MELLITUS
• Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas ginjal untuk
gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak
dapat mengabsorbsi glukosa setelah di filtrasi. maka glukosa dikeluarkan bersama
urin yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air
hilang dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra
selluler, hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus
terus menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.
• Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa
ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan glukosa, lemak dan
protein menjadi menipis, karena digunakan untuk melakukan metabolisme dalam
tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak makan yang
disebut poliphagia.
Patofisiologi …………………………… cont’
• Terlalu banyak lemak yg digunakan untuk sumber metabolisme, maka
akan terjadi proses pembentukan keton (ketogenesis). Terjadinya
peningkatan keton didalam plasma akan menyebabkan ketonuria
(keton dalam urin) serta pembentukan asam dalam darah, pH serum
menurun yang menyebabkan ketoasidosis.
• Keton juga dikeluarkan melalui pernapasan, akibatnya napas penderita
berbau aseton atau bau buah-buahan. Keadaan asidosis ini apabila
tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut koma diabetikum.
Patofisiologi ……… cont’
• Pasien dg DM tipe I sering memperlihatkan gejala yg eksplosif dg
polidipsi, poliuri, polifagi, turunnya BB, lemah, somnolen, yg terjadi
beberapa hari atau minggu dan dapat berlanjut dg timbulnya
ketoasidosis terapi insulin mutlak diperlukan untuk mengontrol
metabolisme
• Pasien dg DM tipe 2, mungkin tidak memperlihatkan gejala apapun dan
penetapan diagnose dibuat berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
Pada hiperglikemi yg berat dapat terjadi gejala trias. Biasanya tidak
sampai terjadi ketoasidosis karena pasien tidak terjadi defisiensi insulin
secara absolut, sehingga insulin masih cukup untuk mencegah
pemecahan lemak dan produksi bahan keton sehingga ketoasidosis
tidak terjadi (lambat terjadinya)
Patofisiologi ……… cont’
• Pada DM tipe 2, bila terjadi hiperglikemia berat dan tidak berespon
terhadap terapi diet atau terhadap pemberian obat hipoglikemia,
maka diperlukan insulin
• Pasien DM tipe 2 memperlihatkan hilangnya sensitivitas terhadap
insulin, kadar insulin pasien mungkin berkurang/ normal/ malahan
tinggi, tetapi tidak memadai untuk mempertahankan kadar glukosa
darah
Gejala Klinis yang umum terjadi
1. Keluhan TRIAS: Banyak minum (polidipsi), Banyak kencing (poliuri) dan banyak
makan (polifagia)
2. Penurunan berat badan.
3. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
4. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
5. Lemah, Kesemutan, Gatal, Visus menurun, Bisul/luka, Keputihan.
Kriteria diagnostik WHO untuk DM pada orang dewasa yg tidak hamil
6. Glukosa sewaktu > 200mg/dl
7. Glukosa puasa (nuchter) > 140mg/dl
8. Glukosa yg diambil 2 jam setelah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat
(postprandial) > 200mg/dl
Pemeriksaan penunjang
• Gula darah puasa (nuchter)
• Gula darah 2 jam PP (postprandial)
• Pemeriksaan HbA1C, (hemoglobin glikosilat) untuk melihat glukosa yg
diikat oleh Hb pada 3 bulan terakhir, jika kadar glukosa tinggi pada 3
bulan terakhir maka HbA1C meningkat
• Test toleransi glukosa (TTG) 2 jam pertama < 200 mg/dl.
• Osmolitas serum 300 m.osm/kg.
• Urine = glukosa positif,3)keton
4) positif, aseton positif atau negative
Komplikasi
Akut
Hipoglikemia atau hiperglikemia
Ketoasidosis diabetikum
Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner
(cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler).
Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada
gastro intestinal, kardiovaskuler.
Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
Neuropati diabetic
Retinopati diabetic
Nefropati diabetic
Proteinuria
Kelainan coroner
Ulkus/gangren
Lima grade ulkus diabetikum antara lain: