,..
Disusun oleh
Nama : Noer Dwi Yulia Rizkiyana
Nim : P27824122051
Laporan individu yang disusun oleh mahasiswa semester II Prodi D III Kebidanan Sutomo
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun akademik 2022/2023 ini sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya,
Tempat Praktik RSUD SYARIFA AMBAMI RATO EBU
Tanggal 8 Mei 2023 Praktik s/d 20 Mei 2023
Ervi Husni, S.Kep, Ns. M.kes Yuni Ginarsih, M.Kes Rita Desiyanti W,
S.Kep, Ns
NIP: 197003181990012001 NIP:919780624200701201 NIP: 1993120520192005
Mengetahui Mengetahui
Ka. Prodi DIII Kebidanan Kepala Ruangan
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan individu dengan
judul “Laporan Individu Asuhan Pada Pasien Hypoglikemi Masalah Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi Di RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU”.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang berjasa dalam
pembuatan laporan ini:
1. Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkkes Surabaya
2. Dr. Farhat Surya Ningrat, Sp.KK, selaku Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan
3. Dwi Wahyu WS,SST., M.Keb. Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Surabaya
4. Utaminingsih, S.Kep., Ns, selaku Kepala Ruangan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan
5. Rita Desiyanti W, S.Kep., Ns, selaku Pembingbing Ruangan RSUD Syarifah Ambami
Rato Ebu Bangkalan
6. Kharisma Kusumaningtyas, S.SiT, M.Keb, selaku Ketua Prodi D3 Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Surabaya
7. Ervi Husni, S.Kep, Ns. M.kes, selaku Dosen Pembimbing Pendidikan Poltekkes
Kemenkes Surabaya
8. Yuni GInarsih, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Pendidikan Poltekkes Kemenkes
Surabaya
9. Rekan-rekan mahasiswa Prodi D-III Kebidanan yang saling mendukung untuk dapat
sukses dan menyelesaikan laporan individu ini dengan baik.
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1 Penyakit
A. Pengertian
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter
dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, diseratai dengan atau tidak adanya
gejala klinik akut ataupun kronik sebagai akibat dari kurangnya insulin efektof di
dalam tubuh (suyono,2003).
Diabetes mellitus mempunyai beberapa penyebab antara lain yaitu kelainan sel
beta pangkreas yang gagal melepas insuli, pemasukan karbohidrat dan gula
nberlebihan, obesitas dan kehamilan, gangguan sistem imunitas yang disertai
pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel
penyekresi insulin (baradero,2009)
Macam macam diabetes mellitus ialah:
1. Diabetes tipe I
Diabetes tipe I mucul ketika pancreas sebagai pabrik insulin tidak
dapat atau kurang mampu memproduksi insulin.
2. Diabetes tipe II
Diabetes tipe II biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi bisa
pula timbul pada usia diatas 20 tahun. Pada diabetes tipe II, pankreas
masih bisa membuat insulin, tetapi kualitas insulinnya buruk
B. Gejala
pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah
dengan melepaskan epinefrin dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin
merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan gejala yang
merupai serangan kecemasan. Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya
glukosa keotak dan menyebabkan pusing,bingung,lelah,lemah,sakit kepala,perilaku yang
tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.
Hipoglikemia yang berlangsung lama bisavmenyebabkan kerusakan otak secara
permanen. Gejala yang menyerupai kecemasa maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi
secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang
memakai insulin atau obat hipoglikemi per-oral.
C. Penyebab
1. Dosis suntikan insulin terlalu banyak
2. Lupa makan atau makan terlalu sedikit
3. Aktifitas terlalu berat
4. Minum alkohol berlebihan
5. Menggunakan tipe insulin yang salah pada malam hari
6. Penebalan dilokasi suntikan
7. Kesalahan waktu pemberian obat dan makanan
8. Penyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa
9. Gangguan hormonal
10. Pemakaian aspirin dosis tinggi
11. Riwayat hipoglikemi sebelumnya
D. Komplikasi
1. Demensia
Demensia adalah kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mana
mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berpikir dan berinteraksi
dengan orang lain.
2. Kehilangan kesadaran
gula darah rendah dapat menyebabkan pingsan, koma, atau bahkan kematian.
Hal itu dapat terjadi sebab glukosa adalah bahan bakar tubuh.
3. Jatuh dan patah tulang
hipoglikemia ini merasa pusing atau tidak stabil, sebaiknya tenang dan cari
tempat yang aman. Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan pingsan mendadak
atau jatuh, yang mana bisa membuat kepala terbentur dan terjadi cedera.
4. Mengganggu sistem saraf pusat
sakit kepala bisa terjadi karena kekurangan glukosa, terutama pada individu
yang menderita diabetes. mungkin juga akan merasakan tanda-tanda stres,
seperti gugup, cemas, dan mudah tersinggung.
5. Kejang
Gula darah yang sangat rendah terkadang bisa menyebabkan kejang.
Risikonya lebih tinggi bagi penderita diabetes yang menggunakan insulin
untuk mengontrol gula darahnya. Dilansir Greatist, overdosis insulin dapat
menyebabkan hipoglikemia mendadak, yang memengaruhi sistem saraf pusat
dengan cara yang buruk.
Sama seperti gula darah tinggi yang berbahaya, memiliki kadar gula darah
yang rendah atau hipoglikemia juga tidak bisa diabaikan karena dapat memicu
berbagai komplikasi.
E. perawatannya
1. Pantau gula darah Anda. Tergantung pada rencana perawatan Anda, Anda
dapat memeriksa dan mencatat kadar gula darah Anda beberapa kali seminggu atau
beberapa kali sehari. Pemantauan yang cermat adalah satu-satunya cara untuk memastikan
bahwa kadar gula darah Anda tetap dalam kisaran target Anda.
2. Jangan melewatkan atau menunda makan atau camilan. Jika Anda
menggunakan insulin atau obat diabetes oral, konsistenlah tentang jumlah yang Anda makan
dan waktu makan dan camilan Anda.
3. Ukur obat dengan hati-hati, dan selalu minum tepat waktu. Minum obat Anda
seperti yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
4. Sesuaikan obat Anda atau makan makanan ringan tambahan jika Anda
meningkatkan aktivitas fisik Anda lebih dari biasanya. Penyesuaian tergantung pada hasil tes
gula darah, jenis dan lama aktivitas, dan obat apa yang Anda minum.
5. Catat reaksi glukosa rendah Anda. Ini dapat membantu Anda dan dokter Anda
melihat pola yang berkontribusi terhadap hipoglikemia dan menemukan cara untuk
mencegahnya.
2.1 Konsep asuhan kebutuhan dasar manusia yang prioritas (kebutuhan fisiologis)
A .konsep kebutuhan dasar nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses-proses di dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain
yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit (Tarwatoh dan Wartonah, 2011).
a. Pengetahuan
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang
layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan
tersebut dapat merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
d. Kesukaan
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendahSecara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri obesitas, malnutrisi, diabetes
melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa (Jauhari dan
Nasution, 2013).
Tipe diet ini digunakan untuk pasien diabetes yang berusia lanjut dan
tidak memerlukan suntikan insulin. Diet bebas gula diterapkan berdasarkan
dua prinsip:
Sumber
Jenis makanan Waktu Total kalori
:
Makan pagi 07.00 20%
Waspadji (2012)
B. Konsep Asuhan
a. Identitas pasien
Berisikan data umum dari pasien. Yang terdiri dari nama, tempat dan tanggal
lahir, jenis kelamin, status kawin, agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk,
alamat, tanggal pengkajian, dan diagnose medis.
b Keluhan Utama
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita diabetes melitus atau adanya
riwayat obesitas dari generasi terdahulu.
f. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Biasanya pasien datang dengan mengeluh lemah, pusing, nafsu makan
menurun, berat badan berkurang, mudah lelah, apatis, lesu, obesitas atau
kurus, tonus otot lemah, tidak mampu bekerja
2. Tanda-Tanda Vital
Biasanya tekanan darah rendah atau tinggi dengan nadi lebih dari 100
x/menit, suhu hipertermi atau hipotermi, pernafasan cepat atau lambat
3. Pemeriksaan Head To Toe
-Kepala dan rambut
-Mata
-Hidung
Biasanya tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada gangguan penciuman
-Telinga
-Mulut
-Wajah
-Leher
-Thorax
P : Biasanya sonor
P : Timpani
-Genitalia
Warnanya sama dengan kulit, tidak adanya cairan abnormal pada genitalia
klien
-Ekstremitas
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
I. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama pasien : Ny. R
Usia : 48
Pendidikan terakhir :SD
Agama / suku bangsa :Islam
Pekerjaan : wiraswata
Penghasilan : sendiri dan dari suami
Alamat : Dsn Candi, Gili Timur –Kamal, kab.
Bangakalan, Madura
Status perkawinan : Menikah
2. Diagnosa Medik medik : Hypoglikemi
3. Keluhan Utama :Lemas
4. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke IGD syamrabu tanggal 16 mei 2023
pukul 23.00 WIB, dengan keluhan keluarga pasien mengatakan pasien lemas,
pusing, mual dan muntah 1 kali, dan terdapat luka yang besar pada telapak kaki
kanan dan disertai nyeri pada luka seperti cenut- cenut pada telapak kaki sebelah
kanan, dengan skala nyeri 2, nyeri terasa hilang timbul ketika melakukan aktivitas
lalu pasien di ranapkan di ruang bougenvil 16 mei 2023 pukul 23.30 WIB
5. Riwayat Penyakit Dahulu: pasient mengatakan diabetes mellitus II dengan Post OP
kaki sebelah kiri
6. Upaya untuk mengurangi: Langsung ke IGD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
8.Pola eliminasi
10. Perut
Leukosit 23 3.600-11.000
MCH 24 26-34 pg
MCHC 32.9 32-36 g/dL
-SWAB antigen
2.3 Planning
1 16-05-2023
2 17-05-2023
06.00 WIB Cek GDP 358 mg/dl S: pasien mengatakan
06.05 WIB Mengkolaborasi injeksi sedikit berkurang frekuensi
ceftriaxone 10 ml, ranitidine 3 nyeri pada kaki ,asupan
ml, santagesik 5 ml nutrisi bertambah 1/2
06.15 WIB Mengkolaborasi tranfusi PRC belum bisa BAB
Colf I (msk) O: K/U lemah
07.00 WIB Monitoring keadaan umum Skla nyeri 2
pasien dan keluhan Monitoring Tekanan darah:110/60
asupan nutrisi Nadi: 100 x/menit
09.00 WIB Merawat luka dengan RR: 24
menggunakan Pz dan ditutup Suhu: 36
dengan kasa steril A: I. Nyeri akut: teratasi
12.00 WIB Observasi ttv sebagian
12.30 WIB Tranfusi PRC Colf I (habis) II: defisit nutrisi: teratasi
ganti cairan NaCl lalu Injeksi sebagian
RCI 10 ui/ IV P: intervensi lanjutan 1 & 2
13.30 WIB Injeksi RCI 10 ui/ IV
14.00 WIB Monitoring keadaan umum
pasien
16.00 WIB Injeksi santagesik 5 ml
20.00 WIB Injeksi ceftriaxone 10 ml,
ranitidine 3 ml
20.30 WIB Tranfusi PRC colf II
DAFTAR PUSTAKA
Baequny, Ahmad,. dkk. 2015. Pengaruh Pola Makan Tinggi Kalori terhadap Peningkatan
Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Riset Kesehatan Vol.4
No.1. diakses
Baequny, Ahmad,. dkk. 2015. Pengaruh Pola Makan Tinggi Kalori terhadap Peningkatan
Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Riset Kesehatan Vol.4
No.1. diakses
Krisnatuti, D. (2014). Diet Sehat Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar
Swadaya
Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak – Anak
Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta : Nuha Medika