Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

“INSULIN”

Disusun Oleh :
CINTAMIE (201440107)
PONIKA (201440126)
PUTRI (201440127)
RESTI YULIANA (201440129)
REZA SEPTIANI (201440130)
YUHANA (201440138)
ZUNNI MUMTAHANNAH (201440140)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PANGKALPINANG


PRODI D-III KEPERAWATAN PANGKALPINANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya pula penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Insulin” tepat pada waktunya. Makalah “Insulin”
disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I di
Poltekkes Kemenkes PangkalPinang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ns. Abdul Kadir
Hasan, SST.,M.Kes selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Simpang Teritip, 04 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Insulin.............................................................................................................6
2.2 Fungsi Insulin...................................................................................................................6
2.3 Manfaat Insulin.................................................................................................................7
2.4 Jenis-jenis Insulin.............................................................................................................7
2.5 Cara kerja Insulin.............................................................................................................8
2.6 Dosis Insulin.....................................................................................................................8
2.7 Indikasi Insulin.................................................................................................................8
2.8 Kontraindikasi Insulin......................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kemajuan di bidang bioteknologi yang lain diantaranya adalah sintesis ya adalah


sintesis insulin insulin dengan bantuan bakteri yang biasa dengan bantuan bakteri yang
biasa terdapat di usus terdapat di usus besar, namanya besar, namanya Escherichia coli.
Teknologi dasar proses knologi dasar proses ini disebut dengan ini disebut dengan
teknologi plasmid . Insulin adalah hormon yang mengubah Insulin adalah hormon yang
mengubah glukosa menjadi glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan insulin
karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus
(kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga
impotensi. Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh
dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah
ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan
dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para penderita diabetes melitus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari insulin ?


2. Apa fungsi dari insulin ?
3. Apa manfaat dari insulin ?
4. Apa jenis-jenis dari insulin ?
5. Bagaimana cara kerja insulin ?
6. Berapakah dosis insulin ?
7. Apa indikasi dari insulin ?
8. Apa kontraindikasi insulin ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian, fungsi,
manfaat, jenis, cara kerja, dosis, indikasi serta kontraindikasi dari insulin.
1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan karya tulis ini adalah sebagai suatu media informasi bagi
mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Insulin

Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau 1angerhans kelenjar
pankreas. Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian
meningkatkan sintesa protein. Insulin kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin
meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai lemak dan
mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin energy adalah Insulin
menstimulasi pemasukan glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan
membantu penyimpanan glikogen di dalam sel otot dan hati. Insulin endogen adalah insulin
yang dihasilkan oleh pankreas, sedangkan insulin eksogen adalah insulin yang disuntikan dan
merupakan suatu produk farmasi.

2.2 Fungsi Insulin

Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya pemberian insulin kepada penderita
diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara isa dilakukan dengan cara suntikan, jika diberikan
melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Setelah disuntikan, insulin akan diserap
kedalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Disini insulin akan bekerja menormalkan
kadar gula darah (blood glucose) dan merubah glucose menjadi energi.

2.3 Manfaat Insulin

Manfaat insulin sendiri berdasarkan berbagai penelitian klinis, terbukti bahwa terapi
insulin pada pasien hiperglikemia memperbaiki luaran klinis. Insulin, selain dapat
memperbaiki status metabolik dengan cepat, terutama kadar glukosa darah, juga memiliki
efek lain yang bermanfaat, antara lain perbaikan inflamasi (PERKENI, 2011).

Selain itu juga ada keuntungan yang mendasar dari penggunaan insulin dibandingkan
obat antidiabetik oral dalam pengobatan diabetes melitus adalah insulin terdapat di dalam
tubuh secara alamiah. Selain itu. pengobatan dengan insulin dapat diberikan sesuai dengan
pola sekresi insulin endogen. Sementara itu, kendala utama dalam penggunaan insulin adalah
pemakaiannya dengan cara menyuntik dan harganya yang relatif mahal. Namun demikian,
para ahli dan peneliti terus mengusahakan penemuan sediaan insulin dalam bentuk bukan
suntikan, seperti inhalan sampai bentuk oral agar penggunaannya dapat lebih sederhana dan
menyenangkan bagi para pasien (PERKENI, 2011).

2.4 Jenis-jenis Insulin

Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:

1.) Insulin kerja singkat


Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini
dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada
antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit
sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan
samapai 8 jam.
2.) Insulin kerja menengah
Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ,
InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4
– 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3.) Insulin kerja panjang
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat
penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam.
Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard.
4.) Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya: Mixtard 30 /
40. Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih
efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula
darah diperiksa setiap 6 jam sekali.

2.5 Cara kerja Insulin

Insulin memberi akses glukosa masuk ke dalam sel. Glukosa menempel pada reseptor
insulin pada sel di seluruh tubuh, menginstruksikan sel untuk membuka dan memberikan izin
glukosa untuk masuk. Insulin dengan kadar yang rendah akan terus beredar ke seluruh tubuh.
Lonjakan insulin memberikan sinyal ke hati yang menunjukkan bahwa kadar glukosa darah
juga tinggi. Dari sinyal tersebut, hati kemudian menyerap glukosa kemudian menyimpannya
dalam bentuk glikogen.
Insulin juga mendukung penyembuhan setelah cedera dengan mengirimkan asam amino
ke otot. Asam amino membantu membangun protein yang ada di jaringan otot, jadi ketika
kadar insulin rendah, otot mungkin tidak akan sembuh dengan baik.

2.6 Dosis Insulin

Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :

a. Gula darah < 60 mg % = 0 unit


b. Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
c. Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
d. Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
e. Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit
f. Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit

2.7 Indikasi Insulin

1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin


oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.
2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard
akut atau stroke.
4. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila diet saja
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen
tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap
akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan
kebutuhan insulin.
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
2.8 Kontraindikasi Insulin

a.) Hipoglikemia
b.) Lipoatrofi
c.) Lipohipertrofi
d.) Alergi sistemik atau local
e.) Resistensi insulin
f.) Edema insulin
g.) Sepsis

Hipoglikemia merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila
terdapat ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah insulin. Pada 25-75%
pasien yang diberikan insulin konvensional dapat terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di
bawah kulit tempat suntikan akibat atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh
reaksi imun dan lebih sering terjadi pada wanita muda terutama terjadi di negara yang
memakai insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu pengumpulan jaringan lemak
subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik insulin. Lebih banyak ditemukan di negara yang
memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di tempat tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau 1angerhans kelenjar
pankreas. Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian
meningkatkan sintesa protein. Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa
dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel
sistem saraf pusat).

Fungsi insulin Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel


badan ,Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah kencing manis,
Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam hati,Membantu proses
penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati. AdapunTahapan dalam
proses pembuatan Insulin, yaitu Pengisolasian Vektor (plasmid E.coli) dan DNA Pengkode
Insulin,Penyelipan DNA Insulin ke dalam Vektor (plasmid E.Coli), Pemasukan Plasmid
Rekombinan ke dalam Sel E.Coli,Pengklonan Sel yang Mengandung Plasmid Rekombinan,
Identifikasi Klon Sel yang Membawa Gen Insulin,Pomproduksian dalam Sekala Besar.

3.2 Saran

Setelah kita tahu apa itu insulin cara kerjanya dan fungsi dan lain sebagainya maka kita
sebaiknya harus menjaga kesehatan tubuh kita karena mencegah lebih baik mdaripada
mengobati.
DAFTAR PUSTAKA

Aljabri, K. S., Bokhari, S. A., & Khan, M. J. (2015). Glycemic changes after vitamin D
supplementation in patients with type 1 diabetes mellitus and vitamin D deficiency. Annals of
Saudi Medicine, 30(6), 10–12. https://doi.org/10.4103/0256-4947.72265
Baynest, H. W. (2015). Classification, Pathophysiology, Diagnosis and Management of
Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes & Metabolism, 06(05). https://doi.org/10.4172/2155-
6156.1000541
Diabetes Mellitus Dengan Ulkus Diabetik. Dunia Keperawatan, 7(2), 134.
https://doi.org/10.20527/dk.v7i2.6426
Soelistijo, S. A., Lindarto, D., Decroli, E., Permana, H., Sucipto, K. W., Kusnadi, Y.,
Budiman, & Ikhsan, R. (2019). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2
dewasa di Indonesia 2019. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 1–117
Konsesus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2 Di Indonesia 2015.
Perkeni. https://pbperkeni.or.id/wpcontent/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-
PencegahanDiabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf
Tajik, E., & Amirasgari, F. (2020). Effect of Vitamin D on Glucose Homeostasis and
Insulin Sensitivity and Resistance in Type 2 Diabetes: A Systematic Review. Hormozgan
Medical Journal, 24(1). https://doi.org/10.5812/hmj.95248
Tang, H., Li, D., Li, Y., Zhang, X., Song, Y., & Li, X. (2018). Effects of Vitamin
Dsupplementation on glucose and insulin homeostasis and incident diabetes among
nondiabetic adults: A meta-analysis of randomized controlled trials. International Journal of
Endocrinology, 2018. https://doi.org/10.1155/2018/7908764

Anda mungkin juga menyukai