Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EFEKTIVITAS ZEOLIT SINTETIS DARI SILIKA PASIR SEBAGAI


KATALIS HIDROLISIS SELULOSA BERBANTUAN
ULTRASONIK

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Dinar Rachmadika Baharintasari ; 150332602007 ; Angkatan 2015
Muhammad Roy Asrori ; 160331605651 ; Angkatan 2016
Yana Fajar Prakasa ; 160331605655 ; Angkatan 2016

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2019
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Efektivitas Zeolit Sintetis dari Silika


Pasir sebagai Katalis Hidrolisis
Selulosa Berbantuan Ultrasonik
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a Nama Lengkap : Dinar Rachmadika Baharintasari
b. NIM 150332602007
c. Jurusan : Kimia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No HP : Jalan Garuda III/4 RT/RW 002
Pakis,
Banyuwangi dan 081252072508
f. Email : dinar.rachm b@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Sumari, M.Si
b. NIDN 0029016502
c. Alamat Rumah dan No HP : Jalan Teratai Sengkaling Malang dan
081333911567
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp9.400.000,00
b. Sumber lain
7. Jangka Waktu 4 bulan
Pelaksanaan
Malang, 20 Juni 2019

Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dinar Rachmadika Baharintasari)


. Sumari, M.Si.) NIM. 150332602007
IDN. 0029016502
il Rektor III,

Dr. d
. 196508011990011001

ii
RINGKASAN
Glukosa dapat digunakan sebagai bahan pembuatan bioetanol tetapi
produksi glukosa dari proses hidrolisis selulosa berlangsung lama, sehingga
dbutuhkan katalis untuk mempercepat proses. Alternatif katalis adalah zeolit
sintetis karena mempunyai sedikit pengotor. Sintesis zeolit dapat dilakukan
dengan sumber silika dari alam yaitu pasir pantai yang belum mempunya nilai
ekonomis tinggi. Salah satu sumber selulosa adalah pelepah batang pisang yang
memiliki kadar selulosa sekitar 63%. Selulosa dapat dihidrolisis menjadi glukosa
dengan bantuan katalis zeolit sintetis dan ultrasonik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: (1) mengkarakterisasi silika hasil ekstraksi, (2) mengkarakterisasi
zeolit hasil sintesis, (3) mempelajari pengaruh suhu sonikasi pada proses hidrolisis
selulosa, (4) mempelajari pengaruh waktu sonikasi pada proses hidrolisis selulosa,
(5) mengetahui efektivitas katalis zeolit hasil sintesis untuk hidrolisis selulosa
menjadi glukosa.
Target luaran yang diharapkan adalah (1) diperoleh silika hasil ekstraksi
dari pasir silika, (2) diperoleh katalis yang efektif untuk hidrolisis selulosa
menjadi glukosa, (3) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mengenai metode ekstraksi
silika yang ramah lingkungan, (4) dihasilkan artikel yang dapat dipublikasikan
dalam seminar nasional/internasional.
Metode penelitian yang diterapkan adalah (1) ekstraksi silika dari pasir
pantai, (2) sintesis Zeolit Y dari silika hasil ekstraksi, (3) hidrolisis selulosa
menjadi glukosa berbantuan ultrasonic, dan (4) uji kualitatif dan kuantitatif
glukosa.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) silika hasil ekstraksi
diperoleh kemurnian sebesar 93,9%, (2) sintesis zeolit didapatkan data XRD dan
luas permukaan, (3) uji kualitatif dengan metode Fehling telah menunjukkan
adanya glukosa, (5) uji kuantitatif dengan metode Nelson-Somogyi menunjukkan
persen yield sebesar 0,849% pada suhu dan waktu sonikasi adalah 55 oC dan 6 jam
berturut-turut.
Metode pemurnian silika menggunakan bahan asam yang ramah
lingkungan sangat berpotensi dihasilkan paten. Hasil penelitian dipublikasikan
pada seminar YSIS 2019. Penggunaan pasir pantai sebagai bahan baku silika
dapat menambah nilai ekonomis dan kebermanfaatan pasir pasir pantai, serta
membantu program pemerintah untuk pengalihan program energi baru dan
terbarukan (EBT) dari selulosa yang keberadaannya melimpah di Indonesia
berupa limbah biomassa, khususnya batang pelepah pisang.
Tahapan yang akan dilakukan selanjutnya adalah pengambilan data XRF,
SEM, dan FTIR di Laboratorium Mineral dan Material Maju FMIPA-UM untuk
melengkapi data analisis dari Zeolit Na-Y, produksi glukosa, dan mendapatkan
testimoni mengenai penelitian. Hasil penelitian tersebut akan dipublikasikan pada
seminar nasional dan artikel pada jurnal bereputasi internasional.

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
1.3. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB 2. TARGET LUARAN...................................................................................2
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................................2
3.1. Tempat Penelitian.........................................................................................2
3.2. Bahan Penelitian...........................................................................................3
3.3. Alat Penelitian..............................................................................................3
3.4. Prosedur Penelitian.......................................................................................3
3.5. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................4
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI...........................................................................5
4.1 Karakterisasi dalam Ekstraksi Silika..............................................................5
4.2 Karakterisasi dalam Sintesis Zeolit Y............................................................6
4.3 Uji Kualitatif Adanya Glukosa dengan Pereaksi Fehling..............................7
4.4 Uji Kuantitatif Glukosa dengan Pereaksi Nelson-Somogyi...........................7
BAB 5. POTENSI HASIL.......................................................................................8
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA..................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Uji Fehling.................................................................................5
Tabel 4.2 Ketercapaian Program.........................................................................8

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian...................................................................3
Gambar 4.1 Hasil Analisis XRD Pasir Pantai Bajul Mati...................................5
Gambar 4.2 (a) Difraktogram Zeolit Na-Y, (b) Difraktogram Zeolit Na-Y
standar...............................................................................................6
Gambar 4.3 Hasil Uji Kualitatif dengan Pereaksi Fehling pada (a) Suhu 30oC,
(b) Suhu 45oC, dan (c) Suhu 55oC....................................................7
Gambar 4.4. Grafik Persentase Yield Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa dari
Pelepah Batang Pisang.....................................................................8

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Glukosa digunakan sebagai bahan utama pembuatan bioetanol selain bahan
sintesis plastik biodegradable (Kobayashi dkk., 2013). Kebutuhan glukosa efektif
dipenuhi dari hidrolisis selulosa yakni dengan katalis asam padat meliputi H-zeolit
(Hu, 2015). Di Indonesia, potensi selulosa terdapat pada limbah biomassa pelepah
batang pisang dengan kadar sebesar 63% (Zulaekha dkk., 2018). Dukungan data
dari Direktorat Jendral Hortikultura tentang produksi pisang menunjukkan bahwa
6.279.279 ton (tahun 2013) menjadi 6.862.558 ton (tahun 2014) dan diperkirakan
setiap tahun mengalami peningkatan (Ditjen Hortikultura, 2014) sehingga limbah
dengan jumlah yang besar dan sering dibiarkan begitu saja berpotensi besar
sebagai sumber utama glukosa. Selain itu, penggunaan selulosa tidak berkompetisi
dengan bahan makanan.
Penelitian tentang hidrolisis selulosa menjadi glukosa telah banyak
dilakukan. Hidrolisis selulosa menjadi glukosa dengan metode hidrotermal pada
suhu 300°C berbantuan ultrasonik menghasilkan persen yield sebesar 63,8%,
tetapi metode ini tidak cukup praktis dan tidak efisien (Sumari dkk, 2014).
Penelitian dikembangkan oleh Fungky dkk (2016) dengan menggunakan katalis
zeolit alam yang diaktivasi secara fisika (kalsinasi) dan diimpregnasi dengan Ni
berbantuan ultrasonik dalam waktu proses 4 jam pada tekanan dan suhu ruang
menghasilkan yield yang masih sangat kecil sebesar 0,967%. Penelitian
dikembangkan lagi dengan pemanfaatan zeolit alam teraktivasi HCl 1 M dengan
ultrasonikasi menghasilkan persen yield sebesar 4,51% (Sumari, dkk, 2018).
Metode ini ramah lingkungan tetapi pengembangan penelitian katalis tersebut
diperlukan agar diperoleh yield yang tinggi. Dalam metode, ultrasonikasi dapat
memperkecil ukuran selulosa (polimer) (Sumari, dkk., 2013), dapat
menyeragamkan reaktan dalam suspensi yang meningkatkan reaktivitas (Kim,
dkk, 2010), memisahkan zat-zat pengotor, meningkatkan luas permukaan dan jari-
jari pori (Prasetyo, 2017). Ultrasonikasi tanpa katalis dapat menyebabkan
terjadinya hidrolisis selulosa dengan rendemen yang lebih rendah dari
ultrasonikasi dengan katalis (Sumari dkk, 2017).
Zeolit alam dapat dinyatakan banyak zat pengotor, maka alternatif katalis
dengan sedikit zat pengotor adalah zeolit sintetis (Vityuk, dkk., 2014). Zeolit
dengan pori yang besar, zeolit Y, memiliki konsentrasi sisi aktif asam yang tinggi,
kestabilan termal yang tinggi, dan selektifitas ukuran yang tinggi (Htay, 2008)
sehingga zeolit Y lebih disukai untuk disintesis. Dalam sintesis, penggunaan silika
pasir sebagai dasar material dengan rasio Si/Al 1-3 (Zahro, Amalia, Adi, & Aini,
2015) lebih murah harganya daripada pembelian silika. Pasir pantai yang
berpotensi mengandung silika dan belum dilakukan oleh peneliti lain adalah pasir
pantai Bajul Mati, Ngudel, Balai Kambang, di Kabupaten Malang dan Peh Pulo,
di Kabupaten Blitar.
Oleh karena itu, kami mengusulkan penelitian “Efektivitas Zeolit Sintetis
dari Silika Pasir sebagai Katalis Hidrolisis Selulosa Berbantuan Ultrasonik”
yang merupakan pengembangan dari metode-metode sebelumnya. Hidrolisis
selulosa dilakukan dengan menggunakan zeolit hasil sintesis dari pasir silika dan
berbantuan ultrasonik diharapkan dapat menghasilkan metode baru yang ramah
lingkungan dan menghasilkan rendemen yang tinggi.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkarakterisasi silika hasil ekstraksi.
2. Mengkarakterisasi zeolit hasil sintesis.
3. Mempelajari pengaruh suhu sonikasi pada proses hidrolisis selulosa.
4. Mempelajari pengaruh waktu sonikasi pada proses hidrolisis selulosa.
5. Mengetahui efektivitas katalis zeolit hasil sintesis untuk hidrolisis selulosa
menjadi glukosa.
Manfaat dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hasil ekstraksi silika
pasir pantai sebagai bahan pembuatan zeolit Y untuk konversi selulosa menjadi
glukosa,
(2) meningkatkan nilai ekonomis pasir pantai, (3) sebagai referensi penggunaan
metode baru yang menghasilkan rendemen lebih tinggi dalam konversi selulosa
menjadi glukosa.

BAB 2. TARGET LUARAN


Luaran penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: (1) diperoleh
silika hasil ekstraksi dari pasir silika, (2) diperoleh katalis yang efektif untuk
hidrolisis selulosa menjadi glukosa, (3) Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
mengenai metode ekstraksi silika yang ramah lingkungan, (4) dihasilkan artikel
yang dapat dipublikasikan dalam seminar nasional/internasional.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tempat Penelititan
Pelaksanaan penelitian ini sebagian besar dilakukan di Laboratorium
Penelitian Kimia FMIPA UM. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan di
Laboratorium lain diantaranya: (1) Laboratorium Penelitian Kimia Organik
FMIPA UM, (2) Laboratorium Instrumen Kimia FMIPA UM (uji kuantitatif
dengan spektronik-20), (3) Laboratorium Mineral dan Material Maju FMIPA UM
(uji XRF, XRD, SEM, dan FTIR), (4) Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB (uji
XRD).
3.2 Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah pasir pantai, selulosa dalam
pelepah batang pisang, reagen Nelson-Somogyi, reagen Fehling, glukosa, HCl pa,
NH4Cl 1 M, aquades, metilen biru, NaOH pa, Al(OH)3, dan akua demineralisasi.
3.3 Alat Penelitian
Alat penelitian yang digunakan adalah gelas beaker, Erlenmeyer, pipet
tetes, pH indikator, spatula, seperangkat refluks, neraca analitik, gelas ukur,
magnetic stirrer, hot plate, spektrofotometer, kaca arloji, ayakan 100 mesh,
termometer, botol semprot, ultrasonik, XRD, XRF, SEM, dan FTIR.
3.4 Prosedur Penelitian
Diberikan alur penelitian berikut.
Ekstraksi Silika
Sintesis Zeolit NaY

Uji Kualitatif dan Hidrolisis Selulosa


Kuantitatif

Gambar 3.4. Diagram Alir Penelitian


Untuk rincian penelitian dijabarkan berikut ini.
3.4.1 Ekstraksi Silika
Prosedur yang dilakukan sebagai berikut.
(1) Karakterisasi pasir pantai dengan cara : pasir pantai dikeringkan, lalu
ditumbuk halus, kemudian 2 g pasir dikarakterisasi dengan XRF dan XRD.
(2) Pemurnian silika yang dimodifikasi dari Aji dkk (2017) dengan cara : pasir
pantai ditumbuk hingga halus dan ditimbang sebanyak 50 gram, kemudian
dimurnikan dengan penambahan 50 mL HCl 7 M disertai pengadukan dan
pemanasan suhu 150oC selama 1 jam. Hasil pemurnian dibilas dengan aquades
dan dikeringkan dalam oven 110oC selama 2 jam.
(3) Ekstraksi silika dengan cara : 15 gram pasir pantai hasil pemurnian ditambah
15 gram NaOH, dipanaskan suhu 300 oC selama 2 jam, dan disaring. Filtrat hasil
penyaringan diencerkan dengan aquades, ditambahkan H2C2O4 hingga pH 6,
dipanaskan suhu 200oC selama 2 jam, dan disaring. Silika hasil ekstraksi
dikarakterisasi dengan XRF.
3.4.2 Sintesis Zeolit NaY
Sintesis zeolit NaY dilakukan secara bebas template dengan prosedur dari
Belabeed, dkk. (2017) dengan perbandingan komposisi mol 58 NaOH: 58
Al(OH)3: 134H2O. Prosedur yang dilakukan sebagai berikut.
(1) Pembuatan NaAlO2 dengan cara : 6,5 g Al(OH)3 dilarutkan dalam 100 mL
NaOH 7 M disertai reflux sampai larut.
(2) Pembuatan NaSiO3 dengan cara : 1,998 g SiO2 dilarutkan dalam 50 mL NaOH
2 N dan diaduk selama 30 menit.
(3) Sintesis zeolit NaY dengan cara : larutan natrium silikat dan natrium aluminat
dihomogenkan selama 30 menit dengan magnetic stirer, lalu didiamkan pada suhu
kamar selama 24 jam, dimasukkan reaktor suhu 150 oC selama 12 jam, dan
disaring.
Residu hasil penyaringan dicuci dengan akua demineralisasi dan dikeringkan pada
suhu 150 oC selama 12 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRF, XRD, uji
luas permukaan dengan metode adsorpsi metilen biru, FTIR, dan SEM.
3.4.3 Hidrolisis Selulosa Berbantuan Ultrasonik
Prosedur yang dilakukan sebagai berikut :
(1) Aktivasi zeolit dengan cara : 5 gram zeolit NaY ditambahkan 50 mL NH 4Cl 1
M, diaduk dengan shaker 250 rpm selama 60 menit, dan disaring. Residu hasil
penyaringan dicuci dengan aqua demineralisasi dan dipanaskan dalam oven pada
suhu 100 oC selama 6 jam.
(2) Hidrolisis selulosa dengan cara : selulosa ditambahkan aquades dengan
perbandingan selulosa:air sebesar 1:20 dan ditambahkan zeolit hasil aktivasi
sebesar 7,5% massa selulosa. Sonikasi dilakukan dengan pengaturan suhu sesuai
variabel suhu yaitu 30, 45, 55 oC disertai waktu sonikasi sesuai variabel waktu
yaitu 1, 2, 4, 6 jam.
3.4.4 Uji Kualitatif dan Kuantitatif Glukosa
Prosedur yang dilakukan sebagai berikut.
(1) Uji kualitatif glukosa dengan pereaksi Fehling : larutan sampel ditambah
dengan pereaksi Fehling, dipanaskan 3-4 menit, dan disaring.
(2) Uji kuantitatif glukosa dengan pereaksi Nelson-Somogyi : Filtrat hasil
penyaringan uji kualitatif glukosa ditambahkan pereaksi Nelson-Somogyi,
dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 20 menit, didinginkan, dan
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm.
3.5 Teknik Pengambilan Data
3.5.1 Uji XRD dan XRF
Uji XRD bertujuan untuk mengetahui jenis silika dari pasir pantai dan
jenis zeolit sintetis. Sedangkan uji XRF untuk mengetahui unsur-unsur yang
terkandung dalam pasir silika dan zeolit sintetis.
3.5.2 Uji Luas Permukaan Zeolit-Y dengan Metode Adsorpsi Metilen Biru
Persamaan empiris yang digunakan untuk menjelaskan proses adsorpsi
pada permukaan zat padat. Luas permukaan zeolit dihitung dengan rumus berikut.
Xm × N × A
S=
M
Keterangan:
S : Luas Permukaan (m2/g)
Xm : metilen biru yang terserap oleh 1 g adsorben (mg/g)
A : Luas permukaan 1 molekul metilen biru (197.2 x 10-20 m2)
N : bilangan Avogadro (6,022 x 1023 partikel/mol)
M : Massa molekul metilen biru (319,85 g/mol)
3.5.3 Uji Kualitatif Glukosa dengan Pereaksi Fehling
Uji Fehling dilakukan untuk mengetahui keberadaan glukosa pada 12
sampel yang terdiri dari hasil hidrolisis selulosa dengan variasi suhu 30, 45, 55 oC
dan variasi waktu 1, 2, 4, 6 jam.
3.5.4 Uji Kuantitatif Glukosa dengan Pereaksi Nelson-Somogyi
Uji Nelson-Somogyi menggunakan filtrat hasil penyaringan uji Fehling.
Larutan standar glukosa dan 12 sampel dilakukan pengukuran absorbansi. Hasil
pengukuran absorbansi larutan standar dibuat kurva kalibrasi konsentrasi vs
absorbansi. Metode kalibrasi tersebut digunakan untuk menentukan konsentrasi
glukosa sampel. Persen yield glukosa dihitung dengan membagi massa glukosa
(konsentrasi tertinggi) dengan massa selulosa yang digunakan dan dikali 100%.

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI


4.1 Karakterisasi dalam Ekstraksi Silika
4.1.1 Analisis XRF dan XRD sampel pasir pantai
Pasir pantai yang dikarakterisasi dengan XRF adalah Pantai Bajul Mati,
Pantai Ngudel, Pantai Balai Kambang, dan Pantai Peh Pulo. Hasil analisis XRF
menunjukkan pasir pantai Bajul Mati mempunyai kandungan silika yang
berpotensi untuk membuat zeolit sintetis. Hasil analisis XRF dilampirkan pada
Lampiran 4.1. Kemudian, pasir Pantai Bajul Mati dikarakterisasi dengan XRD
dan hasil analisis menunjukkan difraktogram dengan puncak-puncak intensitas
tajam yang berarti mineral dalam pasir pantai Bajul Mati berbentuk kristalin.
Difraktogram pasir Pantai Bajul Mati ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil Analisis XRD Pasir Pantai Bajul Mati


4.1.2 Analisis XRF Silika Hasil Ekstraksi
Silika hasil ekstraksi dikarakterisasi dengan XRF dan hasil analisis
menunjukkan keberadaan silika sebanyak 93,9% yang menunjukkan hasil
ekstraksi tersebut dapat digunakan dalam sintesis zeolit Y karena memiliki
kemurnian tinggi. Hasil analisis XRF ditunjukkan pada Lampiran 4.3.
4.2 Karakterisasi dalam Sintesis Zeolit NaY
4.2.1 Analisis XRD Zeolit-Y
Zeolit hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD. Hasil difraktogram
dibandingkan dengan difraktogram zeolit jenis Na-Y dari data JCPDS (Joint
Committe on Powder Diffraction Standars). Kedua difraktogram ditunjukkan pada
Gambar 4.2.

(a) (b)
Gambar 4.2 (a) Difraktogram Zeolit Na-Y, (b) Difraktogram Zeolit Na-Y standar

Hasil perbandingan kedua difraktogram yaitu terdapat kemiripan antar


puncak-puncak difraktogram. Kemiripan tersebut juga didukung dengan hasil
perbandingan nilai 2θ dan d-spacing zeolit hasil sintesis dengan zeolit Na-Y
standar yang ditunjukkan pada Lampiran 4.4.
4.2.2 Uji Luas Permukaan Zeolit-Y dengan Metode Adsorpsi Metilen Biru
Perhitungan dari uji luas permukaan zeolit hasil sintesis ditunjukkan pada
Lampiran 3.3. Hasil perhitungan yaitu surface area zeolit Y teraktivasi adalah
73,910 m2/g.
4.3 Uji Kualitatif dan Kuantitatif Glukosa
4.3.1 Uji Kualitatif dengan Pereaksi Fehling
Uji Fehling menunjukkan keberadaan glukosa berdasarkan perubahan
warna dari biru menjadi hijau, kuning atau merah bata sesuai dengan kadar
glukosa. Hasil Uji Fehling ditunjukkan pada Tabel 4.1 dan gambar pada Gambar
4.3.
Tabel 4.1 Hasil Uji Fehling
Selulosa yang dihidrolisis Uji Fehling Hasil Sonikasi Selulosa dari Pelepah Batang
menggunakan katalis Zeolit Y Pisang
pada suhu 1 jam 2 jam 4 jam 6 jam
30oC + + ++ +++
45oC ++ ++ +++ +++
55oC ++ +++ +++ ++++
Keterangan:
+ : glukosa yang dihasilkan sangat sedikit (warna biru kehijauan)
++ : glukosa yang dihasilkan sedikit (warna hijau sangat terang)
+++ : glukosa yang dihasilkan sedikit (warna hijau)
++++ : glukosa yang dihasilkan cukup sedikit (warna hijau gelap)
(a) (b) (c)
Gambar 4.3 Hasil Uji Kualitatif dengan Pereaksi Fehling pada (a) suhu 30oC,
(b) suhu 45oC, (c) suhu 55oC

Hasil uji tersebut menunjukkan kadar glukosa terbanyak dihasilkan pada proses
hidrolisis dengan suhu dan waktu sonikasi adalah 55oC dan 6 jam berturut-turut.
4.3.2 Uji Kuantitatif Glukosa dengan Pereaksi Nelson-Somogyi
Uji Nelson-Somogyi menunjukkan data konsentrasi glukosa (satuan ppm)
dengan bantuan persamaan garis larutan standar. Data tersebut digunakan untuk
menghitung persentase yield glukosa. Persentase yield glukosa ditunjukkan pada
Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Grafik Persentase Yield Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa


dari Pelepah Batang Pisang
Persentase yield tertinggi yaitu 0,849% pada suhu yang tertinggi dan
waktu yang lama. Hasil tersebut menunjukkan pengaruh suhu pada proses
hidrolisis yaitu semakin tinggi suhu hidrolisis, maka semakin banyak jumlah
glukosa yang dihasilkan (Budiyati & Bandi, 2015) dan pengaruh waktu sonikasi
pada proses hidrolisis yaitu semakin lama waktu hidrolisis, maka semakin banyak
jumlah glukosa yang dihasilkan (Anggraini dkk 2014).
Adapun kelebihan metode ini adalah lebih ramah lingkungan dan energi
lebih efisien karena tidak dilakukan pada suhu tinggi seperti penelitian Sumari
(2013) dan tidak digunakan asam secara langsung (korosif) seperti penelitian
Osvaldo dkk (2013). Selain itu, penggunaan zeolit memiliki kelebihan karena
tahan lama dan dapat di-recovery.
4.4 Ketercapaian Program
Ketercapaian program pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.2.
keberlanjutan program diuraikan pada Bab 6.
Tabel 4.2 Ketercapaian Program
No. Progres Proporsi (%) Ketercapaian (%)
1. Pemenuhan bahan dan alat 5 5
2. Peminjaman lab. Kimia 2 2
3. Pemurnian Silika 4 4
4. Sintesis Zeolit-Y 7 7
5. Aktivasi Zeolit-Y 3 3
6. Hidrolisis selulosa 5 5
7. Uji XRF dan XRD 2 1
8. Uji FTIR dan SEM 2 0
9. Uji adsorpsi metilen blue 2 2
10. Uji fehling + Nelson-Somogyi 5 5
11. Analisis data 6 5
12. Penyusunan artikel 9 7
13. Penyusunan poster 4 4
14. Penyusunan PPT 5 3
15. Penyusunan brosur 4 4
16. Pembuatan draft HKI 4 4
17. Pembuatan desain produk 4 4
18. Penyusunan laporan kemajuan 8 8
19. Testimoni penelitian 3 0
20. Publikasi penelitian 12 10
21. Produksi glukosa 4 0
TOTAL 100 83

BAB 5. POTENSI HASIL


Metode pemurnian silika menggunakan bahan asam yang ramah
lingkungan+ sangat berpotensi dihasilkannya paten karena metode ini belum ada
sebelumnya. Selain itu, hasil penelitian ini dipublikasikan pada seminar YSIS
2019. penggunaan pasir pantai sebagai bahan baku silika dapat menambah nilai
ekonomis dan kebermanfaatan pasir pasir pantai, serta membantu program
pemerintah untuk pengalihan program energi baru dan terbarukan (EBT) dari
selulosa yang keberadaannya melimpah di Indonesia berupa limbah biomassa,
khususnya batang pelepah pisang.

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA


Tahapan yang akan dilakukan selanjutnya adalah pengambilan data XRF,
SEM, dan FTIR di Laboratorium Mineral dan Material Maju FMIPA-UM untuk
melengkapi data analisis dari Zeolit Na-Y, produksi glukosa, dan mendapatkan
testimoni mengenai penelitian. Hasil penelitian tersebut akan dipublikasikan pada
seminar nasional dan artikel pada jurnal bereputasi internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Pravita Anastasia., Andri Riasih Rahmawati., Sumarno. 2014
Pengaruh Kombinai Proses Sonikasi dan Hydrothermal Pada Degradasi
Selulosa dalam Larutan Ionic Liquid dan Asam Oksalat. Jurnal Teknik
POMITS 2 (1), ISSN: 2337-3539
Aji, B.B., Lestari, R.O., Shinta, E.N., & Darmansyah. 2017. Sintesis Silika Gel
Berbahan Dasar Batuan Perlite Menggunakan Metode Sol-gel dengan Variasi
Rasio Berat NaOH/Perlite. Prosiding dalam Sminar Nasional Riset Industri.
Belabeed, R., Elknidri, H., Elkhlfaouy, R., Addaou, A., Laajab, A., & Lahsini, A.
2017. Zeolite Y synthesis without organic template: the effect of synthesis
parameters. Journal of Material and Environmental Sciences,8(10), 3550-
3555
Budiyati, Erni & Bandi, Umar. 2015. The Effects of Hydrolysis Temperature
and Catalyst Concentration on Bio-ethanol Production from Banana Weevil.
Proceedings of the 9th Joint Conference on Chemistry FSM,
Diponegoro University, 161-166, ISBN 978-602-285-049-6
Direktorat Jendral Hortikultura. 2014. Statistik Produksi Holtikultura Tahun 2014.
Kementerian Pertanian: Jakarta.
Fungky. 2016. Penggunaan Katalis Zeolit Alam Aktif pada Hidrolisis Selulosa
menjadi Glukosa dengan Bantuan Ultrasonik. Malang : UM
Hu, L., Lin, L., Wu, Z., Zhou, S., & Liu, S. (2015). Chemocatalytic hydrolysis of
cellulose into glucose over solid acid catalysts. Applied Catalysis B:
Environmental, 174-175, 225–243.
Htay, M.M, Oo, M.M. 2008. Preparation of Zeolite Y Catalyst for Petroleum
Cracking. World Academy of Science, Engineering and Technology, 24, 114-
120
Kim, W., Choi, D., & Kim, S. (2010). Sonochemical Synthesis of Zeolite A from
Metakaolinite in NaOH Solution. MATERIALS TRANSACTIONS, 51(9),
1694–1698.
Kobayashi, H., Yabushita, M., Komanoya, T., Hara, K., Fujita, I., & Fukuoka, A.
2013. High-Yielding One-Pot Synthesis of Glucose from Cellulose Using
Simple Activated Carbons and Trace Hydrochloric Acid. ACS Catalysis,
3(4), 581–587.
Prasetyo, T. A. B., & Soegijono, B. (2017). Effect of sonication process on natural
zeolite at ferric chloride hexahydrate solution. Journal of Physics: Conference
Series, 817, 012032.
Sumari, S., Achmad, R., & Sumarno, S. 2014. Hydrothermal Methods for
Hydrolysis Cellulose to Glucose and/or Oligosaccharide: A Comparative
Study with and Without Ultrasound Pretreatment. Proceeding 9th Joint
Conference UNDIP, November 12-13 2014, Semarang, Indonesia.
Sumari, S., Roesyadi, A., & Sumarno, S. 2013. Effect of Ultrasound on The
Morphology, Particle Size, Crystallinity and Crystallite Size of Cellulose.
Scientific Study and Research Chemistry and Chemical Engineering,
Biotechnology, Food Industry, 14(4): 229-239.
Sumari., Sholihah, N., Aisiyah, M.M., Oktaviani, I., Khilmi, N., Prakasa, Y.F.
2018. Effectiveness of Modified Natural Zeolite through Acid Activation as
A Catalyst on Cellulose Conversion into Glucose from Cotton Assisted by
Ultrasonic. Journal of Physic: Conference Series, 1093(1): 012011
Sumari., Yahmin., Fajaroh, Fauziatul., Fungky. 2017. Pemanfaatan Zeolit
Alam/Ni Sebagai Katalis pada Hidrolisis Selulosa Menjadi Glukosa dengan
Bantuan Ultrasonik. Prosiding Seminar Nasoinal Kimia dan
Pembelajarannya 2017 UM, 5 November 2017, Malang, Indonesia.
Vityuk, A., Aleksandrov, H. A., Vayssilov, G. N., Ma, S., Alexeev, O. S., &
Amiridis, M. D. (2014). Effect of Si/Al Ratio on the Nature and Reactivity of
HY Zeolite-Supported Rhodium Dicarbonyl Complexes. The Journal of
Physical Chemistry C, 118(46), 26772–26788.
Zahro, A., Amalia, S., Adi, T., & Aini, N. 2015. Sintesis Dan Karakterisasi Zeolit
Y dari Abu Ampas Tebu Variasi Rasio Molar SiO2/Al2O3 dengan Metode Sol
Gel Hidrotermal. ALCHEMY, 3(2): 108-117
Zulaekha, R., Nawafil, S.A., Harianti, S.F., Mujiburohman, M., & Hidayati, N.
2018. Isolasi Alfa Selulosa Batang Pisang Klutuk (Musa Balbisiana Colla)
Menggunakan Pengadukan Magnetik dengan Ultrasonik. Jurnal
Teknologi Bahan Alam, 2(2): 129-134.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Rekapitulasi Penggunaan Dana PKM-PE

No Tanggal Uraian Belanja Pengeluaran (Rp)


1 30 Maret 2019 POM Pertamina: Biaya Rp40.000,00
transportasi bensin berupa
pertalite
2 2 April 2019 Kampus: jasa fotokopi Rp4.700,00
3 4 April 2019 Panadia Laboratory: belanja Rp180.000,00
bahan berupa 100gr asam
oksalat, 10 gr NaOH pa,
100mL HCl 37%
4 4 April 2019 Syafa Cell: Biaya komunikasi Rp231.000,00
berupa pulsa elektrik 3 nomor
HP
5 10 April 2019 Makmur Sejati: belanja alat Rp210.000,00
dan bahan berupa 5 Whatman
No.40, 5 pipet tetes, 1 pack
Aluminium Foil, member,
10mL Fehling A dan 10mL
Fehling B, 10mL Nelson A,
10mL Nelson B, 10mL
Indikaktor PP, 10mL Metylene
Blue, dan 4 vial
6 10 April 2019 Medicare Alkesmart: belanja Rp43.500,00
bahan berupa 4 Pot putih
100mL, 5 botol coklat 100mL,
1 botol coklat 30mL
7 10 April 2019 Indomaret: belanja alat berupa Rp33.500,00
Tissue Nice FC 700 gram
8 10 April 2019 Lab Sentral UM: pembayaran Rp75.000,00
uji XRF 1 sampel pasir
9 15 April 2019 Panadia Laboratory: belanja Rp490.000,00
bahan berupa 200 mL Metilen
biru, 2 L Aqua demineralisasi,
15 gr Al(OH)3 p.a, 1 pack
Indikator universal, dan 200 gr
NaOH p.a
10 18 April 2019 Panadia Laboratory; Belanja Rp70.000,00
bahan berupa 50 mL HCl 37%
p.a
11 23 April 2019 Panadia Laboratory: Belanja Rp200.000,00
bahan berupa 200 mL HCl
37% p.a
12 25 April 2019 Duta Jaya: belanja bahan Rp525.000,00
berupa 150 gr silicon dioxide
13 29 April 2019 Makmur Sejati: belanja bahan Rp120.000,00
berupa 60 gr Ammonium
klorida, 5 pcs Botol 300 mL
14 29 April 2019 Panadia Laboratory: belanja Rp305.000,00
berupa 50 gr Al(OH)3 pa, 100
gr NaOH pa, dan 1 pcs
pengaduk
15 02 Mei 2019 Makmur Sejati: belanja bahan Rp27.000,00
berupa aqua demineralisasi 3L
16 02 Mei 2019 Syafa Cell: Biaya Komunikasi Rp231.000,00
berupa pulsa elektrik 3 nomor
HP
17 09 Mei 2019 Lab Sentral UM: pembayaran Rp375.000,00
uji XRF 5 sampel pasir
18 12 Mei 2019 Master Print: Print 96 lembar Rp126.200,00
kertas A4 dan 1 rim Kertas A4
80 gram
19 14 Mei 2019 Panadia: Belanja bahan berupa Rp300.000,00
10 gr alfa selulosa, 5 lembar
kertas saring whatman No.42,
200 mL asam asetat glasial
20 16 Mei 2019 Duta jaya: belanja bahan Rp36.000,00
berupa 100 gr glukosa, 10 mL
fehling A, 10 mL fehling B, 2
buah vial 10 mL
21 22 Mei 2019 Lab Sentral Ilmu Hayati UB: Rp300.000,00
pembayaran uji XRD 1 sampel
pasir
22 23 Mei 2019 Master Print: Print 104 lembar Rp83.200,00
kertas A4
23 27 Mei 2019 Bank Mandiri: Pembayaran 1 Rp250.000,00
rilis berita
24 28 Mei 2019 Lab Sentral UM: Pembayaran Rp150.000,00
uji XRF 2 sampel silika
25 28 Mei 2019 Panadia: Belanja bahan berupa Rp150.000,00
30 mL arseno molibdat
26 28 Mei 2019 Makmur Sejati: Belanja bahan Rp150.000,00
berupa 50 Nelson A
27 08 Juni 2019 Bank BRI: Pembayaran Rp250.000,00
Seminar YSIS di UB
28 11 Juni 2019 Sari Kimia Raya: Belanja Rp210.000,00
Bahan berupa 150mL H2SO4
p.a
29 13 Juni 2019 Lab Sentral UM: Pembayaran Rp200.000,00
uji XRD 2 sampel zeolit
30 15 Juni 2019 Syafa Cell: Biaya komunikasi Rp231.000,00
berupa pulsa elektrik 3 Nomor
HP
31 16 Juni 2019 Master Print: print 49 lembar Rp84.200,00
kertas A4 dan 30 lembar print
gambar A4
32 17 Juni 2019 Master Print: cetak 1 lembar Rp80.000,00
kertas A3
33 18 Juni 2019 Master Print: print 51 lembar Rp40.800,00
kertas A4
34 19 Juni 2019 Sari Kimia Raya: belanja Rp20.000,00
bahan berupa 20 buah vial
35 19 Juni 2019 ATM Bank: pembayaran Rp500.000,00
Seminar Nasional Kimia
36 19 Juni 2019 Master Print: print 52 lembar Rp41.600,00
kertas A4
37 20 Juni 2019 Bank BRI: pembayaran Rp500.000,00
Seminar Nasional Kimia
38 20 Juni 2019 Master print: print 53 lembar Rp42.400,00
kertas A4
39 21 Juni 2019 Master Print: Print biasa A4 10 Rp86.000,00
lembar dan 52 lembar print
gambar A4
40 21 Juni 2019 Master Print: cetak desain Rp564.500,00

Total Pengeluaran Rp7.556.600,00


Jumlah Dana Rp9.400.000,00
Penyerapan Dana Rp7.556.600
× 100%
Rp9.400.000

80,39%
Lampiran 2. Dokumentasi Foto PKM-PE
1. Pemurnian Silika

Penambahan HCl 7M

Penambahan NaOH pH mencapai 6

Terbentuknya gel

2. Sintesis Zeolit NaY

Pembuatan natrium aluminat Pembuatan natrium silikat


Pencampuran Dibiarkan 24 jam

Oven suhu 150oC penyaringan

Zeolit-Y
3. Aktivasi Zeolit NaY menjadi Zeolit HY

Penimbangan bahan
Penambahan amonium klorida 1 M shaker

Hasil penyaringan

4. Metode Adsorpsi Metilen Biru

Penimbangan zeolit-Y shaker

Uji spektronik

5. Hidrolisis Selulosa Menjadi Glukosa


Preparasi bahan selulosa sonikasi

Warna larutan fehling Kontrol positif uji fehling

Hasil sonikasi 30oC Hasil sonikasi 45oC Hasil sonikasi 55oC

Pemanasan uji
Hasil uji fehling pada sonikasi 30oC

Hasil uji fehling pada sonikasi 45oC

Hasil uji fehling pada sonikasi 55oC

Uji Nelson-Somogyi
Lampiran 3. Langkah-langkah Perhitungan Data Hasil Penelitian
3.1 Perhitungan Rendemen Silika.
Diketahui:
Massa pasir lokal : 15 gram
Kemurnian silika awal : 31%
Massa silika yang diperoleh setelah pemurnian :
Kemurnian silika setelah dimurnikan :
Ditanya: rendemen silika?
Jawab:
Massa silika teoritis = % silika awal x massa pasir lokal
Massa silika teoritis = 31
100 × 15 gram
Jadi, massa silika teoritis = 4,65 gram

Massa silika akhir = % kemurnian x m silika yang diperoleh x faktor koreksi


Massa silika akhir = 93,9 × 4,3644 gram
100
Massa silika akhir = 4,098 gram

Maka, rendemen silika murni dengan rumus berikut.


4,098 gram
Rendemen = 4,65 gram × 100%

Rendemen = 4,65 gram × 100%


4,098 gram

Rendemen = 88,13%

3.2 Perhitungan untuk Sintesis Zeolit Y


Zeolit Y = Na58[Al58Si134O384]. 18H2O
Perbandingan mol:
NaOH : Al(OH)3 : SiO2
58 : 58 : 134
29 : 29 : 67

Perbandingan mol Al dan Si


Al : Si
29 : 67

Perbandingan Massa Al dan Si


27 g Al
Massa Al = 29 mol Al × = 783 g
1 mol Al
28 g Si
Massa Si = 67 mol Si × = 1876 g
1 mol Si
Al : Si
783 : 1876
0.783 : 1.876
1.876 gram adalah massa pasir lokal bersih dengan kemurnian Si mencapai
93,9% maka bahan sintesis adalah:
100%
Bahan SiO2 =
93,9 %× 1.876 = 1,998 gram
Jadi, massa pasir lokal bersih (silika murni) untuk sintesis sebesar
Pembuatan larutan natrium aluminat
Al(OH)3 (𝑠 ) + NaOH (𝑎𝑞 ) → Na[Al(OH)4 ](𝑎𝑞)
Massa Al(OH)3 yang digunakan = 6.5 g
Larutan NaOH 7 M = 100 mL
1 mol Al(OH)3 = 1 mol Na[Al(OH)4]
1 mol
mol Al(OH)3 = 6.5 gram × = 0.08 mol
78 g
mol Na[Al(OH)4] = 0.08 mol

Pmebuatan larutan Natrium Aluminat untuk Sintesis


1 mol SiO2
Mol SiO2 = 1.876 gram × = 0.0313 mo SiO2
60 gram
Mol Al = 0.0313 mol SiO2 × 29 mol Al =0.0135 mol
67 mol Si

Volume Na-aluminat yang diperlukan = 0.0135 mol Al


0.08 mol Al × 100 mL = 16.875 mL

3.3 Perhitungan Luas Permukaan Zeolit-Y dengan metode adsorpsi metilen biru
Tabel. Data adsorbansi larutan standar metilen biru
Konsentrasi (ppm) Adsorbansi (A)
0 0
1 0,261
2 0,455
3 0,654
4 0,881

(diadopsi dari sholihah (2018))

Kurva Larutan Standar Metilen Biru


Adsorbansi (A)

1
y = 0.2155x + 0.0192
0,8
R² = 0.9974
0,6
0,4
0,2
0
0 1 2 3 4 5
Konsentrasi Metilen Biru (ppm)

Gambar. Kurva Larutan Standar Metilen Biru


Jadi, persamaan garis larutan standar metilen biru yaitu y = 0.215x + 0.019
- Perhitungan Konsentrasi Metilen Biru setelah Teradsorpsi
Diketahui: Absorbansi Adsorpsi Metilen Biru = 0,021
y = 0,215x + 0,019
0,021 = 0,215x + 0,019
0,021-0,019 = 0,215x
0,002 = 0,215x
0,0093 = x
Jadi, konsentrasi metilen biru setelah teradsorpsi oleh Zeolit-Y sebesar 0,0093
ppm
- Perhitungan Berat Metilen Biru Teradsorpsi
C1 − C2 1
Xm = ×V×
1000 B
Keterangan:
Xm : berat teradsorpsi maksimum (mg/g)
C1 : konsentrasi awal metilen biru (ppm)
C2 : konsentrasi akhir metile biru (ppm)
V : volume metilen biru yang digunakan (mL)
B : berat katalis (g)
Diketahui:
B : 0,01 g
V : 100 mL
C1 : 2 ppm
C2 : 0,0093 ppm
Ditanya: Xm?

Xm = C1 − C2 1
×V×
1000 B
Xm = (2 − 0,0093)mg/L × 100 mL 1
× 0,01 g
1000 mL/L
Xm = 19,907 mg/g
Jadi, berat maksimum metilen biru yang teradsorpsi oleh Zeolit Y sebesar
19,907 mg/g
- Perhitungaan Luas Permukaan Zeolit Y
Xm × N × A
S=
M
Keterangan:
S : Luas Permukaan (m2/g)
Xm : metilen biru yang terserap oleh 1 g adsorben (mg/g)
A : Luas permukaan 1 molekul metilen biru (197.2 x 10-20 m2)
N : bilangan Avogadro (6,022 x 1023 partikel/mol)
M : Massa molekul metilen biru (319,85 g/mol)
Diketahui:
Xm : 19,907 mg/g
Ditanya: S ?
Xm × N × A
S=
M
mg
19,907 × 6,022 x 10 (partikel/mol) × 197.2 × 10−20𝑚2
23

S= g
319850 (mg/mol)
S = 73,910 m2/g
3.4 Perhitungan Kurva Standar Glukosa
Data Absorbansi Larutan Standar Glukosa
Konsentrasi Glukosa [ppm] Absorbansi (A)
0 0
37,5 0,334
50 0,397
62,5 0,457
75 0,482
87,5 0,636
100 0,722
(diadopsi dari Sumari (2018))

Kurva Standar Glukosa


Absorbansi (A)

0,8

0,6
y = 0.0068x + 0.032
0,4 R² = 0.9733
0,2

0
0 2040 60 80100120
konsentrasi glukosa [ppm]

Jadi persamaan garis linear larutan standar glukosa yaitu y = 0,0068x + 0,032
[glukosa sampel] = × FP
y−0,032

0,0068
Filtrat memiliki intensitas warna yang sangat pekat (tidak dapat terukur alat).
Jadi, sampel harus diencerkan ( konsentrasi glukosa harus dikali FP (faktor
pengenceran)) sehingga konsentrasi glukosa sesungguhnya dapat terukur.
32

Perhitungan Persen Yield Glukosa masing-masing Variasi Hasil Hidrolisis Selulosa dari Pelepah Batang Pisang
Data konsentrasi Glukosa Hasil Degradasi Selulosa dari Pelepah Batang Pisang
suhu (oC) 30 45 55

waktu (jam) Absorbansi (A) [glukosa] (ppm) Absorbansi (A) [glukosa] (ppm) Absorbansi (A) [glukosa] (ppm)

1 0,217 163,235 0,287 225 0,337 269,118


2 0,233 177,353 0,260 201,176 0,392 317,647
4 0,300 236,471 0,373 300,882 0,461 378,529
6 0,408 331,765 0,400 324,706 0,490 404,118

Dari data di atas, konsentrasi glukosa tertinggi adalah sebesar 404,118 ppm. Menghitung % yield glukosa (konsentrasi tertinggi) dengan
cara sebagai berikut. Diketahui : Massa larutan = 4,2 gram (0,2 gram selulosa + 4 gram air)

[glukosa] = 404,118 ppm


404,118 mg/L
Massa glukosa = × 4,2 gram = 0,001697 gram
1000000 mg/L
0,001697 gram × 100% = 0,849 %,
% yield = 0,2 gram
Perhitungan Persen Yield Glukosa Hasil Konversi Selulosa dari Pelepah Batang Pisang
Waktu Suhu Sonikasi 30oC
Sonikasi Absorbansi (A) [glukosa] (ppm) Massa Glukosa (gram) % Yield (%)
1 0,217 0,217−0,032 163,235 mg/L 0,000686 gram
= 0,0068 × 6 = 163,235 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,343
1000000 mg/L
= 0,000686
2 0,233 0,233−0,032 177,353 mg/L 0,000745 gram
= 0,0068 × 6 = 177,353 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,372
1000000 mg/L
= 0,000745
4 0,300 0,300−0,032 236,471 mg/L 0,000993 gram
= 0,0068 × 6 = 236,471 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,497
1000000 mg/L
= 0,000993
6 0,408 0,408−0,032 331,765 mg/L 0,001393 gram
= 0,0068 × 6 = 331,765 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,697
1000000 mg/L
= 0,001393
Waktu Suhu Sonikasi 45oC
Sonikasi Absorbansi (A) [glukosa] (ppm) Massa Glukosa (gram) % Yield (%)
1 0,287 0,287−0,032 225 mg/L 0,000945 gram
= 0,0068 × 6 = 225 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,473
1000000 mg/L
= 0,000945
2 0,260 0,260−0,032 201,176 mg/L 0,000845 gram
= 0,0068 × 6 = 201,176 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,422
1000000 mg/L
= 0,000845
4 0,373 0,373−0,032 300,882 mg/L 0,001264 gram
= 0,0068 × 6 = 300,882 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,632
1000000 mg/L
= 0,001264
6 0,400 0,400−0,032 324,706 mg/L 0,001364 gram
= 0,0068 × 6 = 324,706 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,682
1000000 mg/L
= 0,001364
Waktu Suhu Sonikasi 55oC
Sonikasi Absorbansi (A) [glukosa] (ppm) Massa Glukosa (gram) % Yield (%)
1 0,337 0,337−0,032 269,118 mg/L 0,001130 gram
= 0,0068 × 6 = 269,118 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,565
1000000 mg/L
= 0,001130

2 0,392 0,392−0,032 317,647 mg/L 0,001334 gram


= 0,0068 × 6 = 317,647 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,667
1000000 mg/L
= 0,001334
4 0,461 0,461−0,032 378,529 mg/L 0,001590 gram
= 0,0068 × 6 = 378,529 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,795
1000000 mg/L
= 0,001590
6 0,490 0,490−0,032 404,118 mg/L 0,001697 gram
= 0,0068 × 6 = 404,118 = × 4,2 gram = 0,2 gram × 100% = 0,849
1000000 mg/L
= 0,001697
Data konsentrasi Glukosa Hasil Degradasi Selulosa dari Pelepah Batang Pisang
suhu (oC) 30 45 55

waktu (jam) [glukosa] (ppm) % Yield (%) [glukosa] (ppm) % Yield (%) [glukosa] (ppm) % Yield (%)

1 163,235 0,343 225 0,473 269,118 0,565


2 177,353 0,372 201,176 0,422 317,647 0,667
4 236,471 0,497 300,882 0,632 378,529 0,795
6 331,765 0,697 324,706 0,682 404,118 0,849

Grafik Pengaruh Waktu dan Suhu Sonikasi terhadap % Yield dalam Proses Hidrolisis
Pelepah Batang Pisang
1 0,849
0,795
0,8 0,697
0,632 0,682 0,667
0,565
%YIELD

0,6 0,497 0,473 0,422


0,4 0,343 0,372

0,2
0

Suhu 30 Suhu 45 Suhu 55


SUHU SONIKASI (◦C)

waktu 1 jamwaktu 2 jamwaktu 4 jamwaktu 6 jamColumn1


37

Lampiran 4. Hasil Analisis Instrumentasi


4.1. XRF Pasir Pantai
Pasir Bajul Mati

Difraktogram XRF Pasir Bajul Mati

Hasil Analisis XRF Pasir Pantai Bajul Mati


Pasir Balai Kambang

Difraktogram XRF Pasir Balai Kambang

Hasil Analisis XRF Pasir Pantai Balai Kambang


Pasir Ngudel

Difraktogram XRF Pasir Ngudel

Hasil Analisis XRF Pasir Pantai Ngudel


Pasir Peh Pulo

Difraktogram XRF Pasir Peh Pulo

Hasil Analisis XRF Pasir Pantai Peh Pulo


4.2. XRD Pasir Pantai Bajul Mati

Laporan XRD Pasir Pantai Bajul Mati Halaman 1


Laporan XRD Pasir Pantai Bajul Mati Halaman 2
Laporan XRD Pasir Pantai Bajul Mati Halaman 3
Laporan XRD Pasir Pantai Bajul Mati Halaman 4
4.3. XRF Silika Hasil Ekstraksi

Difraktogram XRF Silika Hasil Ekstraksi

Hasil Analisis XRF Silika Hasil Ekstraksi


4.4. XRD zeolit Y

Laporan Analisis XRD Zeolit Y Halaman 1


Laporan Analisis XRD Zeolit Y Halaman 2
Lampiran 5. Bukti Submit Paten

Bukti Submit Paten


Lampiran 6. Contoh Draft Paten

Draft Paten yang Diajukan


Lampiran 7. Publikasi pada SENAKI XV ITS 2019

Bukti accepted abstrak di SENAKI XV ITS 2019

Abstrak Pertama di SENAKI XV ITS 2019


Abstrak Kedua di SENAKI XV ITS 2019
Lampiran 8. Publikasi pada Seminar YSIS 2019 di UB

Bukti Pembayaran Paper untuk Seminar YSIS 2019 di UB


Paper untuk Seminar YSIS 2019 di UB
Lampiran 9. Publikasi Media Massa

malangvoice.com (22 Mei 2019)

Berita.baca.co.id (22 Mei 2019)

Sekilasindo.com (24 Mei 2019)


beritatrends.com (24 Mei 2019)

Mitrapol.com (24 Mei 2019)

Metroaktualnews.com (24 Mei 2019)

Harapanrakyatonline.com (24 Mei 2019)


Libassnews.com (24 Mei 2019)

Kompasiana.com (24 Mei 2019)

Kabarjawatimur.com (25 Mei 2019)

Iglobalmedia.online.com (1 Juni 2019)


Penarakyat.com (1 Juni 2019)

Mediakota.online.com (1 Juni 2019)

Jurnalfaktual.com (1 Juni 2019)

Zonaexpose.com (1 Juni 2019)


Suaramerdeka.id (3 Juni 2019)

Anda mungkin juga menyukai