Anda di halaman 1dari 18

Tugas Praktikum

Jumat, 24 Desember 2004

Anatomi dan Fisiologi

ANATOMI DAN FISIOLOGI PANKREAS


Disusun oleh :
kelompok 7
Riza Arisandi

(A54103011)

Amalia Khairati

(A54103033)

Dina Febriana

(A54103042)

Inna Wahyu K

(A54103059)

Vika Restikowati (A54103067)


Roosnindita I. A. (A54103080)
Asisten dosen :
Fithraturrahmah (A05400060)
Dosen pembimbing :
Katrin Roosita, SP. MSi

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas praktikum mata kuliah Anatomi dan Fisiologi.
Anatomi dan Fisiologi merupakan salah satu mata kuliah yang berkaitan
dengan kesehatan masyarakat dan berperan penting dalam kaitannya dengan ilmu
gizi. Untuk lebih memahami mata kuliah ini, kami mengambil judul Project
Group mengenai Anatomi dan Fisiologi Pankreas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karenanya, kami mengharapkan adanya pendapat dan saran serta perbaikan dari
dosen dan rekan-rekan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Katrin
Roosita, Ibu Vera Uripi, dan Ibu Clara M. Kusharto selaku dosen pembimbing,
serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan informasi dan
bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis

PENDAHULUAN
Pada pankreas paling sedikit terdapat empat peptida dengan aktivitas
hormonal yang disekresikan oleh pulau-pulau (islets) Langerhans. Dua dari
hormon-hormon tersebut, insulin dan glukagon memiliki fungsi penting dalam
pengaturan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hormon ketiga,
somatostatin berperan dalam pengaturan sekresi sel pulau, dan yang keempat
polipeptida pankreas berperan pada fungsi saluran cerna.
Insulin bersifat anabolik, meningkatkan simpanan glukosa, asam-asam
lemak, dan asam-asam amino. Glukagon bersifat katabolik, memobilisasi glukosa,
asam-asam lemak, dan asam-asam amino dari penyimpanan ke dalam aliran
darah. Kedua hormon ini bersifat berlawanan dalam efek keseluruhannya dan
pada sebagian besar keadaan disekresikan secara timbal balik. Insulin yang
berlebihan menyebabkan hipoglikemia, yang menimbulkan kejang dan koma.
Defisiensi insulin baik absolut maupun relatif, menyebabkan diabetes
melitus, suatu penyakit kompleks yang bila tidak diobati dapat mematikan.
Defisiensi glukagon dapat menimbulkan hipoglikemia, dan kelebihan glukagon
menyebabkan diabetes memburuk. Produksi somatostatin yang berlebihan oleh
pankreas menyebabkan hiperglikemia dan manifestasi diabetes lainnya.
Dibetes melitus dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai penyakit
kencing manis. Dimana terjadi karena terjadi peningkatan kadar gula (glukosa)
dalam darah yang berlebihan dan terjadi secara menahun. Diabetes melitus dapat
diklasifikasikan secara etiologi menjadi dua yaitu Diabetes tipe 1 dan Diabetes
tipe 2.
Tujuan:
1. Mengetahui struktur anatomi pankreas.
2. Mengetahui fungsi eksokrin pankreas.
3. Mengetahui fungsi endokrin pankreas.

ANATOMI PANKREAS
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan
tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke
lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke
duodenum (usus 12 jari). Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian
yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas terdiri dari :
a. Kepala pankreas
Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga
abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
b. Badan pankreas
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang
lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.
c. Ekor pankreas
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya
menyentuh limpa.

Gambar 1. Pankreas

Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi


pankreas ke dalam duodenum :
Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke
dalam duodenum melalui sphincter oddi.
Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di
sebelah atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan
mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik.
Ada dua jaringan utama yang menyusun pankreas :
o Asini berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.
o Pulau Langerhans
Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran
76x175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas,
walaupun lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas.
Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta
pulau. Masing-masing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau
Langerhans, seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ
endokrin lain, mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi
menjadi beberapa jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada
manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta),
dan F. Sel A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D
mensekresikan somastostatin, dan sel F mensekresikan polipeptida pankreas. Sel
B yang merupakan sel terbanyak dan membentuk 60-70% sel dalam pulau,
umumnya terletak di bagian tengah pulau. Sel-sel ini cenderung dikelilingi oleh
sel A yang membentuk 20% dari sel total, serta sel D dan F yang lebih jarang
ditemukan. Pulau-pulau yang kaya akan sel A secara embriologis berasal dari
tonjolan pankreas dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan
pankreas ventral. Kedua tonjolan ini berasal dari tempat yang berbeda di
duodenum.
Granula sel B adalah paket-paket insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam
sel B molekul insulin membentuk polimer dan juga berikatan dengan seng.
Perbedaan dalam bentuk paket mungkin disebabkan perbedaan ukuran agregat
seng atau polimer insulin. Granula A yang mengandung glukagon berbentuk

relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel D juga mengandung banyak granula
yang relatif homogen.
Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang
berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki
peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula darah
dengan beberapa cara. Insulin mempercepat transportasi glukosa dari darah ke
dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke dalam sel tergantung
dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target. Insulin juga
mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan glycogenolysis
dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat gizi lainnya ke
dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi sintesis protein.
Pengaturan sekresi insulin seperti sekresi glukagon yaitu langsung
ditentukan oleh kadar gula dalam darah dan berdasarkan dari mekanisme umpan
balik (feed back negative system). Bagaimana pun hormon lainnya secara tidak
langsung juga dapat mempengaruhi produksi insulin. Sebagai contoh hormon
pertumbuhan

manusia

(HGH) meningkatkan

kadar glukosa darah dan

meningkatnya kadar glukosa mengerakkan (menyebabkan) sekresi insulin.


Hormon adrenocorticotropi (ACTH) yang distimulasi oleh sekresi glukocortikoid
menghasilkan hyperglikemia dan secara tidak langsung juga menstimulasi
pelepasan insulin. Peningkatan kadar asam amino dalam darah menstimulasi
pelepasan insulin. Hormon-hormon pencernaan seperti stomatch dan interstinal
gastrin, sekretin, cholecystokinin (CCK) dan Gastric Inhibitory Peptide (GIP)
juga menstimulasi sekresi insulin, GHIH (Somatostatin) menghalangi sekresi
insulin.

Gambar 2. Pankreas

FUNGSI EKSOKRIN PANKREAS


Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis
makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion
bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam
menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase,
ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim petama memecahkan keseluruhan
dan secara parsial protein yang dicernakan, sedangkan neklease memecahkan
kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang
menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali
selulosa

untuk

membentuk

karbohidrat,

sedangkan

enzim-enzim

untuk

pencernaan lemak adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral


menjadi gliserol, asam lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan
hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada
dalam

bentuk

tidak

aktif

tripsinogen,

kimotripsinogen,

dan

prokarboksipeptidase, yang semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini


hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna. Tripsinogen
diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterokinase, yang disekresi oleh
mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga
dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan
oleh tripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan
beberapa cara yang sama.
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan
sampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim
lain akan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi
enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan
tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granulagranula enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan
dalam asinus dan duktus pankreas.

Bila pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar sekret
pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini,
efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret
pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh
pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan
pankreatitis akuta. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikuti
syok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas
selama hidup.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar
pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat,
terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak di
depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk
mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar yaitu air dan ion bikarbonat
dalam jumlah besar konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145
mEq/liter.
Pancreatic juice
Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice, cairan
jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung air,
beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium bikarbonat
memberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga
menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan lingkungan yang
sesuai bagi enzim-enzim dalam usus halus. Enzim-enzim dalam pancreatic juice
termasuk enzim pencernaan karbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa
enzim pencernaan protein dinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase;
enzim pencernaan lemak yang utama dalam tubuh orang dewasa dinamakan
pankreatik lipase; enzim pencernaan asam nukleat dinamakan ribonuklease dan
deoksiribonuklease.
Seperti pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnya
atau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal ini
mencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas. Enzim tripsin yang
aktif disekresikan dalam bentuk inaktif dinamakan tripsinogen. Aktivasinya untuk

tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh suatu enzim yang disekresikan oleh
mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tiba dalam kontak dengan mukosa.
Enzim aktivasi dinamakan enterokinase. Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus
oleh tripsin dari bentuk inaktifnya, kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga
diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin. Bentuk inaktifnya dinamakan
prokarboksipeptidase.
Pengaturan sekresi pankreas
Pengaturan syaraf. Bila fase sefalik dan gastrik sekresi lambung terjadi,
impuls parasimpatis secara serentak dihantarkan sepanjang nervus vagus ke
pankreas, mengakibatkan sekresi enzim-enzim dalam jumlah moderat ke dalam
asinus pankreas. akan tetapi sekret dalam jumlah sedikit mengalir melalui duktus
pankreas ke usus karena sedikit air dan elektrolit disekresi bersama dengan
enzim. Oleh karena itu, sebagian besar enzim untuk sementara disimpan dalam
asinus.
Pengaturan hormonal. Setelah makanan masuk usus halus, sekresi
pankreas

menjadi banyak, terutama akibat respon hormon sekretin. Dan

kolesistokinin menyebabkan peningkatan sekresi enzim dalam jumlah besar.


Sekretin merupakan suatu polipeptida yang mengandung 27 asam amino yang
terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas dalam bentuk tidak aktif
prosekretin. Bila kimus masuk usus ia menyebabkan pengeluaran dan
pengaktifan sekretin yang selanjutnya diarbsobsi dalam darah. Sekretin
menyebabkan

pankreas

mengsekresi

cairan

dalam

jumlah

besar

yang

mengandung konsentrasi ion bikarbonat yang tinggi tetapi konsentrasi ion klorida
rendah. Aliran yang banyak ini dinamakan sekresi hidrelatik, karena cairan terdiri
terutama atas larutan tipis yang encer dan hampir tidak mengandung enzim.
Sekretin memiliki peranan yang penting karena dua alasan : pertama,
sekretin khususnya dikeluarkan dalam mukosa usus halus setiap saat di mana pH
duodenum di bawah 4,0 sampai 5,0. hal ini menyebabkan getah pankreas yang
mengandung banyak natrium bikarbonat dalam jumlah besar disekresi yang
mengakibatkan reaksi di duodenum :
HCl + NaHCO3

NaCl + H2CO3

Kedua, sekresi bikarbonat oleh pankreas adalah untuk memberikan pH yang


sesuai bagi kerja-kerja enzim pankreas. semua fungsi optimal enzim pankreas
bekerja pada medium yang sedikit alkali atau netral. pH sekresi hidrelatik sekitar
8,0.
Kolesistokinin adalah suatu polipeptida yang mengandung 33 asam amino
disekresi dari mukosa. Sekresi isi khususnya berasal dari adanya proteosa dan
pepton yang merupakan hasil pencernaan parsial protein dan dari lemak; akan
tetapi asam juga akan menyebabkan pengeluara kolisistokinin dalam jumlah lebih
sedikit. Kolesistokinin masuk ke dalam darah dan menuju ke pankreas tetapi
sebagai ganti sekresi hidrelatik, menyebabkan sekresi enzim-enzim pencernaan
dalam jumlah besar yang efeknya sama seperti perangsangan vagus. Jenis sekresi
ini dinamakan sekresi ekbolik.

FUNGSI ENDOKRIN PANKREAS


Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok kecil sel
epitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah pulau-pulau kecil/
kepulauan Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin.

Gambar 3. Sel-sel pulau Langerhans


Hormon-hormon yang dihasilkan :

Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino

yang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam


komposisi asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini
biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu
insulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin
bersifat antigenik. Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin
kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan
dalam granula-granula berlapis membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding
sel melalui suatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran

granula

berfusi dengan membran sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui


eksositosis. Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan
endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.
Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit.
Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin

dirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama
yang berperan adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel yang
mengalami internalisasi bersama insulin.
Efek faali insulin bersifat luas dan kompleks. Efek-efek tersebut biasanya
dibagi menjadi efek cepat, menengah dan lambat.
a. Efek cepat (detik)
Peningkatan transpor glukosa, asam amino dan K+ ke dalam sel peka
insulin.
b. Efek menengah (menit)
Stimulasi sintesis protein, penghambatan pemecahan protein, pengaktifan
glikogen sintetase dan enzim-enzim glikolitik, penghambatan fosforilase dan
enzim-enzim glukoneogenik.
c. Efek lambat (jam)
Peningkatan mRNA enzim lipogenik dan enzim lain.
Efek insulin pada berbagai jaringan
Jaringan
Jaringan Adiposa

Otot

Hati

Umum

Efek
Meningkatkan masuknya glukosa
Meningkatkan sintesis asam lemak
Meningkatkan sintesis gliserol fospat
Menungkatkan pengendapan trigliserida
Mengaktifkan lipoprotein lipase
Menghambat lipase peka hormon
Meningkatkan ambilan K+
Meningkatkan masuknya glukosa
Meningkatkan sintesis glikogen
Meningkatkan ambilan asam amino
Meningkatkan sintesis protein di ribosom
Menurunkan katabolisme protein
Menurunkan
pelepasanasam-asam

amino

glukoneogenik
Meningkatkan ambilan keton
Meningkatkan ambilan K+
Menurunkan ketogenesis
Meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan sintesis lemak
Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan
glukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa
Meningkatkan pertumbuhan sel

Pada

orang

normal,

pankreas

mempunyai

kemampuan

untuk

menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi


pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.
Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar tergantung dari:
- Ekstraksi glukosa
- Sintesis glikogen, dan
- Glikogenesis
Semua peristiwa di atas terjadi di dalam hati. Konsentrasi gula darah yang
konstan perlu dipertahankan karena glukosa merupakan satu-satunya zat gizi
yang dapat digunakan oleh otak, retina dan epitel germaninativum dalam jumlah
cukup untuk menyuplai energi mereka sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh
karena itu, perlu mempertahankan konsentrasi glukosa darah pada kadar yang
seimbang.
Setelah masuk ke dalam tubuh, zat gula akan diedarkan ke seluruh sel
tubuh melalui aliran darah. Kelebihan zat gula karena kurangnya aktivitas akan
disimpan oleh tubuh. Bagi mereka yang kurang melakukan aktivitas seperti
jarang berolahraga, kelebihan zat gula tersebut akan disimpan dalam bentuk
lemak. Sedangkan bagi orang yang sering beraktivitas akan disimpan dalam
bentuk otot seperti pada atlet binaragawan. Proses pengubahan zat gula yang ada
dalam darah menjadi lemak atau otot terjadi dengan bantuan hormon insulin yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Jadi hormon insulin bertugas untuk mendeteksi
apabila kadar gula dalam darah tinggi karena belum dibutuhkan oleh tubuh, yang
akan diturunkan dengan cara mengubahnya menjadi otot dan lemak. Sebaliknya
bila zat gula dalam dibutuhkan oleh tubuh (karena adanya suatu aktivitas) dan
sementara belum ada masukan zat gula melalui makanan maka hormon glukagon
akan merombak lemak tubuh atau otot menjadi zat gula yang selanjutnya bisa
digunakan untuk menghasilkan tenaga.
Seperti telah disinggung sebelumnya, insulin merupakan suatu hormon
yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan
penyimpanan karbohidrat, lemak dan protein. Hormon ini bertanggung jawab
untuk proses glikogenesis, yaitu perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati
dan otot, serta menyebabkan lipogenesis, yaitu pembentukan trigliserida dan

lemak. Ia juga menghambat pemecahan lemak dan meningkatkan penghasilan


glukosa dalam hati. Malfungsi insulin dapat mengakibatkan terjadinya diabetes
mellitus.

Glukagon
Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29n
residu asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari
sel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar
glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari
glikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, dan
asam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan
glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah meningkat. Sekresi dari glukagon
secara langsung dikontrol oleh kadar gula darah melalui sistem feed-back
negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di bawah normal, sensorsensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-sel untuk
mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat, tidak lama lagi sel-sel
akan dirangsang dan produksinya diperlambat. Jika untuk beberapa alasan
perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-sel alfa mensekresikan glukagon secara
berkelanjutan, hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) bisa terjadi. Olah raga
dan konsumsi makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar asam
amino darah juga menyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon
dihambat oleh GHIH (somatostatin).
Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hati
atau apabila diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon juga
diinaktifkan oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glukagon
dihancurkan oleh sistem enzim yang sama dengan sistem yang menghancurkan
insulin dan protein-protein lain.

Somatostatin
Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin
menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin
bekerja lokal di dalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor pankreas
somatostatin mengalami hiperglikemia dan gejala-gejala diabetes lain yang
menghilang setelah tumor diangkat. Para pasien tersebut juga mengalami

dispepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan sekresi asam


lambung, dan batu empedu, yang tercetus oleh penurunan kontraksi kandung
empedu akibat inhibisi sekresi CCK. Sekresi somatostatin pankreas meningkat
oleh beberapa rangsangan yang juga merangsang sekresi insulin, yakni glukosa
dan asam amino, terutama arginin dan leusin. Sekresi juga ditingkatkan oleh
CCK. Somatostatin dikeluarkan dari pankreas dan saluran cerna ke dalam darah
perifer.

Polipeptida pankreas
Polipeptida pankreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang
dibentuk oleh sel F pulau langerhans. Hormon ini berkaitan erat dengan
polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon saluran
cerna; dan neuropeptida Y, yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.
Sekresinya meningkat oleh makanan yang mengandung protein, puasa, olahraga,
dan hipoglikemia akut. Sekresinya menurun oleh somatostatin dan glukosa
intravena. Pemberian infus leusin, arginin, dan alanin tidak mempengaruhinya,
sehingga efek stimulasi makanan berprotein mungkin diperantarai secara tidak
langsung. Pada manusia, polipeptida pankreas memperlambat penyerapan
makanan, dan hormon ini mungkin memperkecil fluktuasi dalam penyerapan.
Namun, fungsi faali sebenarnya masih belum diketahui.

KESIMPULAN
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjr yang terdiri dari kepala,
badan, dan ekor. Pada pankreas juga terdapat dua saluran untuk mengalirkan hasil
sekresi, diantaranya Ductus Wirsung dan Ductus Sartorini. Juga terdapat dua
jaringan utama yamg menyusun pankreas yaitu Asini dan Pulau Langerhans.
Pankreas memiliki dua fungsi yaitu fungsi eksokrin dan fungsi endokrin.
Fungsi eksokrin dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya yang membentuk getah

pankreas yang berisi enzim. Isi enzim dalam getah pankreas meliputi amilase,
lipase, dan tripsin. Sementara itu fungsi endokrin pankreas menghasilkan insulin,
glukagon, somatostatin, dan polipeptida pankreas. Fungsi endokrin tersebar
diantara alveoli pankreas.

DAFTAR PUSTAKA
A.Price, Sylvia dan M.Wilson, Lorraine.1994. Patofisiologi. Konsep ProsesProses Penyakit. Jakarta: EGC
Cooperstein, S.J dan Dudley Watkins.1981. The Islet of Langerhans. New York:
Academic Press
Ganong, William F. 1999. Fisiologi Kedokteran Edisi 17. Jakarta: EGC.
Guyton, Arthur C. 1976. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Nazaruddin, Udin dkk. 1997. Perawatan VC. Bandung: FKPP-SPK.


Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia
Tortora, Gerald J dan Nicholas P. Anagnostaros. 1990. Principle Of Anatomy and
Physiology. New York: Harper and Row Publishers.
Turner dan Bagnara.1976. Endokrinologi Umum Edisi 6. yogyakarta : Airlangga
University Press
http://www.yahoo.com/diabetes mellitus/index.html.
http://www.google.com/kencing manis/index.html.
http://www.google.com/pankreas/index.html.

HASIL DISKUSI
1. Sebutkan fungsi dan cara kerja dari ductus Wirsung dan Ductus Sartorini?
(Ardiana A54103006)
Jawab :
Pada Pankreas, dua salran tersebut mengalirkan hasil sekresi pankreas ke
dalam duodenum. Getah pankreas yang disekresikan Asini ductus-

duktus kecil (kanalikuli) Ductus Wirsung/ Ductus Sartorini melalui


Sphinter oddi masuk ke dalam duodenum.
2.

Asini merupakan penghasil enzim pencernaan. Jelaskan kembali apa itu


Asini ? (Ratna Wedha A54103073)
Jawab :
Asini berfungsi untuk mensekresi getah pankreas. Adapun isi dalam getah
pankreas adalah enzim pencernaan yaitu:

Amilase,yang mencerna karbohidrat, sifatnya lebih kuat dari ptialin.

Lipase, enzim yang memecah lemak menjadi gliserin dan asam


lemak.

Tripsin, mencernakan protein. Kerjanya lebih kuat dari enzim pepsin


yang berasal dari getah lambung. Tripsin menurunkan protein dan
pepton menjadi golongan polipeptida.

3.Somatostatin menghambat kerja glukagon dan insulin, kapan terjadinya


sekresi/ bekerjanya ? Kenapa glukosa pada orang yang beraktivitas
diubahnya manjadi otot, sedangkan yang tidak beraktivitas disimpan
menjadi lemak? Bukankah pada waktu olahraga kita membutuhkan
energi? (Intan Diani F A54103058)
Jawab :
Somatostatin bekerja menghambat sekresi insulin dan glukagon serta polipeptida
pankreas. Somatostatin disekresikan bila ada rangsangan terhadap sekresi insulin,
agar insulin yang dihasilkan tidak berlebihan. Sekresi somatostatin juga
meningkat oleh adanya hormon Kolesitokinin (CCK).
Glukosa yang ada dalam tubuh tidak dapat digunakan secara langsung, sehingga
glukosa tersebut harus diubah menjadi energi dalam sel. Glukosa yang ada di
dalam sel otot tidak bisa keluar ke dalam darah tapi jika di hati dapat di keluarkan
ke darah.

Anda mungkin juga menyukai