Anda di halaman 1dari 10

Template Pengisi Suara Video Aktualisasi

Selamat datang di video edukasi ini. Saya Eli Ezer


Simangunsong, dokter puskesmas pintu pohan meranti, beberapa
menit kedepan akan menjelaskan mengenai bahaya dari penyakit
tidak menular Diabetes dan Hipertensi bila tidak dikontrol dengan
baik.

Saya akan memulai dari Hipertensi, Hipertensi merupakan suatu


kondisi tekanan darah mengalami peningkatan, dimana tekanan
darah sistolik lebih dari sama dengan 140 dan atau tekanan
darah diastolic lebih dari sama dengan 90 mili meter air raksa,
hipertensi sering disebut pembunuh tak bersuara atau silent killer
karena sering tidak disertai dengan keluhan.

Mengapa hipertensi berbahaya? Hipertensi hanya akan


berbahaya bila tidak terkontrol, karena sering tanpa keluhan,
sehingga penderita nyaman dengan kondisi hipertensi, yang lama
kelamaan akan menyebabkan terjadinya komplikasi seperti
Retinopati atau kerusakan retina mata, penyakit jantung,
gangguan saraf pusat otak dan sekitarnya, gangguan pembuluh
darah besar seperti stroke dan pembuluh darah tepi, gangguan
pada ginjal, dan organ lainnya.

Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan munculnya


hipertensi. Ada yang disebut dengan faktor resiko yang tidak
dapat diubah seperti peingkatan usia, jenis kelamin, dan faktor
genetik. Sedangkan ada juga faktor resiko yang dapat diubah
atau dikendalikan seperti faktor resiko merokok, konsumsi garam
yang berlebih, kegemukan, diet rendah serat, kurangnya aktifitas
fisik, mengkonsumsi alcohol, lemak darah berlebih, dan juga
peningkatan stress.

Oleh sebab itu perlu adanya pencegahan dan pengendalian


penyakit hipertensi. Resiko hipertensi dapat dikurangi dengan
cara, pertama mengurangi konsumsi garam, jangan melebihi 1
sendok garam per hari, kedua melakukan aktifitas fisik yang
teratur, seperti jalan kaki 3 km per hari atau olahraga 30 menit per
hari yang dilakukan minimal lima kali per minggu. Ketiga tidak
merokok dan menghindari asap rokok, Keempat diet gizi
seimbang, kelima mempertahankan berat badan yang ideal dan
terakhir menghindari konsumsi alcohol.

Hipertensi juga dapat dicegah dengan melakukan tindakan cerdik,


yaitu cek kesehatan secara rutin dengan mengkontrol tekanan
darah minimal satu kali sebulan, kemudian enyahkan asap rokok,
rajin melakukan aktifitas fisik, diet gizi seimbang, istirahat yang
cukup, dan mampu mengelola stress.

Bagi pasien yang sudah terdiagnosis Hipertensi, Jangan Takut,


mari kita kendalikan hipertensi dengan Patuh, yaitu periksakan
kesehatan anda secara rutin di puskesmas dan mengikuti anjuran
dokter, selanjutnya mengatasi penyakit dengan meminum obat
yang diberikan dokter secara tepat dan teratur, jangan pernah
melakukan henti obat atau mengobati diri sendiri tanpa bertanya
ke dokter, selanjutnya tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan
aktifitas fisik dengan aman, dan terakhir hindari asap rokok,
aklohol stress dan zat berbahaya lainnya. Dengan melakukan
tindakan cerdik dan patuh, kita bisa mengatasi bahaya dari
penyakit hipertensi.
Selanjutnya apa itu penyakit diabetes mellitus (DM). diabetes
mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai
dengan peningktan kadar glukosa darah yang melebihi nilai
normal secara menahun, yang sering dikenal sebagai
peningkatan gula darah.

Tidak seperti hipertensi, diabetes mellitus biasanya disertai


dengan gejala utama yang klasik yaitu sering kencing, cepat
lapar, sering haus yang disertai dengan beberapa gejala
tambahan seperti penurunan berat badan tanpa penyebab yang
jelas, kesemutan, gatal di daerah kemaluan wanita, keputihan
pada wanita, luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, cepat
lelah, mudah mengantuk dan impotensi pada pria.

Sama seperti hipertensi, diabetes juga memiliki faktor resiko yang


menyebabkan munculnya penyakit ini. Faktor resikonya dibagi
menjadi faktor resiko yang tidak bisa diubah seperti memiliki
riwayat keluarga penderita DM, usia diatas sama dengan 40
tahun, kehamilan dengan gula darah tinggi, ibu dengan riwayat
melahirkan bayi dengan berat badan lahir diatas 4 kg dan bayi
yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.

Sedangkan faktor resiko yang dapat diubah adalah kegemukan


dimana indeks masa tubuh lebih dari 23 kg per meter kubik dan
lingkar perut lebih dari 90 sm pada pria dan lebih dari 80 cm pada
perempuan. Faktor resiko yang dapat diubah lainnya adalah
kurangnya aktifitas fisik, riwayat penyakit jantung, memiliki riwayat
darah tinggi atau hipertensi, diet tidak seimbang seperti tinggi
gula garam dan lemak serta rendah serat dan faktor resiko
terakhir kadar lemak darah atau kolesterol baik yang kurang dari
35 mg per desiliter dan meningkatnya lemak jenuh darah yaitu
trigliserida lebih dari sama dengan 250 mg per desiliter.

Kemudian apa saja yang menjadi bahaya dari diabetes? Diabetes


dapat menimbulkan komplikasi yang berkembang secara
bertahap. Ketika terlalu banyak gula yang menetap dalam aliran
darah untuk waktu yang lama, maka akan berdampak pada
system organ di dalam tubuh seperti gangguan penglihatan,
penyakit jantung dan pembuh darah, gangguan pada ginjal, dan
gangguan saraf yang menyebabkan kehilangan sensasi pada
kaki dan tangan sehingga menjadi gampang luka. Apabila 10-15
tahun dari waktu terdiagnosis diabetes tidak diobati atau tidak
patuh pengobatan, maka komplikasi diabetes akan meningkat
dengan tajam.

Bukan hanya komplikasi jangka panjang yang menakutkan pada


diabetes, ada komplikasi akut yaitu komplikasi yang muncul
dalam waktu singkat, seperti hipoglikemia yaitu kadar gula darah
yang terlalu rendah yang dapat muncul bila pasien diabetes
minum obat tablet atau menggunakan obat anti diabetes suntik
yaitu insulin yang disertai konsumsi makanan yang terlalu sedikit
dan atau disertai latihan fisik yang terlalu berat. Mengkonsumsi
obat anti diabetes harus sesuai dengan petunjuk dokter bila tidak
ingin mengalami hipoglikemia. Respon pasien diabetes terhadap
obat anti diabetes yang berlebihan juga menjadi faktor munculnya
hipoglikemia.

Komplikasi jangka pendek lainnya adalah hiperglikemia yang


merupakan kadar glukosa darah yang sangat tinggi yaitu diatas
300mg per desiliter yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran dan mengalami infeksi yang berulang yang disertai
penurunan berat badan.

Oleh sebab itu perlu dilakukan pencegahan agar tidak mengalami


diabetes yaitu dengan cara mempertahankan berat badan yang
ideal, makan makanan bergizi seimbang, tes glukosa darah
secara teratur di puskesmas, hindari rokok dan alcohol, kelola
stress dan rutin beraktifitas.

Untuk itu mari kita cegah dan atasi diabetes dan hipertensi
dengan cara, rutin control ke puskesmas serta rutin
mengkonsumsi obat secara tepat dan teratur terutama bagi
pasien yang sudah terdiagnosis diabetes dan hipertensi,
selanjutnya melakukan aktiftas fisik, menjaga pola makan sehat,
tidak merokok, tidak meminum alcohol, dan kelola stress. Dengan
cara ini maka kita dapat mencegah dan mengatasi diabetes dan
hipertensi dengan tepat.

Kesimpulannya, Hipertensi dan diabetes bisa dikontrol untuk


kehidupan yang lebih baik, saya eli ezer simangunsong, dokter
puskesmas pintu pohan meranti, mengucapkan terima kasih.
Salam sehat.
Selamat datang. Saya Eli Ezer Simangunsong, dokter puskesmas
pintu pohan meranti, beberapa menit kedepan akan menjelaskan
SOP mekanisme pelaporan penapisan Diabetes dan Hipertensi
yang menggunakan aplikasi sehat Indonesiaku secara ringkas.

Pertama Bidan Desa wajib menginput data pasien berumur 15-59


tahun dan diatas 59 tahun yang berobat ke bidan desa.
Begitu juga Kader PTM wajib menginput data masyarakat yang
hadir pada posbindu PTM di desa yang sudah dilakukan skrining
penyakit tidak menular oleh tenaga kesehatan puskesmas yang
turun.

Sewaktu Pasien datang, hal yang pertama dilakukan adalah


melakukan pencatatatan berupa Nama; NIK (Nomor Induk
Kependudukan); Nomor Telepon (Handphone); Pekerjaan;
Riwayat Penyakit Keluarga; Riwayat Penyakit Pribadi; Faktor
Resiko (Merokok, Pola Makan, Aktifitas Fisik, Konsumsi Alkohol);
Untuk Perempuan (Riwayat pemeriksaan IVA TEST); Obat-
obatan yang diminum.

Selanjutnya dilakukan pengukuran Antropometri berupa Berat


Badan, Tinggi Badan, dan Lingkar Perut untuk seluruh pasien
yang datang ke posbindu PTM atau ke bidan desa.

Kemudian dilakukan Pemeriksaan Tekanan Darah (Sistole dan


Diastole). Dengan dua kali pemeriksaan pada pasien yang
dicurigai hipertensi dengan selang waktu lima sampai sepuluh
menit yang dilanjutkan dengan pemeriksaan Mata dan Telinga.

Dan terakhir dilakukan pemeriksaan Gula Darah (Sewaktu, Puasa


atau 2 Jam Post Prandial) dan atau kolesterol atau asam urat;
Bagi yang belum mendownload Aplikasi Sehat Indonesiaku, maka
download aplikasinya melalui playstore atau appstore.

Setelah selesai mendownload, klik buka, dan daftar. Pilih Jenis


Tenaga Kesehatan yaitu Kader atau Bidan. Kemudian Pilih
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Posbindu PTM, atau Puskesmas
Pintu Pohan Meranti. Isi Data Diri, yaitu: Nomor Induk
Kependudukan (NIK); Nama Lengkap; Nomor Handphone yang
aktif; Email; Provinsi; Kabupaten/Kota; Kecamatan;
Desa/Kelurahan; kemudian akan muncul pilihan nama
Posyandu/Posbindu bila profesi yang dipilih adalah kader
posyandu/posbindu dan Selesai.
Setelah itu Konfirmasi ke pemegang program untuk dapat di
aktifkan pengguna yang baru melalui dashboard sehat
indonesiaku agar aplikasi di handphone dapat terpakai. Setelah
itu masuk ke aplikasinya kembali dan Ketik Nomor Handphone
yang dibuat sewaktu mendaftar.

Kemudian akan ada notifikasi dari kementrian kesehatan yang


masuk melalui Whatsapp atau SMS untuk mengirimkan nomor
kode verifikasi; Ketik kode verifikasi tersebut di aplikasi dan klik
masuk.

Setelah di klik masuk, Pilih Skrining PTM

Pilih tanggal serta Mulai aktifitas dan anda akan memulai


melakukan pencatatan deteksi dini penyakit tidak menular

Untuk memulai deteksi dini PTM, ketik NIK pasien atau


masyarakat yang sudah tercatat di status pasien. Kemudian klik
search NIK.
Jika NIK benar atau sesuai, maka langsung muncul data diri NIK
tersebut. Akan tetapi bila nik salah, maka data diri tidak akan
muncul; Bila NIK salah, pastikan kembali digit NIK terakhir, atau
sesuaikan dengan tanggal lahir, atau tempat tinggal.

Kemudian Bila NIK sudah benar, ketik nomor hp, dan pekerjaan
pasien. Setelah itu klik Simpan.

Setelah itu, akan muncul point-point Riwayat Penyakit Keluarga


dan Riwayat Penyakit Pribadi yang harus kita pilih; Klik setiap
kolom penyakit, dan sesuaikan dengan status pasien. Setelah
semua terisi, maka klik selanjutnya.

Kemudian akan muncul Faktor Resiko berupa point-point yang


harus dipilih, terkait merokok, konsumsi garam, makanan, sayur
dan buah, aktifitas fisik, dan konsumsi alcohol; Pilih sesuai
keterangan pasien di dalam status pasien yang sudah di catat.
Kemudian setelah semua diisi, maka klik Selanjutnya.

Setelah itu isi hasil pemeriksaan Antropometri di kolom yang


tersedia berupa Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Perut dan
Tekanan Darah. Kemudian klik selanjutnya.

Kemudian isi hasil pemeriksaan telinga dan pemeriksaan Mata,


dan klik selanjutnya dan isi hasil pemeriksaan Gula Darah dan
Riwayat Pemeriksaan IVA Test bagi Perempuan. Klik selanjutnya.

Setelah itu centang semua checklist resume deteksi dini PTM


seperti apakah peserta diberi konseling/edukasi diet dan
olahraga; Terakhir isi Diagnosis yang telah ditegakkan oleh dokter
dan checklist bila pasien tersebut diberi obat atau Rujukan. Bila
tidak ada diagnosis, buat diagnosis tidak ada, terakhir klik
simpan, Dan status Quisioner telah tersimpan pun akan muncul.

Begitulah standart operasional prosedur mekanisme penggunaan


aplikasi sehat indonesiaku. Mudah-mudahan pelayanan terhadap
pasien hipertensi dan diabetes di puskesmas pintu pohan meranti
semakin lebih berkembang. Saya dr. eli ezer simangunsong
mengucapkan, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai