Tugas Kelompok
Stase Keperawatan Gerontik
Disusun Oleh:
Fajar Pawestri
20/458070/KU/22344
A. Pengertian
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemi (kadar glukosa darh tinggi) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya (American Diabetic Association, 2014). Diagnosis DM ditegakan
dengan pemeriksaan kadar glukosa darah. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan
adalah secara enzimatik dengan darah yang berasal dari vena. Pemeriksaan glukosa plasma
puasa ≥ 126 mg/dL, pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dL 2 jam setelah Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram, pemeriksaan glukosa sewaktu ≥ 200
mg/dL dengan keluhan klasik atau pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5%.
Tabel 1. Kadar tes laboratorium darah untuk diagosis diabetes
Kategori HbA1c (%) Glukosa darah Glukosa plasma 2
puasa (mg/dL) jam setelah TTGO
(mg/dL)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200
Pre diabetes 5,7 – 6, 4 100 – 125 140 – 199
Normal < 5,7 70 - 99 70 -139
B. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek
utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-
sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200
mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding
vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (3) Pengurangan protein dalam jaringan
tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes Mellitus
yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes Mellitus.
Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira
diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika
jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila
kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah
dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam
aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1
Meq/Liter sampai setinggi 10 Meq/Liter.
C. Faktor Risiko
Penegakan diagnosis DM dan prediabetes dapat terjadi pada kelompok dengan risiko
tinggi yang tidak menunjukkan gelaja klasik DM, antara lain:
1. Kelompok dengan berat badan lebih (IMT ≥ 23 kg/m2) disertai dengan satu atau
lebih faktor risiko sebagai berikut:
a. Aktivitas fisik kurang
b. First-degree relative DM (terdapat faktor keturunan DM dalam keuarga)
c. Kelompok ras/etnis tertentu
d. Perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4kg atau
mempunyai riwayat diabetes melitus gestasional
e. Hipertensi (≥ 140/90 mmHg) atau sedang mendapat terapi untuk hipertensi)
f. HDL < 35 mg/dL dan atau trigleserida > 250 mg/dL
g. Wanita dengan sindrom polikistik ovarium
h. Riwayat prediabetes
i. Obesitas berat
j. Riwayat penyakit kardiovaskular
2. Usia > 45 tahun tanpa faktor risiko diatas
D. Tanda dan Gejala
Keluhan klasik:
1. Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak
karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum
2. Polifagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi
(lapar).
3. Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui
daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana
gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak
kencing.
4. Penurunan berat badan tanpa diketahui sebabnya
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu
lemak dan protein
Keluhan lain:
1. Badan lemah
2. Kesemutan
3. Gatal
4. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang
disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari
lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak
5. Disfungsi ereksi serta pruritus pada vulva wanita
E. Komplikasi
1. Akut
a. Hypoglikemia
b. Ketoasidosis
c. Diabetik
2. Kronik
a. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
b. Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati
diabetic.
c. Neuropati diabetic.
F. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Obat hipoglikemik oral (OHO)
1) Golongan sulfonilures bekerja dengan cara:
- Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
- Menurunkan ambang sekresi insulin
- Meningkatkna sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa
2) Biguanid
Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai bawah normal. Preparat
yang ada dan aman adalah metformin. Obat ini dianjurkan untuk pasien gemuk
3) Inhibitor alfa glukosidase
Secara kompettitf menghambat kerja enzim alfa glukosidase di dalam
saluran cerna sehingga menrunkan hiperglikemia pasca pransia
4) Insulin sensitizing agent
Thoazolidinediones adalah golongan obat baru yang mempunyai sfek
farmakologi meningkatkan sensitivitas insulin sehingga bisa mengatasi nasalah
resistensi insulin dan berbagai masalah akibat resistensi insulin tanpa
menyebabkan hipoglikemia
2. Non Farmakologi
a. Aktivitas Fisik
Prinsip program aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus antara lain:
1) Latihan fisik secara teratur selama 30 – 45 menit per hari dan dilakukan 3 –
5 hari seminggu. Total latihan 150 menit per minggu dengan jeda latihan
tidak lebih dari 2 hari berturut-turut.
2) Kegiatan sehari-hari atau aktivitas sehari-hari bukan termasuk dalam latihan
fisik.
3) Latihan fisik selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat
badan dan memperbaiki sensitivitas insulin sehingga akan memperbaiki
kendali glukosa darah.
4) Latihan fisik yang dianjurkan berupa altihan fisik yang bersifat aerobik
dengan intensitas sedang (50 70% denyut jantung maksimal) seperti jalan
cepat, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Denyut jantung maksimal
dihitung dengan cara mengurangi 220 dengan usia pasien.
5) Pasien diabetes dengan usia muda dan bugar dapat melakukan 90
menit/minggu dengan latihan aerobik berat mencapai >70% denyut jantung
maksimal
6) Pada pasien DM tanpa kontradiksi (contoh: osteoartriitis hipertensi yang
tidak terkontrol, retinopati, nefropati) dianjurkan juga melakukan resistance
training (latihan beban) 2 – 3 x/minggu sesuai dengan petunjuk dokter
7) Latihan fisik sebaiknya disesiaolan dengan usia dan status kesegaran fisik.
Intensitas latihan disik pada penyandang DM yang relatif sehat bisa
ditingkatkan, sedangkan penyandang DM yang disertai komplikasi maka
intensitas latihan perlu dikurangi dan sisesuaikan dengan masing-masing
individu
b. Nutrisi
Tujuan diet diabetes melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan agar dapat mengontrol metabolik dengan baik dengan cara:
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan obat penurun
glukosa oral dan aktivitas
2. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal
3. Mempertahankan kadar lipid serum normal
4. Mencegah komplikasi penyandang DM yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemi, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani
5. Meningkatkan derajat kesehatan melalui asupan gizi yang optimal
I. PENGKAJIAN
Masalah kesehatan pada saat ini: Pasien memiliki kadar glukosa darah yang cukup
tinggi, GDP terakhir pada 11/12/20 238 mg/dL dengan HbA1C (2/7/20) yaitu 8,6%.
Pasien sudah mengalami diabetes sejak 31 tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak
mengalami keluhan, hanya saja setelah disuntikkan insulin pandangan menjadi kabur
dan lemas. Pasien mengonsumsi insulin novomix, metformin 500mg, glubose 50mg,
amlodipin 10mg dan candersatan 16mg.
Kesulitan tidur : Sulit memulai tidur saat malam hari karena teringat
almarhumah istri
15
TOTAL NILAI (Risiko kecil)
Interpretasi penilaian
Nilai Nilai
Maksimum Responden
ORIENTASI
5 5 Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim
apa?
5 5 Sekarang kita berada di mana?
(Nama rumah sakit atau instansi)
(Instansi, jalan, nomor rumah, kota, kabupaten, propinsi)
REGISTRASI
3 3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, misalnya:
(bola, kursi, sepatu). Satu detik untuk tiap benda. Kemudian
mintalah responden mengulang ketiga nama benda tersebut.
Berilah nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar, bila masih
salah ulangi penyebutan ketiga nama tersebut sampai
responden dapat mengatakannya dengan benar:
Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah : ____1____ kali
ATENSI DAN KALKULASI
5 4 Hitunglah berturut-turut selang 7 angka mulai dari 100 ke
bawah. Berhenti setelah 5 kali hitungan (93-86-79-72-65).
Kemungkinan lain ejaan kata dengan lima huruf, misalnya
'DUNIA' dari akhir ke awal/ dari kanan ke kiri :'AINUD'
Satu (1) nilai untuk setiap jawaban benar.
MENGINGAT
3 3 Tanyakan kembali nama ketiga benda yang telah disebut di
atas.
Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar
BAHASA
9 8 a. Apakah nama benda ini? Perlihatkan pensil dan arloji
b. Ulangi kalimat berikut :"JIKA TIDAK, DAN ATAU
TAPI"
c. Laksanakan 3 perintah ini :
1) Peganglah selembar kertas dengan tangan kananmu,
2) lipatlah kertas itu pada pertengahan dan
3) letakkan di lantai
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut
"PEJAMKAN MATA ANDA"
e. Tulislah sebuah kalimat!
f. Tirulah gambar ini!
Interpretasi:
Jenis Skor Interpretasi
Single cut-off < 24 Abnormal
Pendidikan 21 Abnormal untuk pendidikan kelas 8
< 23 Abnormal untuk pendidikan SMA
< 24 Abnormal untuk pendidikan kuliah
Keparahan 24 – 30 Tidak ada penurunan kognitif
18 – 23 Penurunan kognitif ringan
0 – 17 Penurunan kognitif berat
Pertanyaan Nilai
0= kehilangan BB > 3 kg
1= tidak tahu
2= kehilangan BB antara 1 -3
1= tidak meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bias pergi/jalan-
jalan ke luar
D Menderita stress psikologis atau penyakita akut dalam tiga bulan terakhir? 2
0= ya
2= tidak
1= IMT 19-21
2= IMT 21-23
3= IMT >23
Skor : 14 (Normal)
12-14 = Normal
0-7 = malnutrisi
Interpretasi:
Skor : 8,333
II. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Data Objektif: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah - Aktivitas harian kurang
- GDP (11/12/2020) : 238 mg/dL - Penambahan berat badan
- HbA1c (2/7/2020): 8,6% (poor control) - Kurang pengetahuan tentang faktor
- Penambahan BB 3kg dalam 3 bulan terakhir yang dapat diubah
(BB: 73,4 kg, IMT : 26,9 overweight) - Gangguan status kesehatan fisik
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan sudah didiagnosa DM sejak
tahun 1989 (31 tahun)
2 Data Objektif: Berat badan berlebih - IMT > 25 kg/m2
- Penambahan BB 3kg dalam 3 bulan terakhir - Rata-rata aktivitias fisik harian kurang
(BB: 73,4 kg, TB: 165cm, IMT : 26,9 overweight) dari yang dianjurkan menurut gender dan
usia
Data Subjektif : - Sering makan kudapan
- Pasien mengatakan kegiatan sehari - hari tidak - Gangguan tidur
produktif
- Pasien dalam sehari makan nasi 3x (nasi, lauk,
sayur)
3 Data Objektif: Kesiapan meningkatkan manajemen - Mengungkapkan keinginan untuk
- Pada rekam medis klinik korpagama tercatat kesehatan meningkatkan pilihan hidup sehari-hari
pasien rutin kontrol setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan
- Mengungkapkan keinginan untuk
Data Subjektif : menangani penyakit
- Pasien mengatakan rutin kontrol di klinik - Mengungkapkan keinginan untuk
korpagama setiap bulan melakukan penanganan terhadap
- Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat dari regimen yang diprogramkan
dokter - Mengungkapkan keinginan untuk
- Pasien mengatakan sudah mengubah gaya hidup melakukan penanganan terhadap gejala
dan ingin sembuh
4 Data Objektif Risiko penurunan curah jantung Perubahan kontraktilitas jantung
- Pasien didiagnosa CHF
- TD: 128/80 mmHg, N: 84x/menit, RR:
20x/menit
- Konsumsi obat rutin amlodipine, candersatan
Data Subjektif:
-
5 Data Objektif: Risiko Kesepian Deprivasi emosional
-
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan kesepian selepas istrinya
meninggal satu tahun yang lalu
- Pasien tinggal bersama 3 orang lainnya (anak
kandung ke-3 perempuan, adik perempuan, dan
keponakan)
- Pasien mengaku pribadi yang pendiam
- Pasien mengatakan tidak dekat dengan
saudaranya
Lapar berlebihan 3 5
Berat badan berlebih b.d a) Perilaku Mengurangi Berat Badan a) Manajemen Berat Badan
kurang aktivitas fisik, sering Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam Aktivitas:
makan d.d IMT 26,9 diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Diskusikan dengan pasien mengenai hubungan
(overweight) Indikator Awal Target antara asupan makanan, olahraga, peningkatan berat
Mengontrol porsi makan 3 5 badan
Menetapkan latihan rutin 3 5 - Diskusikan dengan pasien mengenai kondisi medis
Berkomitmen dengan 3 5 apa saja yang berpengaruh terhadap berat badan
rencana makan yang sehat - Kaji motivasi pasien untuk mengubah pola
Meminum delapan gelas 5 5 makannya
- Hitung berat badan ideal pasien
b) Pengetahuan: Manajemen Diabetes - Dorong pasien ubtuk mengonsumsi air yang cukup
Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam setiap hari
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator:
Indikator Awal Target b) Bantuan Penurunan Berat Badan
Antisipasi cemas pada situasi 2 4 - Bina hubungan saling percaya dengan anggota
sosial keluarga
c) Peningkatan Sosialisasi
Aktivitas:
- Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat
- Anjurkan kejujuran dalam mempresentasikan diri
sendiri kepada orang lain
- Bantu meningkatkan kesadaran pasien mengenai
kekuatan dan keterbatasan-keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
- Anjurkan pasien untuk mengubah lingkungan seperti
pergi keluar untuk jalan-jalan
V. CATATAN PERKEMBANGAN
Berat badan 20.00 - - Memberikan informasi IMT pasien S: Pasien mengatakan karena sudah pensiun sehingga tidak produktif
berlebih 20.20 - Memberikan motivasi pada pasien untuk dan aktivitas sedikit.
mengurangi frekuensi makanan dan O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
memilih makanan yang lebih sehat A: Masalah teratasi sebagian
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
aktivitas fisik Indikator Awal Target Capaian
Mengontrol porsi makan 3 5 4
Menetapkan latihan rutin 3 5 4
Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
makan yang sehat
Meminum delapan gelas 5 5 5
Kesiapan 20.20 - - Mendorong pasien untuk mengubah faktor S : pasien mengatakan mau meningkatkan kondisi kesehatannya
meningkatkan 20.30 risiko yang mampu memperburuk kondisi O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
manajemen - Membuat strategi bersama pasien untuk dengan pengobatan.
kesehatan mencegah penyakit komplikasi A : Masalah teratasi sebagian
a) Manajemen waktu pribadi
Indikator Awal Target Capaian
Memprioritaskan komitmen 2 4 3
Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 3
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien. dampingi
dan evaluasi perkembangan, membantu pasien menentukan tujuan
jangka pendek
Risiko penurunan 20.30 - - Memonitor gejala sesak dan nyeri dada S: Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada dan sesak saat
curah jantung 20.40 - Memonitor kelelahan pasien selama beraktivitas. Pasien mengatakan mudah lelah.
beraktivitas O: TD terakhir 128/80 mmHg, IMT 26,9 (overweight)
- Monitor konsumsi obat-obatan yang A: Masalah teratasi sebagian
diresepkan a) Status Jantung Paru
Indikator Awal Target Capaian
Tekanan darah sistol 4 5 5
Tekanan darah diastol 4 5 5
Kelelahan 3 4 3
Peningkatan berat badan 3 4 3
P: Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap,
mendorong pasien untuk mengurangi BB
Jumat, 25 Desember 2020
Risiko 14.00 - - Menanyakan keluhan yang dirasakan S : Pasien mengatakan tidak ada keluhan, pasien sudah mengetahui
ketidakstabilan 14.15 - Menanyakan efek pengobatan insulin dan tanda gejala hiperglikemi, aktivitas fisik berkebun, asupan cairan
kadar glukosa obat oral diabetes 8 gelas/hari
darah - Memotivasi aktivitas fisik O : GDP terakhir 2/7/20 238 mg/dL, HbA1c 8,2%
- Menganjurkan mengontrol jenis dan porsi A : Masalah teratasi sebagian
makanan a) Kadar glukosa darah
- Memotivasi pasien untuk menjaga Indikator Awal Target Capaian
kebersihan kaki Glukosa darah 2 4 4
Urin keton 2 4 4
b) Keparahan hiperglikemia
Indikator Awal Target Capaian
Peningkatan glukosa darah 2 4 4
Peningkatan haus 3 5 4
Lapar berlebihan 3 5 4
P: Melakukan pemantauan kadar glukosa, Menganjurkan pasien
untuk mengontrol asupan gula dan diet, memotivasi untuk
melakukan aktivitas fisik dan kepatuhan terapi pengobatan.
Berat badan 14.15 - 14. - Memberi informasi penyakit komplikasi S: Pasien mengatakan aktivitas fisik hanya melakukan rutinitas
berlebih 25 dengan berat badan berlebih sehari-hari, sedikit-sedikit makan
- Memotivasi pasien untuk menurunkan O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
berat badan A: Masalah teratasi sebagian
- Mengedukasi pasien untuk mengurangi a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
frekuensi makanan dan memilih makanan Indikator Awal Target Capaian
yang lebih sehat dan mempertahankan Mengontrol porsi makan 3 5 4
intake cairan 8 gelas/hari Menetapkan latihan rutin 3 5 4
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
aktivitas fisik makan yang sehat
Meminum delapan gelas 5 5 5
Kesiapan 14.25 - - Mendorong dan memotivasi pasien untuk S : pasien mengatakan ingin mempertahankan motivasi untuk
meningkatkan 14.30 mempertahankan perilaku sehat berperilaku sehat, pasien mengeluhkan masalah ekonomi
manajemen - Mengidentifikasi hambatan pada pasien O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
kesehatan dalam melakukan perubahan perilaku dengan pengobatan.
A : Masalah teratasi sebagian
a) Manajemen waktu pribadi
Indikator Awal Target Capaian
Memprioritaskan komitmen 2 4 3
Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 3
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien. dampingi
dan evaluasi perkembangan, membantu pasien menentukan tujuan
jangka pendek
Risiko penurunan 14.30 - - Menanyakan gejala nyeri dada, sesak S: pasien mengatakan tidak ada keluhan pusing, nyeri dada, sesak.
curah jantung 14.40 napas, pusing dan kelelahan Untuk beraktivitas berat mengeluh sudah tidak sekuat dulu
- Monitoring kepatuhan obat dan efek O: TD terakhir 128/80 mmHg, IMT 26,9 (overweight)
samping pengobatan A: Masalah teratasi sebagian
a) Status Jantung Paru
Indikator Awal Target Capaian
Tekanan darah sistol 4 5 5
Tekanan darah diastol 4 5 5
Kelelahan 3 4 3
Peningkatan berat badan 3 4 3
P: Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap,
mendorong pasien untuk mengurangi BB, memotivasi pasien
untuk mengurangi konsumsi garam, meningkatkan konsumsi
buah dan sayur serta minum obat pengontrol tekanan darah
Risiko kesepian 14.40 - - Membina hubungan saling percaya S : pasien mengeluh kesepian dan kadang membutuhkan dukungan
14.50 dengan klien dari keluarga
- Memfasilitasi klien untuk O : pasien tidak terbuka dengan keluarga
mengungkapkan perasaannya A : Masalah teratasi sebagian
- Mendukung klien untuk berbagai rasa a) Keparahan kesepian
marah, senang, dan sedih dengan anggota Indikator Awal Target Capaian
keluarga Rasa kehilangan akibat terpisah 2 4 3
dengan orang lain
Gangguan tidur 3 5 4
Penurunan level aktivitas 2 4 3
Masalah teratasi
b) Pengetahuan: Manajemen Diabetes
Indikator Awal Target Capaian
Hiperglikemia dan gejala 3 5 5
terkait
Pencegahan hiperglikemi 3 5 5
Resep rejimen insulin 3 5 5
Penggunaan obat yang benar 3 5 5
sesuai resep
Rencana makan yang 3 5 5
dianjurkan
Efek samping obat 3 5 5
P: Mendukung pasien patuh dengan terapi pengobatan, Memotivasi
pasien menetapkan target penurunan berat badan, Mengontrol
asupan makanan.
Kesiapan 12.55 - - Memotivasi pasien untuk S : Pasien mengeluhkan masalah ekonomi. pasien sudah
meningkatkan 13.00 mempertahankan perilaku sehat menunjukkan perilaku meningkatkan kualitas kesehatan
manajemen - Membantu pasien untuk mengatasi O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
kesehatan hambatan meningkatkan perilaku kesehatan dengan pengobatan.
A : Masalah teratasi sebagian
a) Manajemen waktu pribadi
Indikator Awal Target Capaian
Memprioritaskan komitmen 2 4 4
Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 3
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien.
Mendampingi dan mengevaluasi perkembangan kesehatan
pasien.
Risiko penurunan 13.00 - - Monitor kepatuhan obat dan efek samping S: pasien mengatakan tidak ada keluhan pusing, nyeri dada, sesak.
curah jantung 13.10 pengobatan Untuk beraktivitas berat mengeluh sudah tidak sekuat dulu
- Menanyakan gejala nyeri dada, sesak O: TD terakhir 128/80 mmHg
napas, pusing IMT 26,9 (overweight)
- Menanyakan kelelahan pasien saat A: Masalah teratasi
melakukan aktivitas a) Status Jantung Paru
Indikator Awal Target Capaian
Tekanan darah sistol 4 5 5
Tekanan darah diastol 4 5 5
Kelelahan 3 4 4
Peningkatan berat badan 3 4 4
P: Mempertahankan kondisi pasien
Risiko kesepian 13.10 - 13. - Melanjutkan hubungan saling percaya S : Pasien terkadang merasa bosan dengan rutinitas dan tidak ada
20 dengan klien teman untuk bercerita
- Mendukung klien untuk berbagai rasa O : Pasien tidak terbuka dengan keluarga
marah, senang, dan sedih dengan anggota A : Masalah teratasi sebagian
keluarga a) Keparahan kesepian
- Memotivasi klien untuk mengikuti Indikator Awal Target Capaian
kegiatan sosial di lingkungannya Rasa kehilangan akibat terpisah 2 4 3
dengan orang lain
Gangguan tidur 3 5 4
Penurunan level aktivitas 2 4 4
Masalah teratasi
b) Tingkat kecemasan social
Indikator Awal Target Capaian
Antisipasi cemas pada situasi 2 4 4
social
Memperhatikan tentang 2 4 4
penilaian orang lain setelah
pertemuan sosial
Gangguan dengan fungsi peran 2 4 4
Gangguan dengan hubungan 2 4 4
P : Mempertahankan kondisi untuk hubungan sosial, menganjurkan
klien untuk terbuka kepada keluarga dan melakukan hobi agar
tidak merasa sepi
b) Keparahan hiperglikemia
Indikator Awal Target Capaian
Peningkatan glukosa darah 2 4 3
Peningkatan haus 3 5 5
Lapar berlebihan 3 5 5
P: Melakukan pemantauan kadar glukosa, monitor efek samping
pengobatan, Menganjurkan pasien untuk menganti gula pasir,
memotivasi melakukan aktivitas fisik dan kepatuhan terapi
pengobatan.
Berat badan 11.15 - - Memotivasi pasien untuk menurunkan S: Pasien mengatakan aktivitas fisik sudah meningkat sedikit, porsi
berlebih 11.30 berat badan ke berat badan ideal sebesar makan sudah dikurang, belum menerapkan jenis diet Dm
5kg O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
- Mengedukasi pasien untuk mengurangi A: Masalah teratasi sebagian
frekuensi makanan dan memilih makanan a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
yang lebih sehat dan mempertahankan Indikator Awal Target Capaian
intake cairan Mengontrol porsi makan 3 5 4
- Memotivasi pasien menjalankan jenis diet Menetapkan latihan rutin 3 5 4
diabetes yang sesuai Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
- Menganjurkan pasien untuk makan yang sehat
meningkatkan aktivitas fisik Meminum delapan gelas 5 5 5
P: Menganjurkan pasien untuk membuat jadwal makan dan
memotivasi untuk melakukan rencana penurunan berat badan
Kesiapan 11.30 - - Mendorong dan memotivasi pasien S : pasien sudah menunjukkan perilaku meningkatkan kualitas
meningkatkan 11.40 untuk mempertahankan dan/ atau kesehatan
manajemen meningkatkan perilaku sehat O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
kesehatan - Menganjurkan pasien untuk dengan pengobatan.
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan A : Masalah teratasi
apabila ada keluhan yang tidak tertangani a) Manajemen waktu pribadi
- Menganjurkan pasien untuk terbuka Indikator Awal Target Capaian
kepada petugas kesehatan terkait keluhan Memprioritaskan komitmen 2 4 4
yang ditasakan Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 4
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien.
Mempertahankan kondisi pasien.