1. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang mengahsilkan enzim
pencernaan dan hormon. Didalam pancreas terdapat pulau Langerhans. Pulau Langerhans ini
merupakan enzim digesif yang dihasilkan oleh sel bagian endokrin dan hormon yang
disintesis oleh kelompok sel epitel endokrin. Bagian eksokrin pankreas adalah kelenjar asinar
kompleks yang serupa dengan struktur kelenjar parotis.
Pankreas sebenarnya merupakan gabungan 2 organ yang dikemas menjadi satu. Pulau-
pulau kecil Langerhans yang tersebar di jaringan pankreas berperan penting dalam fungsi
endokrin, dan bagian eksokrin yang membentuk sebagian besar organ ini adalah sumber
utama enzim yang esensial untuk pencernaan. Penyakit-penyakit yang mengenai pankreas
bisa menjadi sumber morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Sayangnya, letak pankreas
yang berada di retroperitoneal dan umumnya tidak menimbulkan tanda serta gejala yang jelas
terkait jejas atau disfungsi pada bagian eksokrin, menyebabkan banyak penyakit pankreas
tidak terdiagnosis untuk waktu yang lama, sehingga, kecurigaan yang tinggi diperlukan
dalam mendeteksi kelainan pada pankreas.
Pankreas berasal dari bahasa Yunani; pankreas, yang berarti "semua daging", dan
merupakan organ yang berlobus-lobus kompleks. Bagian endokrin hanya terdiri atas 1%-2%
dari pankreas yang tersusun atas sekitar 1 juta kelompok-kelompok sel, yaitu pulau-pulau
Langerhans; sel-sel ini mensekresikan insulin, glukagon, dan somatostatin.
Pankreas dapat mensekresikan 1,5 sampai 2L getah per harinya. Getah pankreas kaya
akan ion bikarbonat (HCO3-) dan enzim digestif, termasuk beberapa protease (tripsinogen,
kimotripsinogen, proelastase, protease E, kallikreinogen, prokarboksipeptidase), a-amilase,
lipase dan nuclease (DNAase dan RNAase). Sekresi pankreas terutaam dikendalikan oleh dua
hormone polipeptida-sekretin dan koleistokinin (CCK) yang dihasilkan oleh sel-sel
enteroendokrin mukosa usus (duodenum dan jejunum). Saraf vagus (parasimpatis) juga
merangsang sekresi pankreas dan sistem autonom bekerja bersamaan dengan hormon untuk
mengatur sekresi pankreas.
2. Anatomi Pankreas
Pankreas terletak di perut bagian atas di belakang perut. Pankreas merupakan bagian dari
sistem pencernaan yang membuat sekaligus mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus
dan organ endokrin yang membuat dan mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk
mengontrol metabolisme energi dan penyimpanan seluruh tubuh. Pankreas merupakan organ
yang terletak di belakang lambung dan dekat dengan usus halus (Yuliawati, dkk 2022).
3. Fisiologi Pankreas
Organ Pankreas bertugas memproduksi dan menyalurkan hormon insulin dan enzim
pencernaan, terdiri dari jaringan eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin mengeluarkan
larutan encer alkalis serta enzim pencernaan melalui duktus pankreatikus ke dalam lumen
saluran cerna. Diantara sel-sel eksokrin di seluruh pankreas tersebar kelompok-kelompok
atau "pulau" sel endokrin yang dikenal sebagai pulau (islets) Langerhans. Sel endokrin
pankreas yang terbanyak adalah sel ẞ (beta), merupakan tempat sintesis dan sekresi insulin,
sedangkan sel a (alfa) menghasilkan glucagon dan sel D (delta) adalah tempat sintesis
somatostatin (Yuliawati, dkk 2022).
Salah satu fungsi organ pankreas memproduksi dan menyalurkan hormon insulin. Efek
penting Insulin pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hormon ini dapat
menurunkan kadar glukosa, asam lemak dan asam amino darah serta mendorong
penyimpanan bahan-bahan tersebut. Sewaktu molekul nutrien masuk ke darah selama
keadaan absorptif, insulin mendorong penyerapan bahan-bahan ini oleh sel dan
pengubahannya menjadi glikogen, trigliserida dan protein. Insulin melaksanakan banyak
fungsinya dengan mempengaruhi transpor nutrien darah spesifik masuk ke dalam sel atau
mengubah aktivitas enzim-enzim yang berperan dalam jalur-jalur metabolik tertentu. Berikut
efek insulin (Yuliawati, dkk 2022):
1) Efek Insulin Pada Karbohidrat
Insulin memiliki efek menurunkan kadar glukosadarah dan mendorong penyimpanan
karbohidrat dengan mekanisme sebagai berikut:
a) Insulin mempermudah trasnpor glukosa ke dalam sebagian besar sel.
b) Insulin merangsang glikogenesis yaitu pembentukan glikogen dari glukosa pada otot
rangka dan hati. o Insulin menghambat glikogenolisis, penguraian glikogen menjadi
glukosa. Dengan menghambat penguraian glikogen menjadi glukosa maka insulin
menyebabkan penyimpanan karbohidrat dan mengurangi pengeluaran glukosa oleh
hati
c) Insulin juga menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat
gluconeogenesis.
2) Efek Insulin Pada Lemak
a) Insulin memiliki banyak efek salah satunya pada lemak
b) Insulin meningkatkan pemasukan asam lemak dari darah ke dalam sel jaringan lemak.
c) Insulin meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel jaringan lemak melalui
rekriutmen GLUT-4. Glukosa berfungsi sebagai prekursor untuk pembentukan asam
lemak dan gliserol, yaitu bahan mentah untuk membentuk trigliserida.
d) Insulin mendorong reaksi-reaksi kimia yang akhirnya menggunakan turunan asam
lemak dan glukosa untuk sintesis trigliserida. o Insulin menghambat lipolisis
(penguraian lemak).
3) Efek Insulin Pada Protein
a) Insulin menurunkan kadar asam amino darah dan meningkatkan sintesis protein.
Hasil keseluruhan dari efek-efek di bawah ini adalah efek anabolik protein, karena
itu, insulin esensial bagi pertumbuhan normal beberapa efek itu melalui:
b) Insulin mendorong transpor aktif asam amino dari darah ke dalam otot dan jaringan
lain. Efek ini menurunkan kadar asam amino dalam darah dan menyediakan bahan-
bahan untuk membentuk protein di dalam sel.
c) Insulin meningkatkan laju inkorporasi asam amino menjadi protein oleh perangkat
pembentuk protein yang ada di sel.
d) Insulin menghambat penguraian protein