Anda di halaman 1dari 5

Written By Puskesmas Tamanan on Kamis, 07 Mei 2015 | 20.

14

Definisi

Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan
dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS
Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan
biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Tujuan

Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan
indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil
baik pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan
Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.

Sasaran

Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan
Hipertensi)
Pelaksanaan di Puskesmas Tamanan

Tanggal 7 Mei 2015, untuk pertama kalinya Puskesmas Tamanan mengadakan kegiatan
PROLANIS. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan, yaitu pengukuran tinggi badan,
berat badan, tensi tekanan darah dan pengambilan sampel darah.

Memasuki acara inti, plt Kepala Puskesmas Tamanan dr. Purwoko memberikan sambutan,
kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh kepala kantor cabang BPJS Bondowoso, Ibu
Purnomo Dewi. Dalam sambutannya, Ibu Purnomo Dewi memberikan yel-yel untuk menambah
semangat para undangan. Yel-yel singkat yaitu PROLANIS, SEMANGAT! Berhasil
membangkitkan suasana yang mulanya sedikit tegang.

Dalam kesempatan itu, Ibu Purnomo Dewi juga memberikan sedikit penjelasan tentang
keguanaan pertemuan, yaitu peserta akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang penyakit
kronis dari dokter-dokter yang hadir. Tidak hanya itu, peserta juga dapat melakukan konsultasi
kesehatan secara langsung serta melakukan senam lansia bersama.

Setelah acara sambutan, dr. Purwoko memberikan penyuluhan kesehatan tentang beberapa
penyakit kronis, diantaranya Diabetes dan Hipertensi. Penjelasan dokter menggunakan video itu
berhasil membuat peserta antusias untuk bertanya. Berikut beberapa pertanyaan yang di ajukan
peserta beserta jawabannya.

Pertanyaan 1:

Saya memiliki penyakit kencing manis dan darah tinggi hingga penglihatan saya terasa kabur,
apa obat untuk menyembuhkannya dan makanan apa saja yang tidak boleh saya makan?

Jawaban :

Untuk mata kabur bisa diperiksakan terlebih dahulu di poli mata Bu, nanti akan dilihat apakah
pembuluh darah masih bagus atau tidak. Kalau masih bagus, kemungkinan ibu menderita
penyakit lain pada mata yaitu katarak. Untuk pemeriksaannya bisa dilakukan di desa atau di
puskesmas Tamanan. Puskesmas Tamanan mempunyai dokter spesialis mata yang bisa menjadi
tempat konsultasi. Ibu bisa memanfaatkan kartu BPJS untuk itu. Ibu perlu kontrol yang rutin,
karena bila dikontrol dengan baik nanti harapannya penyakit kronis lainnya bisa dicegah
(Jantung, Stroke, dll).

Untuk makanan yang dilarang, pendapat ini bisa berbeda antara dokter satu dengan yang
lainnya. Bagi saya, ibu boleh makan makanan sehat seperti biasa asal tetap rajin kontrol dan
minum obat. Untuk hipertensi, jangan makan garam-garam, kopi, santan dan jangan merokok.
Puskesmas Tamanan memiliki klinik Jantung Paru Sehat yang bisa membantu perokok berhenti
merokok. (dr. Purwoko)

Pertanyaan 2:

Apa betul kencing manis itu penyakit keturunan? Kalau kita minum obat terus menerus apakah
tidak ada efek buruk bagi tubuh?

Jawaban:

Bila ada keturunan kencing manis, harus dicegah sejak dini dengan mengurangi konsumsi gula
dan rajin olahraga. Gula itu tidak hanya gula pasir, namun juga gula yang ada di dalam
karbohidrat seperti nasi dan tepung-tepungan. Kencing manis ada yang diturunkan, tapi ada
pula yang didapatkan karena pola hidup yang tidak sehat. Diabetes tipe 2 harus diwaspadai
oleh orang yang beresiko, seperti orang gemuk. (dr.Purwoko)

Orang dengan penyakit diabetes harus minum obat seumur hidup, dengan minum obat dan
olahraga yang teratur, Insya Allah akan tetap sehat. (dr. Purwoko)

Obat memang berefek samping pada tubuh, tapi kalau tidak minum obat penyakit akan
bertambah parah dan akan berakibat fatal. Untuk itu perlu minum obat dan menjaga pola hidup
sehat.
Olahraga memiliki hitungan, cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
250-(umur) = (hasil) x 0,65 Misalkan:
250- 50 (th) = 200 x 0,65 = 130
130 merupakan denyut jantung minimal. Bila kita berolahraga, maka denyut jantung harus lebih
dari 130 per menit, bila kurang dari itu maka olahraganya akan percuma. (dr.Grandika)

Pertanyaan 3:

Saya memiliki saudara yang mempunyai penyakit darah tinggi. Dokter menyarankan untuk
mengkonsumsi garam diet, apakah itu selalu dianjurkan dan apakah itu berpengaruh terhadap
penyakit darah tinggi?

Jawaban:

Garam diet bisa dibeli di apotik, tapi kalau tidak mampu membeli garam diet cukup dengan diet
sehat saja dengan tidak mengkonsumsi makanan yang dilarang untuk orang dengan darah
tinggi. (dr. Purwoko)

Setelah sesi tanya jawab berakhir, acara dilanjutkan dengan pembentukan klub PROLANIS. Ibu
Eva selaku ketua pelaksana kegiatan mengajak para peserta undangan bermusyawarah tentang
jadwal tetap dan tempat untuk kegiatan PROLANIS selanjutnya.

Dari musyawarah tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa PROLANIS akan diadakan setiap
bulan, tepatnya pada hari kamis minggu ke dua. Untuk sementara dijadikan satu klub yang
bertempat di Aula Puskesmas Tamanan, dengan pertimbangan keterbatasan instruktur senam
dan dana. Selanjutnya, bila kegiatan berjalan lancar, dan para kader sudah hafal gerakan senam,
maka akan dibentuk klub-klub kecil di setiap polindes.

Sambil mempersiapkan instrumen senam, Ibu Purnomo Dewi memberikan sedikit informasi
tentang BPJS. Untuk peserta BPJS mandiri diingatkan agar tidak telat membayar premi, yaitu
sebelum tanggal 10. Karena bila terlambat akan dikenakan denda meski hanya sebesar 2%.
Selain itu, untuk semua peserta BPJS, bila ada keluarga yang meninggal harap segera dilaporkan
agar tagihan tidak berjalan terus. Minta surat keterangan meninggal dunia pada rumah sakit atau
puskesmas tempat meninggal, atau bila meninggal di rumah minta surat keterangan meninggal
pada kecamatan. Sehingga nanti data akan terkumpul dan bisa digantikan oleh keluarga miskin
lainnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan senam lansia yang dipandu oleh beberapa isntruktur.
Dengan berakhirnya senam lansia, berakhir pula kegiatan PROLANIS. Puskesmas Tamanan
mengharap komitment peserta untuk terus hadir setiap bulannya sehingga membantu mengurangi
resiko terkena penyakit kronis.

Anda mungkin juga menyukai