Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN PENYELENGGARAAN KEGIATA PROLANIS

PEMERIKSAAN KESEHATAN, PENYULUHAN DAN SENAM

23 Februari 2019

1. Dasar Kegiatan : Kegiatan Rutin Prolanis PKM Pamboang


2. Pelaksanaan : 23 Februari 2019
3. Waktu : 06.30 wita sampai selesai
4. Lokasi : Puskesmas Pamboang
5. Materi : Hidup Sehat dengan berolahraga
6. Jenis Penyuluhan : Kelompok
7. Metode : Ceramah
8. Jumlah Peserta : 23

Hidup sehat dengan berolahraga

Dengan hidup sehat kita akan nyaman dan tentram dalam menjalani kehidupan.

Dibandingkan dengan menjalani hidup dengan sakit, tentu lebih baik kita melakukan gaya

hidup sudah sehat agar kita selalu sehat.

Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi

kesehatan. Mulai dari aspek makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi dan perilaku kita

sehari-hari. Baik itu dalam sebuah rutinitas olahraga yang tentu akan menjaga kondisi

kesehatan dan juga akan menghindarkan dari segala hal yang bisa jadi penyebab penyakit

bagi tubuh kita. Seperti itulah kurang lebih pengertian pola hidup sehat.

Kesehatan adalah dambaan kita semua. Untuk hidup sehat tentunya kita akan

menjalankan sebuah aktifitas rutin dengan memperhatikan gaya hidup sehat. Kekayaan lahir

dan batin tidak akan ada artinya bila kita masih terjebak dalam kondisi atau situasi sakit baik

itu karena virus penyakit atau pun karena tingkah polah kita yang tidak memperhatikan

kondisi badan.

Pola hidup sehat selalu berhubungan dengan faktor makanan yang menyehatkan serta

menjauhi dari pola makanan tidak sehat yang kedepannya akan menyebabkan hari-hari kita
menjadi sakit karena timbul penyakit. Selain dari aspekmakanan yang sehat juga bergizi satu

hal yang tidak boleh kita lupakan adalah menjaga kondisi tubuh kita supaya tetap bugar

dengan menjalani olahraga yg teratur dan menjauhi terporsir nya tenaga dan pikiran sehingga

tubuh kita kecapekan dan pikiran kita stress.

Dengan selalu memperhatikan pola hidup sehat semoga kita bisa selalu dalam

keadaan sehat. Bisa menjalani kehidupan ini dengan penuh makna bersama keluarga atau

lingkungan sekitar kita.

Demikian pembahasan tentang gaya hidup sehat ini kami sajikan, semoga bermanfaat.
NOTULEN PENYELENGGARAAN KEGIATA PROLANIS

PEMERIKSAAN KESEHATAN, PENYULUHAN DAN SENAM

27 Januari 2019

1. Dasar Kegiatan : Kegiatan Rutin Prolanis PKM Pamboang


2. Pelaksanaan : 27 Januari 2019
3. Waktu : 06.30 wita sampai selesai
4. Lokasi : Puskesmas Pamboang
5. Materi : Hidup Sehat dengan berolahraga
6. Jenis Penyuluhan : Kelompok
7. Metode : Ceramah
8. Jumlah Peserta : 24

KOMPLIKASI DM

Tahukah Anda, penderita diabetes di Indonesia mencapai 10 juta orang? Dengan

angka yang besar tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke tujuh sebagai negara dengan

penderita diabetes terbanyak di dunia. Ini jelas prestasi yang sangat membahayakan.

Pasalnya, menurut dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, seorang dokter spesialis penyakit

dalam konsultan endokrin, metabolik dan diabetes; meski diabetes tidak secara langsung

menyebabkan kematian, komplikasinya bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian.

Dipaparkan dalam acara “Cegah Komplikasi Diabetes Sedini Mungkin” yang

diadakan oleh RS Pondok Indah di Jakarta, Selasa (7/11/2017), ada lima komplikasi diabetes,

yaitu: Stroke dan sakit jantung Stroke dan sakit jantung mencakup 70 persen dari kasus

komplikasi diabetes di Indonesia. Seorang penyandang diabetes melitus bahkan diperkirakan

memiliki risiko terkena serangan jantung dan stroke yang dua kali lipat dari orang normal.

Sebab, kadar gula tinggi mengubah pola lemak kolesterol LDL menjadi lebih mudah

menumpuk, menghambat produksi kolesterol HDL, dan menganggu elastisitas pembuluh

darah. Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih mudah cedera dan mengalami

penyumbatan. Padahal, pembuluh darah koroner berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi

ke otot jantung. Jika pembuluh ini mengalami sumbatan atau atherosklerosis, aliran darah
yang membawa oksigen ke jantung akan terhambat dan jantung mengalami kerusakan.

Akibatnya, jantung gagal memompa darah ke seluruh tuhuh dan kematian mendadak dapat

terjadi. Mata Komplikasi diabetes terhadap mata dapat dibagi menjadi dua, yakni stadium

awal (retinopati non-plofiteratif) dan stadium lanjut (retinopati proliferatif). Pada stadium

awal, pembuluh darah mata menjadi berlubang-lubang karena kadar gula dalam darah yang

tinggi. Jika isinya merembes ke dalam retina, pengelihatan bisa menjadi kabur. Sementara itu,

pada stadium lanjut, terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru di dalam mata. Pembuluh ini

sangat rapuh dan rentan mengalami kebocoran. Jika sudah bocor, Wismandari berkata bahwa

pengobatannya hanya laser; dan bila tidak langsung ditangani, kerak darah bisa menutup

lensa mata dan menyebabkan kebutaan.

Cegah Diabetes dengan Sering Makan Masakan Rumah Ginjal Setelah stroke dan

jantung, ginjal adalah salah satu komplikasi yang paling sering dialami oleh penyandang

diabetes melitus. Prevalensi kejadiannya bahkan mencapai 30 persen dan diabetes disebut

sebagai penyebab cuci darah kedua tertinggi di Indonesia, setelah hipertensi. Wismandari

mengatakan, meski tidak menyebabkan kematian, komplikasi ginjal pada penyandang

diabetes melitus menyebabkan kecacatan. Sebab, ginjal berfungsi sebagai penyaring dalam

tubuh, dan kadar gula yang tinggi secara menahun akan menganggu fungsi ginjal. Lama-

kelamaan, ginjal akan perlu terapi pengganti dengan cuci darah yang harus dilakukan tiga kali

seminggu atau transplantasi ginjal. Saraf Komplikasi saraf dialami oleh 60 persen penderita

diabetes melitus. Kadar gula tinggi yang terjadi saraf kronik akan merusak tubuh, terutama

saraf tepi. Akibatnya, penderita akan merasa kesemutan, baal, atau nyeri. Dalam beberapa

kasus, Wismandari menemukan bahwa pasiennya merasa tidak menapak tanah atau

memegang sesuatu.

Walaupun tidak menyebab kematian, komplikasi saraf bisa sangat mengganggu. Bila

pasien tidak dapat merasakan tubuhnya, ada kemungkinan dia tidak menyadari telah terluka.
Selain itu, komplikasi saraf juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi),

disfungsi ereksi, gangguan pencernaan, dan inkontinensia atau ketidakmampuan mengontrol

buang air kecil dan besar. Kaki diabetes Masih terhubung dengan komplikasi sebelumnya,

kaki diabetes disebabkan oleh gangguan di saraf dan pembuluh darah pada tungkai. Ketika

pasien tidak bisa merasakan tubuhnya, luka menjadi lehih mudah infeksi dan gangren.

Kondisi ini merupakan penyebab tertinggi amputasi. Menurut Wismandari, seorang pasien

diabetes bahkan memiliki risiko amputasi 25 kali lebih besar dari orang normal.

Anda mungkin juga menyukai