oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2017
i
REKAYASA GENETIKA INSULIN MENGGUNAKAN SELADA PADA
TIKUS YANG MENGALAMI DIABETES
oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah SWT atas segala rahman dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuh memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1B.
Penyusunan makalah ini tidak lepas bantuan daari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER..............................................................................................................i
HALAMAN SAMPUL......................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
RINGKASAN....................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................1
1.3 Manfaat............................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN TEORI..............................................................................2
2.1 Definisi Rekayasa Genetika............................................................2
2.2 Pengertian Hormon Insulin ...........................................................2
2.3 Fokus Rekayasa Genetika..............................................................2
BAB 3 PEMBAHASAN....................................................................................4
3.1 Peran Perawat dalam Rekayasa Genetika....................................4
BAB 4 PENUTUP..............................................................................................10
4.1 Kesimpulan......................................................................................10
4.2 Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1
siap pakai untuk menghasilkan energi. Pada keadaan normal, tingginya kadar
glukosa setelah makan akan direspon oleh kelenjar pankreas dengan
memproduksi hormon insulin. Dengan adanya insulin, glukosa akan segera
masuk ke dalam sel (Warta Medika, 2008).
Sehingga insulin perlu dipelajari lebih lanjut karena insulin sangat
penting dalam tubuh kita, terutama dalam mengobati penyakit diabetes.
Insulin diekstraksi dari hewan, tetapi saat ini insulin telah dapat diproduksi
secara massal melalui rekayasa genetik.
1.2 Tujuan
Diharapkan setelah pempublikasian dari hasil rekayasa terbaru dalam
pembuatan insulin, para peneliti kesehatan dapat mencari dan
mengembangkan rekayasa genetika dalam pembuatan insulin yang tidak
menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, terutama bagi manusia.
1.3 Manfaat
1. Pembaca mampu mengetahui pengembangan rekayasa genetika
pembuatan insulin dari selada GM untuk diabetes pada tikus
2. Pembaca mampu mengerti pembuatan rekayasa genetika pembuatan
insulin menggunakan selada GM
2
BAB 2. TINJAUAN TEORI
3
Fungsi utama insulin ialah pengawalan keseimbangan tahap glukosa
dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan.
Kegagalan badan untuk menghasilkan insulin akan menyebabkan glukosa tidak
dapat masuk ke dalam dan digunakan oleh sel-sel tubuh. Glukosa meningkat di
dalam darah akan menyebabkan penyakit kencing manis yang dikenal sebagai
diabetes melitus (Indah, 2004).
Gen insulin manusia terdapat pada lengan pendek dari kromoson 11.
Insulin disekresikan sebagai preproinsulin. Preproinsulin meruapakan suatu
peptida rantai panjang dengan BM 11.500. Rangkaian pemandu atau sequence
yang bersifat hidrofobik berfungsi untuk signal mengarahkan molekul ini ke
retikulum endoplasma dan kemudian dikeluarkan. Rangkaian tersebut merupakan
proses pembelahan molekul preproinsulin oleh enzim-enzim mikrosomal
menghasilkan molekul proinsulin (BM kira-kira 9000) (Indah, 2004).
a. Sekresi insulin basal: terjadi tanpa adanya rangsangan eksogen. Hal ini
merupakan jumlah insulin yang disekresikan dalam keadaan puasa.
b. Sekresi insulin yang dirangsang : sekresi insulin karena adanya respon terhadap
rangsang eksogen. Sejumlah zat yang terlibat dalam pelepasan insulin disini
adalah :
4
3. Faktor hormonal Preparat adrenergik merangsang pelepasa insulin yang
mungkin dengan cara peningkatan cAMP intrasel. Paparan yang terus
menerus dengan hormon pertumbuhan, kortisol, laktogen plasenta, estrogen,
progestin dalam jumlah yang berlebihan juga meningkatkan sekresi insulin.
5
BAB 3. PEMBAHASAN
c. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
6
diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan. Perawat diharapkan mampu menjelaskan
tujuan dan manfaat pemberian terapi insulin dan bagaimana proses
penyembuhan penyakit dengan mengunakan terapi insulin.
d. Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan
klien.
e. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya. Pada pasien-pasien dengan terapi insulin pastinya perawat
akan berdiskusi dengan dokter maupun apoteker dalam tindakan
pemberian insulin.
f. Konsultan
Peran perawat disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peneliti/pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
7
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Daniell, Henry. 2007. Hormon Insulin dari Selada Gm Sembuhkan Diabetes Pada
Tikus.http://news.ucf.edu/UCFnews/index?
page=article&id=0024004102c4c1d99011146fc1c32005
21b. (Diakses tanggal 21 Juli 2017)
Koolman, J et all. 2005. Color Atlas of Biochemistry. Thieme Stuttgart. New York