Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 6

“MELATIH BATUK EFEKTIF”

MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR

DOSEN : Dr. Irsanty Colien.M.Kep.Ns.Sp.Kep.KMB

NAMA KELOMPOK:

1. DENY WALANDOUW (PO7120320028)

2. DESTARI ZALWA ADELYA (PO7120320024)

3. NI LUH SINTYA DEWI (PO7120320018)

4. YUNIANTI (PO7120320014)

5. ANGGUN ANNISA PRETTY (PO7120320020)

6. SRI YULIA SAFITRI (PO7120320032)

POLTEKKES KEMENKES PALU

D-IV KEPERAWATAN TK 1A
Judul Prosedur / Tindakan Melatih Batuk Efektif

Definisi  Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan


benar dimana energi dapat dihemat sehingga tidak
mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal (Smeltzer,2001).
 Melatih batuk efektif adalah Latihan mengeluarkan
secret yang terakumulasikan dan mengganggu di
saluran nafas dengan cara dibatukkan.
Tujuan  Mengeluarkan semua udara dari dalam paru-paru
dan saluran nafas sehingga menurunkan frekuensi
sesak napas.
 Menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan
dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.
 Melatih otot-otot pernafasan agar dapat melakukan
fungsi dengan baik.
 Melatih klien agar terbiasa melakukan cara
pernafasan dengan baik.
Indikasi Biasanya batuk efektif dilakukan pada klien dengan
penyakit pulmonary kronik, pada kondisi demikian
sebaiknya klien dimotivasi untuk nafas dalam dan batuk
paling kurang tiap 2jam, jika keadaannya sadar dan tiap 2
atau 3jam jika tidur sampai fase akut dari produksi mucus
akhir. Berikut ada beberapa jenis indikasi batuk efektif :

 COPD / PPOK (Penyakit paru obstruktif kronik),


Penyakit ini ditandai oleh hambatan aliran udara
disaluran nafas yang bersifat progresif non
reversible atau reversible parsial. Ppok terdiri dari
bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan
keduanya.
 Emphysema,Suatu kelainan anatomis paru yang
ditandai oleh pelebaran rongga udara distal
bronkiolus terminal, disertai kerusakan dining
alveoli.
 Fibrosis
 AsmaMerupakan gangguan inflamasi pada jalan
nafas yang ditandai oleh opstruksi aliran udara nafas
dqan respon jalan nafas yang berlebihan terhadap
berbagai bentuk rangsangan.
 Chest infection
 Pasien bedrest atau post operasi

Persiapan Alat  Tempat sputum


 Tissu
 Stestoskop
 Hanscoon
 Masker
 Air putih hangat dalam gelas

Prosedur Pra- Interaksi


1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Tujuan dan sapa Menjelaskan nama klien
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan
satu tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik
nafas dalam melalui hidung hingga& hitungan' jaga
mulut tetap tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya
abdomen (cegah lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam &
hitungan (lewat mulut' bibirseperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya
abdomen dan kontraksi dari otot
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan
pasien bila duduk atau di dekatmulut bila tidur
miring)
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2
kali, yang ke-3 inspirasi, tahan nafas dan batukkan
dengan kuat
11. Menampung lender dalam sputum pot
12. Merapikan pasien

Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

Perhatian Khusus Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai