Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KMB I

PROGRAM TERAPI PEMBERIAN INSULIN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

JUMRIANA

NUR ANISYA HAMID

AISYAH MUSTIKA AMRUL

NURLAILA

QONITA

ASRUL

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena


berkat limpahan kesehatan dan kesempan yang telah di berikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah dengan judul “Program Terapi Pemberian Insulin” di buat untuk


memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I Prodi DIII
Keperawatan FKIK Unismuh Makassar. Adapun kendala yang didapatkan penulis
dalam penyelesaian makalah ini jaringan yang tidak memadai. Makalah ini
diharapkan mampu menambah wawasan bagi penulis maupun orang lain.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

A. Latar belakang.................................................................................................................................4

B. Rumusan masalah............................................................................................................................4

C. Tujuan penulisan..............................................................................................................................4

D. Manfaat penulisan............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. Pengertian Insulin............................................................................................................................6

B. Fungsi Insulin..................................................................................................................................7

D. Jenis – jenis Insulin..........................................................................................................................8

E. Jenis alat suntik (syringe) insulin.....................................................................................................9

F. Dosis Pemberian Insulin..................................................................................................................9

G. Teknik Penyuntikan Insulin.............................................................................................................9

H. Indikasi terapi dengan insulin........................................................................................................10

I. Efek samping penggunaan insulin.................................................................................................11

BAB III......................................................................................................................................................12

PENUTUP.................................................................................................................................................12

A. Simpulan........................................................................................................................................12

B. Saran..............................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Insulin adalah hormone alami yang dikeluarkan oleh pankreas.
Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan
glukosa darah (gula darah), dari glukosa sel membuat energi yang
dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya. Pasien diabetes tidak memiliki
kemampuan untuk mengambil dan menggunakan gula darah, sehingga kadar
gula darah meningkat. Pada diabetes tipe 1, pancreas tidak dapat
memproduksi insulin, sehingga pemberian insulin diperlukan. Pada diabetes
tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel tubuh tidak merespon insulin
dengan normal.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan masalah makalah ini sebagai
berikut :
1. Apa defenisi insulin ?
2. Apa fungsi insulin?
3. Bagaimana cara pemberian insulin?
4. Apa jenis – jenis insulin?
5. Bagaimana dosis pemberian insulin?
6. Bagaimana teknik penyuntikan insulin?
7. Apa indikasi terapi dengan insulin?
8. Apa efek samping penggunaan insulin?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi insulin
2. Untuk mengetahui fungsi insulin
3. Untuk mengetahui jenis – jenis insulin
4. Untuk mengetahui dosis pemberian insulin
5. Untuk mengetahui teknik penyuntikan insulin
6. Untuk mengetahui indikasi terapi dengan insulin
7. Untuk mengetahui efek samping penggunaan insulin

D. Manfaat penulisan
Mahasiswa di Jurusan Keperawatan maupun pembaca mendapat
informasi dan menambah wawasan terkait “ Program Terapi Pemberian
Insulin ”.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Insulin
Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke
dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel
sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan
reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes
mellitus. Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu
beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat
utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan
bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang berada di
pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah
makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang
menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar,
untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan.
Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke
glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot.
Tingkatan insulin yang lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur
metabolisme untuk membangun molekul dari unit yang lebih kecil), seperti
proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa protein, lemak dan penyimpanan.
Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak bidirectional proses
metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membongkar
molekul-molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan melepaskan
energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang
lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik
pembakaran lemak). Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel
buruk untuk merespon efek dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan
terhadap insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka gula tidak akan
diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan
tidak akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah
tingkat gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan lainnya
kekacauan metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman
(konsentrasi ion hidrogen) dalam darah.

B. Fungsi Insulin
Insulin berperan dalam penggunaan glukosa oleh sel tubuh untuk
pembentukan energi. Apabila tidak ada insulin maka sel tidak dapat
menggunakan glukosa sehingga proses metabolisme menjadi terganggu. Proses
yang terjadi yaitu karbohidrat dimetabolisme oleh tubuh untuk menghasilkan
glukosa, glukosa tersebut selanjutnya diabsorbsi di saluran pencernaan menuju
ke aliran darah untuk dioksidasi di otot skelet sehingga menghasilkan energi.
Glukosa juga disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen kemudian
diubah dalam jaringan adiposa menjadi lemak dan trigliserida. Insulin
memfasilitasi proses tersebut. Insulin akan meningkatkan pengikatan glukosa
oleh jaringan, meningkatkan level glikogen dalam hati, mengurangi pemecahan
glikogen (glikogenolisis) di hati, meningkatkan sintesis asam lemak,
menurunkan pemecahan asam lemak menjadi badan keton, dan membantu
penggabungan asam amino menjadi protein.
Insulin termasuk hormon polipeptida yang awalnya diekstraksi dari
pankreas babi maupun sapi, tetapi kini telah dapat disintesis dengan teknologi
rekombinan DNA menggunakan E.coli. Susunan asam amino insulin manusia
berbeda dengan susunan insulin hewani. Insulin rekombinan dibuat sesuai
dengan susunan insulin manusia sehingga disebut sebagai human insulin.
Insulin diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas dan digunakan untuk
mengontrol kadar glukosa dalam darah. Sekresi insulin terdiri dari 2
komponen. Komponen pertama yaitu: sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam
dan terjadi diantara waktu makan, waktu malam hari dan keadaan puasa.
Komponen kedua yaitu: sekresi insulin prandial yang menghasilkan kadar
insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar insulin basal dan diproduksi secara
pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai puncak dalam
30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti penurunan kadar
glukosa basal. Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat dengan
kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.
Fungsi insulin :
a. Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan
b. Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah kencing
manis.
c. Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam hati
d. Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak
didalam hati.
C. Cara pemberian insulin :
1. Insulin kerja singkat :
a. IV, IM, SC
b. Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )
c. Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin )
2. Insulin kerja menengah / panjang :
a. Jangan IV karena bahaya emboli.
b. Saat ini juga tersedia insulin campuran (premixed) kerja cepat dan kerja
menengah.

D. Jenis – jenis Insulin


Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Insulin kerja singkat
Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin /
CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan
netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente.
Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak
setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan samapai 8 jam.
2. Insulin kerja menengah
Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn (NPH),
MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam.
Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai
dengan 24 jam.
3. Insulin kerja panjang
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan
lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam,
yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ),
Ultratard.
4. Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah.
Preparatnya: Mixtard 30 / 40. Pemberian insulin secara sliding scale
dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan
pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6
jam sekali.

E. Jenis alat suntik (syringe) insulin


a. Siring (syringe) dan jarum Siring dari bahan kaca sulit dibersihkan, mudah
pecah dan sering menjadi kurang akurat.Siring yang terbaik adalah siring
yang terbuat dari plastik sekali pakai. Walaupun banyak pasien diabetes
yang menggunakan lebih dari sekali pakai, sangat disarankan hanya dipakai
sekali saja setelah itu dibuang.
b. Pena insulin (Insulin Pen)Siring biasanya tertalu merepotkan dan
kebanyakan pasien diabetes lebih suka menggunakan pena insulin. Alat ini
praktis, mudah dan menyenangkan karena nyaris tidak menimbulkan nyeri.
Alat ini menggabungkan semua fungsi didalam satu alat tunggal.
c. Pompa insulin (Insulin Pump)Pompa insulin (insulin pump) diciptakan
untuk mneyediakan insulin secara berkesinambungan. Pompa harus
disambungkan kepada pasien diabetes (melalui suatu tabung dan jarum).
Gula (Glucose) darah terkontrol dengan sangat baik dan sesuai dengan
kebutuhan.

F. Dosis Pemberian Insulin


Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
a. Gula darah < 60 mg % = 0 unit
b. Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
c. Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
d. Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
e. Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit
f. Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit
G.Teknik Penyuntikan Insulin
Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya
perlu untuk diberikan pengetahuan dan wawasan mengenai cara dan prosedur
menyuntikkan insulin eksogen:
a. Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik
haruslah bersih.Bersihkanlah dengan cairan alkohol 70% dengan
menggunakan kapas bersih dan steril. 
b. Tutup vial insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%.
c. Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung
secara perlahan-lahan denga kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk
melarutkan kembali suspensi. (Jangan dikocok
d. Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah ke
dalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini
terutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin.
e. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil
terlebih dahulu.
f. Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung
gelembung atau tidak. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi
tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung yang ada
sebenarnya tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi dosis
insulin.
g. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada
umumnya suntikan dengan sudut 90 derajad. Pada pasien kurus dan anak-
anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 45 derajat agar tidak
terjadi penyuntikkan otot (intra muskular). Perlu diperhatikan daerah mana
saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa
darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan
lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah,
hindarilah penyuntikkan pada  daerah perut.
H. Indikasi terapi dengan insulin
a. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi
insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada
b. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi
jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
c. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan,
infark miokard akut atau stroke
d. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila
diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
e. Ketoasidosis diabetik
f. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik
g. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat,
secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau
ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
h. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
i. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

I. Efek samping penggunaan insulin


a. Hipoglikemia
b. Lipoatrofi
c. Lipohipertrofi
d. Alergi sistemik atau lokal
e. Resistensi insulin
f. Edema insulin
g. Sepsis
Hipoglikemia merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan
dapat terjadi bila terdapat ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan
jumlah insulin. Pada 25-75% pasien yang diberikan insulin konvensional dapat
terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di bawah kulit tempat suntikan akibat
atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi imun dan lebih
sering terjadi pada wanita muda terutama terjadi di negara yang memakai
insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu pengumpulan jaringan lemak
subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik insulin. Lebih banyak ditemukan
di negara yang memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi
disuntikkan di tempat tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut : Insulin ditemukan pada tahun 1921, dan telah menjadi
salah satu yang paling menyeluruh dipelajari molekul dalam sejarah ilmu
pengetahuan. Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa
dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi
tidak pada sel sistem saraf pusat). Fungsi insulin: Membantu pembakaran
dan penyerapan glukosa oleh sel badan, Mengimbangkan paras glukosa
didalam darah dan mencegah kencing manis. Membantu sel menyimpan
tenaga dalam bentuk glukosa didalam hati Membantu proses penyimpanan
glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca yaitu
dengan mempelajari program terapi insulin pada penderita diabetes,
kiranya para pembaca dapat mengaplikasikannya di dalam lingkungan
keluarga maupun di pelayanan rumah sakit. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat kami butuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://nikwii37.blogspot.com/2016/07/makalah-insulin-1.html

https://www.academia.edu/19602294/MAKALAH_HORMON_INSULIN

http://rusdiatonurma.blogspot.com/2018/10/makalah-hormon-insulin.html
https://www.alodokter.com/pentingnya-hormon-insulin-dalam-mengendalikan-
gula-darah\

https://www.merdeka.com/jatim/4-fungsi-insulin-dan-cara-kerjanya-di-dalam-
tubuh-ketahui-secara-teliti-kln.html

Anda mungkin juga menyukai