Anda di halaman 1dari 10

NOTULEN RAPAT

PERTEMUAN PEMBERDAYAAN KADER UNTUK


PELAKSANAAN DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA KADER POSYANDU
LANSIA
TAHUN 2024

I. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : 29 Januari 2024
Jam : 08.00 wib – 13.00 wib
Tempat : Aula Pertemuan Puskesmas Basuki Rahmat
Peserta : 25 Orang
Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Kata sambutan dan Pengarahan Kapus
3. Penyampaian Materi
4. Tanya jawab antara peserta dan pemateri
5. Doa
6. Penutup

II. Hasil Kegiatan


A. Pembukaan

Yang dibuka oleh MC dalam pertemuan Kegiatan


PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA, yang dihadiri
oleh kepala Puskesmas, Dokter Penanggung Jawab, Koordinator
Program Lansia, dll.

B. Pengarahan Kepala Puskesmas Basuki Rahmat


- Perkenalan kepala Puskemas Basuki Rahmat dengan kader
lansia di wilayah kerja Kerja Puskesmas.
- Pengarahan tentang pelayanan lansia di Posyandu Lansia
wilayah puskesmas Basuki Rahmat
C. Penyampaian Materi

1. Manfaat Kebugaran bagi Lansia. Kebugaran adalah aktivitas olahraga yang


dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan otot, serta
melatih kelenturan dan keseimbangan. Maka dari itu olahraga yang efektif
dapat membakar kalori dan menurunkan resiko terjadinya sejumlah penyakit.

Manfaat Olahraga bagi Lansia Seseorang yang sudah berusia lanjut dan
selama ini belum perna melakukan aktivitas fisik atau olahraga rutin, tidak ada
kata terlambat untuk berolahraga mulai sekarang

 Memperkuat sendi
 Memperkuat otot
 Mengurangi risiko terjadi penyakit penyerta lainnya ( jantung, struk,
dan diabetes tipe 2
 Menjaga fungsi dan kesehatan otak agar tidak terjadi demensia kronis
 Melancarkan peredaran darah
 Mengurang stress dan risiko gangguan mental
Olahraga apa si yang baik untuk lansia : Bersepeda,Berjalan,berenang,Latihan
Keseimbangan.

2. Penyakit Degeneratif
Pengertian adalah penyakit yang menyerang usia lanjut yang menurunkan
kerja fungsi sel.
Penyebab : Merokok, alkohol, konsumsi berlebihan minyak dan gula,kurang
melakukan aktifitas fisik,kurang konsumsi serat seperti sayur
Tanda dan Gejala : Terjadi di usia >50 tahun, sering kaku di pundak,otot dan
sendi,sakit kepala, penurunan daya ingat,lemas,nyeri pada dada sampai
belakang
Penyakit yang termasuk degeneratif : hipertensi,penyakit jantung
coroner,diabetes militus, osteoporosis, Parkinson,alzhemeir,osteoarthritis,uric
acid, hiperkolesterolemia
a. Penyakit Diabetes Millitus
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya.
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. Kecurigaan
adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat kelu- han klasik DM seperti di
bawah ini:

 Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan


berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

 Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur,
dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada Wanita

Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:

1. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu


>200 mg/dL sudah cukup untuk menegak- kan diagnosis DM

2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL dengan adanya keluhan


klasik.

3. Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Meskipun TTGO dengan beban 75 g


glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa
plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri.
TTGO sulit untuk dilakukan berulang-ulang dan dalam praktek sangat
jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus.

Penatalaksanaan DM

a. Edukasi

Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku
telah terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang diabetes
memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat.
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala
hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien.
Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah
mendapat pelatihan khusus.
b. Terapi nutrisi medis

Merupakan bagian dari penata laksanaan diabetes secara total. Kunci


keberhasilan TNM adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim
(dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta pasien dan
keluarganya).Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama
dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang
dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu. Pada
penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang
menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin

c. Latihan jasmani

Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat
badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali
glukosa darah. Latihan jasmani yang di anjurkan berupa latihan jasmani yang
bersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang.
Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran
jasmani. Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan jasmani bisa
ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat dikurangi.
Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalasmalasan.

d. Intervensi farmakologis

Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan


jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk
suntikan.

b. Penyakit Asam Urat

Asam urat atau gout adalah nyeri sendi berat yang disertai kemerahan, bengkak,
dan rasa hangat akibat penumpukan kristal asam urat di sendi. Kondisi ini paling
sering terjadi di jempol kaki, tetapi bisa juga menyerang sendi pada jari kaki yang lain,
lutut, atau pergelangan kaki.
Penyebab Asam Urat

Penyebab asam urat penumpukan kristal asam urat pada sendi. Kondisi tersebut
dapat terjadi jika kadar asam urat di dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia).

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hiperurisemia adalah:

 Makanan tinggi purin, seperti hidangan laut, daging merah, dan jeroan
hewan, yang meningkatkan pembentukan asam urat dalam tubuh
 Minuman beralkohol atau tinggi fruktosa, yang juga dapat meningkatkan
pembentukan asam urat
 Penurunan fungsi ginjal, yang membuat asam urat tidak terbuang secara
optimal
 Penggunaan obat-obatan, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, serta obat
kemoterapi dan imunosupresan

Gejala Asam Urat

Gejala utama penyakit asam urat adalah serangan nyeri yang hebat pada sendi
atau disebut juga serangan gout. Karakteristik serangan gout itu sendiri antara
lain:

 Muncul tiba-tiba, biasanya pada malam atau dini hari


 Nyeri terasa sangat berat dan berdenyut-berdenyut
 Sendi bengkak, kemerahan, dan terasa panas
 Nyeri tambah parah jika sendi disentuh atau tersentuh sesuatu
 Berlangsung selama 4–12 jam

Pencegahan Asam Urat

Pencegahan penyakit asam urat bisa dilakukan dengan menjalani gaya hidup
sehat. Upaya tersebut antara lain:

 Berolahraga rutin
 Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Menurunkan berat badan bila menderita obesitas
 Menghindari konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi
 Mengonsumsi makanan yang baik untuk penderita asam urat

c. Penyakit Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol total, LDL, dan


trigliserida dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan
penumpukan kolesterol dalam tubuh yang menyebabkan penyempitan
pembuluh darah arteri koroner, sehingga meningkatkan risiko serangan
jantung dan stroke.

Penyebab Hiperkolesterolemia

a. Hiperkolesterolemia bawaan (hiperkolesterolemia familial).


b. Pertambahan usia.
c. Aktivitas kelenjar tiroid yang terganggu.
d. Menderita gangguan ginjal atau hati.

Gejala Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah kondisi yang jarang disadari oleh penderitanya


karena cenderung tidak menunjukkan gejala apa pun, hingga timbul
komplikasi akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah. Meksi begitu,
sejumlah kondisi medis yang dapat muncul akibat hiperkolesterolemia
adalah: Xanthelasma, munculnya gumpalan lemak di sekitar kelopak mata.,
Xanthomas, terbentuknya gumpalan lemak pada kulit.Arcus senilis, yaitu
munculnya lingkaran di sekitar tepi kornea mata yang menyerupai cincin
berwarna putih keabu-abuan.

Sementara itu, beberapa gejala kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai


lainnya adalah sebagai berikut:

Sering kram pada kaki, terutama di malam hari.

Mudah stres.

Sering mengantuk.
Nyeri dada.

Kenaikan berat badan.

Nyeri di tungkai kaki.

Pengobatan Hiperkolesterolemia

Menjalani gaya hidup sehat, seperti: Menghentikan kebiasaan merokok.,


Rutin berolahraga.Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.Membatasi
konsumsi makanan tinggi lemak, seperti gorengan, daging merah,
makanan yang dipanggang, minyak kelapa, mentega, dan lain-lain.

Mengelola stres.

Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran, serta mengurangi


makanan tinggi kandungan garam.

Pengertian Posyandu Lansia Kegiatan kesehatan dasar bagi usia lanjut.


SASARAN KEGIATAN
1. Pra Usila : Usia 45-59 Tahun
2. Usila : Usia 60 – 69 Tahun
3. Lansia Resti : Usia 70 Tahun keatas
Peralatan Dalam kegiatan Posyandu
1. Tensimeter : 1 buah
2. Stetoskop : 1 buah
3. Timbangan : 1 buah
4. Pengukur Tinggi Badan /meteran : 1 buah
5. KMS Lansia
ALUR PELAYANAN (SOP) POSYANDU LANSIA
a. Meja 1 : Pencatatan
b. Meja 2 : Penimbangan BB,Pengukuran TB dicatat dalam grafik IMT
c. Meja 3 : Pemeriksaan Tek.Darah,laboratorium, dan Inteligensia ,Rujukan
d. Meja 4 : Pencatatan Hasil Pemeriksaan
e. Meja 5 : Penyuluhan
Pengertian Kader Lansia adalah Tenaga Sukarela Yang Dipilih dari,oleh dan
masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan

Peran Kader Lansia


1. Melakukan Kegiatan Bulanan Posyandu
Tugas kader pada hari persiapan buka posyandu
a. Menyiapkan alat dan bahan : alat penimbangan,KMS,materi penyuluhan
b. Mengundang masyarakat (lansia)untuk datang ke posyandu
c. Menghubungi petugas
d. Melaksanakan pembagian tugas diantara kader
Tugas kader pada hari buka posyandu

a. Memindahkan catatan dalam KMS kedalam buku kunjungan

b. Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari


posyandu pada bulan berikutnya

c. Kegiatan kunjungan rumah yang merupakan tindak lanjut dan mengajak para
lansia datang ke posyandu pada kegiatan bulan berikutnya

Administrasi Posyandu

1. Susunan Pengurus

2. Buku Kunjungan Lansia

3. Buku daftar hadir kader dan petugas

4. Buku kegiatan

5. Buku Notulen

6. Buku Inventaris

7. Buku Tamu

8. Buku kas/dana sehat

SUMBER BIAYA POSYANDU


1. MASYARAKAT : Iuran pengunjung posyandu, kelompok dana sehat,
donatur perorangan/kelompok masyarakat

2. Hasil Usaha : Hasil karya kader posyandu (mis: kerajinan) dan kelompok
usaha bersama

TANYA JAWAB
1. Kapan waktu yang tepat untuk makan obat hipertensi?
Obat hipertensi dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur malam diminum sekali
sehari setiap hari dan selalu rutin agar tekanan darah tetap terkendali,gejala
hipertensi tetap terkendali,gejala hipertensi tidak bertambah parah dan terhindar
dari komplikasi.
2. Bagaimana cara menurunkan darah tinggi
Selain minum obat penderita hipertensi juga tetap harus menjaga pola hidupnya
setiap hari.Hal ini bertujuan agar tekanan darah tetap stabil dibarengi dengan rutin
minum obat.Pola hidup yang dilakukan seperti : berhenti merokok, mengurangi
asupan garam,mengurangi minum minuman berkafein, melakukan olahraga
ringan sampai sedang secara teratur, menjaga berat badan tetap ideal,mengelola
stress

D. KESIMPULAN

Pemberdayaan lansia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan lansia


tangguh di masyarakat yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi.
Posyandu Lansia sebagai wahana pemberdayaan Masyarakat supaya lansia
tetap sehat, tetap aktif, dan terus produktif.

Mengetahui Palembang, 29 Januari 2024


Kepala Puskesmas Basuki Rahmat Notulis,

dr. Nyayu Farial EDUK Ria Marselina,S.Kep.,Ners


NIP.1973022222002122006

Anda mungkin juga menyukai