MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah
yang dibina oleh Ibu Sulastyawati, S.Kep.Ns.M.Kep
Oleh
Aprilia Dwi Nisa Anjani
P17220181019
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Insulin ...................................................................................................3
2.2 Mekanisme Kerja Insulin ...................................................................................4
2.3 Efek Samping Insulin .........................................................................................4
2.4 Penggolongan Sediaan Insulin ...........................................................................6
2.5 Cara Pemberian Insulin ......................................................................................7
2.6 Cara Injeksi Insulin ............................................................................................7
2.7 Lokasi Injeksi Insulin .........................................................................................7
2.8 Standar Operasional Prosedur Injeksi Insulin ....................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses
metabolisme dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon insulin,
glukagon, ephineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Pada berbagai kondisi
insulin dan glukagon secara normal merupakan hormon pengatur yang paling
dominan mengubah jalur metabolik dari anabolisme netto menjadi katabolisme
netto bolak-balik dan penghematan glukosa, yang masing-masing bergantung pada
apakah tubuh berada dalam keadaan kenyang atau puasa.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai
organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of Langeerhans)yang
terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha (α) menghasilkan glukagon, sel beta (β)
menghasilkan insulin dan merupakan jenis sel pankreas paling banyak, sel deltha
(D) menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PP
menghasilkan polipeptida pancreas.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon
ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, sekresi
hormon insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah sebaliknya untuk sekresin
hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Perangsangan
glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek
glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam
meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan
glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot
serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan
karbohidrat).
1
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut tujuan penulisan makalah
ini.
1. Untuk mengetahui pengertian dengan insulin.
2. Untuk mengetahui mekanisme kerja insulin.
3. Untuk mengetahui efek samping dari insulin.
4. Untuk mengetahui penggolongan sediaan insulin.
5. Untuk mengetahui cara pemberian insulin.
6. Untuk mengetahui cara injeksi insulin.
7. Untuk mengetahui lokasi injeksi insulin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Insulin
Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke
dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem
saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-
reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus. Sebagian
besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam
bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan
dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke
dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang berada di pankreas, sebagai respons atas
kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar
dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan
sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau
untuk penyimpanan.
Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke
glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot. Tingkatan insulin
yang lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk
membangun molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses pertumbuhan sel dan
duplikasi, sintesa protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama
dalam mengkonversi banyak bidirectional proses metabolisme dari catabolic
(rangkaian jalur metabolisme untuk membongkar molekul-molekul ke dalam
bentuk unit yang lebih kecil dan melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya.
Secara khusus, tingkatan insulin yang lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk
keluarnya ketosis (fase metabolik pembakaran lemak).
3
4
Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor
glukosa dari darah ke dalam sel. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah
tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan
meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga
tidak dapat memproduksi energi sebagaimana seharusnya.
Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum
makan) dan insulin prandial (setelah makan).
1) Sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan,
waktu malam hari dan keadaan puasa.
2) Sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari
kadar insulin basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah
makan dan mencapai puncak dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat
mengikuti penurunan kadar glukosa basal. Kemampuan sekresi insulin prandial
berkaitan erat dengan kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.
Hipoglikemia
Lipoatrofi
Lipohipertrofi
Alergi sistemik atau local
Resistensi insulin
Edema insulin
Sepsis
5
Insulin sampai saat ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Kerja cepat (rapid acting)
Bentuknya larutan jernih, efek puncak 1 - 3 jam setelah penyuntikan, durasi kerja
sampai 6 jam. Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan secara
intra vena. Bisa dicampur dengan insulin kerja menengah atau insulin kerja
panjang.Contoh: Actrapid, Humulin R,Reguler Insulin (Crystal Zinc Insulin/ CZI).
Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Contoh
sediaan CZI misalnya Velosulin, Semilente.
2. Kerja menengah (intermediate acting)
Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam
dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam. Bentuknya terlihat keruh karena
berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat
memperlama kerja obat dengan cara memperlambat penyerapan insulin kedalam
darah. Dengan menambah protamin (NPH / Neutral Protamin Hagedom) atau zinc
(pada insulin lente), maka bentuknya menjadi suspensi yang akan memperlambat
absorpsi sehingga efek menjadi lebih panjang. Bentuk NPH tidak imunogenik
karena protamin bukanlah protein. Contoh : Insulatard, Monotard, Humulin N,
NPH, Insulin Lente.
3. Kerja panjang (long acting)
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari
tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 –
36 jam. Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan mempertahankan insulin basal
yang konstan. Semua jenis insulin yang beredar saat ini sudah sangat murni, sebab
apabila tidak murni akan memicu imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau
lipohipertrofi. Contoh: Insulin Glargine, Insulin Ultralente, PZI (Protamine Zinc
Insulin).
4. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix)
Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang.
Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi sedang (24 jam). Contoh : Mixtard
30 / 40.
7
Secara umum insulin akan lebih cepat diabsorpsi dari bagian atas
tubuh seperti bagian deltoid dan abdomen dibanding dari paha dan bokong.
Rotasi dari injeksi terus dianjurkan guna menghindari absorpsi yang terhambat
karena adanya fibrosis atau lipohipertropi akibat injeksi berulang hanya pada satu
tempat. Asosiasi Diabetes America menganjurkan insulin dapat diinjeksikan pada
satu daerah yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap injeksi 1 ½ inci
(satu ruas jari tangan) dengan penyuntikan insulin secara sub cutan atau tepat di
bawah lapisan kulit.
3.2 Saran
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan,
mulai kebutaan hingga impotensi.
11
DAFTAR RUJUKAN
iii