Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SENAM KAKI DIABETES PADA LANSIA

PEMBIMBING :

Ns. Handayani Sitorus,S. Kep. M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Cindy Nur Laily D.Y NIM 035017.177.21.0073


2. Iqhmah Ferliana NIM 035017.177.21.0079
3. Muhamad Arya P. NIM 035017.177.21.0084
4. Nurul Devita NIM 035017.177.21.0091
5. Teguh Gozali Putra NIM 035017.177.21.0105

PRODI DIPLOMA TIGA


KEPERAWATAN POLITEKNIK HANG
TUAH JAKARTA TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WH0, 2018) lansia adalah seseorang yang
telah memasuki usia 60 tahun ke atas ada empat tahapan yaitu: Usia pertengahan (middle
age) usia 45-59 tahun, Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun, Lanjut usia tua (old) usia
75-90 tahun, Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun. Seseorang yang berumur lebih
dari 60 tahun disebut lanjut usia (lansia). Populasi lansia diperkirakan terus bertambah
seorang lansia yang berada dalam keadaan sehat, produktif dan mandiri memiliki dampak
positif. Sebaliknya jika peningkatan jumlah lansia tidak dalam keadaan sehat akan
meningkatan beban pada penduduk usia produktif. Masalah yang paling sering dihadapi
oleh lansia adalah masalah kesehatan, salah satunya diabetes mellitus.
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang hampir dapat
ditemukan di seluruh belahan dunia. Berdasarkan definisinya penyakit dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Diabetes Mellitus atau
Diabetes Mellitus merupakan sebuah bentuk kelainan bersifat kronik yang ditandai
dengan ketidakmampuan tubuh dalam metabolisme karbohidrat, lemak serta protein yang
mengakibatkan terjadinya hiperglikemia (Lestari & Mundriyastuti 2023). Penyakit ini
bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadi secara menahun. Berdasarkan
penyebabnya Diabetes Mellitus di golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya Diabetes
Mellitus tipe 1, tipe 2 dan Diabetes Mellitus gestasional (Kemenkes RI, 2020). Diabetes
Mellitus tipe 1 disebabkan karena reaksi autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan
tubuh menyerang sel beta pada pankreas sehingga tidak bisa memproduksi insulin sama
sekali. Sedangkan Diabetes Mellitus tipe 2 terjadi karena akibat adanya resistensi insulin
yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu merespon sepenuhnya insulin. Diabetes
gestasional disebabkan karena naiknya berbagai kadar hormon saat hamil yang bisa
menghambat kerja insulin (International Diabetes Federation, 2019). Resiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah terjadi karena tubuh tidak mampu menggunakan dan
melepaskan insulin secara adekuat (Irianto, 2015), maka dari itu, untuk mengetahui
bahwa seseorang mengidap penyakit Diabetes Mellitus dapat ditegakkan melalui
pemeriksan klinis berupa pemeriksaan kadar gula darah.
Menurut World Health Organization (WHO,2020) menyatakan bahwa diabetes
adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi
tungkai bawah. Pada 2016, diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsung disebabkan
oleh diabetes. 2,2 juta kematian lainnya disebabkan oleh glukosa darah tinggi pada tahun
2012. Hampir setengah dari semua kematian yang disebabkan oleh glukosa darah tinggi
terjadi sebelum usia 70 tahun. International Diabetes Federation (2019) memprediksi
bahwa jumlah penderita diabetes melitus di dunia akan meningkat dari 425 juta jiwa pada
tahun 2017 menjadi 629 juta jiwa di tahun 2045. Pada tahun 2010 penderita diabetes
melitus terbanyak pada rentang usia 20-79 tahun berada di India (50,8%) dan negara
dengan diabetes melitus terendah adalah Meksiko (6,8%). Sedangkan angka kejadian
diabetes melitus di Indonesia pada usia 45-54 tahun sebanyak 14,4%, usia 55-64 tahun
sebanyak 19,6%, usia 65-74 tahun sebanyak 19,6% dan usia lebih dari 75 tahun adalah
sebanyak 17% dengan demikian diperkirakan jumlah penderita di Indonesia telah
mencapai 16 juta orang (Kemenkes RI, 2018),
Penderita Diabetes Mellitus mengalami peningkatan jumlah penderita dipengaruhi
beberapa faktor yaitu perubahan budaya dan sosial yang cepat, peningkatan jumlah usia
lanjut, urbanisasi, perubahan pola makan, kurangnya aktivitas fisik dan perilaku lain yang
menunjukkan gaya hidup dan perubahan perilaku yang tidak sehat. (Larasati, 2018).
Diabetes Mellitus yang tidak ditangani secara benar dapat mengakibatkan berbagai
komplikasi baik komplikasi akut maupun komplikasi kronik
Penatalaksanaan dalam mengatasi Diabetes Mellitus terbagi menjadi dua, yaitu
pengobatan farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu pengobatan diabetes meliitus
yang dapat dilakukan yaitu dengan cara terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis
yang dapat dilakukan pada pasien diabetes meliitus salah satunya yaitu dengan Senam
Kaki Diabetes. Setiap melakukan olahraga dapat meningkatkan laju jantung, tekanan
darah dan kontraktilitas miokard dan temuan klinis setelah melakukan olahraga 60 menit
dapat meningkatkan vasodilatasi di arteri. Olahraga dapat berpengaruh pada dinding
pembuluh darah berupa peningkatan pertahan antioksidan (menurunkan oksidatif stress),
meningkatkan kemampuan Nitric Oxcide (NO), terjadinya peningkatan tekanan pada
arteri dapat menyebabkan pelebaran pada dinding arteri dan tekanan pembuluh darah
perifer. Senam kaki dilakukan dengan gerakan slowstrech-hold yang memungkinkan
penderita untuk menggunakan beban berat badan sebagai body-weightbearing yang
dimulai dengan gerakan yang pelan kemudian dengan kekuatan ototnya gerakan tersebut
semakin ditingkatkan dan diakhiri dengan gerakan penahanan posisi. Senam kaki
merupakan gerakan untuk melatih otot kecil kaki dan memperbaiki sirkulasi darah yang
dilakukan dalam berbagai posisi seperti duduk, berdiri maupun tiduran dengan tujuan
untuk meningkatkan pemulihan dan mengembalikan kapasitas kerja otot mempercepat
penyembuhan luka, dan meningkatan kepadatan volume mitokondria dan kapasitas
oksidatif pada jaringan otot kaki, ekstraksi oksigen perifer, vasodilator perifer, kapasitas
otot, curah jantung, penurunan kejadian restenosis dan tekanan akhir diastolic.Maka
diperlukan senam kaki yang dilakukan secara kontinyu dan sistematis setiap harinya, hal
ini dikarenakan efek dari senam kaki tersebut dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap
insulin sehingga gula darah akan masuk ke sel untuk dilakukan proses metabolisme.
Program olah raga berintensitas memberikan berbagai efek yang bermanfaat, termasusk
peningkatan sensitifitas insulin dan perbaikan pengendalian glikemia sehingga
manifestasi komplikasi kaki tidak terjadi (Jurnal Pengabdian Kesehatan, 2020)
Hasil penerapan ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hasanuddin (2021) yang berjudul Penerapan Senam Kaki pada Klien Diabetes Melitus
didapatkan hasil rata-rata sebelum diberikan senam kaki Diabetes Mellitus hasil Gula
Darah Sewaktu 231 mg/dl dan rata-rata kadar glukosa darah responden setelah diberikan
senam kaki Diabetes Mellitus menjadi 214 mg/dl, hal ini menunjukkan bahwa senam kaki
kaki dapat meningkatkan sensitivitas kaki dan menurunkan kadar glukosa darah klien
Diabetes Mellitus Tipe 2. Pemberian senam kaki kaki diabetic dapat dijadikan sebagai
intervensi keperawatan dalam penanganan dan peningkatan sensitivitas kaki klien
Diabetes Mellitus.
Hasil penelitian Kamariyah & Nurlinawati (2018) yang berjudul pelatihan senam
kaki terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia penderita kencing manis (diabetes
melitus) di puskesmas rawasari kota jambi didapatkan Hasil pemeriksaan pada Peserta
yang mengalami penurunan setelah senam kaki diabetes adalah sebesar 12 orang ( 50%),
namun tidak terdapat peserta yang mengalami peningkatan, sehingga penerapan senam
kaki Diabetes Mellitus pada penderita Diabetes Mellitus dapat dijadikan sebagai
intervensi keperawatan. Dari kedua hasil penelitian diatas memerlukan waktu 3 kali
pertemuan dalam satu minggu.
Dari berbagai hasil data dan penelitian diatas, oleh karena itu kelompok kami
tertarik untuk melakukan kegiatan terapi aktivitas mengenai Senam Kaki Diabetes pada
lansia khususnya yang memiliki masalah kesehatan Diabetes Mellitus, hal ini dikarenakan
penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit tertinggi ke 3 berdasarkan data distribusi
masalah kesehatan di PSTW Budi Mulia 2 Jelambar

B. ANALISIS SITUASI PESERTA & WILAYAH

Kegiatan terapi aktivitas kelompok diberikan kepada lansia WBS di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulia 2 Jelambar dengan masalah kesehatan Diabetes Mellitus, untuk
melakukan kegiatan Senam Kaki Diabetes. Jumlah lansia WBS di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulia 2 Jelambar adalah 103 orang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
hasil 10-15 orang lansia menderita Diabetes Mellitus, dengan hasil gula darah sewaktu
tertinggi 230 mg/dl dan terendah 100 mg/dl. Pada laki-laki didapatkan 6 orang lansia dan
perempuan 9 orang penderita Diabetes Mellitus dengan tanda dan gejala seperti
mengeluh bannyak kencing pada malam hari, banyak minum, keletihan atau cepat lelah,
rasa lapar yang berlebihan, gangguan penglihatan, sakit kepala dan mengantuk.
BAB II

METODE KEGIATAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan terapi aktivitas kelompok tentang latihan Senam Kaki Diabetes
pada lansia dengan masalah kesehatan Diabetes Mellitus selama 30 menit,
diharapkan WBS dapat mengikuti latihan senam yang sudah diajarkan.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan terapi aktivitas kelompok selama 30 menit, diharapkan lansia
mampu:
1. WBS menjelaskan tujuan dan manfaat dari latihan Senam Kaki Diabetes pada
lansia
2. WBS mampu mengikuti Senam Kaki Diabetes pada lansia

C. METODE
1. Bentuk kegiatan : Pemeriksaan Gula Darah dan Terapi aktivitas kelompok
2. Metode : Pemeriksaaan gula darah Ceramah, dan Demonstrasi

D. SASARAN
1. WBS di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Jelambar dengan masalah
kesehatan Diabetes Mellitus
2. Usia Lanjut berkisar dari 56-65 tahun
3. Jenis kelamin perempuan 9 WBS dan jenis kelamin laki-laki 6 WBS
4. Kemampuan gerak dari 15 WBS yang menderita Diabetes Melitus dapat
mengikuti senam kaki diabetes.
5. Nilai rentang Diabetes Meliitus (100-230 mg/dl)
E. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Jum’at, 16 Februari 2024
Pukul : 08.00 – 08.30 WIB
Tempat Pelaksanaan : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Jelambar

F. PESERTA
15 WBS Panti Tresna Werdha Budi Mulia 2 Jelambar yang memiliki penyakit
Diabetes Melitus

G. INSTRUMENT KEGIATAN
SAP, Standing Banner, Leaflet, Alat Pemeriksaan GDS, Kertas/koran

H. ALAT DAN SARANA


ALAT SARANA
Leaflet 15 buah
Alat pemeriksaan Gula Darah 2 buah
Sewaktu
Stik Gula darah 1 pack
Kertas/Koran 15 buah
Standing Banner 1 Buah

I. DAFTAR ANGGOTA TIM


No Nama Jabatan
1 Teguh Gozali Putra Leader
2 Iqhmah Ferliana Co Leader
3 Nurul Devita Fasilitator
4 Cindy Nur Laily Observer
5 M. Arya Prabadika Dokumentasi
SATUAN ACARA

PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KESEHATAN

A. TOPIK : Senam Kaki Diabetes Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus


SUB TOPIK : Pemeriksaan Gula Darah Dan Senam Kaki Diabetes

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang latihan Senam Kaki Diabetes pada
lansia dengan masalah kesehatan Diabetes Mellitus selama 30 menit, diharapkan
WBS dapat mengikuti latihan senam yang sudah diajarkan

2. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai pencegahan penyakit
Diabetes Mellitus diharapkan WBS mampu:
1. WBS mampu mengetahui pengertian dari Diabetes Mellitus
2. WBS mampu mengetahui jenis-jenis dari Diabetes Mellitus
3. WBS mampu mengetahui klasifikasi dari Diabetes Mellitus
4. WBS mampu mengetahui pengertian dari Senam Kaki Diabetes
5. WBS mampu mengetahui tujuan dari Senam Kaki Diabetes
6. WBS mampu mengetahui manfaat dari Senam Kaki Diabetes
7. WBS mampu mengikuti gerakan Senam Kaki Diabetes

C. METODE
1. Pemeriksaaan Gula Darah
2. Ceramah
3. Demontrasi
D. MEDIA
1. SAP
2. Leaflet
3. Standing Banner
4. Alat pemeriksaan GD dan Stik Gula Darah
5. Kertas

E. SETTING TEMPAT

Keterangan :

A. Media

B. Penyuluh

C. Pembimbing akademik

D. Pembimbing ruangan

E. WBS

F. STRATEGI PELAKSANAAN

No Tahap Waktu Kegiatan Respon


1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
1 Orientasi 5 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan

3. Menjelaskan tujuan 3. Memberi respon

4. Kontrak waktu

2 Kerja 20 menit 1. WBS mendengarkan


1. Menanyakan Perasaan klien dengan seksama
2. WBS mengikuti
2. Menjelaskan pengertian dari kegiatan Senam Kaki
Senam Kaki Diabetes Diabetes yang telah
diajarkan
3. Menjelaskan tujuan dari Senam 3. WBS mau melakukan
Kaki Diabetes kegiatan pemeriksaan
Gula Darah
4. Menjelaskan manfaat dari
Senam Kaki Diabetes

5. Melakukan Senam
Kaki Diabetes

6. Motivasi klien kurang aktif

7. Berikan pujian terhadap


keberhasilan klien dalam
melakukan Senam Kaki Diabetes
3 Evaluasi 5 menit Penutup
1. Menanyakan 1. Menjawab
perasaan setelah pertanyaan
mengikuti senam 2. Membalas salam

2. Memberikan pujian
3. Mengucapkan salam

G. MATERI

(Terlampir)

H. EVALUASI

1. Evaluasi persiapan

a. Materi sudah siap 1 hari sebelumnya

b. Tempat di Panti Sosial Tresna Werdha 2 Jelambar

c. Media sudah disiapkan


2. Evaluasi proses

a. 80% WBS mampu mengetahui pengertian Diabetes Mellitus

b. 80% WBS mampu mengetahui jenis-jenis dari Diabetes Mellitus

c. 80% WBS mampu mengetahui klasifikasi dari Diabetes Mellitus

d. 80% WBS mampu mengetahui pengertian dari Senam Kaki Diabetes

e. 80% WBS mampu mengetahui tujuan dari Senam Kaki Diabetes

f. 80% WBS mampu mengetahui manfaat dari Senam Kaki Diabetes

g. 80% WBS mampu mengetahui gerakan dari Senam Kaki Diabetes

3. Evaluasi akhir

a. WBS mengetahui latihan Senam Kaki Diabetes

b. WBS mengikuti gerakan Senam Kaki Diabetes dengan benar.


Lampiran Materi

Materi Terapi Aktivitas

Kelompok Pada Pasien Diabetes

Mellitus (Senam Kaki Diabetes)

A. PENGERTIAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang terjadi diakibatkan pankreas


tidak dapat menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau
glukosa) serta ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkan oleh pankreas (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang hampir dapat
ditemukan di seluruh belahan dunia. Berdasarkan definisinya penyakit dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Diabetes Mellitus atau
Diabetes Mellitus merupakan sebuah bentuk kelainan bersifat kronik yang ditandai
dengan ketidakmampuan tubuh dalam metabolisme karbohidrat, lemak serta protein
yang mengakibatkan terjadinya hiperglikemia (Lestari & Mundriyastuti 2023).
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya
hiperglikemia yang dikarenakan organ pankreas tidak mampu memproduksi insulin atau
kurangnya sensitivitas insulin pada sel target tersebut. Abnormalitas yang di temukan
pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ada pada penderita penyakit
diabetes melitus dikarenakan aktivitas insulin pada target sel kurang (Kerner and
Bruckel, 2014).

B. KLASIFIKASI DARI DIABETES MELLITUS


Klasifikasi Diabetes Mellitus menurut (Carolina et al, 2018) adalah sebagai berikut:
1) DIABETES MELLITUS Tipe 1
Suatu kondisi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang disebabkan
oleh respon autoimun.
2) DIABETES MELLITUS Tipe 2
Suatu kondisi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan
kebutuhan tubuh dan penurunan kerja insulin dalam tubuh.
3) Diabetes Gestasional
Suatu kondisi ketika kerja hormon insulin terganggu akibat dari hormon yang
diproduksi oleh plasenta selama masa kehamilan.
4) Diabetes Tipe lainnya
Diabetes yang disebabkan oleh penyakit seperti eksokrin pankreas, endokrinopati,
infeksi, cacat genetik, dan penggunaan narkoba.

Tabel 3.1 Klasifikasi Gula Darah Sewaktu


Pemeriksan Sampel Darah DIABETES
MELLITUS
Kadar glukosa darah sewaktu Plasma Vena ≥ 200
(mg/dL) Darah Kapiler ≥ 200
Kadar glukosa darah puasa Plasma Vena ≥ 126
(mg/dL) Darah Kapiler ≥ 100
(Kemenkes RI, 2018)
C. PENGERTIAN DARI SENAM KAKI DIABETES

Senam kaki diabetes adalah latihan senam kaki yang dapat dilakukan dengan
posisi berdiri, duduk, dan tidur, serta dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi
kaki misalnya berdiri dengan tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki.
Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau
kedalam dan mencengkeram pada jari-jari kaki. Latihan dilakukan setiap hari secara
teratur (Lumenta, 2006).
Senam kaki diabetes adalah salah satu bentuk latihan jasmani penderita
diabetes Melitus pada semua usia untuk menghindari adanya luka sehingga
sirkulasi darah bagian kaki dapat dilancarkan. Salah satu cara mengatasi penyakit
Diabetes Mellitus dilakukan senam kaki diabetes dalam mengatasi keterbatasan
pergerakan sendi, kelainan pada bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot kecil
kaki, paha, betis, memperbaiki sirkulasi darah (Jurnal Keperawatan, 2020)
Senam kaki dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki
dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Latihan senam kaki diabetic merupakan
salah satu pencegahan tersier untuk mencegah agar tidak terjadi kecacatan lebih lanjut
walaupun sudah terjadi penyulit. Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik
Diabetic Mellitus yang paling ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi,
sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi dan sering tidak terjangkau oleh
masyarakat umum. Tiga alasan mengapa orang dengan diabetes lebih tinggi resiko
mengalami masalah kaki yaitu sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun
(gangguan pembuluh darah), gangguan saraf, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap
infeksi (Misnadiarly, 2006).

D. TUJUAN SENAM KAKI DIABETES


Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatnya pengetahuan dan sikap terhadap pola hidup penyandang Diabetes
Mellitus
2. Terkontrolnya sirkulasi peredaran darah pada kaki penyandang Diabetes Mellitus
3. Tidak terjadi komplikasi luka kaki gangren penyandang Diabetes Mellitus.
4. Memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat
otot-otot kecil, otot betis, dan paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang
sering dialami oleh penderita Diabetes Mellitus (Jurnal Keperawatan, 2020)

E. MANFAAT SENAM KAKI DIABETES


Berikut beberapa manfaat Senam Kaki Diabetes antara lain :
1. Mengontrol gula darah, dengan melakukan senam, maka bisa membakar kalori dan
membakar kadar gula darah.
2. Menghambat penyakit kardiovaskuler, dengan senam dapat menghambat faktor
resiko penyakit kardiovaskuler yang sering menyerang penderita diabetes seperti
stroke, jantung koroner dan penyakit pembuluh darah perifer.
3. Membantu penurunan berat badan, senam diabetes bisa menurunkan berat badan bagi
penderita diabetes yang obesitas dan harus diimbangi dengan pola makan yang sehat.
4. Keuntungan psikologis, membuat hati menjadi bahagia (Setiawan, 2019)
F. GERAKAN SENAM KAKI DIABETES
Menurut Aniek puspitosari dalam jurnal ilmiah kesehatan sandi Husada (2023):
1. Posisikan awal, posisi duduk tegak diatas kursi dan tidak boleh bersandar, dengan kaki
menyentuh lantai

2. Gerakan jari-jari kedua kaki seperti bentuk cakar ayam dan luruskan kembali
3. Rapatkan kedua telapak kaki, angkat kedua ujung kaki, putar kaki pada pergelangan
kaki searah samping luar
4. Turunkan Kembali di lantai dan turunkan kearah Tengah

5. Angkat kedua tumit, putar kedua tumit ke arah samping turunkan kembali ke lantai,
dan gerakan ke tengah
6. Angkat salah satu lutut, dan luruskan kaki, gerakkan jari-jari kaki kedepan, rutunkan
Kembali kaki, dan lakukan secara bergantian pada kaki kiri dan kanan
7. Luruskan salah satu kaki diatas lantai, angkat kaki tersebut, Gerakan ujung-ujung jari
kearah depan, lalu turunkan kembali kaki kelantai dan lakukan secara bergantian pada
kaki kiri dan kanan
8. Posisikan duduk seperti awal, luruskan kedua kaki diatas lantai, angkat kaki tersebut,
lalu gerakkan ujung-ujung jari kearah depan, dan turunkan Kembali kaki ke lantai

9. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki lalu tuliskan
diudara dengan kaki seperti membuat angka nol dan Sembilan
10. Letakkan sehelai koran dilantai bentuk kertas tersebut menjadi seperti bola dengan
menggunakan kedua kaki

11. Buka kembali koran seperti semua dengan menggunkan kedua kaki
G. SOP GERAKAN SENAM KAKI DIABETES

PENGERTIAN Senam kaki diabetes adalah salah satu bentuk latihan jasmani
penderita diabetes Melitus pada semua usia untuk menghindari adanya
luka sehingga sirkulasi darah bagian kaki dapat dilancarkan. Salah satu
cara mengatasi penyakit Diabetes Mellitus dilakukan senam kaki diabetes
dalam mengatasi keterbatasan pergerakan sendi, kelainan pada
bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot kecil kaki, paha, betis,
memperbaiki sirkulasi darah (Jurnal Keperawatan, 2020)
TUJUAN Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatnya pengetahuan dan sikap terhadap pola hidup penyandang
Diabetes Mellitus
2. Terkontrolnya sirkulasi peredaran darah pada kaki penyandang
Diabetes Mellitus
3. Tidak terjadi komplikasi luka kaki gangren penyandang Diabetes
Mellitus.
4. Memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar,
memperkuat otot-otot kecil, otot betis, dan paha, serta mengatasi
keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh penderita Diabetes
Mellitus (Jurnal Keperawatan, 2020)
MANFAAT Berikut beberapa manfaat Senam Kaki Diabetes antara lain :
1. Mengontrol gula darah, dengan melakukan senam, maka bisa
membakar kalori dan membakar kadar gula darah.
2. Menghambat penyakit kardiovaskuler, dengan senam dapat
menghambat faktor resiko penyakit kardiovaskuler yang sering
menyerang penderita diabetes seperti stroke, jantung koroner dan
penyakit pembuluh darah perifer.
3. Membantu penurunan berat badan, senam diabetes bisa menurunkan
berat badan bagi penderita diabetes yang obesitas dan harus diimbangi
dengan pola makan yang sehat.
4. Keuntungan psikologis, membuat hati menjadi bahagia (Setiawan,
2019)

ALAT DAN 1. Kursi


BAHAN 2. Kertas atau Koran
LANGKAH-
Menurut Aniek puspitosari dalam jurnal ilmiah kesehatan sandi Husada
LANGKAH
(2023)
1. Posisikan awal, posisi duduk tegak diatas kursi dan tidak boleh
bersandar, dengan kaki menyentuh lantai

2. Gerakan jari-jari kedua kaki seperti bentuk cakar ayam dan luruskan
kembali
3. Rapatkan kedua telapak kaki, angkat kedua ujung kaki, putar kaki pada
pergelangan kaki searah samping luar

4. Turunkan Kembali di lantai dan turunkan kearah Tengah

5. Angkat kedua tumit, putar kedua tumit ke arah samping turunkan


kembali ke lantai, dan gerakan ke tengah
6. Angkat salah satu lutut, dan luruskan kaki, gerakkan jari-jari kaki
kedepan, rutunkan Kembali kaki, dan lakukan secara bergantian pada
kaki kiri dan kanan
7. Luruskan salah satu kaki diatas lantai, angkat kaki tersebut, Gerakan
ujung-ujung jari kearah depan, lalu turunkan kembali kaki kelantai dan
lakukan secara bergantian pada kaki kiri dan kanan

8. Posisikan duduk seperti awal, luruskan kedua kaki diatas lantai, angkat
kaki tersebut, lalu gerakkan ujung-ujung jari kearah depan, dan
turunkan
Kembali kaki ke lantai
9. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki
lalu tuliskan diudara dengan kaki seperti membuat angka nol dan
Sembilan

10. Letakkan sehelai koran dilantai bentuk kertas tersebut menjadi


seperti bola dengan menggunakan kedua kaki
11. Buka kembali koran seperti semua dengan menggunkan kedua kaki
DAFTAR PUSTAKA

Devi Setya Putri, E. G. (2020). Senam Kaki Diabetik Sebagai Upaya Peningkatan Self Care Pada
Pasien Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Mardirahayu Kudus. Jurnal Pengabdian
Kesehatan.

Husnul, A. S. (2022). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Penurunan Glukosa Darah
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan.

Priyoto, D. A. (2020). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Desa Balerejo Kabupaten Madiun. Jurnal
Keperawatan.

Wahyu Prihantoro, D. N. (2022). Penerapan Senam Diabetes Terhadap Nilai Kadar Gula Darah
Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Kel. Krapyak Kec Semarang Barat Kota Semarang.
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Universitas Widya Husada .

Yeni Yulianti, R. S. (2021). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Gula
Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas. Jurnal
Lentera.

Anda mungkin juga menyukai