DAFTAR ISI............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diabetes Melitus....................................................................................................4
2.2 Gejala Penyakit Diabetes Melitus............................................................................................5
2.3 Sebab dan Akibat Diabetes Melitus.........................................................................................7
2.4 Pencegahan Diabetes Melitus..................................................................................................7
2.5 Diet Pada Klien dengan Penyakit Diabetes Melitus.................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................18
3.2 Saran......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat kesehatan
dan kesempatan yang telah diberikan sehingga makalah yang berjudul “Diabetes Melitus”
dapat selesai tepat waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Gizi dan Diet. Makalah ini dapat dijadikan acuan bagi teman-teman
khususnya kelompok kami dan umumnya bagi kita semua
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
tentunya bersifat membangun demi kelengkapan makalah yang kami susun. Akhir kata
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, jika terdapat kesalahan
dengan rendah hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu
populasi penduduk . Semua nutrien sangat penting dalam diet diabetes. Makanan
sumber hidratarang (karbohidrat) harus dibagi merata di sepanjang hari untuk
mengimbangi insulin yang ada. Ada dua jenis diet diabetes : diet bebas gula dan diet
penukaran hidratarang. Jenis diet yang diterapkan pada seseorang penderita diabetes
tergantung kepada beratnya penyakit, jenis pengobatan dan cara hidup penderitanya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Diabetes mellitus terjadi jika jumlah insulin yang dihasilkan pankreas tidak
cukup untuk proses metabolisme yang normal. Sel-sel beta pada pulau-pulau
Langerhans pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang terlibat dalam
pengaturan kadar gula darah.
Dalam keadaan normal, gula darah tidak pernah naik hingga di atas kurang
lebih 10 mmol per liter. Namun, dalam keadaan abnormal, terutama pada pasien
diabetes yang tidak dapat memetabolisir hidratarang dengan benar, kadar glukosa
dapat naik di atas nilai tersebut dan kemudian kelebihan ini diekskresikan keluar
lewat ginjal. Ambang ginjal untuk glukosa adalah 10 milimol per liter.
Pada sejumlah kecil manusia, ambang ginjal lebih rendah daripada normal
sehingga glukosa dapat ditemukan dalam urine sekalipun kadarnya dalam darah tidak
tinggi. Karena itu juga perlu dibedakan antara keadaan benigna ini dengan diabetes
mellitus.
Pada masa lalu, hal yang paling ditekankan adalah gangguan metabolisme
hidratarang yang terjadi dalam tubuh penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kadar
glukosa dalam urine dan darah mudah diukur.
Dari daftar diatas dapat dilihat bahwa kekurangan hormon insulin bukan hanya
menimbulkan gangguan metabolism hidratarang tetapi juga gangguan metabolism
protein dan lemak.
4
1. Glukosa darah
Jumlah glukosa dalam darah tergantung pada keseimbangan antara jumlah
yang masuk ke dalam darah dari tiga macem sumber:
Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini.
Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk
memungkinkan glukosa meningkatkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada
organ non- diabetic, glukosa yang meningkatkan aliran darah yang digunakan
lewat dua cara :
Glikosuria yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah akan disertai
dengan bertambahnya kehilangan air dan elektrolit. Proes dieresis yang osmotic ini
5
mengakibatkan peningkatan rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan
berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai sumber energy,
tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan
sumber-sumber energy an memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein tubuh.
keadaan ini menimbulkan produksi keton dan asam-asam keton yang bersifat toksik
bagi tubuh. gangguan metabolism ini akhirnya berakibat koma diabetic bila tidak
diobati secara tepat.
40
35
30
25
Axis Title 20
diabetik
diabetas lunak
15
normal
10
0
30 60 90 120 150
Gambar 24.1 Reaksi glukosa darah terhadap tes tolerasi glukosa
Biasanya terdapat didaerah genital atau daerah lipatan kulit ,seperti di ketiak dan
di bawah payudara biasanya timbul akibat jamur.
b. Kelainan ginekologis ( keputihan )
Diabetes juga menjadi latar belakang keputihan pada wanita,dalam hal ini jamur
terutama candida juga menjadi penyebab keputihan pada wanita.
c. Kesemutan ( rasa baal )
Akibat dari sudah terjadinya neuropati
Kelemahan tubuh
Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh
Infeksi saluran kemih
6
g. Penglihatan kabur
h. Gairah seks menurun
i. Luka sukar sembuh
Ada juga klien yang tidak merasakan gejala tersebut mereka mengetahui
adanya Diabetes setelah dilakukan Check up ditemukan kadar glukosa darah tinggi.
7
Jika pasien telah melakukan program makan dan latihan jasmani dengan teratur
namun pengendalian glukosa darah belum tercapai, perlu di tambahkan obat
hipoglikemik baik secara oral maupun insulin.
Obat hipoglikemik oral ( OHO ) dapatdijumpai dalam bentuk glukagon
sulfonilurea mempunyai efek utama yaitu meningkat sekresi insulin sel beta pankreas,
pilihan utama pada pasien dengan BB normal/kurang.
Dari sudut pandang terapinya, pasien diabetes dapat dibagi menjadi dua
kelompok :
8
30% diet dan preparat hipoglikemik
30%40%
dietdiet
dansaja
oral insulin
9
Produk pangan Produk pangan kalori rendah dapat pembantu penuruna berat badan.
Khusus Pemanis buatan dapat digunakan sebagai pengganti gula
Tabel 24.1 Rekomendasi diet diabetes
Nasihat diet yang diberikan kepada para paisen diabetes harus berdasarkan
kepada rekomendasi diatas. Untuk memudahkan pemberian penjelasaan, nasihat diet
yang diberikaan dapat dibagi menjaid tiga tipe. Apakah diet yang diterapkan
berdasarkan satu atau lebih dari ketiga tipe diet ini, semuanya tergantung kepada
beratnya penyakit diabetes, tipe pengobatannya, kepribadiaan pasien, umur, berat
badan, dan gaya hidup penderita pasien.
Makan bagi paisen diabetes harus mengandung hidratarang dalam bentuk pati
(starch) dan dibagi menjadi beberapa bagian dengan interval yang teratur selama
sehari. Jumlah hidratarang yang diperbolehkan terkandung dalam setiap hidangan
tergantung kepada kebutuhan energy tiap-tiap pasien. Pemberian hidratarang dalam
10
bentuk pati dan pembagian secara merata akan memeberikan keseimbangan yang baik
anatara masukan hidratarang dan insulin yang tersedia.
Susunan diet untuk pasien yang diatas hanya dengan terapi diet
Contoh :
Ibu sunarya adalah seorang manula berusia 75 tahun yang hidup dip anti
manula. Berat badannya tidak melebihi dan dia dapat memperhatikan makannya
sendiri. Penyakit diabetes yang didiertitanya diketahui sejak lima tahun yang lalu dan
diatasi hanya dengan terapi diet. Berikut ini susunan diet 1500 kalori untuk sunarya:
a. Diet DM 1500 kalori
b. Kalori 1500
c. Protein 60 gram
d. Lemak 40 gram
e. Hidratarang 225 gram
11
tinggi. Diet yang berdasaran system ini merupakan diet yang lebih rumit untuk diikuti
oleh seorang pasine diabetes, tetapi mempunyai kelebihan, yaitu diet ini lebih
fleksibel dan bervariasi ketimbang diet bebas gula. Untuk melaksanakan diet dengan
system penukaran hidrtarang diperlukan sebuha daftar standar yang berisiskan
bebagai jenis makanan penukar dengna kandungan HA sebesar 10 gram ( lihat tabel
24.2) pada tabel 24.3juga terdapat contoh susunan diet dengan menggunakan system
penukar 10 gram HA dengan mengikuti daftar standar, pasien diabetes dapat
memakan berbagai ragam makann dengan kandungan hidratarang yang tetap.
Untuk mengetahui jumlah satuan penukar (SP) hidratrang yang boleh diberikan
kepada seorang pasien diabetes selam sehari, factor-faktor berikut ini harus
diperhatikan:
a. Kebutuhan total energy pasien
b. Presentasi dari kebutuhan total energy tersebut yang harus disediakan dalam bentuh
hidratarang.
Kebutuhan total energi ditentukan setelah diet terakhir pasien diabetes tersebut selesai
dinilai. Biasanya 55 persen dari total energy disediakan dalam bentuk hidratarang.
Jumlah SP hidratarang yang boleh diberikan kepada pasien diabetes memperlihatkan
variasi yang luas. Sebagai contoh, pasien diabetes yang ovewight mungkin hanya
diperbolehkan mendapatkan 12 SP (120 gram) hidratarang/gari sedangkan untuk
pasien diabetes dengan berat badan idel boleh diberika 30 SP (300 gram)
hidratarang/hari. Tentu saja, kedua pasien diabetes ini mempunyai kebutuhan total
energy yang berbeda.
Contoh:
Bagan di bawah ini memperlihatkan distribusi hidratarang dalam bentuk satuan
penukar setiap hari untuk dua pasien diabetes yang mempunyai kebutuhan hidratarang
perhari yang sama tetapi mendapatkan terapi insulin yang berbeda.
Bapak sumandi di suntik lente insulin sebelum makan pagi.
Bapak amirudin di suntik actrapid sebelum makan pagi dan makan sore.
Bp sumadi Makan Pukul Makan Pukul Makan Pukul
12
pagi 10.00 siang 16.00 malam 21.00
Jumlah satuan 4 2 5 2 5 2
penukar
Tabel 24.2 daftar bahan makan penukar yang mengandung 10 gram hidratarang
115 gelas (25 gram) nasi 1 gelas-tiris (100 gm) wortel
½ biji sdg (50 gram) kentang 1 gelas-tiris (100 gm) kacang panjang
½ ptg sdg (25 gm) singkong
½ biji (50 gram) talas 1 gelas-tiris (100 gm) kacang kopri
1 iris (20 gram) roti putih ½ buah sdg (75 gm) apel
¼ gelas (25 gram) mi basah
3 sdm (30 gram) kacang hijau 1 buah sdg (75 gram) pisang ambon
2 ½ sdm (25 gram) pindaks
1 biji besar (125 gram) tahu 1 ptg sdg (100 gm) papaya
2 ptg sdg (60 g) tempe 1/6 buah (75 gm) nanas
1 gelas (200 gram) susu sapi 2 buah (100 gm) jeruk manis
1 gelas-tiris *)(100 gm) bayam 2 buah (100 gm) jambu air
1 gelas-tirus (100 gm) buncis 1 buah (100 gm) jambu bij
13
*) 1 gelas sayur setelah dierubs dan airnya ditirisikan
Tabel 24.3 Susunan Diet Bagi Seorang Pasien Yang Memperoleh Suntikan Insulin Dan
Penukaran Hidratarang
Sarapan Kecukupan Jumlah Kandungan SP Total
HA makann HA SP
Pagi 70 ½ gelas air 10 1
(dengan jeruk 40 4
suntikan 4 iris roti 10 1
insulin) putih 10 1 7
2 ½ sdm
pindakas
1 gelas
susu sapi
pk. 10.00 20 Kopi
½ apel 10 1
2 biskuit 10 1 2
tawar
Siang 50 ¾ gelas 40 4
nasi putih
(100 gram) 10 1 5
2 buah
jeruk
pk. 16.00 10 Teh
2 biskuit 10 1
tawar
Malam 80 Daging
(dengan 1 mangkok 10 1
suntikan sayuran 40 4
insulin 2 ketang 10 1
rebus (200 10 1
g)
1 potong 10 1 8
tahu (10 g)
1 gelas
kacang
hijau (30
gram)
I buah
pepaya
pk. 21.00 20 Teh
2 iris roti 20 2 2
sednag
sandwich
Berisi
telur/
daging
Jumlah 250 250 25 25
14
Roti dapat dioles dengan margarine yang mengandung minyak tak jenuh ganda. The
dan kopi dapat dibubuhi dengan sedikit susu skim.
3. Bentuk makan yang kaya serat dan tidak digiling haus memberikan masa yang lebih
besar sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk memakannya dibandingkan
makanan halus yang sudah dihilangkan unsure seratnya. Untuk makan apel diperlukan
waktu 12 kali lebih lama dari pada waktu yang diperluka untuk mengkomsumsi
hidratarang dengan jumlah sama di dalam sari buah apel. Untuk pasien diabetes obese
dan memerluka penmbatasan total masuk kalori, makanan dengan ekstar volume dan
perasaan kenyang setelah makanan yang serat akan memberikan nilai khusus.
Sebagian pasien diabetes, tidak semuanya, perlu di nasehati untuk minum susu
skim atau susu kedelai dan menggunakan margarin atau minyak yang tak jenuh
ketimbang susu full cream dan mentega dari lemak hewani.
Protein merupakan nutrien penting. Diet seimbang yang di susun dengan baik
akan mengandung protein dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati.
Produk-produk makanan khusus ini di buat antara lain oleh lynch, tropicana –
slim dan slim and fit. Semua ini bebas dari sukrosa tetapi mengandung bahan pemanis
aternatif seperti fruktosa dan sorbitol. Produk makanan ini memiliki kallori yang
tinggi dan sering mengandung lebih banyak kalori dari pada produk makanan yang
biasa sehingga tidak cocok bagi pasien diabetes yang kelebihan berat. Di samping
itu, produk makanan seperti ini mahal harganya. Sebaiknya kita menghindari jenis-
15
jenis makanan yang mengandunggula atau membatasi ketimbang menggantinnya
dengan produk makanan khusus ini.
Bir Khusus untuk pasien diabetes memang memiliki kandungan hidratang yang lebih
rendah dari pada bir biasa. Namun, hidratarang dalam bir tersebut di gantikan dengan
alkohol sehingga membuatnya mengandung klori yang lebih ti nggi dan lebih tosik.
3. Pemanis buatan
Ada beberapa pemanis yang lazim di gunakan di indonesia sebagai pengganti gula.
Bahan-bahan tersebut adalah sakarin(sarii manis)
Sarbitol. Fruktosa dan aspartame
Sakarin merupakan salah satu pemanis yang bebas kalori (lainnya siklamat tetapi
lebih jarang I pakai karena sifat tosiknya meragukan) bahan pemanis ini di gunakan
dalam diet rendah kalori dan dapat di tambah ke dalam minuman serta makanan
matang. Bila mana di tambahkan ke dalam makanan sebelum masak. Sakarin akan
menimbulkan rasa seperti logam. Perhimpunan diebetes inggris menganjurkan
pemakaian sakarin tidak lebih dari 14 tablet perhari.
Hipoglikemia
Hipogllikemia dapat terjadi pada pasien diabetes yang mendapatkan suntikan insulin
dan preparat hipoglikemik oral long- acting. Sebab- sebab rendahnya kadar gula darah
mencakup :
Peningkatan pengeluaran energi seperti adanya kegiatan ekstra atau kegiatan yang
tidak diperkirakan sebelumnya
16
Diet pada waktu sakit
Dalam keadaan sakit, pasien diabetes tetap harus meminum obat diabetes dan
memperoleh suntikan insulin agar metabolisme yang normal dapat dipertahankan. Ini
berarti pasien diabetes harus mendapatkan cukup hidratarang untuk mengimbangi
kerja insulin sekalipun selera makan mereka mungkin menurun. Makanan penukar
yang mudah dimakan dan disiapkan harus digunakan dalam keadaan ini. Contoh
makanan penukar ini adalah susu, sup, air kacang hijau, es krim, dan sari buah.
Contoh :
Ani seorang sekretaris berusia 19 tahun yang biasa mendapatkan 50 gram hidratarang
pada saat makan siang dalam bentuk :
1 satuan penukar sari buah
3 satuan penukar kentang
1 satuan penukar buah
Kalau dia menderita flu dan harus beristirahat, 50 gram hidratarang itu diperolehnya
dalam bentuk :
1 satuan penukar sari buah
2 satuan penukar sup
2 satuan penukar susu
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Terapi diet pada pasien diabetes mellitus bisa di kombinasikan dengan selalu
berolahraga. Seperti jalan-jalan kecil di pagi atau sore hari.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu gizi dan diet, hubungannya dengan penyakit-penyakit untuk perawat dan dokter. Oleh :
Mary E. Beck
19