Anda di halaman 1dari 15

MODUL

INJEKSI INSULIN

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

SYUKRI (P00320220056)
FAISAL (P00320220040)

POLTEKKES KEMENKES ACEH


PRODI DIII KEPERAWATAN LANGSA
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan modul ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan modul sebagai tugas mata kuliah keperawatan yang berjudul
“Injeksi Insulin”.
Penulis tentu menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk modul ini, supaya modul ini nantinya dapat menjadi
modul yang lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing
dalam menulis modul ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Tujuan..............................................................................................................................1
1. Tujuan Umum .............................................................................................................1
2. Tujuan Khusus .............................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian........................................................................................................................2
B. Jenis jenis Insulin.............................................................................................................3
C. Cara Pemberian Insulin....................................................................................................4
D. Waktu Penyuntikan..........................................................................................................6
E. Manfaat Injeksi Insulin....................................................................................................6
F. Alat dan Bahan.................................................................................................................6
G. Prosedur Suntik Insulin....................................................................................................6
H. Lokasi Pemberian Injeksi Insulin.....................................................................................7
I. Dosis Harian Total...........................................................................................................8
LATIHAN SOAL......................................................................................................................9
RANGKUMAN.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pen Injeksi......................................................................................4


Gambar 1.2 Jet Injeksi........................................................................................5
Gambar 1.3 Pompa Insulin.................................................................................5
Gambar 1.4 Lokasi Pemberian Injeksi Insulin...................................................7

iii
PENDAHULUAN

Diabetes Melitus merupakan sekelompok gangguan metabolik atau heterogen yang


menyebabkan gangguan sekresi dan aksi insulin sehingga berdampak pada kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer, dkk, 2010; William & Hopper, 2007).
Dari sepuluh penyebab utama kematian salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus (DM)
yang merupakan jenis penyakit tidak menular, keadaan ini terjadi baik di negara maju maupun
negara berkembang juga negara dengan ekonomi rendah. Hal ini disebabkan adanya
perkembangan sosioekonomi dan kultural bangsa sehingga dunia dituntut untuk memberikan
perhatian yang lebih kepada penyakit tidak menular, yang sudah mulai meningkat sesuai
dengan perkembangan masyarakat.
Terapi farmakologi pada pasien Diabetes Melitus terdiri dari obat antidiabetes oral dan
terapi insulin. Obat antidiabetes oral diberikan pada pasien diabetes tipe II yang tidak dapat
diatasi hanya dengan diet dan latihan. Sedangkan terapi insulin diberikan pada pasien diabetes
tipe I dan tipe II. Penyuntikan insulin sering dilakukan dua kali perhari atau bahkan lebih
sering lagi untuk mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah sesudah makan dan pada
malam hari (Smeltzer dkk., 2010). Pasien Diabetes Melitus harus memiliki pengetahuan
tentang injeksi insulin mandiri berhubungan dengan komplikasi penyakit yang dapat terjadi
serta harus memiliki kompetensi dan perilaku yang benar dalam injeksi insulin mandiri
(Surendranath dkk., 2012).

A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Diketahuinya pengetahuan tentang konsep dasar pemberian insulin dan
keterampilan dalam melakukan injeksi insulin sesuai dengan dosis.
2. Tujuan Khusus :
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian insulin.
b. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme kerja insulin.
c. Mahasiswa mampu mengetahui berbagai jenis insulin.
d. Mahasiswa mampu mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian insulin.
e. Mahasiswa mampu mengetahui cara pemberian insulin.
f. Mahasiswa mampu mengetahui lokasi injeksi insulin.
g. Mahasiswa mampu mengetahui dosis harian total insulin.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam
sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat).
Hormon ini menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah serta
mendorong penyimpanan zat-zat gizi tersebut.
Hormon tersebut berperan dalam proses meningkatkan penyimpanan dan
penggunaan glukosa, sehingga bisa menurunkan glukosa darah. Oleh karena itu,
kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral
dalam segala bentuk diabetes mellitus. Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan
diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan
karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan
bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang berada di pankreas,
sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin
digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah
untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang
diperlukan, atau untuk penyimpanan. .
Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke
glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot.Tingkatan insulin yang
lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membangun
molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa
protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi
banyak bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur metabolisme
untuk membongkar molekul-molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan
melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang
lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik
pembakaran lemak).
Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk merespon efek
dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan terhadap insulin), atau jika insulin
cacat/defective, maka gula tidak akan diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh
yang memerlukannya dan tidak akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek
selanjutnya adalah tingkat gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan
lainnya kekacauan metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman

2
(konsentrasi ion hidrogen) dalam darah. Insulin telah digunakan sebagai terapi pada
manusia sejak awal tahun 1990.

B. Jenis Jenis Insulin


Berdasarkan waktu yang diperlukan dalam bekerja, insulin terbagi dalam 4 jenis
insulin yaitu reaksi pendek, reaksi panjang, reaksi menengah dan reaksi cepat. Insulin
reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin yang
memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak ia
dimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3
jam dalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian.
Maka penderita diabetes harus mengulang beberapa kali dalam sehari jika menggunakan
insulin jenis ini. Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1
hingga 2 jam setelah ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini
tidak memiliki masa reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang
lama yaitu 24 sampai 36 jam di dalam tubuh penderita diabetes. Karena pengaruhnya
dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka penderita dapat tetap mimiliki energi
meskipun ia tidak mengkonsumsi makanan.Obat insulin yang termasuk jenis ini adalah
Levemir dan Lantus.
Berdasarkan lama kerjanya, Insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a. Insulin kerja singkat
Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin /CZI). Saat
ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang
ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit
sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan
samapai 8 jam.
b. Insulin kerja menengah
Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn (NPH). Jenis ini awal
kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya
dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
c. Insulin kerja panjang
Jenis ini awal kerjanya adalah 4 – 6 jam. Puncaknya tercapai dalam 14 – 20
jam. Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari
tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 – 36
jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard.

3
d. Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya:
Mixtard 30/40. Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar
pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien
pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali. Jenis ini awal kerjanya
adalah 0,5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan
sampai dengan 18 – 24 jam.

C. Cara Pemberian Insulin


Cara pemberian insulin yang umum dilakukan adalah dengan semprit dan jarum,
pen insulin, atau pompa insulin (CSII).
a. Pen Insulin

Gambar 1.1 : Pen Insulin

Pen insulin merupakan kombinasi jarum suntik dan isi insulin pada satu unit,
membuat insulin ini mudah diberikan pada banyak suntikan. Sebagian orang
membawa dua atau lebih pen jika mereka menggunakan insulin lebih dari sekali pada
waktu yang berbeda dalam sehari. Jika pasien membutuhkan untuk menggunakan
dua insulin yang berbeda pada waktu bersamaan, pasien akan membutuhkan dua alat
pen dan menyuntikannya sendiri. Salah satu keuntungannya yaitu mudah dibawa.
Pen insulin kini lebih popular dibandingkan jarum suntik. Cara penggunaannya
lebih mudah dan nyaman, serta dapat dibawa kemana-mana. Kelemahannya adalah
kita tidak dapat mencampur dua jenis insulin menjadi berbagai kombinasi, kecuali
yang sudah tersedia dalam sediaan tetap (Insulin Premixed).

4
b. Jet Injeksi
Jet injeksi tidak mempunyai jarum suntik sama sekali. Alat ini melepaskan
insulin dengan cara arus kecil, kemudian menembus ke dalam kulit karena tekanan
(CDA, 2008).

Gambar 1.2 : Jet Injeksi

c. Jarum suntik
Jarum suntik sekarang lebih kecil dari yang dahulu, sehingga mengurangi sakit
pada waktu penyuntikan sangatlah mungkin. Jika pasien membutuhkan dua tipe
insulin untuk digunakan pada waktu yang sama, pasien dapat mencampur insulin dan
menyuntikannya sekali, atau dengan insulin campuran Pemakaian semprit dan jarum
cukup fleksibel serta memungkinkan kita untuk mengatur dosis dan membuat
berbagai formula campuran insulin untuk mengurangi jumlah injeksi per hari.
Keterbatasannya adalah memerlukan penglihatan yang baik dan ketrampilan yang
cukup untuk menarik dosis insulin yang tepat.
d. Pompa Insulin
Pompa insulin yang paling aman, jalan yang efektif untuk mengantar insulin
pada terapi. Alat ini menggunakan pipa kecil, yang disematkan dibawah kulit, dan
sebuah pompa, yang sebesar pager, dan berada di luar tubuh. Pompa tersebut sebagai
penyuplai dan dapat diprogram untuk mengantarkan sejumlah kecil insulin pada
waktu yang ditentukan.

Gambar 1.3 : Pompa Insulin

5
D. Waktu Penyuntikan
Suntik insulin bisa digunakan sebelum makan atau pada malam hari sebelum tidur
agar kadar gula darah tetap stabil. Meski demikian, setiap jenis suntikan insulin memiliki
cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu, pemakaiannya pun harus disesuaikan dengan
kondisi.

E. Manfaat Injeksi Insulin


Manfaat suntik insulin adalah membantu mengelola kedua jenis diabetes. Manfaat
suntik insulin adalah sebagai pengganti, atau suplemen, insulin alami pada tubuh Anda.
Orang yang hidup dengan diabetes tipe 1 tidak dapat membuat insulin sendiri dalam
tubuhnya, sehingga mereka harus menyuntikkan insulin, di mana fungsi suntik insulin
adalah untuk mengontrol kadar glukosa darah mereka. Banyak orang yang hidup dengan
diabetes tipe 2 dapat mengatur kadar glukosa darah mereka dengan perubahan gaya hidup
dan pengobatan oral. Namun, jika perawatan ini tidak membantu mengontrol kadar
glukosa, orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 mungkin juga memerlukan insulin
tambahan.

F. Alat dan Bahan


1. Insulin pen
2. Jarum insulin pen
3. Sarung tangan bersih
4. Alcohol swab
5. Kassa steril
6. Bengkok
7. Tempat sampah jarum
8. Hand rubsabun cuci tangan

G. Prosedur Suntik Insulin


Dosis suntik insulin harus berdasarkan resep dokter. Biasanya, dokter akan
melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum menentukan jenis dan dosis insulin, seperti
pemeriksaan fisik, gula darah, dan HbA1c. Dilihat dari durasi efek dan cara kerjanya.
Biasanya, area tubuh yang bisa menjadi tempat suntik insulin memiliki banyak
jaringan lemak, seperti paha, pantart, perut, atau lengan atas. Insulin bisa disuntikkan
dengan menggunakan pen atau alat suntik biasa.

6
Penggunaannya keduanya tidak jauh berbeda, seperti berikut ini.
 Pastikan kamu sudah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
 Perlahan, tariklah pompa pendorong yang terdapat pada alat suntik sampai menyentuh
angka dosis yang sudah ditentukan.
 Bersihkan kemasan botol insulin bagian atas dengan menggunakan tisu atau alkohol
swab.
 Tusukkan jarum suntik ke dalam botol dan dorong pompa perlahan supaya tidak
menyisakan udara di dalam tabung.
 Posisikan botol di atas dan jarum suntik di bawah.
 Tarik pompa sampai tabung terisi insulin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
 Apabila terdapat gelembung udara, ketuk tabung supaya gelembung udara tersebut
naik ke atas, lalu dorong kembali pompa suntik untuk mengeluarkan gelembung.
 Cubit area kulit tubuh yang menjadi tempat suntik, jangan lupa bersihkan dengan
menggunakan tisu alkohol.
 Suntikkan insulin dengan posisi 90 derajat. Setelahnya, tarik suntikan terlebih dahulu
sebelum cubitan dilepas. 
 Hindari menggosok area suntikan meski terdapat sedikit darah. Apabila dibutuhkan,
kamu bisa menekan bagian tersebut secara perlahan atau menutup area suntikan
dengan kain kassa.

H. Lokasi Pemberian Injeksi Insulin


Tiap bagian tubuh yang ditutupi kulit  yang longgar dapat dipakai sebagai tempat
injeksi insulin termasuk   abdomen, paha, lengan atas, pinggang dan kuadran atas luar
dari  bokong. Secara umum insulin akan lebih cepat diabsorpsi  dari bagian atas
tubuh  seperti bagian deltoid dan abdomen dibanding dari paha dan bokong.

Gambar 1.4 : Lokasi Pemberian Injeksi Insulin

7
Rotasi  dari injeksi  terus dianjurkan guna menghindari absorpsi yang terhambat
karena adanya fibrosis atau lipohipertropi akibat injeksi berulang  hanya pada satu
tempat.  Asosiasi  Diabetes America menganjurkan insulin dapat diinjeksikan pada satu
daerah  yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap injeksi  1 ½ inci (satu ruas jari
tangan) dengan  penyuntikan insulin  secara sub cutan atau tepat di bawah lapisan kulit.

I. Dosis Harian Total


Dosis Harian Total Insulin (insulin total daily dose, ITTD) dalam (LeMone, Burke,
& Bauldoff, 2016).
1. Jumlah total insulin yang pasien berikan tiap hari lewat injeksi (kerja cepat atau kerja
singkat dengan kerja sedang atau kerja lama) misalnya, 48 U (30 Unit NPH dan 18
unit insulin reguler).
2. 0,5-1 unit/kg (fungsi ginjal/hati normal yang telah mendapat insulin) 48 unit untuk
pasien 96 kg.
3. 0,3 – 0,5 unit/kg (menurunkan fungsi ginjal/hati atau terapi insulin awal) Periksa
glukosa darah dengan strip pemeriksaan AC sebelum makan dan HS (sebelum tidur).
4. Dosis Basal : 40-50% Insulin Total Daily Dose (ITDD)
a. Pompa insulin, kalikan ITDD dengan 50% (48,0 x 0,5 = 24 unit) dosis pompa
insulin basal pasien ini adalah 24 unit. Bago dosis pompa insulin basal dengan 24
untuk mendapatkan dosis dan lagu pompa basal per jam, (24/24 = 1,0 unit/jam).
Gunakan insulin kerja cepat atau reguler.
b. Insulin subkutan. Kalikan ITDD dengan 50% (48,0 x 0,5 = 24 unit). Ini akan
diberikan sebagai satu injeksi 50 insulin glargine per hari atau injeksi NPH 12 unit
dua kali sehari. Dosis basal ini dibuat dengan insulin kerja lama atau kerja sedang.
5. Dosis Bolus Waktu Makan
a. Pompa insulin : untuk menghitung dosis bolus , ambil sisa 50% insulin dan bagi
dengan 4 dosis sesuai rencana makan pasien dalam satu hari. Misalnya; sisa 50%
dapat dibagi menjadi : 20% pada waktu makan pagi=10 unit, 10% pada waktu
makan siang = 5 unit, 15% pada waktu makan malam = 8 unit dan 5 % pada waktu
kudapan sebelum tidur = 2 unit. Untuk menghitung unit tiap4 dosis bolus harian ini,
kalikan presentasi bolus tiap kali makan dikali dosis pompa insulin harian total.
b. Dosis waktu makan insulin subkutan : bagi separuh ITDD menjadi tiga dosis waktu
makan. Makan pagi = 8 unit, makan siang 8 unit, makan malam 8 unit. Tidak ada
dosis sebelum tidur yang diberikan. Insulin kerja cepat diberikan bersamaan dengan
makanan.

8
6. Dosis Koreksi Waktu Makan
Dosis ini berbeda dari dosis skala sliding karena diberikan sebelum terjadi
hipoglikemia dan berbeda dari dosis insulin terjadwal. Diberikan dengan insulin kerja
cepat bersama dengan dosis waktu makan.
a. Periksa glukosa darah sebelum setiap kali makan. Jika mg/dl glukosa darah adalah
< 80 atau simpomatik untuk hipoglikemia ikuti protokol hipoglikemia.
b. 81-100 tidak diperlukan dosis koreksi
c. 101-150 tambahkan 1 unit atau 2 unit jika dosis waktu makan adalah > 20 unit
d. 151-200 tambahkan 2 unit atau 3 unit jika dosis waktu makan adalah > 20 unit
e. 201-250 tambahkan 3 unit atau 4 unit jika dosis waktu makan adalah > 20unit
f. 251-300 tambahkan 4 unit atau 5 unit jika dosis waktu makan adalah > 20 unit
g. >300 tambahkan 5 unit atau 10 unit jika dosis waktu makan adalah > 20 unit.
Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu
a. Gula darah < 60 mg % = 0 unit
b. Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
c. Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
d. Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
e. Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit
f. Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit

Latihan Soal
1. Kapan injeksi insulin dilakukan ?
2. Dimana lokasi injeksi insulin ?
3. Bagaimana cara pemberian suntik insulin ?
4. Apa manfaat dari injeksi insulin ?
5. Kapan pasien tidak boleh di injeksi insulin ?

9
RANGKUMAN
Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Insulin menstimulasi
pemasukan asam amino kedalam sel kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin
meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi.
Insulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi
dan membantu penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati. Insulin endogin adalah
insulin yang dihasilkan oleh pankreas, sedangkan insulin eksogin adalah insulin yang
disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wisman, Hakimi, Siregar, C. D., & Deliana, M. (2007). Pemberian Insulin Pada Diabetes
Melitus. ResearchGate, 9.S

Romadhon, H. (2017). SOP PEMBERIAN INSULIN. Dalam Standar Prosedur Operasional


(SOP) (hal. 1-2). Pasuruhan: RSUD dr. R. Soedarsono.

Guyton AC, H. J. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

11

Anda mungkin juga menyukai