Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Diabetes Melitus merupakan penyakit endokrin yang paling sering ditemukan. Seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes Melitus jika menderita 2 dari 3 gejala yaitu trias Poliphagi, Poliuri, Polidipsi, dan biasanya disertai kadar gula pada waktu puasa >120 mg/dl kadar gula dua jam puasa sesudah makan > 200 mg/dl. Penyakit Diabetes Militus adalah keadaan yang sangat lazim di negara negara maju dan merupakan penyebab kematian ketiga dinegara berkembang seperti Singapura, Taiwan dan Cina. Menurut epidemiologi di indonesia, penyakit NIDDM mencapai 35% diseluruh indonesia dengan prevalensi 1,46% di Semarang, 1, 37% di Surabaya 1,50 %, di Padang 6,1% di Manado dan 5,67% di Jakarta. Berdasarkan angka prevalensi yang tinggi pada NIDDM dan komplikasi yang timbulkan dari NIDDM, maka perawat sangat sangat penting dalam memberikan upaya kesehatan yang bersifat promotif dengan memberikan menghindari faktor penyebab, kuratif seperti pemberian insulin secara teratur dan rehabilitatif diharapkan penderita melakukan kontrol darah secara teratur. B. Tujuan 1. Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa paham dan mengerti tentang fisiologi Diabetes Melitus serta dapat mengamplikasikan ke dalam asuhan keperwatan. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah kelompok mengharapkan mampu: a. Memahami pengertian Diabetes Melitus, NIDDM dan IDDM. b. Memahami patofisiologi Diabetes Melitus. c. Memahami tanda gejala Diabetes Melitus. d. Memahami Penatalaksanaan Medis Diabetes Melitus. e. Memahami Pengkajian Diabetes Melitus. A. Metode Penulisan Dalam makalah ini menggunakan metode penulisan studi kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku atau bahan-bahan ilmiah yang bersifat teoritis yang ada hubungannya dengan judul makalah. B. Sistematika Penulisan Dalam melakukan penulisan ini, kelompok menggunakan sistematika penulisan : BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang , tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. II :Tinjauan teoritis yang terdiri dari pengertian, patofisiologi ,tanda gejala, penatalaksanaan, dan pengkajian.

BAB

BAB III : penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.


5

BAB II DASAR TEORITIS DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik kronik yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol, yang dikarakteristikan dengan Hiperglikemia, karena defisiensi insulin atau ketidakadekuatan penggunaan insulin.(Barbara Egram, 1998 hal 532). Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, dan berkembangnya komplikasi Makrovaskuler, Mikrovaskuler dan neurologis( Barbara C. Long, 1996, hal 21). Diabetes tipe I adalah dimana tubuh kekurangan hormon insulin atau istilahnya insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). (obatpropolis.com/rama.iddm) Diabetes tipe II adalah penyakit Hiperglikemia akibat Intensivitas sel terhadap insulin karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel Beta Pangkreas.Maka

Diabetes Melitus tipe II dianggap Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM). Biasanya timbulnya pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun.(Elizabeth J.Corwin, 2001, hal 544).

B. PATOFISIOLOGI Diabetes Melitus merupakan penyakit Hiperglikemia yang ditandai oleh ketidakadaan Absolut insulin atau Insentivitas sel terhadap Insulin. Diabetes Melitus terbagi 2 yaitu Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)timbul akibat faktor genetik, lingkungn, gaya hidup(obesitas). Pada Diabetes Melitus tipe II ini insulin masih dapat di aktifkan tetapi fungsi insulin kurang aktif.Obesitas berkaitan dengan resistensi Insulin. Pada keadaan normal, insulin mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi reaksi intraseluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel. Tetapi pada penderita Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) terdapat kelainan dalam meningkatkan insulin dengan reseptor. Akibat terjadinya penggabungan abnormal antara komplek reseptor dengan sistem transport glukosa. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama tetapi pada akhirnya sekresi insulin menurun dan jumlah insulin yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan glikemia . Pada Hiperglikemia sejumlah glukosa difiltrasi oleh ginjal yang menyebabkan Glukosuria sehingga mempengaruhi proses ekresi yang disertai pengeluaran cairan dan keadaan ini disebut Deurisis Osmotik yang akan mengakibatkan terjadinya peningkatan pola kemih (Poliurin)

Karena kehilangan cairan yang berlebihan melalui urine, sehingga penderita akan timbul rasa haus. Polidipsi juga dapat terjadi karena air di Intrasel ditarik ke ekstra sel dan masuk ke dalam ekstravaskuler sehingga terjadi dehidrasi pada sel-sel bersama berkemih, maka klien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan kurang sebagai akibat kehilangan kalori rasa lapar semakin besar (polipagi). Klien mengeluh lelah dan mengantuk. Karena adanya gangguan pada transportasi glukosa ke sel-sel jaringan terutama sel- sel otot sehingga akan kekurangan energi dan dengan adanya glukosuria berarti tubuh kehilangan energi secara percuma maka penderita akan merasa lemas dan lapar. Untuk mengantasinya penderita akan mengalami penurunan berat badan. Pemecahan protein dan cadangan lemak akan meningkatkan produksi berbagai keton di dalam darah (keyon / ketonemia). Komplikasi yang dapat timbul yaitu secara akut dan kronik. Pada Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)komplikasi secara akut yaitu Non ketosis osmolar dengan gejala dehidrasi hipovolemia, kesadaran menurun, gula darah 600 1000 mg/dl, tetapi tidak ada ketosis karena sisa insulin masih cukup untuk menekan terjadinya Lipolisis. Bila penyakit ini telah terjadi selama 5-10 tahun, maka dapat menimbulkan komplikasi kronik yaitu : a. Mikrovaskuler / Mikoangiopati (mengenai pembulah darah kapiler)yaitu nefropati diabetika. bahkan gagal ginjal nefropati diabetika terdiri dari palneuropati simetris (mengenai Stocking Glove tangan dan kaki). Neropati asimetris (menyerang saraf III, IV, VI) dan amiotropi (menyebabkan kelemahan dan atropi otot).

b. Makrovaskuler / Makroangiopati (menngenai pembuluh darah besar) menyebabkan penyakit jantung koroner, hipertensi, stoke dan Retinopatidiabetika. A. PENATALAKSANAAN MEDIS 1. Tes Diagnostik a. Gula darah : Meningkat >200 mg/dl. b. Hemoglobin Glikolisat : diatas normal, tes ini untuk mengukur presentasi glukosa yang melakat pada hemoglobin. c. Tes Toleransi Glukosa (TTG) : lebih dari 200 mg/dl, tes ini untuk pasien yang menunjukan kadar glikosa darah meningkat dibawah kondisi stress. d. Aceton Plasma (keton): positif secara mencolok. e. DPL (Darah Perifer Lengkap) terjadi leukositosis, hematokrit meningkat karena dehidrasi hemokonsentrasi akibat respon terhadap infeksi. f. Ureum Creatinin ; meningkat atau normal karena dehidrasi yang menunjukan fungsi ginjal. g. Kolestetrol dan kadar Trigleserida : meningkat menandakan ketidak adekuatan kontrol Glikonik dan terjadinya aterosklerosis. 1. Therapy a.Konservatif 1). Farmakoterapi terbagi dalam 3 kelompok yaitu :
a)

Short acting : waktu paruh 4 jam, kerja cepat diberikan 1-3 x/hari. Kelompok golongan insulin

b) Intermediate : 5-8 jam diberikan 1-2 x/hari. Kelompok golongan gliquidone (glurenol), golongan glipizede (minidiab). c) Long acting : waktu paruh 24-36 jam diberikan 1 kali setiap pagi. 2). Non Farmakoterapi a)Diit Diabetes dibagi menjadi : Pada klien kurus : diit 2100 2500 kalori. Pada klien sedang : diit 1700 -1900 kalori. Pada klien gemuk : diit 1100-1500 kalori Suplai kebutuhan pasien diabetes melitus adalah 10-15 % protein , karbohidrat 6070 %, lemak 20 25%, 900mg/hari kolesterol dan mengandung serta rendah garam (mencegah hipertensi).
a)

Latihan fisik reguler meningkatkan penggunaan karbohidrat membantu mengontrol berat badan, meningkatkan kerja insulin dalam memperbaikikebugaran kardiovaskuler. Latihan Fisik Primer Untuk penderita diabetes melitus yang dirawat di Rumah Sakit dilakukan teratur. Setiap hari pada saat 1,5 jam sesudah makan, cukup gerak ringan diatas tempat tidur kurang lebih 5-10 menit. Latihan Fisik Sederhana Untuk penderita yang obesitas dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore, selain ini dilakukan latihan ringan sesudah makan

a.Operatif 1). Cangkok pangkreas hidup ada macam :


a)

menggunakan

donor

Pangkreas total : dengan atau tanpa duodenum b) Pangkreas Segmental : hanya korpus dan kauda pangkreas 2). Cangkok Langerhans Karena adanya faktor Imunologik yang kuat darI pulau Langerhans sehingga cangkok ini mengalami kerusakan teknis.

A. PENGKAJIAN 1. Faktor Predisposisi presipitasi a.Obesitas b.Riwayat melahirkan anak lebih dari 4 kg. c. Riwayat Glukosa selama stress, kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi penyakit, terapi. 1. Data Dasar a. Makan atau cairan 1) Hilang nafsu makan 2) Mual atau Muntah 3) Penurunan berat badan dari periode beberapa hari atau minggu 4) Haus (polidipsi) 5) Kulit kering / bersisik, turgor jelek. 6) Lapar b. Sirkulasi 1) Ulkus pada kaki yang sembuh lama. 2) Takikardia / Bradikardia. 3) Kulit panas / kering dan kemerahan

a. Eliminasi 1) Perubahan pola kemih(poliuria) nocturia. 2) Rasa nyeri atau terbakar, kesulitan berkemih. Gejala tambahan umum pada Diabetes Melitus tipe II meliputi : Pruritus Vulkular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka rangsang, kram otot. a. Kaji pemahaman klien tentang kondisi, tindakan pemeriksaan diagnosa dan tindakan perawatan diri untuk mencegah komplikasi. d. Kaji perasaan klien tentang kondisi

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan Pada pembahasan kelompok dapat menyimpulkan bahwa penyakit Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, dan Diabetes melitus di bagi 2 tipe yaitu DM tipe I (NIDDM) dan DM tipe II (IDDM). Faktor yang timbul pada Diabetes Melitus yaitu, faktor genetic, lingkungan, gaya hidup (obesitas), dapat menimbulkan komplikasi kronik yaitu Makrovaskuler dan Mikrovaskuler

B. Saran 1. Sebaiknya penulis dapat menerapkan langsung melaksanakan dan melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif. 2. Sebaiknya penulis dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang Diabetes Melitus kepada semua masyarakat, agar masya rakat mengerti dan melaksanakan tentang bahaya Diabetes Melitus.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddart,2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 Vol 2, Jakarta, EGC. C.Long, Barbara, 1996, Keparawatan Medikal Bedah, Bandung, YIAKP. Corwin Elizabeth, J, 2000,Buku Patofisiologi, Jakarta, EGC. Saku

Doengoes Marilyn,E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol 3, Jakarta, EGC. Moore, Mary Cortney, 1997, Terapi Diet dan Nutrisi, Edisi II, Jakarta, Hipokrates. Tjokroprawiro, Iskandar, 1997, Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes, Jakarta,Gramedia

DAFTAR ISI

Daftar isi......................................................
............ BAB I : PENDAHULUAN
A.

B.

A.

B.

C.

Latar Belakang................................................ ....... Tujuan Penulisan................................................ ... 1. Tujuan Umum ................................................... 2. Tujuan Khusus............................................... .... Ruang Lingkup ................................................. ..... Metode Penulisan................................................ . Sistematika Penulisan...........................................

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. B. C.

A.

Pengertian.............................................. ................ Patofisiologi............................................ ............... Penatalaksanaan Medis......................................... 1. Tes Diagnostik......................................... ........ 2. Therapi.............................................. ............... Pengkajian............................................. .................

BAB IV : PENUTUP
A. B.

Kesimpulan............................................ ................ Saran...................................................... ...............

DAFTAR PUSTAKA

PATOLOGI KLINIK DIABETES MELITUS

Ika Merdekwati Wahyu FITRI YANI DEDE RUKMINI EVA FAUZIAH ESKA PRIHATIN

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA 2010 - 2012

Anda mungkin juga menyukai