasien diabetes. Kekeliruan yang mahal harganya dapat di hindari apabila pasien
diabetes mengetahui jenis produk yang cocok bagi diri mereka sendiri. Produk-
produk khusus ini dapat di bagi menjadi tiga kelompok:
1. Produk makanan bebas gula yang rendah kalori
Buah yang di kalengkan dalam air atau sari buah yang tidak manis. Sup yang rendah
kalori.
Berbagai minuman yang bebas gula dan rendah kalori, seperti coke diet.

2. Produk makanan khusus diabetes


Ada beberapa produk makanan yang cukup mewah, mencakup:
a. Berbagai kue dan biskuit khusus untuk pasien diabetes
b. Permen dan coklat khusus untuk pasien diabetes.kecap manis, sirup, selai yang
khusus untuk pasien diabetes.

Produk-produk makanan khusus ini di buat antara lain oleh lynch, tropicana –
slim dan slim and fit. Semua ini bebas dari sukrosa tetapi mengandung bahan pemanis
aternatif seperti fruktosa dan sorbitol. Produk makanan ini memiliki kallori yang
tinggi dan sering mengandung lebih banyak kalori dari pada produk makanan yang
biasa sehingga tidak cocok bagi pasien diabetes yang kelebihan berat. Di samping
itu, produk makanan seperti ini mahal harganya. Sebaiknya kita menghindari jenis-

15
jenis makanan yang mengandunggula atau membatasi ketimbang menggantinnya
dengan produk makanan khusus ini.
Bir Khusus untuk pasien diabetes memang memiliki kandungan hidratang yang lebih
rendah dari pada bir biasa. Namun, hidratarang dalam bir tersebut di gantikan dengan
alkohol sehingga membuatnya mengandung klori yang lebih ti nggi dan lebih tosik.

3. Pemanis buatan
Ada beberapa pemanis yang lazim di gunakan di indonesia sebagai pengganti gula.
Bahan-bahan tersebut adalah sakarin(sarii manis)
Sarbitol. Fruktosa dan aspartame
Sakarin merupakan salah satu pemanis yang bebas kalori (lainnya siklamat tetapi
lebih jarang I pakai karena sifat tosiknya meragukan) bahan pemanis ini di gunakan
dalam diet rendah kalori dan dapat di tambah ke dalam minuman serta makanan
matang. Bila mana di tambahkan ke dalam makanan sebelum masak. Sakarin akan
menimbulkan rasa seperti logam. Perhimpunan diebetes inggris menganjurkan
pemakaian sakarin tidak lebih dari 14 tablet perhari.

Biaya untuk diet diabetes


Seorang pasien diabetes tidak perlu menghabiskan biaya lebih banyak bagi makanan
dietnya. Pasien yang merasakan mahalnya diet diabetes biasanya membeli produk-
produk diet yang mahal.

Diet diabetes dan exercise


Selama kita melakukan exercise, terjadi peningkatan masuknya glukosa kedalam otot.
Peningkatan ini juga terjadi sekalipun tanpa adanya insulin. Sebagai akibatnya, kadar
gula darah akan turun. Untuk mengimbangi penurunan ini dan mencegah keadaan
hipoglikemia, pasien diabetes memerlukan ekstra hidratarang (10- 20 gram) sebelum
exercise. Hidratarang ini tidak perlu diambilkan dengan cara mengurangi jumlah
hidratarang dalam sarapan berikutnya, tetapi tambahkan saja ekstra hidratarang untuk
tambahan exercise yang dilakukan seorang pasien diabetes. Cara ini sangat disukai
anak- anak yang menderita diabetes karena mereka memperoleh ekstra hidratarang
dalam bentuk permen atau manisan sebelum pergi berenang atau melakukan olahraga
lainnya.

Hipoglikemia
Hipogllikemia dapat terjadi pada pasien diabetes yang mendapatkan suntikan insulin
dan preparat hipoglikemik oral long- acting. Sebab- sebab rendahnya kadar gula darah
mencakup :

Peningkatan pengeluaran energi seperti adanya kegiatan ekstra atau kegiatan yang
tidak diperkirakan sebelumnya

Makan yang terlambat


Kurangnya jumlah hidratarang dalam makanan
Kesalahan takaran insulin
Pasien diabetes biasanya akan menyadari gejala hipoglikemia pada dirinya. Jika
dirasakan gejala- gejala ini, ia harus segera memperoleh dua biji permen (10 gram
hidratarang). Bilamana perlu pemberian ini dapat di ulangi dengan interval waktu 10
menit. Karena itu pasien diabetes harus selalu mengantongi permen atau gula yang
dapat digunakan dalam keadaan hipoglikemia.

16
Diet pada waktu sakit
Dalam keadaan sakit, pasien diabetes tetap harus meminum obat diabetes dan
memperoleh suntikan insulin agar metabolisme yang normal dapat dipertahankan. Ini
berarti pasien diabetes harus mendapatkan cukup hidratarang untuk mengimbangi
kerja insulin sekalipun selera makan mereka mungkin menurun. Makanan penukar
yang mudah dimakan dan disiapkan harus digunakan dalam keadaan ini. Contoh
makanan penukar ini adalah susu, sup, air kacang hijau, es krim, dan sari buah.

Contoh :
Ani seorang sekretaris berusia 19 tahun yang biasa mendapatkan 50 gram hidratarang
pada saat makan siang dalam bentuk :
1 satuan penukar sari buah
3 satuan penukar kentang
1 satuan penukar buah
Kalau dia menderita flu dan harus beristirahat, 50 gram hidratarang itu diperolehnya
dalam bentuk :
1 satuan penukar sari buah
2 satuan penukar sup
2 satuan penukar susu

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai.


Terapi diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan semua penderita
diabetes dan sering mencakup pula penurunan berat badan. Perlu diketahui bahwa diet
makanan untuk penyakit diabetes harus diperhatikan, tidak sembarang makanan bisa
dikonsumsi. Semua pasien diabetes memerlukan nasihat diet:
1. Pasien-pasien diabetes yang tidak memerlukan suntikan insulin tetap membutuhkan
nasihat guna menjamin penggunaan insulin tubuh yang secara efisien.
2. Pasien-pasien diabetes yang memerlukan suntikan insulin membutuhkan nasihat guna
menjamin jadwal makan yang tetap dan jumlah hidratarang dalam makanan yang
sesuai dengan aktivitas hormon insulin yang disuntikkan.
3. Pasien diabetes yang obese perlu memperoleh nasihat diet untuk mengurangi berat
badan.
Tujuan terapi diet yaitu memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa
darah dalam kisaran nilai yang normal sehingga mencegah terjadinya glikosuia
beserta gejala-gejalanya

3.2 Saran
Terapi diet pada pasien diabetes mellitus bisa di kombinasikan dengan selalu
berolahraga. Seperti jalan-jalan kecil di pagi atau sore hari.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu gizi dan diet, hubungannya dengan penyakit-penyakit untuk perawat dan dokter. Oleh :
Mary E. Beck

19

Anda mungkin juga menyukai