TINJAUAN PUSTAKA
b. DM tipe 2 ( NIDDM)
sebabkan oleh :
3) Riwayat keluarga
4) DM Malnutrisi
Kekurangan protein kronik menyebabkan hipofungsi
pankreas.
5) DM tipe Lain
Oleh karena itu ginjal tidak dapat menyerap semua glukosa yang
mengalami banyak buang air kecil pada malam dan hal itu
a. Edukasi
pencegahannya.
b. Perencanaan Makan
c. Pengobatan Farmakologi
d. Latihan fisik
yang tidak dapat berubah, kedua adalah faktor risiko yang dapat
anak-anaknya.
4) Riwayat penderita Diabetes Melitus gestasional
obesitas 12
2) Aktivitas fisik kurang Berdasarkan penelitian bahwa
Diabetes Mellitus.
insulin.
8. Diagnosa Diabetes Mellitus
mg/dL)
mg/dL)
pendek seperti :
1) Hipoglikemia
2) Ketoasidosis
3) Hiperosmolar
mengakibatkan :
dengan mikrovaskular.
a. Pencehagan primer
b. Pencegahan sekunder
upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya komplikasi
c. Pencegahan tersier
A. Latihan Pemanasan
kegiatan senam
berelaksasi.
Gerakan 1 dan 2
memegang pinggang
Gerakan 3 : Gerakan 3 berguna untuk mempersiapkan
serta pinggang
kebawah.
a. Letakan tangan di depan dada
b. Tundukan kepala
dada.
a. Arahkan kaki kiri ke kanan dan ke kiri dalam 1
gerakan
pergerakan
lengan.
Gerakan 13 :
a. Gerakan pertama
kiri ke belakang.
melalui bergilir
dalam.
b. Tekukan lutut
c. Putar sisi Tubuh kearah kanan dan sisi tubuh kiri secara
bergilir.
bergilir.
kaki.
a. Tubuh Mengarah kesamping.
Gerakan 30 :
a. Sikap Sempurna
B. Latihan Inti
kepala.
c. Mundur 1 langkah.
d. Dan tangan dikepalkan dorong ke depan kemudian
belakang.
atas.
jari.
a. Kaki kiri melangkah ke samping
b. Buka kaki kanan bawa kedepan dan ditekuk, dan kaki kiri
di depan dada.
3. Latihan Pendinginan
d. Kepala ditundukkan.
b. Tangan dibentangkan.
Gerakan Pendinginan 4: Gerakan pendinginan 4 ini bertujuan untuk
punggung.
b. Lutut ditekuk.
ke samping
b. Kedua lutut ditekuk sedikit.
a. Sikap sempurna.
menurunkan tingkat glukosa pada tubuh yang mampu menjadi perbincangan dalam
masyarakat. Dan adapun perbedaan manfaat pada DM kategori 1 serta diabetes mellitus
kategori 2 itu adalah pada DM kategori 1 memiliki tingkat zat kimia pada darah yang
kecil karena minim bahkan tidak terdapat pembuatan zat kimia pada organ pankreas
diabetes mellitus dan segera menerapkan kegiatan fisik stiap hari dengan teratur. Bagi
diabetes mellitus tipe 2 ini aktivitas atau berolahraga berperang sengat penting ketika
mengontrol tingkat glukosa pada tubuhpada diabetes mellitus kategori 2 itu membentuk
zal kimia insulin yang dasamya tak tercemar bagi pasien diabetes mellitus inu, dan
disamping berfungsi saat menjaga keseimbangan tingkat glukosa pada tubuh, dan
sangat penting juga untuk melakukan aktuvitas fisik sehari-hari seperti melakukan
senam diabetes, ataupun jalan kaki dan juga bisa menurunkan berat badan pasien DM
1) Glukosa Sewaktu
penderita diabetes mellitus. Sewaktu itu bisa diartikan sebagai waktu tanpa
memandang terakhir kali makan pada penderita diabetes mellitus ini. Dengan
adanya gejala awal diabetes mellitus, pengecekan gula dalam tubuh semasa
didiagnosis DM. jika tingkat gula dalam tubuh selama 200 mg/dl di dalam
2) Glukosa Puasa
Gula plasma pada saat sedang puasa pada penderita diabetes mellitus
mg/dl, serta 3). >126 mg/dl. Pada tingkat gula dalam darah pada plasma
dalam glukosa puasa <110 mg/dl fikatakan aman ,126 mg/dl yaitu DM,
tingkat gula saat berpuasa paling sedikit 8 jam 126 mg/dl sudah mampu bisa
melakukan cek gula darah, yang dilakukan untuk membantu memastikan hasil tes
gula darah agar hasil tes gula darah tersebut bisa akurat. Hal itu dikarenakan
1) Usia
Usia yang dimaksud itu ialah usia mempengaruhi kadar gula darah dimana
usia menua dapat menurunkan tingkat gula pada tubuh sehingga tak mampu
pasien DM ini dikarenakan tingkat gula dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor
usia yang mempunyai riwayat berat badan yang cukup besar pada penderita
diabetes mellitus.
2) Obesitas
Pada obesitas yang dimaksud itu adalah adanya timbunan lemak pada
badan yang berlebihan bisa mengakibatkan respons pada sel beta (sel pada
Disamping itu, reseptor insulin kepada sel di organ pankreas terjadi hambatan
serta nilainya menurun hingga menyebabkan zat kimia pada tubuh tidak
Pada kepatuhan minum obat ini juga bisa berpengaruh dalam kadar gula
darah dalam penggunaan minum obat. Kepatuhan minum obat ini yang
disebut hipoglikemia oral melalui zat kimia. Pada system kerja dalam minum
pembuatan gula pada hati serta menekan pencernaan dalam zat pati hingga
rangsang (Hasanah,2020).
4) Aktivitas fisik
aktivitas fisik sendi otot membuat lebih aktif dimana akan terjadi kenaikan
seminggu tiap 30 menit hingga 60 menit hingga mengeluarkan keringat. Senam merupakan
sebuah aktifitas yang dilaksanakan guna mencapai kelayakan sendi serta kekuatan otot
badan dengan maksud untuk membuat serta menaikkan fisik dengan teratur. Aerobic DM ini
berguna untuk melatih fisik pada penderita diabetes mellitu ini sebagai upaya pencegahan
diabetes mellitus dan mengontrol glukosa pada tubuh pengidap DM. Bahwa secara langsung
latihan fisik dalam penderita DM. ini sangatlah penting bagi penderita dan dapat
menurunkan kadar gula darah secara teratur, dan bisa menjaga kebugaran jasmani dan bisa
menurunkan berat badan sehingga akan menekan tingkat glukosa tubuh bagi pengidap DM
(Hasbullah, 2020).
Kegiatan aktifitas fisik ini bisa meningkatkan stamina tubuh yang bisa dilakukan
dengan teratur, menyebabkan aliran darah meningkat. Sehingga terjadi arteri ataupum
kapiler yang bisa menimbukan lebih banyaknya kapiler yang masuk hingga reseptor insulin
lebih aktif masuk dalam tubuh. Dan pada aktifitas glikogenik selama 12-24 jam saat fase
postexercise bisa menjadi pengisian ulang pada cadangan glukosa pada otot dan hepar, dan
aktifitas glikogenik yang berlangsung secara terus-menerus selama 12-24 jam dengan fase
post exercise yang membuat gula dalam darah kembali berfungsi. Glukosa adalah sumber
energi dalam aktifitas fisik secara langsung yang diperolehi dengan proses glikogenolisis
Pada saat gula darah dapat menunun tersedianya gula darah serta asam lemak leluasa
yang dikontrol dengan bermacam hormone khususnya pada insulin, katekolamin, kortisol,
glukagon, dan growth hormone (GH). Semasa melakukan latihan aktifitas fisik dalam
pengeluaran glukagon dapat meningkat, dan juga katekolamin bisa guna menambah
glikogenolisis, disamping itu juga kortisol yang bisa menaikkan metabolisme protein, dan
yang bisa melepaskan asam amino yang dipakai untuk pada glukoneogenesis. Pada system
ini atau cara kerja pada latihan aktifitas fisik ini bisa menimbulkan peningkatan dalam
Diabetes Melitus
1. Definisi DM
2. Kasifikasi DM
3. Faktor Resiko DM
4. Tanda dan Gejala Pengobatan & Terapi
5. Patofisiologi
6. Diagnosa
7. Komplikasi DM
8. Penatalaksanaan
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Kurun Waktu Penderita
Mengalami DM ≥ 10 Tahun
4. Hiperglikemik
5. Riwayat Penyerta
6. Riwayat Merokok
Skema 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Kadar Gula Darah Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Seririt II
Sumber : Lelisman (2020