Konsep Penyakit
1. Definisi
Diabetes Melitus (DM) atau yang sering disebut kencing manis adalah penyakit
gangguan metabolisme tubuh yang menahun akibat hormon insulin dalam tubuh
yang tidak dapat digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah
sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula di dalam darah (hiperglikemia)
(Febrinasari, Sholikah, Pakha, & Putra, 2020).
Diabetes Melitus merupakan penyakit genetik yang terjadi ketika kadar gula
dalam darah tidak berada pada nilai normal yang disebabkan oleh oleh sekresi
insulin, cara kerja insulin, atau bahkan kombinasi keduanya. DM dapat menyerang
semua organ didalam tubuh sehingga membuka peluang besar terjadinya komplikasi
dan gangguan lainnya. DM dengan komplikasi merupakan penyebab kematian
terbesar nomor tiga di Indonesia (Amanda et al., 2020).
2. Etiologi
Adapun tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus menurut (Purwanto, 2016) yaitu:
- Poliuria
- Polidipsi
- Polipagia
- Malaise
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnostik
4. Cara diagnosis yang lain adalah dengan mengukur HbA1c > 6,5%.
Pra-diabetes adalah penderita dengan kadar glukosa darah puasa antara 100
mg/dl sampai dengan 125 mg/dl (IFG); atau 2 jam puasa antara 140 mg/dl sampai
dengan 199 mg/dl (IGT), atau kadar A1C antara 5,7– 6,4% (Widodo, 2017).
b. Laboratorium
10. Urine: gula dan aseton (+), berat jenis dan osmolaritas mungkin
meningkat.
6. Penatalaksanaan
a. Edukasi
2) Protein 12 – 20 % 3) Lemak 20 – 30 %
c. Latihan Jasmani
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan. Terapi
kombinasi premixed insulin dengan biguanid merupakan terapi yang
banyak menunjukkan keberhasilan terapi. Terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara kepatuhan dengan keberhasilan terapi. Terapi
farmakologi diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat).
7. Komplikasi
Komplikasi pada Diabetes Mellitus ada dua, yaitu komplikasi akut dan
komplikasi kronik. Adapun yang termasuk komplikasi akut yakni diabetik
ketoasidosis, sedangkan komplikasi kronik terdiri dari komplikasi makrovaskuler dan
komplikasi mikrovaskuler. Penyakit retinopati, nefropati, dan neuropati merupakan
jenis komplikasi mikrovaskuler.
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Jenis Kelamin
2) Usia
10 Abdomen
Abdomen tampak simetris, tidak ada nyeri dan suara perkusi resonan.
11 Ekstremitas atas Normal
12 Ekstremitas bawah Terkadang terdapat luka dan terasa nyeri atau baal.
d. Pemeriksaan Diagnostik
1 Gula darah meningkat > 200 mg/dl
2 Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok
3 Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt
4 Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)
5 Alkalosis respiratorik
6 Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis,
hemokonsentrasi, menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.
7 Ureum/kreatinin: mungkin meningkat/ normal lochidrasi/ penurunan
fungsi ginjal.
8 Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.
9 Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I),
normal sampai meningkat pada tipe II yang mengindikasikan
insufisiensi insulin.
10 Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
11 Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin
meningkat.
12 Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran
kemih, infeksi pada luka
2. Diagnosa Keperawatan
1 Ketidakstabilan Kadar Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.05022) Manajemen Hiperglikemia (L.03115).
Glukosa Darah (D.0027) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi :
2x24 jam diharapkan kestabilan kadar glukosa 1 Identifikasi kemungkinan penyebab
darah meningkat, dengan kriteria hasil : hiperglikemia
1 Mengantuk menurun 2 Monitor kadar glukosa darah
2 Lesu menurun 3 Monitor tanda dan gejala
3 Keluhan lapar menurun 4 Monitor intake dan output cairan Terapeutik :
4 Mulut kering menurun 5 Konsultasi dengan medis jika tanda dan
5 Rasa haus menurun gejala hiperglikemia tetap ada atau
6 Kadar glukosa dalam urine membaik memburuk
7 Jumlah urin membaik Edukasi :
6 Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
7 Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Kolaborasi :
8 Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
2 Gangguan Integritas Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125) Perawatan Integritas Kulit (I. 11353)
Kulit/Jaringan (D.0129) Observasi:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan integritas kulit dan jaringan 1.Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
S : data subjektif
O : data objektif
Amanda, S., Rosidin, U., & Permana, R. H. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Senam
Diabetes Melitus terhadap Pengetahuan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan,
3(2), 162–173. http://journal.unpad.ac.id/mkk/article/view/25656
Azis, W. A., Muriman, L. Y., & Burhan, S. R. (2020). Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Dengan Gaya Hidup Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal
Penelitian Perawat Profesion, 2(1) : 105-114.
Darliana, D. (2017). Manajemen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus. Idea
Nursing Journal, 2(2), 132-136.
Febrinasari, R. P., Sholikah, T. A., Pakha, D. N., & Putra, S. E. (2020). Buku Saku Diabetes
Melitus Untuk Awam. Surakarta: UNS Press.
Irene, G. Y., Kuswinarti, K., & Kusumawati, M. (2020). Understanding Patients with Type 2
Diabetes Mellitus Using Oral Antidiabetic Drugs. Journal of Medicine and Health,
2(5), 61–75. https://doi.org/10.28932/jmh.v2i5.1110
Irma, Alifariki, L. O., & Kusnan, A. (2020). Uji Sensitifitas dan Spesifisitas Keluhan
Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Keluhan dan Hasil Pemeriksaan Gula Darah
Sewaktu (GDS). Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 16(1), 25-35.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGD.
Diabetes Melitus Orang Tua Dengan Profil Gula Darah Sewaktu Siswa SMP di Kota Palu
Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Terpadu, 3(1), 4-7.
Rita, N. (2018). Hubungan Jenis Kelamin, Olahraga dan Obesitas Dengan Kejadian
Diabetes Mellitus Pada Lansia. Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 93- 101.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Edisi 1. Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Edisi
1. Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.