KEPERAWATAN KRITIS 2
PEMBERIAN INSULIN
DOSEN PEMBIMBING:
Hepta Nur Anugraheni, S.Kep.Ns., M.Kep.
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................4
1.4 Manfaat................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................6
2.1 Konsep Insulin.....................................................................................6
2.1.1 Pengertian..................................................................................6
2.1.2 Mekanisme Kerja Insulin...........................................................7
2.1.3 Tujuan Pemberian Insulin..........................................................8
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Insulin..........................................8
2.1.5 Jenis Insulin...............................................................................9
2..1.6 Penggolongan Sediaan Insulin..................................................14
2..1.7 Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Insulin........................15
2.1.8 Efek Samping Pemberian Insulin..............................................16
2.1.9 Cara Pemberian Terapi Insulin..................................................17
2.1.10 Lokasi Injeksi Insulin..............................................................19
2.1.11 Pertimbangan Pemilihan Lokasi Penyuntikan.........................20
2.1.12 Lokasi Penyuntikan Sesuai dengan Jenis Insulin....................23
2.1.13 Konsentrasi dan Rute Pemberian Insulin.................................24
2.1.14 Dosis Harian Total Insulin.......................................................25
2.1.15 Interaksi Obat dari Terapi Insulin............................................27
2.1.16 Penyesuaian Dosis Insulin.......................................................28
2.1.17 Intruksi Kerja Pemberian Insulin.............................................29
2.1.18 Protokol Pemberian Insulin di Rumah Sakit...........................32
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................35
3.1 Kesimpulan..........................................................................................35
3.2 Saran....................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iii
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Sedangkan terapi insulin diberikan pada pasien diabetes tipe I dan tipe II.
Penyuntikan insulin sering dilakukan dua kali perhari atau bahkan lebih
sering lagi untuk mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah sesudah
makan dan pada malam hari (Smeltzer dkk., 2010). Pasien Diabetes Melitus
harus memiliki pengetahuan tentang injeksi insulin mandiri berhubungan
dengan komplikasi penyakit yang dapat terjadi serta harus memiliki
kompetensi dan perilaku yang benar dalam injeksi insulin mandiri
(Surendranath dkk., 2012). Dikarenakan adanya dampak yang diakibatkan
oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan pasien dalam injeksi insulin
mandiri, maka perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan injeksi
insulin mandiri pada pasien Diabetes Melitus, salah satunya melalui
pendidikan kesehatan. Dalam Smeltzer dkk., (2010) dijelaskan bahwa ada
beberapa hal yang harus diajarkan kepada pasien Diabetes Melitus yang
melakukan injeksi insulin mandiri. Seperti tempat menyimpan insulin,
memilih lokasi injeksi, merotasi lokasi injeksi, persiapan kulit sebelum
injeksi insulin, serta efek samping dari injeksi insulin dan cara mencegahnya
(seperti gejala hipoglikemia, cara mencegah dan cara menanggulanginya).
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Diketahuinya pengetahuan tentang konsep dasar pemberian insulin
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian insulin.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan pemberian insulin.
3. Mahasiswa mampu mengetahui indikasi dan kontraindikasi
pemberian insulin.
Mahasiswa mampu mengetahui lokasi penyuntikan yang disesuaikan dengan jenis
insulin.
5. Mahasiswa mampu mengetahui konsentrasi dan rute pemberian insulin.
6. Mahasiswa mampu mengetahui dosis harian total insulin.
7. Mahasiswa mampu mengetahui interaksi obat dari terapi insulin.
8. Mahasiswa mampu mengetahui penyesuaian dosis insulin.
9. Mahasiswa mampu mengetahui instruksi kerja pemberian insulin.
10. Mahasiswa mampu mengetahui protokol pemberian insulin di Rumah
Sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Actrapid
8
Sumber :
https://products.dawaai.pk/2017/11/20809/zoom/novact20
809_101521098521.jpg
c. Novorapid
Sumber : https://ixirix.com/product/novorapid-100-iu-1-vial/
d. Velosulin
Sumber : https://www.baptistjax.com/health-library/drug-images/
velosulin-br
e. Levemir
9
Sumber : https://worldhistoryproject.org/2005/6/16/fda-appr
oves-novo-nordisks-levemir
f. NPH
Sumber : https://www.sciencephoto.com/media/283962/view/
phial-of-nph-isophane-insulin-with-syringe
Sumber : https://www.netmeds.com/prescriptions/human-
mixtard30-70-40iu-injection-1x10ml
Masa reaksi obat insulin juga dipengaruhi oleh kemampuan
tubuh seseorang dalam merespon obat ini. Maka diproduksi pual jenis
insulin campuran, yang merupakan kombinasi dari dua jenis-jenis
insulin di atas. Selain itu penggunaanya harus dibawah pengawasan
dokter untuk menentukan dosis yang sesuai dengan kebutuhan setiap
penderita.
Berdasarkan lama kerjanya, Insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Insulin kerja singkat
Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc
Insulin /CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam
bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid,
10
Sumber :
http://www.eatingwell.com/article/290852/how-to-use-an-insulinpen
2. Jet Injeksi
Jet injeksi tidak mempunyai jarum suntik sama sekali. Alat
ini melepaskan insulin dengan cara arus kecil, kemudian menembus
ke dalam kulit karena tekanan (CDA, 2008).
Sumber : https://statik.tempo.co/data/2012/05/26/id_121864/121864
_620.jpg
3. Jarum suntik
Jarum suntik sekarang lebih kecil dari yang dahulu, sehingga
mengurangi sakit pada waktu penyuntikan sangatlah mungkin. Jika
pasien membutuhkan dua tipe insulin untuk digunakan pada waktu
yang sama, pasien dapat mencampur insulin dan menyuntikannya
sekali, atau dengan insulin campuran [CITATION CDA11 \l 14345 ].
Pemakaian semprit dan jarum cukup fleksibel serta memungkinkan
kita untuk mengatur dosis dan membuat berbagai formula campuran
insulin untuk mengurangi jumlah injeksi per hari. Keterbatasannya
adalah memerlukan penglihatan yang baik dan ketrampilan yang
13
Sumber : http://www.pasiensehat.com/2015/02/cara-injeksi-
insulindan-tempatnya.html
dapat diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu
dengan jarak setiap injeksi 1 ½ inci (satu ruas jari tangan) dengan
penyuntikan insulin secara sub cutan atau tepat di bawah lapisan kulit.
Sumber : http://www.pasiensehat.com/2015/02/cara-injeksi-insulindan-
tempatnya.html
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Insulin
menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel kemudian meningkatkan
sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah
penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin menstimulasi pemasukan
glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu
penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati. Insulin endogin adalah
insulin yang dihasilkan oleh pankreas, sedangkan insulin eksogin adalah
insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.
3.2 Saran
Meskipun telah ditemukannya sintesis insulin, namun tetap saja kita
harus berpola hidup yang sehat baik pola makannya maupun yang lainnya
karena pada zaman sekarang makanan banyak mengandung gula yang tinggi
untuk itu jangan sembarangan makan makanan yang belum pasti
keamanannya untuk dikonsumsi. Penulis juga menyarankan agar berolah
raga yang teratur guna membakar gula yang berada dalam tubuh kita. Dengan
berpola hidup yang sehat, berarti kita telah mencegah penyakit diabetes
melitus.
35
iii
DAFTAR PUSTAKA
Goodman, & Gilman. (2010). Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta: EGC.
Wisman, Hakimi, Siregar, C. D., & Deliana, M. (2007). Pemberian Insulin Pada
Diabetes Melitus. ResearchGate, 9.S
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah (5 ed.). Jakarta: ECG.
Guyton AC, H. J. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Banjarnahor, E., & Wangko, S. (2012). Sel Beta Pankreas SintesisDan Sekresi
Insulin. Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, 156-162.
S.A., S., & dkk. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Jakarta: PB PERKENI.
iv