Oleh :
ANISA DEWI ROSA LINDA
14401.19.20004
Insufisiensilnsulin
DM Tipe I
Glukosa Intrasel
Glukoneogenesis
Pembentukan
ATP Terganggu Peningkatan metabolisme
protein dan lemak Keseimbangan Kalori
Lemah
Cadangan Lemak & Protein Polifagi
Intoleransi
Aktivitas Ketidakseimbangan
BB Menurun
Nutrisi Lebih Dari
Kebutuhan
Defisit nutrisi
Metabolisme
Umami, Vidhia, Dr. 2013. At a Glance Ilmu Bedah , Edisi Ketiga. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Tim Pokja SLKI DPP PPNI 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat PPNI:Jakarta Selatan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2019. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat PPNI:Jakarta Selatan.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI 2019. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat PPNI:Jakarta Selatan.
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI
1. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang menurun,
adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau, adanya nyeri pada
luka.
a. Intoleransi aktivitas
b. Defisit nutrisi
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya
yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang
juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan
terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.
5.Riwayat psikososial
1. Intoleransi aktivitas
3. Merasa lemah
4. Sianosis
2. Defisit nutrisi
2. Kram/nyeri abdomen
5. Sari
6. Serum albumin
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare
3. Risiko Hipovolemia
2. Kejang
3. Takikardi
4. Takipnea
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Keadaan umum yaitu baik atau buruknya yang dicatat adalah
tanda-tanda seperti :
a) Kesadaran penderita : keadaan yang dialami klien apakah Apatis,
Sopor, koma, gelisah composmentis tergantung pada keadaan klien.
b) Kesakitan, keadaan penyakit : akut, kronik, ringan, sedang, berat dan
pada kasus ruptur tendon yang paling banyak dialami adalah akut.
c) Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti : Tekanan Darah, Nadi, Suhu,
Respirasi.
2) Pemeriksaan Persistem
Pemeriksaan fisik yang dilakukan biasanya menggunakan teknik inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik dilakukan persistem
secara berurutan.
a) Rambut dan hygene kepala
Warna rambut hitam, tidak berbau, rambut tumbuh subur, dan kulit
kepala bersih.
b) Mata (kanan/kiri)
Posisi mata simetris, konjungvita merah muda, skelera putih, dan pupil
sokor, dan respon cahaya baik
c) Hidung
Simetris kiri dan kanan tidak ada pembengkakkan, dan berfungsi dengan
baik.
d) Mulut dan tenggorokan
Rongga normla, mukosa terlihat pecah-pecah, tonsil tidak ada pembesaran.
e) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, dan pendengaran tidak
terganggu
f) Leher
Kelenjar getah bening, sub mandibula, dan sekitar telinga tidak ada
pembesaran.
g) Dada / thorak
Dikaji dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi. Dikaji
mulai kesimestrisan dada,tidak ada retraksi otot dada, tidak
ada nyeri tekan ,dan bunyi jantung tidak disertai suara
tambahan,
h) Abdomen
Kaji apakah terjadi pembengkakan , ada nyeri tekan atau tidak.
i) Pencernaan
Misalnya anoreksi disertai mual, nafsu makan menurun.
j) Ekstremitas
Perlu dikaji kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah. Diperiksa juga
adanya kekuatan pergerakan atau keterbiasaan gerak atau refleks pada
ekstremitas atas dan bawah.
b. Pemeriksaan Penunjang
a) Tes glukosa darah sewaktu: tes gula darah ini dapat dilakukan kapan saja
tanpa perlu berpuasa dan tanpa memperhatikan kapan terakhir anda makan.
b) Tes gula darah puasa : ini merupakan tes gula darah yang mengharuskan
anada untuk berpuasa biasanya 8 jam sebelum melakukan tes, agar hasilnya
tidak dipengaruhi oleh makan yang dikomsumsi.
c) Tes gula darah 2 jam setelah makan (post prandial) : sepuluh menit setelah
makan kadar gula darah akan mulai mengalami kenaikan dan mencapai
puncaknya setelah 2 jam. Setelah 2-3 jam gula darah akan turun kembali ke
kondisi normal.
d. Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi Aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
b. Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan menelan makanan
c. Hipertermia b/d Dehidrasi
e. Rencana Keperawatan
1 Frekuensi nadi 3 5
2 Keluhan lelah 3 5
1 Kekuatan otot 3 5
pengunyah
4 Berat badan 3 5
1 Menggigil 3 5
2 Kulit merah 3 5
3 Kejang 3 5
4 Suhu tubuh 3 5
5 Suhu kulit 3 5
Rencana intervensi SIKI: