TINJAUAN PUSTAK A
A. Telaah Pustaka
Diabetes mellitus tipe 2 sering disebut dengan Non Insulin Dependen Diabetes
ada pasien DM tipe 2 mempunyai karakter gangguan sekresi insulin atau resist
kosa sehingga hati melakukan pelepasan glukosa. Kadar glukosa dalam darah
Menurut (Pranata & Munawaroh, 2020) tanda gejala diabetes mellitus tipe
II yaitu
b. Sering berkemih
Pasien DM akan sering merasa lapar karena glukosa tidak dapat masuk
insulin maka glukosa tersebut tidak dapat masuk jaringan. Respon yan
e. Fatigue
erusak sel saraf yang berada pada retina sehingga penglihatan menjadi
kabur.
a) Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi antara lain ras dan etnik, Riway
dengan berat badan lahir bayi >4000 gram dan riwayat melahirkan bayi de
b) Faktor risiko yang bisa dimodifikasi antara lain berat badan lebih, kurang a
ktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, dan diet tak sehat (unhealthy diet).
c) Faktor lain yang terkait antara lain pasien sindrom metabolik yang memili
ki riwayat TGT atau GDPT sebelumnya dan pasien yang memiliki riwayat
likasi akut dan kronik. Komplikasi akut terjadi akibat intoleransi glukosa y
DKA, HHNS. Komplikasi kronik biasanya terjadi 10-15 tahun setelah awit
opati) dan ginjal (nefropati): kontrol kadar gula darah untuk menunda atau
5. Manifestasi Klinis
a. Poliuri
c (poliuria).
b. Polidipsia
i sel. Akibat dari dehidrasi sel mulut menjadi kering dan sensor haus te
c. Poliphagia
Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya kadar
mulasi rasa lapar. Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang akan lebi
Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel kekurang
maka sel akan menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot menga
f. Kesemutan
g. Lemas
h. Mata kabur
6. Patofisiologi
Diabetes mellitus tipe II Terdapat dua masalah utama pada diabetes mellit
insulin akan berkaitan pada reseptor kurang dan meskipun kadar insulin tin
ggi dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam sel sehingg
uknya glukosa dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningka
tan jumlah insulin yang disekresikan. Namun demikian jika sel-sel beta tid
arta : EGG
7. Pemeriksaan Diagnostik
rine. Meski tidak seakurat pemeriksaan darah, analisis urine untuk apakah
8. Penatalaksanaan
Terdapat 4 pilar penatalaksanaan menurut Perkeni (2021) yaitu:
a) Edukasi
diabetes mellitus dan penggunaan terapi insulin secara mandiri) dan tingka
c) Latihan fisik
Setiap diabetisi melakukan kegiatan fisik teratur sebanyak 3-4 kali seming
d) Obat
an jasmani. Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
9. Patway
Gambar 1 Pathway Diabetes Melitus
Sumber : Brunner & Suddarth (2016), Sawitri E, Hasanah N &
Santosa J (2015), SDKI (2017)
daerah tungkai bawah terutama pada kedua pergelangan kaki dan jari-jari kaki.
Senam kaki dilakukan dengan menggerakkan seluruh sendi kaki dan disesuaik
Senam kaki menjadi salah satu senam alami dan praktis dilakukan oleh pender
ita diabetes melitus dengan tujuan untuk meningkatkan perfusi ke perifer serta
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasie
2. Tujuan
Tujuan senam kaki menurut Damayanti, (2015) meliputi:
b. Prosedur
antai
n secara bersamaan pada kaki kanan dan kiri bergantian dan diulan
gi sepuluh kali
5) Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas
uluh kali
7) Angkat salah satu lutut kaki dan diluruskan. Putar kaki pada pergel
bola dengan kedua kaki. Selanjutnya buka bola itu membuat lemba
1. Pengertian
Kadar gula darah merupakan gula dalam darah yang berasal dari karbohidr
at dalam makanan dan dapat disimpan di hati dan otot rangka dalam bentu
alam darah. Kadar tersebut dipengaruhi oleh berbagai enzim, hormon terpe
adalah glukosa, manosa & makanan berupa stimulasi saraf vagus (Goldma
n et al., 2021).
pada penyakit diabetes mellitus. Kadar glukosa darah dapat diperiksa saat
pasien puasa atau pasien datang untuk periksa, dengan hasil pemeriksaan
kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dl dan hasil kadar glukosa darah
(Perkeni, 2021)
saat puasa >126 mg/dl .
2. Pemeriksaan Kadar Gula Darah
ksaan gula darah sewaktu (GDS). Cara menggunakan alat glucometer yait
es gula darah yang terpasang pada glukometer. Ketika strip dimasukan dal
am glukometer, glukosa dalam darah akan bereaksi dengan enzim yang ter
dapat pada strip. Reaksi tersebut dapat menciptakan arus listrik yang terhu
bung ke glukometer. Intensitas arus listrik tersebut setara dengan kadar glu
1. Pengkajian
Mengenai nama, umur, jenis kelamin, alamat tempat tinggal, status perkawina
a. Keluhan utama
n penglihatan kabur
4. Integumen: gatal pada kulit, gatal pada sekitar alat kelamin, dan luka g
anggren
Adanya gatal pada kulit disertai luka tidak sembuh-sembuh, terjadinya kes
e. Riwayat psikososial
1) Pola persepsi
nya
2) Pola nutrisi
Penderita mengeluh ingin selalu makan tetapi berat badannya turun kar
ena glukosa tidak dapat ditarik kedalam sel dan terjadi penurunan mass
a sel
3) Pola eliminasi
Muncul perasaan yang tidak nyaman efek dari gangguan yang berdam
gi hari
kitnya
7) Pemeriksaaan fisik
(1) Kepala: wajah dan kulit kepala bentuk muka, ekspresi wajah ge
nyeri tekan
tekan
(7) Paru-paru:
Palpasi: vokal fremitus anteria kiri dan kanan simetris atau tidak, a
heezing.
(9) Muskuloskeletal:
eri tekan
ada/tidak luka
(10) Integumen: warna kulit, turgor kulit baik/kering, ada lesi/tidak,
f) Osmolaritas
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
1) Definisi
metabolisme tubuh.
2) Penyebab
a. Hiperglikemia
b. Objektif:
a. Subjektif
1. Parastesia
b. Objektif
1. Edema
2. Penyembuhan luka lambat
4. Bruit femoral
a) Tromboflebitis
b) Diabetes mellitus
c) Anemia
1) Definisi
2) Penyebab
a. Hiperglikemia
1. Disfungsi pankreas
2. Resistensi insulin
b. Hipoglikemia
4. Disfungsi hati
5. Disfungsi ginjal kronis
a. Subjektif
b. Objektif
a. Subjektif
b. Objektif
a. Diabetes mellitus
b. Ketoasidosis
c. Hipoglikemia
d. Hiperglikemia
e. Diabetes gestasional
f. Penggunaan kortikosteroid
1) Definisi
2) Faktor Risiko
a. Hiperglikemia
c. Hipertensi
d. Merokok
a. Arterosklerosis
b. Aneurisma
c. Beurger’s disease
d. Varises
e. Diabetes mellitus
4. Perencanaan
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran yang
diharapkan SIKI, (2018). Menurut SIKI (2018) dan SLKI (2019), perencanaan
5. Implementasi
6. Evaluasi
7. Dokumentasi Keperawatan
B. Kerangka Teori
C. Pertanyaan Penelitian