Anda di halaman 1dari 2

MOLANG AREH

Oleh : Abd Waris Al Fatoni


21882011A226120
Molang areh, secara umum menjadi arus besar kebudayaan yang bisa ditemukan di
empat kabupaten Pulau Madura. Peneliti menegaskan bahwa peristilahan tradisi molang areh
dari satu kampung ke kampung lainnya memiliki peristilahan yang berbeda, namun substansi
pelaksanaanya serupa
Penelitian yang didukung dengan bantuan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
(Dit PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI
tahun anggaran 2018 ini memaparkan gambaran bahwa dalam tradisi molang areh yang
masih dilestarikan oleh masyarakat Madura untuk mengekspresikan rasa syukur atas
kehadiran seorang bayi. Molang areh senantiasa dijaga sebab muatan kekhidmatan dan
kedalaman rasa tradisi ini membawa masyarakat Madura tetap menjaga kesakralan tradisi
tersebut.
Indonesia masih tetap kokoh berdiri sampai hari ini tidak lain karena memiliki pilar
dasar perdamaian yang sudah lama tersemai. Bahkan, menjadi warisan leluhur yang turun-
temurun. Kini, semua warisan tersebut hanya membutuhkan sentuhan rasa dan perhatian
untuk mengembangkan sesuai konteks zaman.   Lebih jauh, peneliti juga menemukan bahwa
tradisi molang areh bisa menjadi jembatan menyemai perdamaian masyarakat Madura secara
khusus, dan secara umum berdampak terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang plural ini. Mengapa demikian? Sebab, molang areh memiliki kekuatan nilai
kemanusiaan, kehidupan, dan ajaran agama.

Hasil pemaparan wawancara


Tradisi Molang areh yang bahasa Indonesia nya sering disebut acara aqiqah sebagai
bentuk rasa syukur atas diberikannya keselamatan kelahiran anak

Sumenep- 3 juli 2023, saya mewawancarai tradisi molang areh kepada narasumber yang
bernama bapak abdurraman.
Abdurraman menyampaikan bahwa orang muslim itu diperintahkan untuk bertaqwa kepada
Allah SWT. bahkan beliau juga korespondensi historis rasulullah Saw yang sedari kecil
tekun dalam melakukan berbagai ritual ibadah kepada Allah SWT. Tradisi molang areh disini
juga relevan terhadap hadist yang menganjurkan untuk beraqiqah
“ setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketuju dicukur
rambutnya, dan diberi nama”. ( . R. tirmidzi)
" Jadi sebagai orang muslim kita perintahkan untuk bertaqwa dan beribadah kepada Allah
SWT baik mahdah maupun gairu mahdah. Bahkan Rasulullah telah memberikan contoh dan
penjelasan kepada kita bagaimana ritual" ibadah yang bener dengan melalui hadits dan
Sunnah nya. Dan tradisi molang areh disini biasanya disebut juga aqiqah yang relevan
terhadap hadits riwayat tirmidzi yang menganjurkan aqiqah dan sebuah implementasi dari
Q.S. ibraim ayat 7 sebagai bentuk rasa mensyukuri . Ucapnya, senin 3/juli/2023.
Abdurraman juga menyampaikan tradisi molang areh disini sudah dimulai dari sejak sesepuh
terdaulu. Bahkan, abdurraman mendengar dari seorang ibunya menyampaikan bahwa molang
areh disini untuk mendoakan keselematan seorang anak, menjadi anak yang soleh, dan patuh
terhadap perinta alla SWT.
“ pada tahun 1954 saya masih kecil tradisi molang areh sudah ada, dan ibu saya dulu pernah
menyampaikan bahwa molang areh disini untuk mendoakan seorang anak agar selamat dunia
dan akhirat, menjadi anak soleh, dan patuh terhadap perintah allah SWT” lanjutnya, senin
3/juli/2023.

Narasumber
Nama ; Abdurraman
Tanggal Lahir Sumenep, 8 November 1954
Lokasi ; Jl. Lingkar Barat Rt 02 Rw 02 Gedungan Batuan Sumenep

Anda mungkin juga menyukai