Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Rini Wulandari

NIM : P18012

1. Gambar siklus mikroorganisme pada seseorang yang mengalami penyakit

Malaria.

2. Plasmodium Malariae merupakan mikroorganisme penyebab penyakit malaria pada manusia.


Malaria merupakan penyakit yang banyak menyerang orang yang tinggal di daerah tropis.
Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang membawa Plasmodium dalam
tubuhnya. Ketika Anopheles menggigit orang yang menderita malaria, Plasmodium akan terbawa
dalam tubuh nyamuk dan hidup di dalamnya. Apabila nyamuk tersebut menggigit orang yang
sehat maka Plasmodium akan masuk ke tubuh orang tersebut, memperbanyak diri dan
menyebabkan malaria.

Plasmodium mengalami siklus hidup dalam dua tahapan, yaitu tahap seksual dan aseksual. Tahap
seksual terjadi dalam tubuh nyamuk, sedangkan tahap aseksual terjadi dalam tubuh manusia.
Siklus hidup Plasmodium adalah sebagai berikut.

 Nyamuk Anopheles menggigit orang yang menderita malaria dan menyebabkan


perpindahan gametosit Plasmodium ke tubuh nyamuk.
 Gametosit jantan dan gametosit betina akan menyatu (terjadi fertilisasi) di dalam tubuh
nyamuk sehingga terbentuk zigot.
 Zigot akan berkembang menjadi oosista di dinding perut nyamuk. Sporozoit akan
berkembang di dalam oosista tersebut. Setelah terbentuk banyak, sporozoit akan keluar
dari oisista dan bergerak menuju kelenjar ludah nyamuk.
 Nyamuk akan menggigit orang sehat dan menyebabkan perpindahan sporozoit
Plasmodium ke dalam tubuh orang tersebut.
 Sporozoit masuk ke dalam hati orang tersebut dan membelah berkali-kali membentuk
merozoit. Kemudian merozoit akan menuju sel darah merah, menembus masuk, dan
hidup di dalamnya.
 Merozoit dalam sel darah merah akan membelah secara aseksual menghasilkan merozoit
baru dalam jumlah banyak. Dalam interval waktu tertentu (kira-kira 48 atau 72 jam),
merozoit akan keluar dari sel darah sehingga menyebabkan sel darah tersebut pecah.
Pecahnya sel darah merah inilah yang menyebabkan penderita malaria mengalami
demam dan menggigil.
 Beberapa merozoit akan menginfeksi sel darah baru, sedangkan merozoit lainnya akan
membentuk gametosit baru. Gametosit ini akan terbawa oleh nyamuk yang menggigit
penderita tersebut dan siklus terulang kembali

3. Infeksi nosokomial bisa terjadi pada pasien, perawat, dokter, serta pekerja atau pengunjung
rumah sakit. Beberapa contoh penyakit yang dapat terjadi akibat infeksi nosokomial adalah
infeksi aliran darah, pneumonia, infeksi saluran kemih (ISK), dan infeksi luka operasi (ILO)

Contoh kasus :

Bapak S sudah didiagnosis menderita sakit kanker usus. Dokter yang merawatnya menyarankan
beliau untuk menjalani pembedahan untuk merawat penyakit usus yang berat itu. Keluarga setuju
dengan saran dokter. Pasca operasi, keadaan Bapak S sudah baik.

Luka operasi mengering. Sebelum diizinkan pulang, Bapak S mengalami batuk berdahak dan
menderita demam tinggi. Sesak napas tampak kentara. Dia dimasukkan ke unit rawatan intensif.
Pernafasan Bapak S dibantu dengan alat bantu pernafasan. Tidak beruntung, Bapak S
menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit karena menderita radang paru akut, bukan karena
kanker usus.

Pada kasus di atas, Bapak S dirawat untuk mendapat pengobatan kanker usus namun dia
mendapat infeksi radang paru akut.

Anda mungkin juga menyukai