Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH : PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM INJEKSI INSULIN”

Oleh :

Daniswaara P.B. (225170100111056)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

DEPARTEMEN KEPERWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini tepat waktu.

Laporan Pendahuluan Praktikum ini saya susun dengan semaksimal


mungkin demi memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Saya
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa yang saya gunakan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik supaya saya dapat memperbaiki
laporan pendahuluan ini.

Malang, 19 Februari 2024

Daniswara P.B.
DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISi..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................4
1.3 Manfaat..............................................................................................................4
BAB II 5
ISI.......................................................................................................................................5
2.1 Definisi insulin....................................................................................................5
2.2 Jenis – jenis Insulin.............................................................................................5
2.3 Definisi Injeksi Insulin.........................................................................................5
2.4 Tujuan Injeksi Insulin..........................................................................................6
2.5 Indikasi Injeksi Insulin.........................................................................................6
2.6 Lokasi Injeksi Insulin...........................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................8
3.1 SOP Pemberian Obat Insulin Dengan Spuit........................................................8
3.2 SOP Injeksi Insulin Pen.......................................................................................9
BAB IV..............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes merupakan sebuah penyakit tidak menular yang
diakibatkan karena produksi indulin di dalam pankreas tidak sempurna.
Sehingga membuat insulin tidak dapat bekerja dengan adekuat yang akan
membuat kadar glukosa dalam darah tinggi. Penyakit diabetes melitus ini
merupakan penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak nomor 6
di dunia. Data yang sudah ada mengatakan kematian akobat dari Diabetes
sekitar 1,3 juta dan mayoritas kematian akibat diabetes terjadi pada usia
45-54 tahun. (Nasution, Andilala and Siregar, 2021)
Pengendalian diabetes mellitus umumnya pada saat ini dilakukan
injeksi insulin menggunakan jarum spuit dan pen insulin di area kulit
pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan pasien itu sendiri.
Injeksi insulin sendiri digunakan untuk membantu penderita diabetes
meilitus untuk memenuhi konsentrasi gula darah normal. (Loniza,
Habiburrahman and Ariwibowo, 2020)

1.2 Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan dan pemaham
tentang Injeksi insulin. Serta memberikan prosedur dari injeksi insulin
dengan tepat, menghindari kesalahan, dan memastikan keamanan pasiem.

1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami tentang pengertian dan prosedut
injeksi insulin dengan tepat. Serta diharapkan dapat melakukan
perencanaan tindakan medis jika terdapat kondisi yang serupa.
BAB II

ISI

2.1 Definisi insulin


Insulin merupakan hormon yang dikeluarkan oleh pankreas yang
berfungsi untuk mengubah dan menggunakan gula darah. dari glukosa, sel
membuat energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya.
(Djahido, Wiyono and Mpila, 2020)

2.2 Jenis – jenis Insulin


Terdapat 2 jenis insulin yang digunakan untuk pengobatan diabetes
melitus yaitu insulin manusia dan insulin analog. Insulin analog berasal dari
insulin manusia yang mengalami modifikasi struktur atau asam amino
secara minor dengan rekayasa genetika sehingga mengubah
farmakokinetika, profil penyerapan, dan durasi kerja insulin. Sedangkan jika
berdasarkan pada lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 5 jenis. Yaitu :
 Insulin analog yang bekerja cepat (memberikan efek dimulai dari 4–20
menit dan puncak antara 20–30 menit) seperti Aspart, Lispro, Liprolog, dan
Glulisine.
 Insulin manusia yang bekerja dalam jangka waktu pendek (efek mulai dari
30 menit dan puncak 2–4 jam) seperti Insulin.
 Insulin manusia yang bekerja dalam jangka waktu menengah dengan
penambahan NPH (onset puncak antara 4–6 jam dan efek 14–16 jam)
seperti Insulin Isophan.
 Insulin analog yang bekerja dalam jangka waktu panjang (efek 24–36 jam)
seperti Glargine dan Detemir.
 Insulin analog yang bekerja dalam jangka waktu sangat panjang (efek 30–90
menit dan berlangsung sampai 42 jam) seperti Degludec. (Hardianto, 2021)

2.3 Definisi Injeksi Insulin


Injeksi Insulin adalah salah satu dasar dari pengobatan bagi
kebanyakan orang penderita diabetes melitus. Tubuh mereka tidak bisa
membuat hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas dalam jumlah
yang cukup atau tidak dapat menggunakannya secara efisien. Orang
dengan diabetes melitus tipe 1 dan beberapa dengan diabetes melitus tipe 2
harus melakukan beberapa suntikan insulin sehari. Obat ini membuat
kadar gula darah berada dalam rentang yang normal dan mencegah
kadar gula meningkat lebih tinggi sehingga dapat membantu
menghindari komplikasipada penyakit diabetes melitus. (Tanoto, 2023)

2.4 Tujuan Injeksi Insulin


 Menghilangkan keluhan utama yang disebabkan karena kenaikkan
glukosa darah
 Mencegah/menunda terjadinya komplikasi vaskuler dengan cara
mencegah thrombus yang diakibatkan oleh aliran darah yang lambat
dan hiperosmolaritas terkait hiperglikemia.
 Mencegah koma hiperglikemi, yaitu glukosa darah plasma
meningkat hingga 600 g/dl atau lebih.
 Mencegah infeksi.

2.5 Indikasi Injeksi Insulin


a) Indikasi Absolut
 DM T1
 DM Gestasional yang tak terkontrol
b) Indikasi Temporer
 Gagal mencapai sasaran dengan penggunaan kombinasi Obar
Hipoglekimia Oral (OHO) dosis optimal (36 bulan)
 Dekompresi metabolik yang ditandai denhan : gejala klasik
diabetes dan penurunan berat badan disertai glukosa darah puasa
(GDP) ≥ 250 ml/dl atau glukosa darah sewaktu > 300 mg/dl
 Terapi steroid dosis tinggi yang menyebabkan glukosa darah tidak
terkendali
 Perencanaan operasional yang kadar glukosa darahnya perlu segera
diturunkan
 Beberapa kondisi tertentu yang dapat memerlukan pemakaian
insulin.(Dr. Dr. Sony Wibisono et al., 2019)

2.6 Lokasi Injeksi Insulin


Penyuntikan dilakukan secara subkutan (jaringan di bawah kulit
yang merupakan jaringan lemak) karena penyuntikan pada bagian jaringan
lemak akan mempercepat proses penyerapan insulin. Lokasi penyuntikan
umumnya pada bagian perut (abdomen), lengan, paha atas dan pantat.
Bagian perut (abdomen) menyerap insulin paling cepat dibandingkan lokasi
yang lain karena menyimpan cukup banyak jaringan lemak. (Laksmita,
2019)
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 SOP Pemberian Obat Insulin Dengan Spuit


A. Persiapan Alat/Bahan
1. Sarung tangan bersih
2. Obat sesuai program
3. Spuit dan jarum sesuai kebutuhan
4. Pen insulin
5. Alcohol swab
6. Bak injeksi
7. Bengkok
B. Prosedur Tindakan
1. Tahap Persiapan:
 Justifikasi identitas klien (nama lengkap, tanggal
lahir, nomor rekam medis)
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Lakukan cuci tangan
2. Komunikasi Terapeutik
 Perkenalkan diri
 Jelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan
dilakukan
 Jaga privasi klien dan atur lingkungan sekitar klien
 Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman
mungkin
3. Tahap Kerja
 Dekatkan peralatan
 Lakukan prinsip 6 benar pemberian obat (klien, obat,
dosis, waktu, rute, dokumentasi)
 Gunakan sarung tangan bersih
 Pilih lokasi penyuntikan yang bebas dari luka, nyeri,
bengkak, dan inflamasi
 Bersihkan area penyuntikan dengan alcohol swab
 Genggam dan cubit area yang mengelilingi lokasi
penyuntikan (pada klien kurus) atau meregangkan
kulit (pada klien
 Pegang spuit dengan tangan yang dominan di antara
ibu jari dan jari telunjuk
 Tusukkan jarum secara cepat dengan sudut 45-90
 Lakukan aspirasi dan injeksikan obat secara
perlahan, jika tidak tampak darah
 Tarik jarum dan jangan memijat area penyuntikan
 Usap dengan alcohol swab
 Rapikan klien dan alat-alat yang digunakan
 Lepas sarung tangan
4. Tahap Terminasi
 Lakukan cuci tangan
 Lakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan
yang telah dilakukan
5. Dokumentasi
 Catat hasil tindakan yang telah dilakukan
 Catat respon klien
 Sampaikan hasil pemeriksaan pada klien
 Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

3.2 SOP Injeksi Insulin Pen


A. Persiapan Alat/Bahan
1. Bak instrument
2. Insulin Pen
3. Jarum atau needle
4. Kapas alcohol pada tempatnya.
5. Bengkok.
6. Sarung tangan.
7. Pengalas
B. Prosedur Tindakan
1. Tahap Persiapan
 Justifikasi Identitas klien (nama lengkap, tanggal
lahir, nomor rekam medis)
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Lakukan cuci tangan
2. Komunikasi Terapeutik
 Perkenalkan diri
 Jelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan
dilakukan
 Jaga privasi klien dan atur lingkungan sekitar klien
 Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman
mungkin
3. Tahap Kerja
 Dekatkan peralatan
 Lakukan prinsip 6 benar pemberian obat (pasien,
obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
 Gunakan sarung tangan bersih
 Minta klien untuk merelaksasikan lengan, kaki, atau
abdomen, tergantung area yang akan dipilih untuk
injeksi
 Pakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat pada
klien
 Pasang pengalas injeksi
 Periksa apakah insulin pen berisi tipe insulin yang
sesuai dengan kebutuhan.
 Pasang jarum pada insulin pen dengan jarum yang
baru.
 Pasang cap sehingga angka 0 terletak sejajar dengan
indikator dosis insulin.
 Pegang insulin pen secara horizontal dan
menggerakkan insulin pen sesuai dosis yang telah
ditentukan sehingga indikator dosis sejajar dengan
jumlah dosis insulin yang akan diberikan. Skala pada
cap: 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit
 Tentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan
desinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam keluar.
 Beritahu klien ketika akan diinjeksi
 Tarik kulit disepanjang area area injeksi atau cubit
kulit dengan tangan non dominan untuk klien dengan
ukuran tubuh rata-rata
 Injeksi jarum dengan cepat dan stabil pada sudut 45-
90 derajat. Kemudian lepaskan kulit jika dicubit
 Cubit kulit pada area dan injeksikan jarum dengan
sudut 90 derajat di bawah lipatan jaringan untuk
klien obesitas
 Suntikkan insulin secara sc. Ibu jari menekan bagian
atasinsulin pen sampai tidak terdengar lagi bunyi
klik dan tinggi insulin sudah kembali seperti semula.
 Tahan jarum insulin pen kurang lebih 5-10 detik agar
tidak ada sisa obat yang terbuang.
 Cabut jarum dengan cepat tidak boleh di massage,
hanya di tekan.
 Observasi area injeksi untuk melihat efek samping
local
 Bantu klien pada posisi yang nyaman
 Bereskan peralatan
 Lepas sarung tangan
4. Tahap Terminasi
 Lakukan cuci tangan
 Lakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan
yang telah dilakukan
5. Dokumentasi
 Catat hasil tindakan yang telah dilakukan
 Catat respon klien
 Sampaikan hasil pemeriksaan pada klien
 Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penanganan terhadap penyakit diabetes melitus tipe 1 dan tipe dua
dapat menggunakan injeksi insulin. Injeksi insulin sendiri memiliki
perawanan yang besar dalam penanganan diabetes melitus tipe 1 maupaun
tipe 2 karena insulin berperan sebagai alat untuk menyetabilkan gula
dalam darah. Dalam melakukan injeksi insulin pada penderita diabetes
melitus, harus tetap diperhatikan langkah-langkah dalam memberikan
injeksi insulin serta pemberian tipe insulin. Selain itu pemantauan pasca
injeksi juga diperlukan untuk memantau respons tubuh terhadap injeksi
insulin.

4.2 Saran
Berdasarkan laporan diatas, diharapkan mahasiswa dan pembaca
dapat memahami tentang SOP injeksi insulin, indikasi pemberian insulin,
dan jenis-jenis insulin. Serta mahasaiswa keperawatan dapat
mengimplementasikan ini dalam ranah pembelejaran ataupun tingkat
lanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djahido, M., Wiyono, W.I. and Mpila, D.A. (2020) ‘Pola Penggunaan Insulin
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe I Di Instalasi Rawat Jalan Rsup Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado’, Pharmacon, 9(1), p. 82. Available at:
https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.27413.

Dr. Dr. Sony Wibisono, S.-K. et al. (2019) Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes
Melitus, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Hardianto, D. (2021) ‘BIOTEKNOLOGI & BIOSAINS INDONESIA Insulin:


Production, Types, Analysis, and Routes of Delivery’, Jurnal Bioteknologi
& Biosains Indonesia, 8(2), pp. 321–331. Available at:
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JBBI.

Laksmita, M.M. (2019) ‘Penggunaan terapi insulin pen pada pasien diabetes
mellitus’, RSUD Ungaran, pp. 1–7.

Loniza, E., Habiburrahman, H. and Ariwibowo, S. (2020) ‘Prototype Injeksi


Insulin Pump Dengan Control Panel Arduino Uno’, Medika Teknika :
Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, 1(2). Available at:
https://doi.org/10.18196/mt.010206.

Nasution, F., Andilala and Siregar, A.A. (2021) ‘FAKTOR RISIKO KEJADIAN
DIABETES MELLITUS’, 9(2), pp. 7823–7830.

Tanoto, W. (2023) ‘Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tentang Injeksi Insulin


Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Kandangan’, Jurnal Ilmu Kesehatan,
2(7), pp. 8–18.

Anda mungkin juga menyukai