Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aprilia Dwi Nisa Anjani

NIM : P17220181019
Kelas : D3 3A

Jawablah pertanyaan dibawah ini, uraikan mengenai definisi, manfaat, cara dan seputar
mengenai:
1. Terapi latihan (relaksasi dan ditraksi)
2. Penggunaan terapi relaksasi dan distraksi otot
3. Jenis relaksasi dan distraksi
4. Penerapan pada kasus (hipertensi, radang sendi, jantung) untuk lansia

Jawab :
1. Definisi relaksasi otot progresif (progressive muscle relaxation) adalah suatu teknik
relaksasi yang menggunakan serangkaian gerakan tubuh yang bertujuan untuk
melemaskan dan memberi efek nyaman pada seluruh tubuh (Corey, 2005). Batasan
lain menyebutkan bahwa relaksasi otot progresif merupakan teknik untuk mengurangi
kecemasan dengan cara menegangkan otot dan merilekkannya secara bergantian
(Miltenberger, 2004).
Definisi distraksi otot adalah suatu proses pengalihan dari fokus atau perhatian pada
nyeri ke stimulus yang lain.
Manfaat terapi latihan relaksasi adalah mengatasi ketegangan, kecemasan, stres dan
depresi (Jacobson & Wolpe dalam Conrad & Roth- 2007), membantu orang yang
mengalami insomnia (Erliana, E., 2008), hingga meningkatkan kualitas hidup pasien
pasca operasi CABG (Dehdari, 2009), menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi esensial (Tri Murti, 201l), meredakan keluhan sakit kepala dan
meningkatkan kualitas hidup (Azizi & Mashhady,2012).
Manfaat terapi distraksi otot adalah untuk mengalihkan fokus/perhatian nyeri ke
stimulus yang lain sehingga stimulus nyeri yang dirasakan pasien akan berkurang.
Cara terapi latihan relaksasi adalah Individu belajar Latihan relaksasi otot progresif
bagaimana menegangkan sekelompok otot kemudian melepaskan ketegangan itu. Inti
dari latihan tersebut terletak pada kemampuan individu mengelola ketegangan fisik
dan atau mental dengan memahami perbedaan sensasi antara otot yang tegang dan
rileks. Soewondo (2012), mendeskripsikan prosedur relaksasi progresif sebagai
berikut:
a. Pertama duduk bersandar pada kursi secara nyaman dan tenang.
b. Bila mengenakan kaca mata dan atau sepatu agar dilepas.
c. Menegangkan sekumpulan otot tertentu dan melemaskannya.
d. Menyadarkan klien akan perbedaan sensasi otot tegang dan rileks.
e. Jumlah kumpulan otot yang perlu ditegangkan dan dilemaskan tiap
kali hendaknya berkurang.
f. Klien diharapkan dapat mengelola ketegangan dengan menginstruksikan diri sendiri
untuk rileks kapan dan dimana saja.
Meskipun latihan relaksasi otot progresif tidak menimbulkan efek samping
yang berbahaya tetapi beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan ketika memberikan
latihan (Davis & McKay.2001), yaitu :
a. Menegangkan otot dalam waktu kurang lebih tujuh detik; disarankan tidak lebih
dari sepuluh detik.
b. Merilekskan otot membutuhkan waktu sekitar 3040 detik.
c. Lebih nyaman dilakukan dengan mata tertutup.
d. Menegangkan kelompok otot dengan dua kali tegangan.
e. Menegangkan bagian tubuh sisi kanan terlebih dahulu kemudian sisi
kiri.
f. Memeriksa apakah klien benar-benar rileks atau tidak.
g. Terus menerus memberi instruksi.
h. Memberi instruksi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
Teknik relaksasi otot progresif merupakan yang paling sesuai pada tahap awal
pelatihan relaksasi. Bilamana telah terampil dapat langsung diinstruksikan untuk
rileks. Peserta diminta untuk menjadikan perasaan rileks sebagai sebuah sugesti yang
dapat dihadirkan ketika diperlukan.
Teknik distraksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, contohnya
yaitu menyanyi, berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar
musik dan bermain satu permainan.
2. Penggunaan terapi relaksasi dan distraksi
Distraksi yang memfokuskan perhatian pasienpada sesuatu selain pada nyeri, dapat
menjadi strategi yang sangat berhasil dan mungkin merupakan mekanisme terhadap
teknik kognitif efektif lainnya. Distraksi diduga dapat menurunkan persepsi nyeri
dengan menstimulasi system kontrol desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit
stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak. Teknik relaksasi dipercaya dapat
menurunkan intensitas nyeri dengan merilekskan ketegangan otot yang menunjang
nyeri.

3. Jenis relaksasi dan distraksi


Jenis terapi relaksasi yang dilakukan dapat berupa terapi meditasi,relaksasi imajinasi,
visualisasi, relaksasi progresif , dan emotional freedom technique karena terapi ini
mampu diatasi dengan cepat dan efektif.
Jenis distraksi yang dapat dilakukan dengan cara antara lain menyanyi, berdoa,
menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain satu
permainan.

4. Penerapan pada kasus (hipertensi, radang sendi, jantung) untuk lansia


Tyani (2015) menyimpulkan bahwa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap
penurunan tekanan darah lansia dapat memberi pengaruh pada tekanan darah lansia
penderita hipertensi. Hal ini dikarenakan relaksasi otot progresif adalah suatu bentuk
latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik
manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Relaksasi otot progresif termasuk
olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak memberatkan bisa dilakukan kapan
saja, yang dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh
lansia agar tetap bugar dan tetap sehat karena relaksasi otot progresif melenturkan otot
sehingga memperlancar peredaran darah sehingga aliran darah yang membawa nutrisi
dan mengandung O2 dapat beredar dengan lancar. Latihan aktivitas fisik relaksasi otot
progresif dapat menyebabkan penurunan denyut jantung maka akan menurunkan
cardiac output yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah.
Peningkatan efesiensi kerja jantung dicerminkan dengan penurunan tekanan sistolik,
sedangkan penurunan tahanan perifer dicerminkan dengan penurunan tekanan
diastolik.

Anda mungkin juga menyukai