Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

LANSIA TN. J DENGAN DIABETES MELITUS


DI KLINIK KORPAGAMA UGM

Tugas Kelompok
Stase Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh:
Fajar Pawestri
20/458070/KU/22344

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETES MELITUS TIPE 2

A. Pengertian
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemi (kadar glukosa darh tinggi) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya (American Diabetic Association, 2014). Diagnosis DM ditegakan
dengan pemeriksaan kadar glukosa darah. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan
adalah secara enzimatik dengan darah yang berasal dari vena. Pemeriksaan glukosa plasma
puasa ≥ 126 mg/dL, pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dL 2 jam setelah Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram, pemeriksaan glukosa sewaktu ≥ 200
mg/dL dengan keluhan klasik atau pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5%.
Tabel 1. Kadar tes laboratorium darah untuk diagosis diabetes
Kategori HbA1c (%) Glukosa darah Glukosa plasma 2
puasa (mg/dL) jam setelah TTGO
(mg/dL)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200
Pre diabetes 5,7 – 6, 4 100 – 125 140 – 199
Normal < 5,7 70 - 99 70 -139

B. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek
utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-
sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200
mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding
vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (3) Pengurangan protein dalam jaringan
tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes Mellitus
yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes Mellitus.
Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira
diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika
jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila
kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah
dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam
aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1
Meq/Liter sampai setinggi 10 Meq/Liter.
C. Faktor Risiko
Penegakan diagnosis DM dan prediabetes dapat terjadi pada kelompok dengan risiko
tinggi yang tidak menunjukkan gelaja klasik DM, antara lain:
1. Kelompok dengan berat badan lebih (IMT ≥ 23 kg/m2) disertai dengan satu atau
lebih faktor risiko sebagai berikut:
a. Aktivitas fisik kurang
b. First-degree relative DM (terdapat faktor keturunan DM dalam keuarga)
c. Kelompok ras/etnis tertentu
d. Perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4kg atau
mempunyai riwayat diabetes melitus gestasional
e. Hipertensi (≥ 140/90 mmHg) atau sedang mendapat terapi untuk hipertensi)
f. HDL < 35 mg/dL dan atau trigleserida > 250 mg/dL
g. Wanita dengan sindrom polikistik ovarium
h. Riwayat prediabetes
i. Obesitas berat
j. Riwayat penyakit kardiovaskular
2. Usia > 45 tahun tanpa faktor risiko diatas
D. Tanda dan Gejala
Keluhan klasik:
1. Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak
karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum
2. Polifagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi
(lapar).
3. Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui
daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana
gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak
kencing.
4. Penurunan berat badan tanpa diketahui sebabnya
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu
lemak dan protein
Keluhan lain:
1. Badan lemah
2. Kesemutan
3. Gatal
4. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang
disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari
lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak
5. Disfungsi ereksi serta pruritus pada vulva wanita
E. Komplikasi
1. Akut
a. Hypoglikemia
b. Ketoasidosis
c. Diabetik
2. Kronik
a. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
b. Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati
diabetic.
c. Neuropati diabetic.
F. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Obat hipoglikemik oral (OHO)
1) Golongan sulfonilures bekerja dengan cara:
- Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
- Menurunkan ambang sekresi insulin
- Meningkatkna sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa
2) Biguanid
Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai bawah normal. Preparat
yang ada dan aman adalah metformin. Obat ini dianjurkan untuk pasien gemuk
3) Inhibitor alfa glukosidase
Secara kompettitf menghambat kerja enzim alfa glukosidase di dalam
saluran cerna sehingga menrunkan hiperglikemia pasca pransia
4) Insulin sensitizing agent
Thoazolidinediones adalah golongan obat baru yang mempunyai sfek
farmakologi meningkatkan sensitivitas insulin sehingga bisa mengatasi nasalah
resistensi insulin dan berbagai masalah akibat resistensi insulin tanpa
menyebabkan hipoglikemia
2. Non Farmakologi
a. Aktivitas Fisik
Prinsip program aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus antara lain:
1) Latihan fisik secara teratur selama 30 – 45 menit per hari dan dilakukan 3 –
5 hari seminggu. Total latihan 150 menit per minggu dengan jeda latihan
tidak lebih dari 2 hari berturut-turut.
2) Kegiatan sehari-hari atau aktivitas sehari-hari bukan termasuk dalam latihan
fisik.
3) Latihan fisik selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat
badan dan memperbaiki sensitivitas insulin sehingga akan memperbaiki
kendali glukosa darah.
4) Latihan fisik yang dianjurkan berupa altihan fisik yang bersifat aerobik
dengan intensitas sedang (50 70% denyut jantung maksimal) seperti jalan
cepat, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Denyut jantung maksimal
dihitung dengan cara mengurangi 220 dengan usia pasien.
5) Pasien diabetes dengan usia muda dan bugar dapat melakukan 90
menit/minggu dengan latihan aerobik berat mencapai >70% denyut jantung
maksimal
6) Pada pasien DM tanpa kontradiksi (contoh: osteoartriitis hipertensi yang
tidak terkontrol, retinopati, nefropati) dianjurkan juga melakukan resistance
training (latihan beban) 2 – 3 x/minggu sesuai dengan petunjuk dokter
7) Latihan fisik sebaiknya disesiaolan dengan usia dan status kesegaran fisik.
Intensitas latihan disik pada penyandang DM yang relatif sehat bisa
ditingkatkan, sedangkan penyandang DM yang disertai komplikasi maka
intensitas latihan perlu dikurangi dan sisesuaikan dengan masing-masing
individu

b. Nutrisi
Tujuan diet diabetes melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan agar dapat mengontrol metabolik dengan baik dengan cara:
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan obat penurun
glukosa oral dan aktivitas
2. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal
3. Mempertahankan kadar lipid serum normal
4. Mencegah komplikasi penyandang DM yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemi, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani
5. Meningkatkan derajat kesehatan melalui asupan gizi yang optimal

Standar yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi seimbangan


dalam hal Karbohidrat (KH), Protein, lemak yang sesuai kecukupan gizi :
a. Karbohidrat 60 –70 %
b. Protein 10 –15 %
c. Lemak 20 25 %

Beberapa cara menentukan jumlah kelori uantuk pasien DM melalui


perhitungan mennurut Bocca: Berat badan (BB) Ideal: (TB – 100) – 10% kg.
1). BB ideal x 30% untuk laki-laki
BB ideal x25% untuk Wanita
Kebutuan kalori dapat ditambah lagi dengan kegiatan sehari-hari:
Ø Ringan : 100 – 200 Kkal/jam
Ø Sedang : 200 – 250 Kkal/jam
Ø Berat : 400 – 900 Kkal/jam
2). Kebutuhan basal dihitung seperti 1), tetapi ditambah kalori berdasarkan persentase
kalori basal:
Ø Kerja ringan ditambah 10% dari kalori basal
Ø Kerja sedang ditambah 20% dari kalori basal
Ø Kerja berat ditambah 40 – 100 % dari kalori basal
Ø Pasien kurus, masih tumbuh kumbang, terdapat infeksi, sedang hamil atau
menyusui, ditambah 20 –30-% dari kalori basal
3) Suatu pegangan kasar dapat dibuat sebagai berikut:
Ø Pasien kurus : 2300 – 2500 Kkal
Ø Pasien nermal : 1700 – 2100 Kkal
Ø Pasien gemuk : 1300 – 1500 Kkal
G. Hal Yang Perlu Dikaji
Hal yang perlu dikaji pada klien degan Diabetes Melitus :
1. Aktivitas dan istirahat
Kelemahan, sulit berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur,
tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
2. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada
ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata
cekung
3. Eliminai
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.
4. Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.
5. Neurosensori
Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi,
letargi, koma dan bingung.
6. Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.
7. Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.
8. Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.
9. Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi
impoten pada pria.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

I. PENGKAJIAN

Nama : Joko Wiweko BB: 73,4 kg Suhu: 36,8 oC

TTL/umur : Yogyakarta, 30 Mei TB: 165 cm TD: 128/80 mmHg


1958

Sex : Laki-laki IMT: 26,9 kg/m2 Nadi: 84x/menit


RR: 20x/menit
Alamat : Mejing Wetan, RT 07 RW 06, Ambarketawang,
YPENDAHULUANogyakarta

Pendapatan Rp3.296.200,00 Sumber pendapatan  Pensiunan


utama □ Bantuan keluarga
□ Bekerja
□ Aset keluarga
Penanggung : - Hubungan dg Klien: -
jawab
Pembiayaan Asuransi kesehatan
kesehatan □ Biaya sendiri
□ Lain-lain, sebutkan……….
Rutin □ Ya, karena………….
kunjungan ke
Posyandu  Tidak, karena di kampung posyandu hanya dilaksanakan untuk Balita
lansia
Pelayanan  Puskesmas
kesehatan □ Praktek dokter keluarga
yang sering □ Rumah sakit pemerintah
dikunjungi □ Rumah sakit swasta
□ Tidak pernah, karena……………□ Keuangan □ Tidak ada yang
mengantar
□ Lain-lain sebutkan……
Membeli □ Ya, sebutkan obat yang dibeli…….
obat sendiri
di apotek  Tidak
tanpa resep
dokter
Konsumsi 1. Air putih : 8 gelas / liter
minum 2. Teh : - gelas/hari
3. Kopi : - gelas/hari
4. Susu : - gelas/hari

1. Riwayat penyakit (dalam 6 bulan terakhir hasil dari pemeriksaan dokter)


□ Hipertensi □ Kanker
□ Arthritis □ Penyakit jantung koroner
□ Stroke □ Batu ginjal
□ PPOK Gagal jantung
 Diabetes Melitus □ Gagal ginjal
2. Riwayat sekarang

Masalah kesehatan pada saat ini: Pasien memiliki kadar glukosa darah yang cukup
tinggi, GDP terakhir pada 11/12/20 238 mg/dL dengan HbA1C (2/7/20) yaitu 8,6%.
Pasien sudah mengalami diabetes sejak 31 tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak
mengalami keluhan, hanya saja setelah disuntikkan insulin pandangan menjadi kabur
dan lemas. Pasien mengonsumsi insulin novomix, metformin 500mg, glubose 50mg,
amlodipin 10mg dan candersatan 16mg.

3. Pola tidur dan istirahat

Lama tidur : 7- 8 jam/hari

Kebiasaan tidur : Menonton TV sebelum tidur

Kesulitan tidur : Sulit memulai tidur saat malam hari karena teringat
almarhumah istri

4. Konsep diri Klien:


a. Gambaran diri
Pasien memiliki bekas luka pada ekstremitas kaki dan tangan karena kecelakaan
pada awal tahun 2020 namun ha tersebut tidak mengganggu kepercayaan diri
pasien
b. Ideal diri
Pasien berharap dapat sembuh dari penyakitnya dan bisa produktif kembali dan
tidak mudah lelah karena ingin bisa menemani anak sampai sukses. Pasien juga
berharap mendapat dukungan dari keluarga
c. Peran diri
Saat ini pasien sebagai kepala keluarga, dan sebagai ayah untuk anaknya. Pasien
sudah pensiun sejak 2 tahun yang lalu dan ditinggal meninggal istri sejak 1
tahun yang lalu, sehingga di rumah merangkap sebagai Ibu untuk anakny
d. Harga diri
Setelah pensiun pasien masih mampu mempertahankan harga dirinya, namun
pasien mengaku dirinya adalah pribadi yang pendiam dan sejak kecil memiliki
rasa minder
e. Identitas diri
Pasien tinggal di rumah sebagai ayah sekaligus merangkap sebagai Ibu bagi
anaknya, pasien memiliki tujuan dan semangat hidup
5. Pola peran hubungan
Pasien sangat dekat dengan anak ketiganya. keluarga besar tinggal di tempat yang
agak jauh namun masih dalam satu kabupaten sehingga apabila butuh bantuan masih
bisa dijangkau.
6. Pola managemen koping stress
Biasanya berkebun di samping rumah sambil melakukan senam
7. Sistem nilai dan keyakinan dalam hidup
Pasien semangat menjalani hidupnya, bersyukur dengan keadaan yang beliau miliki.
semangat terbesarnya adalah anak-anaknya.
8. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : normocephaly, tidak ada jejas ; mata: anemis (-), ikterik (-)
b. Leher : tidak ada peningkatan JVP
c. Thorak : nyeri dada (-), sesak (-), suara jantung S1S2 reguler
d. Abdomen : bising usus(+), tidak ada nyeri
e. Ekstremitas: sensorik +/+, motorik 5/5
f. Kulit : sawo matang, terdapat jejas luka kecelakaan pada telapak
tangan kanan dan kaki
9. Pemeriksaan panca indera
a. Penglihatan : Tidak ada masalah, pasien sudah menjalani operasi
katarak pada kedua mata
b. Pendengaran : Tidak ada masalah
c. Pengecapan : Tidak ada masalah
d. Sensasi kulit : Tidak ada masalah
e. Penciuman : Tidak ada masalah
10. Status fungsional
Tuliskan hasil pengkajian dengan menggunakan indeks Barthel seperti berikut:
No. Item yang Dinilai Skor Nilai
1 Makan (feeding) 0 : tidak mampu 2
1 : butuh bantuan
2 : mandiri
2 Mandi (bathing) 0 : tergantung 1
1 : mandiri
3 Berhias (grooming) 0 : tergantung 1
1 : mandiri
4 Berpakaian (dressing) 0 : tergantung 2
1 : dibantu sebagian
2 : mandiri
5 BAK (bladder) 0 : inkontinensia 2
1 : kadang inkontenensia
2 : kontinensia
6 BAB (bowel) 0 : inkontinensia 2
1 : kadang inkontenensia
2 : kontinensia
7 Penggunaan toilet (toiletting) 0 : tergantung 2
1 : dibantu sebagian
2 : mandiri
8 Berpindah (transfer) 0 : tidak mampu 3
1 : dibantu 2 orang
No. Item yang Dinilai Skor Nilai
2 : dibantu 1 orang
3 : mandiri
9 Mobilitas (mobility) 0 : imobile 3
1 : memakai kursi roda
2 : dibantu 1 orang
3 : mandiri
10 Naik turun tangga 0 : tidak mampu 2
1 : dg bantuan alat
2 : mandiri
20
Total Skor
(Mandiri)
Mahoney FI, Barthel Index. Maryland State Med Journal.1965; 14:56-61
Interpretasi:
20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5–8 : Ketergantungan berat (C)
0–4 : Ketergantungan total (C)

11. Penilaian Risiko Jatuh

No Pengkajian Skala Nilai


1 Riwayat jatuh : apakah lansia Tidak 0 0
pernah jatuh dalam 3 bulan Ya 25
terakhir.
2 Diagnosa sekunder : Apakah Tidak 0
Lansia memiliki lebih dari satu Ya 15 15
penyakit.
3 Alat Bantu jalan : Tidak dibantu/Bedrest / 0 0
dibantu perawat
Kruk / tongkat / walker. 15
Bepegangan pada benda – 30
benda sekitar.
(Kursi, lemari, meja).

4 Teraphy intravena : Apakah saat Tidak 0 0


ini lansia terpasang infus/ Ya 20
heparin
5 Gaya Berjalan / cara Berpindah: 0 0
Normal / Besrest /
immobile (tidak dapat
bergerak sendiri)
Lemah tidak bertenaga. 10
Gangguan atau tidak 20
normal (pincang atau
diseret
6 Status mental: Lansia menyadari kondisi 0 0
dirinya.
Lansia mengalami 15
keterbatasan daya ingat.

15
TOTAL NILAI (Risiko kecil)

Interpretasi penilaian

Tingkatan Resiko Nilai MPS Tindakan


Resiko kecil 0 - 24 Perawatan Dasar
Resiko sedang 25 - 44 Pelaksanaan Intervensi
Pencegahan Jatuh Standar.
Resiko Tinggi ≥45 Pelaksanaan Intervensi
Pencegahan Jatuh resiko
tinggi
12. Pengkajian Dimensi Psikologi
a. Status Kognitif (pengukuran dengan kuesioner SPMSQ)
The Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Jawaban
No. Pertanyaan
Benar Salah
1 Tanggal berapa hari ini? 
2 Hari apakah ini? 
3 Apa nama daerah ini? 
4 Berapa nomor telepon anda? 
5 Berapa usia anda? 
6 Kapan anda lahir (tgl/bln/thn)? 
7 Siapa nama presiden sekarang? 
8 Siapa nama presiden 
sebelumnya?
9 Siapa nama ibu anda? 
10 5 + 6 adalah? 
Skor : 0 (Baik)
Keterangan:
Jumlah Kesalahan:
0 – 2 Kesalahan : Baik
3 – 4 Kesalahan : Gangguan ringan
5 – 7 Kesalahan : gangguan sedang
8 – 10 Kesalahan : gangguan berat

b. Status depresi (pengukuran dengan skala depresi)


The Geriatric Depression Scale
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? TIDAK
2 Sudahkah anda meninggalkan aktivitas dan minat anda? YA
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? YA
4 Apakah anda sering bosan? TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat setiap wwaktu? TIDAK
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? YA
7 Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu TIDAK
8 Apakah anda merasa jenuh YA
9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari YA
dripada pergi melakukan sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa bahwa anda lebih banyak mengalami YA
masalah dengan ingatan anda daripada yang lainnya?
11 Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup saaat ini? TIDAK
12 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? YA
13 Apakah anda merasa penuh dengan energi saat ini? TIDAK
14 Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi? YA
15 Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik dari YA
anda?
Skor : 4 (Tidak menandakan depresi)
Keterangan:
Nilai 1 poin untuk tiap respon yang cocok dengna jawaban ya dan tidak setelah
pertanyaan

Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi

c. Mini Mental State Examination (MMSE)

Nilai Nilai
Maksimum Responden
ORIENTASI
5 5 Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim
apa?
5 5 Sekarang kita berada di mana?
(Nama rumah sakit atau instansi)
(Instansi, jalan, nomor rumah, kota, kabupaten, propinsi)
REGISTRASI
3 3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, misalnya:
(bola, kursi, sepatu). Satu detik untuk tiap benda. Kemudian
mintalah responden mengulang ketiga nama benda tersebut.
Berilah nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar, bila masih
salah ulangi penyebutan ketiga nama tersebut sampai
responden dapat mengatakannya dengan benar:
Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah : ____1____ kali
ATENSI DAN KALKULASI
5 4 Hitunglah berturut-turut selang 7 angka mulai dari 100 ke
bawah. Berhenti setelah 5 kali hitungan (93-86-79-72-65).
Kemungkinan lain ejaan kata dengan lima huruf, misalnya
'DUNIA' dari akhir ke awal/ dari kanan ke kiri :'AINUD'
Satu (1) nilai untuk setiap jawaban benar.
MENGINGAT
3 3 Tanyakan kembali nama ketiga benda yang telah disebut di
atas.
Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar
BAHASA
9 8 a. Apakah nama benda ini? Perlihatkan pensil dan arloji
b. Ulangi kalimat berikut :"JIKA TIDAK, DAN ATAU
TAPI"
c. Laksanakan 3 perintah ini :
1) Peganglah selembar kertas dengan tangan kananmu,
2) lipatlah kertas itu pada pertengahan dan
3) letakkan di lantai
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut
"PEJAMKAN MATA ANDA"
e. Tulislah sebuah kalimat!
f. Tirulah gambar ini!

Jam selesai : 20.30


Tempat wawancara : Via whatsapp
Skor 28 (Fungsi kognitif global masih relatif baik)

Interpretasi:
Jenis Skor Interpretasi
Single cut-off < 24 Abnormal
Pendidikan 21 Abnormal untuk pendidikan kelas 8
< 23 Abnormal untuk pendidikan SMA
< 24 Abnormal untuk pendidikan kuliah
Keparahan 24 – 30 Tidak ada penurunan kognitif
18 – 23 Penurunan kognitif ringan
0 – 17 Penurunan kognitif berat

13. Penilaian Status Nutrisi: Mini Nutritional Assesment (MNA)

Pertanyaan Nilai

A Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan terakhir 2


disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau menelan?

0= kehilangan nafsu makan berat (severe)

1= kehilangan nafsu makan sedang (moderate)

2= tidak kehilangan nafsu makan

B Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir? 3

0= kehilangan BB > 3 kg

1= tidak tahu

2= kehilangan BB antara 1 -3

3= tidak mengalami kehilangan BB

C Kemampuan melakukan mobilitas? 2

0= di ranjang saja atau di kursi roda

1= tidak meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bias pergi/jalan-
jalan ke luar

2= dapat berjalan atau pergi dengan leluasa

D Menderita stress psikologis atau penyakita akut dalam tiga bulan terakhir? 2

0= ya

2= tidak

E Mengalami masalah neurologis? 2

0= demensia atau depresi berat

1= demensia sedang (moderate)

2= tidak ada masalah psikologis

F Nilai IMT (Index Massa Tubuh): 3

0= IMT < 19 kg/m2

1= IMT 19-21

2= IMT 21-23

3= IMT >23

Skor : 14 (Normal)

Skor skrining (Maksimal: 14 poin)

12-14 = Normal

8-11 = risiko malmutrisi

0-7 = malnutrisi

14. UROGENITAL DISTRESS INVENTORY SHORT FORM (UDI-6)

Apakah Anda mempunyai pengalaman dan seberapa Anda terganggu?

Pernyataan Tidak Kadang- Agak Sering


pernah (0) kadang (1) sering (2) (3)

Sering buang air kecil 

Kebocoran terkait dengan perasaan 


urgensi
Kebocoran terkait aktivitas fisik, batuk, 
atau bersin
Jumlah kebocoran kecil(tetes) 

Kesulitan mengosongkan kandung 


kemih
Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah 
perut bagian bawah atau genital

Interpretasi:

Final score: raw score/6 x 25

Skor : 8,333
II. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Data Objektif: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah - Aktivitas harian kurang
- GDP (11/12/2020) : 238 mg/dL - Penambahan berat badan
- HbA1c (2/7/2020): 8,6% (poor control) - Kurang pengetahuan tentang faktor
- Penambahan BB 3kg dalam 3 bulan terakhir yang dapat diubah
(BB: 73,4 kg, IMT : 26,9 overweight) - Gangguan status kesehatan fisik

Data Subjektif:
- Pasien mengatakan sudah didiagnosa DM sejak
tahun 1989 (31 tahun)
2 Data Objektif: Berat badan berlebih - IMT > 25 kg/m2
- Penambahan BB 3kg dalam 3 bulan terakhir - Rata-rata aktivitias fisik harian kurang
(BB: 73,4 kg, TB: 165cm, IMT : 26,9 overweight) dari yang dianjurkan menurut gender dan
usia
Data Subjektif : - Sering makan kudapan
- Pasien mengatakan kegiatan sehari - hari tidak - Gangguan tidur
produktif
- Pasien dalam sehari makan nasi 3x (nasi, lauk,
sayur)
3 Data Objektif: Kesiapan meningkatkan manajemen - Mengungkapkan keinginan untuk
- Pada rekam medis klinik korpagama tercatat kesehatan meningkatkan pilihan hidup sehari-hari
pasien rutin kontrol setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan
- Mengungkapkan keinginan untuk
Data Subjektif : menangani penyakit
- Pasien mengatakan rutin kontrol di klinik - Mengungkapkan keinginan untuk
korpagama setiap bulan melakukan penanganan terhadap
- Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat dari regimen yang diprogramkan
dokter - Mengungkapkan keinginan untuk
- Pasien mengatakan sudah mengubah gaya hidup melakukan penanganan terhadap gejala
dan ingin sembuh
4 Data Objektif Risiko penurunan curah jantung Perubahan kontraktilitas jantung
- Pasien didiagnosa CHF
- TD: 128/80 mmHg, N: 84x/menit, RR:
20x/menit
- Konsumsi obat rutin amlodipine, candersatan

Data Subjektif:
-
5 Data Objektif: Risiko Kesepian Deprivasi emosional
-
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan kesepian selepas istrinya
meninggal satu tahun yang lalu
- Pasien tinggal bersama 3 orang lainnya (anak
kandung ke-3 perempuan, adik perempuan, dan
keponakan)
- Pasien mengaku pribadi yang pendiam
- Pasien mengatakan tidak dekat dengan
saudaranya

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d faktor risiko kurang aktivitas harian, overweight, dan kurang pengetahuan d.d GDP >200
mg/dL dan Hb1Ac 8,6%
2. Berat badan berlebih b.d kurang aktivitas fisik, sering makan d.d IMT 26,9 (overweight)
3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
4. Risiko penurunan curah jantung
5. Risiko Kesepian b.d faktor risiko deprivasi emosional
IV. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
Risiko ketidakstabilan kadar a) Kadar Glukosa Darah Manajemen Hiperglikemi
glukosa darah b.d faktor Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam Aktivitas:
risiko kurang aktivitas harian, diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
overweight, dan kurang Indikator Awal Target - Monitor tanda dan gejala hiperglikemi: poliuria,
pengetahuan d.d GDP >200 Glukosa darah 2 4 polidipsi, polifagi, kelemahan, letargi, malaise,
mg/dL dan Hb1Ac 8,6% Urin keton 2 4 pandangan kabur atau sakit kepala
- Monitor nadi dan tekanan darah ortostatik sesuai
indikasi
b) Keparahan Hiperglikemia - Berikan insulin sesuai resep
Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam - Dorong asupan cairan oral
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Instruksikan pasien dan keluarga mengenai tanda
Indikator Awal Target pencegahan, pengenalan tanda-tanda dan manajemen
Peningkatan glukosa 2 4 hiperglikemi
darah - Fasilitasi kepatuhan terhadap diet dan regimen

Peningkatan haus 3 5 latihan

Lapar berlebihan 3 5
Berat badan berlebih b.d a) Perilaku Mengurangi Berat Badan a) Manajemen Berat Badan
kurang aktivitas fisik, sering Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam Aktivitas:
makan d.d IMT 26,9 diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Diskusikan dengan pasien mengenai hubungan
(overweight) Indikator Awal Target antara asupan makanan, olahraga, peningkatan berat
Mengontrol porsi makan 3 5 badan
Menetapkan latihan rutin 3 5 - Diskusikan dengan pasien mengenai kondisi medis
Berkomitmen dengan 3 5 apa saja yang berpengaruh terhadap berat badan
rencana makan yang sehat - Kaji motivasi pasien untuk mengubah pola
Meminum delapan gelas 5 5 makannya
- Hitung berat badan ideal pasien
b) Pengetahuan: Manajemen Diabetes - Dorong pasien ubtuk mengonsumsi air yang cukup
Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam setiap hari
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator:
Indikator Awal Target b) Bantuan Penurunan Berat Badan

Hiperglikemia dan gejala 3 5 Aktivitas:

terkait - Tentukan keinginan pasien dan motivasi untuk

Pencegahan hiperglikemi 3 5 mengurangi berat badan atau lemak tubuh


Resep rejimen insulin 3 5 - Dorong pemantauan sendiri dalam hal intake diet dan
Penggunaan obat yang 3 5 olahraga dengan meminta pasien untuk mencatat
benar sesuai resep - Dorong pengganti kebiasaan yang tidak diinginkan
Rencana makan yang 3 5 dengan kebiasaan baik
dianjurkan - Dorong penggunaan gula pengganti dengan tepat
Efek samping obat 3 5 - Dorong pasien mengonsumsi buah-buahan, sayur-
sayurn, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang-
kacangan, telur
Kesiapan meningkatkan Manajemen Waktu Pribadi a) Bantuan Modifikasi Diri
manajemen kesehatan Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam Aktivitas:
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Dorong pasien untuk mengkaji nilai-nilai dan
Indikator Awal Target keyakinan pribadi serta kepuasan pasien terhadap hal
Memprioritaskan 2 4 tersebut
komitmen - Bantu pasien mengidentifikasi perilaku-perilaku
Menentukan tujuan 3 5 sasaran yang perlu diubah serta untuk mencapai
jangka pendek tujuan yang diinginkan
Membagi aktivitas 2 4 - Identifikasi bersama pasien mengenai strategi paling
menjadi aktivitas- efektif terkait perubahan perilaku
aktivitas yang dapat - Dorong pasien untuk memilih penguatan atau
dikelola penghargaan yang cukup signifikan untuk
Melaporkan stres tingkat 3 5 mempertahankan perilaku
rendah - Bantu pasien mengevaluasi perkembangan dengan
membandingkan dengan perilaku sebelumnya

b) Peningkatan Efikasi Diri


Aktivitas:
- Identifikasi hambatan untuk mengubah perilaku
- Berikan informasi mengenai perilaku yang
diinginkan
- Berikan penguatan positif dan dukungan emosi
selama proses pembelajaran
- Berikan penguatan kepercayaan diri dalam membuat
perubahan perilaku

Risiko penurunan curah Status Jantung Paru Perawatan Jantung


jantung Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam Aktivitas:
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Dorong peningkatan aktivitas bertahap ketika
Indikator Awal Target kondisi stabil
Tekanan darah sistol 4 5 - Monitor tanda-tanda vital secara rutin
Tekanan darah diastol 4 5 - Evaluasi perubahan tekanan darah
Kelelahan 3 4 - Monitor sesak napas, takipnea
Peningkatan berat badan 3 4 - Identifikasi metode pasien dalam menangani stres
- Berikan dukungan teknik yang efektif untuk
mengurangi stres
- Monitor toleransi aktivitas pasien

Risiko Kesepian b.d faktor a) Keparahan Kesepian a) Terapi Kelompok


risiko deprivasi emosional Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam Aktivitas:
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: - Tentukan tujuan dari kelompok serta kelemahan dari
Indikator Awal Target proses kelompok
Rasa kehilangan akibat 2 4 - Bentuk kelompok dengan jumlah optimal
terpisah dengan orang lain - Dukung anggota untuk membagi marah, kesedihan,
Gangguan tidur 3 5 humor, ketidakpercayaan, dan perasaan lain dengan
Penurunan level aktivitas 2 4 anggota yang lain
- Bantu anggota dalam proses eksplorasi
b) Tingkat Kecemasan Sosial - Berikan penguatan sosial
Setelah dilakukan intervensi selama 10 x 24 jam
diharapkan kondisi pasien sesuai dengan indikator: b) Peningkatan Integritas Keluarga
Indikator Awal Target Aktivitas:

Antisipasi cemas pada situasi 2 4 - Bina hubungan saling percaya dengan anggota

sosial keluarga

Memperhatikan tentang 2 4 - Pertimbangkan pemahaman keluarga terhadap

penilaian orang lain setelah kondisi yang ada


pertemuan sosial - Monitor hubungan keluarga saat ini
Gangguan dengan fungsi 2 4 - Dukung keluarga untuk meningkatkan hubungan
peran yang positif
Gangguan dengan hubungan 2 4 - Sediakan informasi bagi anggota keluarga mengenai
kondisi pasien secara teratur sesuai keinginan pasien

c) Peningkatan Sosialisasi
Aktivitas:
- Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat
- Anjurkan kejujuran dalam mempresentasikan diri
sendiri kepada orang lain
- Bantu meningkatkan kesadaran pasien mengenai
kekuatan dan keterbatasan-keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
- Anjurkan pasien untuk mengubah lingkungan seperti
pergi keluar untuk jalan-jalan
V. CATATAN PERKEMBANGAN

DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


Kamis, 24 Desember 2020
19.30 - - Monitoring kadar glukosa terakhir S : pasien mengatakan, tidak ada tanda-tanda hiperglikemi, efek
Risiko 20.00 - Monitoring pengobatan diabetes dan efek samping setelah suntik insulin badan lemas dan mata kunang-kunang,
ketidakstabilan samping insulin aktivitas fisik yang dilakukan masih minimal, asupan cairan 8
kadar glukosa - Monitoring intake diet nutrisi dan cairan gelas/hari, makan sudah mengurangi asupan gula
darah pasien O : GDP terakhir 11/12/20 238 mg/dL
- Monitor tanda gejala hiperglikemi A : Masalah teratasi sebagian
- Monitor aktivitas fisik pasien a) Kadar glukosa darah
- Memberikan edukasi kepada pasien Indikator Awal Target Capaian
tentang tanda-tanda hiperglikemia, diet Glukosa darah 2 4 4
diabetes, dan aktivtitas fisik yang Urin keton 2 4 4
dianjurkan
b) Keparahan hiperglikemia
Indikator Awal Target Capaian
Peningkatan glukosa darah 2 4 4
Peningkatan haus 3 5 4
Lapar berlebihan 3 5 4
P: Menganjurkan pasien untuk cek kadar glukosa di apotek,
mengontrol asupan gula dan diet, serta memotivasi untuk melakukan
aktivtias fisik, memotivasi untuk patuh dengan resep pengobatan
dokter

Berat badan 20.00 - - Memberikan informasi IMT pasien S: Pasien mengatakan karena sudah pensiun sehingga tidak produktif
berlebih 20.20 - Memberikan motivasi pada pasien untuk dan aktivitas sedikit.
mengurangi frekuensi makanan dan O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
memilih makanan yang lebih sehat A: Masalah teratasi sebagian
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
aktivitas fisik Indikator Awal Target Capaian
Mengontrol porsi makan 3 5 4
Menetapkan latihan rutin 3 5 4
Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
makan yang sehat
Meminum delapan gelas 5 5 5

b) Pengetahuan: Manajemen Diabetes


Indikator Awal Target Capaian
Hiperglikemia dan gejala 3 5 4
terkait
Pencegahan hiperglikemi 3 5 4
Resep rejimen insulin 3 5 5
Penggunaan obat yang benar 3 5 4
sesuai resep
Rencana makan yang 3 5 4
dianjurkan
Efek samping obat 3 5 4
P: Memotivasi pasien untuk menetapkan target penurunan berat
badan dan mengontrol asupan makanan, Mendukung pasien patuh
denga rejimen pengobatan

Kesiapan 20.20 - - Mendorong pasien untuk mengubah faktor S : pasien mengatakan mau meningkatkan kondisi kesehatannya
meningkatkan 20.30 risiko yang mampu memperburuk kondisi O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
manajemen - Membuat strategi bersama pasien untuk dengan pengobatan.
kesehatan mencegah penyakit komplikasi A : Masalah teratasi sebagian
a) Manajemen waktu pribadi
Indikator Awal Target Capaian
Memprioritaskan komitmen 2 4 3
Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 3
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien. dampingi
dan evaluasi perkembangan, membantu pasien menentukan tujuan
jangka pendek

Risiko penurunan 20.30 - - Memonitor gejala sesak dan nyeri dada S: Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada dan sesak saat
curah jantung 20.40 - Memonitor kelelahan pasien selama beraktivitas. Pasien mengatakan mudah lelah.
beraktivitas O: TD terakhir 128/80 mmHg, IMT 26,9 (overweight)
- Monitor konsumsi obat-obatan yang A: Masalah teratasi sebagian
diresepkan a) Status Jantung Paru
Indikator Awal Target Capaian
Tekanan darah sistol 4 5 5
Tekanan darah diastol 4 5 5
Kelelahan 3 4 3
Peningkatan berat badan 3 4 3
P: Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap,
mendorong pasien untuk mengurangi BB
Jumat, 25 Desember 2020
Risiko 14.00 - - Menanyakan keluhan yang dirasakan S : Pasien mengatakan tidak ada keluhan, pasien sudah mengetahui
ketidakstabilan 14.15 - Menanyakan efek pengobatan insulin dan tanda gejala hiperglikemi, aktivitas fisik berkebun, asupan cairan
kadar glukosa obat oral diabetes 8 gelas/hari
darah - Memotivasi aktivitas fisik O : GDP terakhir 2/7/20 238 mg/dL, HbA1c 8,2%
- Menganjurkan mengontrol jenis dan porsi A : Masalah teratasi sebagian
makanan a) Kadar glukosa darah
- Memotivasi pasien untuk menjaga Indikator Awal Target Capaian
kebersihan kaki Glukosa darah 2 4 4
Urin keton 2 4 4

b) Keparahan hiperglikemia
Indikator Awal Target Capaian
Peningkatan glukosa darah 2 4 4
Peningkatan haus 3 5 4
Lapar berlebihan 3 5 4
P: Melakukan pemantauan kadar glukosa, Menganjurkan pasien
untuk mengontrol asupan gula dan diet, memotivasi untuk
melakukan aktivitas fisik dan kepatuhan terapi pengobatan.

Berat badan 14.15 - 14. - Memberi informasi penyakit komplikasi S: Pasien mengatakan aktivitas fisik hanya melakukan rutinitas
berlebih 25 dengan berat badan berlebih sehari-hari, sedikit-sedikit makan
- Memotivasi pasien untuk menurunkan O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
berat badan A: Masalah teratasi sebagian
- Mengedukasi pasien untuk mengurangi a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
frekuensi makanan dan memilih makanan Indikator Awal Target Capaian
yang lebih sehat dan mempertahankan Mengontrol porsi makan 3 5 4
intake cairan 8 gelas/hari Menetapkan latihan rutin 3 5 4
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
aktivitas fisik makan yang sehat
Meminum delapan gelas 5 5 5

b) Pengetahuan: Manajemen Diabetes


Indikator Awal Target Capaian
Hiperglikemia dan gejala 3 5 4
terkait
Pencegahan hiperglikemi 3 5 4
Resep rejimen insulin 3 5 5
Penggunaan obat yang benar 3 5 4
sesuai resep
Rencana makan yang 3 5 4
dianjurkan
Efek samping obat 3 5 4
P: Memotivasi pasien untuk menetapkan target penurunan berat
badan dan mengontrol asupan makanan, Mendukung pasien patuh
dengan terapi pengobatan

Kesiapan 14.25 - - Mendorong dan memotivasi pasien untuk S : pasien mengatakan ingin mempertahankan motivasi untuk
meningkatkan 14.30 mempertahankan perilaku sehat berperilaku sehat, pasien mengeluhkan masalah ekonomi
manajemen - Mengidentifikasi hambatan pada pasien O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
kesehatan dalam melakukan perubahan perilaku dengan pengobatan.
A : Masalah teratasi sebagian
a) Manajemen waktu pribadi
Indikator Awal Target Capaian
Memprioritaskan komitmen 2 4 3
Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 3
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien. dampingi
dan evaluasi perkembangan, membantu pasien menentukan tujuan
jangka pendek

Risiko penurunan 14.30 - - Menanyakan gejala nyeri dada, sesak S: pasien mengatakan tidak ada keluhan pusing, nyeri dada, sesak.
curah jantung 14.40 napas, pusing dan kelelahan Untuk beraktivitas berat mengeluh sudah tidak sekuat dulu
- Monitoring kepatuhan obat dan efek O: TD terakhir 128/80 mmHg, IMT 26,9 (overweight)
samping pengobatan A: Masalah teratasi sebagian
a) Status Jantung Paru
Indikator Awal Target Capaian
Tekanan darah sistol 4 5 5
Tekanan darah diastol 4 5 5
Kelelahan 3 4 3
Peningkatan berat badan 3 4 3
P: Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap,
mendorong pasien untuk mengurangi BB, memotivasi pasien
untuk mengurangi konsumsi garam, meningkatkan konsumsi
buah dan sayur serta minum obat pengontrol tekanan darah

Risiko kesepian 14.40 - - Membina hubungan saling percaya S : pasien mengeluh kesepian dan kadang membutuhkan dukungan
14.50 dengan klien dari keluarga
- Memfasilitasi klien untuk O : pasien tidak terbuka dengan keluarga
mengungkapkan perasaannya A : Masalah teratasi sebagian
- Mendukung klien untuk berbagai rasa a) Keparahan kesepian
marah, senang, dan sedih dengan anggota Indikator Awal Target Capaian
keluarga Rasa kehilangan akibat terpisah 2 4 3
dengan orang lain
Gangguan tidur 3 5 4
Penurunan level aktivitas 2 4 3

b) Tingkat kecemasan social


Indikator Awal Target Capaian
Antisipasi cemas pada situasi 2 4 4
social
Memperhatikan tentang 2 4 4
penilaian orang lain setelah
pertemuan sosial
Gangguan dengan fungsi peran 2 4 3
Gangguan dengan hubungan 2 4 3
P : Menganjurkan klien untuk lebih berbaur dengan masyarakat,
mendengarkan keluh kesah klien, memotivasi kepercayaan diri
klien
Selasa, 29 Desember 2020
12.30 - 12. - Menanyakan keluhan yang dirasakan dan S : pasien menyatakan tidak ada mata kabur, tidak lemas, tidak
Risiko 45 efek samping pengobatan sering BAK, dan minum 8 gelas/hari. Aktivitas fisik sehari-hari
ketidakstabilan - Melakukan follow up hasil lab prolanis berkebun. Pasien sudah mengurangi porsi makannya sedikit
kadar glukosa terakhir O : GDP terakhir 2/7/20 238 mg/dL, HbA1c 8,2%. Hasil lab
darah - Memotivasi klien untuk meningkatkan prolanis belum keluar
aktivitas fisik A : Masalah teratasi sebagian
- Menganjurkan mengontrol jenis dan porsi a) Kadar glukosa darah
makanan Indikator Awal Target Capaian
- Memotivasi pasien untuk melakukan Glukosa darah 2 4 4
pemeriksaan kaki untuk mencegah kaki Urin keton 2 4 4
diabetes
b) Keparahan hiperglikemia
Indikator Awal Target Capaian
Peningkatan glukosa darah 2 4 3
Peningkatan haus 3 5 4
Lapar berlebihan 3 5 4
P: Melakukan pemantauan kadar glukosa, memotivasi melakukan
aktivitas fisik dan kepatuhan terapi pengobatan, Menganjurkan
pasien untuk menganti gula pasir.
Berat badan 12. 45 - - Edukasi jenis diet DM S: Pasien mengatakan aktivitas fisik sudah meningkat sedikit, porsi
berlebih 12. 55 - Memberikan informasi berat badan ideal makan sudah dikurangi.
- Mengedukasi pasien untuk mengurangi O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
frekuensi makanan dan makanan yang lebih A: Masalah teratasi sebagian
sehat a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
- Motivasi mempertahankan intake cairan 8 Indikator Awal Target Capaian
gelas/hari Mengontrol porsi makan 3 5 4
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan Menetapkan latihan rutin 3 5 4
aktivitas fisik Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
makan yang sehat
Meminum delapan gelas 5 5 5

Masalah teratasi
b) Pengetahuan: Manajemen Diabetes
Indikator Awal Target Capaian
Hiperglikemia dan gejala 3 5 5
terkait
Pencegahan hiperglikemi 3 5 5
Resep rejimen insulin 3 5 5
Penggunaan obat yang benar 3 5 5
sesuai resep
Rencana makan yang 3 5 5
dianjurkan
Efek samping obat 3 5 5
P: Mendukung pasien patuh dengan terapi pengobatan, Memotivasi
pasien menetapkan target penurunan berat badan, Mengontrol
asupan makanan.

Kesiapan 12.55 - - Memotivasi pasien untuk S : Pasien mengeluhkan masalah ekonomi. pasien sudah
meningkatkan 13.00 mempertahankan perilaku sehat menunjukkan perilaku meningkatkan kualitas kesehatan
manajemen - Membantu pasien untuk mengatasi O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
kesehatan hambatan meningkatkan perilaku kesehatan dengan pengobatan.
A : Masalah teratasi sebagian
a) Manajemen waktu pribadi
Indikator Awal Target Capaian
Memprioritaskan komitmen 2 4 4
Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 3
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien.
Mendampingi dan mengevaluasi perkembangan kesehatan
pasien.

Risiko penurunan 13.00 - - Monitor kepatuhan obat dan efek samping S: pasien mengatakan tidak ada keluhan pusing, nyeri dada, sesak.
curah jantung 13.10 pengobatan Untuk beraktivitas berat mengeluh sudah tidak sekuat dulu
- Menanyakan gejala nyeri dada, sesak O: TD terakhir 128/80 mmHg
napas, pusing IMT 26,9 (overweight)
- Menanyakan kelelahan pasien saat A: Masalah teratasi
melakukan aktivitas a) Status Jantung Paru
Indikator Awal Target Capaian
Tekanan darah sistol 4 5 5
Tekanan darah diastol 4 5 5
Kelelahan 3 4 4
Peningkatan berat badan 3 4 4
P: Mempertahankan kondisi pasien

Risiko kesepian 13.10 - 13. - Melanjutkan hubungan saling percaya S : Pasien terkadang merasa bosan dengan rutinitas dan tidak ada
20 dengan klien teman untuk bercerita
- Mendukung klien untuk berbagai rasa O : Pasien tidak terbuka dengan keluarga
marah, senang, dan sedih dengan anggota A : Masalah teratasi sebagian
keluarga a) Keparahan kesepian
- Memotivasi klien untuk mengikuti Indikator Awal Target Capaian
kegiatan sosial di lingkungannya Rasa kehilangan akibat terpisah 2 4 3
dengan orang lain
Gangguan tidur 3 5 4
Penurunan level aktivitas 2 4 4

Masalah teratasi
b) Tingkat kecemasan social
Indikator Awal Target Capaian
Antisipasi cemas pada situasi 2 4 4
social
Memperhatikan tentang 2 4 4
penilaian orang lain setelah
pertemuan sosial
Gangguan dengan fungsi peran 2 4 4
Gangguan dengan hubungan 2 4 4
P : Mempertahankan kondisi untuk hubungan sosial, menganjurkan
klien untuk terbuka kepada keluarga dan melakukan hobi agar
tidak merasa sepi

Rabu, 30 Desember 2020


11.00 - - Menanyakan keluhan terkait S : pasien menyatakan tidak ada rasa lapar dan haus berlebihan,
Risiko 11.15 kesehatannya tidak merasa lemas, pandangan tidak kabur, belum mengganti
ketidakstabilan - Menanyakan efek samping pengobatan gula dengan bahan penukar karena masalah ekonomi
kadar glukosa insulin dan obat oral diabetes O : GDP terakhir 2/7/20 238 mg/dL, HbA1c 8,2%. Hasil lab
darah - Memotivasi pasien untuk melakukan prolanis belum keluar
senam kaki A : Masalah teratasi sebagian
- Memotivasi meningkatkan aktivitas fisik a) Kadar glukosa darah
- Mengontrol asupan gula dan porsi Indikator Awal Target Capaian
makanan Glukosa darah 2 4 4
- Memilih bahan makanan penukar Urin keton 2 4 4

b) Keparahan hiperglikemia
Indikator Awal Target Capaian
Peningkatan glukosa darah 2 4 3
Peningkatan haus 3 5 5
Lapar berlebihan 3 5 5
P: Melakukan pemantauan kadar glukosa, monitor efek samping
pengobatan, Menganjurkan pasien untuk menganti gula pasir,
memotivasi melakukan aktivitas fisik dan kepatuhan terapi
pengobatan.

Berat badan 11.15 - - Memotivasi pasien untuk menurunkan S: Pasien mengatakan aktivitas fisik sudah meningkat sedikit, porsi
berlebih 11.30 berat badan ke berat badan ideal sebesar makan sudah dikurang, belum menerapkan jenis diet Dm
5kg O : BB: 73,4kg, TB: 165 cm, IMT: 26,9 (overweight)
- Mengedukasi pasien untuk mengurangi A: Masalah teratasi sebagian
frekuensi makanan dan memilih makanan a) Perilaku Mengurangi Berat Badan
yang lebih sehat dan mempertahankan Indikator Awal Target Capaian
intake cairan Mengontrol porsi makan 3 5 4
- Memotivasi pasien menjalankan jenis diet Menetapkan latihan rutin 3 5 4
diabetes yang sesuai Berkomitmen dengan rencana 3 5 4
- Menganjurkan pasien untuk makan yang sehat
meningkatkan aktivitas fisik Meminum delapan gelas 5 5 5
P: Menganjurkan pasien untuk membuat jadwal makan dan
memotivasi untuk melakukan rencana penurunan berat badan

Kesiapan 11.30 - - Mendorong dan memotivasi pasien S : pasien sudah menunjukkan perilaku meningkatkan kualitas
meningkatkan 11.40 untuk mempertahankan dan/ atau kesehatan
manajemen meningkatkan perilaku sehat O : Pasien sudah mengetahui obat-obat yang dikonsumsi, patuh
kesehatan - Menganjurkan pasien untuk dengan pengobatan.
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan A : Masalah teratasi
apabila ada keluhan yang tidak tertangani a) Manajemen waktu pribadi
- Menganjurkan pasien untuk terbuka Indikator Awal Target Capaian
kepada petugas kesehatan terkait keluhan Memprioritaskan komitmen 2 4 4
yang ditasakan Menentukan tujuan jangka 3 5 5
pendek
Membagi aktivitas menjadi 2 4 4
aktivitas-aktivitas yang dapat
dikelola
Melaporkan stres tingkat 3 5 5
rendah
P : Memberikan penguatan kepercayaan diri pada pasien.
Mempertahankan kondisi pasien.

Risiko kesepiam 11.40 - - Mempertahankan hubungan saling . Implementasi


11.50 percaya dengan klien S : pasien terkadang merasa bosan dengan rutinitas, pasien
- Membuat suasana dan lingkungan yang mengikuti kegiatan sosial keagamaan
nyaman dengan pasien O : pasien masih belum terbuka dengan keluarga
- Memfasilitasi klien untuk A : Masalah teratasi sebagian
mengungkapkan perasaannya a) Keparahan kesepian
- Memberikan apresiasi kepada klien Indikator Awal Target Capaian
terlibat dalam kegiatan sosial Rasa kehilangan akibat terpisah 2 4 3
dengan orang lain
Gangguan tidur 3 5 5
Penurunan level aktivitas 2 4 4
P: Menganjurkan pasien untuk melakukan hobi, sering bercerita
bersama teman sebaya, terbuka kepada anak dan keluarga.
Memotivasi untuk berkegiatan sosial

Anda mungkin juga menyukai