Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI FARMASI

INSULIN: PRODUKSI, JENIS, ANALISIS, DAN RUTE PEMBERIAN

DISUSUN OLEH :

KELAS A2

KELOMPOK 4

 Netty Fitriana Putri (21105011070)


 Risma Lidia Astuti (21105011109)
 Elda Septiana (21105011112)
 Azizah Mezelia K. (21105011091)
 Aisyah Wafiq Anggraini (21105011100)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan Rahmat dan karunia-nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.

Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penyusun menghanturkan rasa hormat dan terima kasih kepada dosen kimia medisinal, serta
teman-teman yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari kesempatan
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telat
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap
semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 26 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defisi dari Insulin

2.2 Golongan obat Insulin

2.3 Proses Pembuatan

2.4 Struktur Insulin

2.5 Efek samping insulin

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada tahun
1921 oleh para ahli fisiologi asal kanada Sir Federick Glant Banting dan Charles
Hebert Best serta ahli fisiologi asal Inggris John James Richard Macleod.
Seorang ahli boikimia James Betram Collip kemudian memproduksi dengan
tingkat kemurnian yang cukup baik untuk digunakan sebagai obat pada manusia.
Pada tahun 1965 insulin manusia telah berhasil disintesis secara kimia. Insulin
merupakan protein manusia pertama yang disintesis secara kimia. Secara
tradisional, insulin untuk pengobatan pada manusia diisolasi dari pankreas sapi
atau babi. Walaupun insulin hewan secara umum cukup memuaskan tetapi untuk
penggunaan pada manusia dapat menimbulkan dua masalah. Pertama, adanya
perbedaan kecil dalam asam amino penyusunnya yang dapat menimbulkan efek
samping berupa alergi pada beberapa penderita. Kedua, prosedur pemurnian sulit
dan cemaran berbahaya asal hewan tidak selalu dapat dihilangkan secara
sempurna. Pada tahun 1981 telah terjadi perbaikan secara berarti cara produksi
insulin melalui rekayasa genetika. Insulin yang diperoleh dengan cara ini
mempunyai struktur mirip dengan insulin manusia. Melalui teknologi DNA
rekombinan, insulin diproduksi menggunakan sel mikroba yang tidak patogen,
Karena kedua hal tersebut di atas, insulin hasil rekayasa genetika ini mempunyai
efek samping yang relatif sangat rendah dibandingkan dengan insulin yang
diperoleh dari ekstrak pankreas hewan, tidak menimbulkan efek alergi serta tidak
mengandung kontaminan berbahaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan insulin ?
2. Golongan obat insulin apa saja?
3. Proses pembuatan insulin
4. Bagaimana struktus insulin?
5. Bagaimana Mekanisme kerja dari insulin?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian insulin
2. Memahami bagaimna struktur insulin
3. Memahami golongan obat insuli
4. Memahami proses pembuatan insulin
5. Memahami mekanisme kerja dari masing-masing golongan

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Insulin


Insulin sendiri merupakan hormon yang berfungsi mengontrol kadar glukosa
darah (Ahmad 2014, Vecchio et al. 2018). Insulin manusia disintesis oleh sel β
pankreas dalam bentuk 3 peptida, yaitu peptida B, C dan A (precursor insulin).
Prekursor insulin dikonversi menjadi insulin secara enzimatik dengan menghilangkan
bagian peptida C. Biokonversi prekursor insulin menjadi insulin dapat dilihat pada
Gambar 1 (Stubbs et al. 2017). Insulin manusia merupakan dipeptida tidak
terglikosilasi yang terdiri dari peptida B yang mengandung 30 asam amino dan
peptida A yang mengandung 21 asam amino yang dihubungkan dengan ikatan sulfida,
dan mempunyai berat molekul 5.808 Da (Mane et al. 2012).
Insulin merupakan hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin
dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula
darah), dari glukost sel membuat energi yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsinya. Insulin adalah protein kecil sederhana yang terdiri dari 31 asam amino, 30
di antaranya merupakan satu rantai polipeptida, dan 21 lainnya yang membentuk
rantal kedua. Kedua rantai dihubungkan oleh ikatan disulfida. Kode genetik untuk
insulin ditemukan dalam DNA di bagian atas lengan pendek dari kromosom kesebelas
yang berisi 153 basa nitrogen (63 dalam rantai A dan 90 dalam rantai B). DNA yang
membentuk kromosom, terdiri dari dua heliks terjalin yang dibentuk dari rantai
nukleotida, masing-masing terdiri dari gula deoksiribosa, fosfat dan nitrogen. Ada
empat basa nitrogen yang berbeda yaitu adenin, timin, sitosin dan guanin. Sintesis
protein tertentu seperti insulin ditentukan oleh urutan dasar tersebut yang diulang
(Rismayanthi, 2010)

2.2 Golongan Obat Insulin


Menurut Rismayanthi, (2010), terdapat banyak bentuk insulin. Insulin
diklasifikasikan berdasarkan dari berapa cepat insulin mulai bekerja dan berapa lama insulin
bekerja. Tipe insulin terdiri atas;
1. Akasi cepat ( Rapid Acting )
Kelompok insulin ini diserap cepat darijaringan lemak subkutan ke aliran
darah.Digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah post-prandial dan pada
hiperglikemia
Analog Insulin Kerja Cepat (Insulin Aspart, Insulin Lispro, Insulin
Glulisine), memiliki onset kerja 5 hingga 15 menit, efek puncak dalam 1 hingga 2
jam, dan durasi kerja 4-6 jam. Pada semua dosis, onset kerja dan waktu untuk efek
puncaknya serupa. Durasi kerja insulin dipengaruhi dosis; dosis beberapa unit dapat
bertahan 4 jam atau kurang, sedangkan 25 atau 30 unit dapat bertahan 5 hingga 6 jam.
Insulin Manusia Reguler, memiliki onset kerja setengah jam hingga 1 jam,
efek puncak dalam 2 hingga 4 jam, dan durasi kerja 6 hingga 8 jam. Makin besar
dosis insulin reguler maka makin cepat onset kerjanya, tetapi makin lama waktu
untuk efek puncak dan makin pendek durasi.
2. Insulin Kerja Menengah
Kelompok insulin ini diserap lebih lambat dan bertahan dengan durasi lebih
lama. Digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah basal (semalaman, saat
puasa, dan di antara waktu makan).
Insulin Manusia NPH (neutral protamine Hagedorn), memiliki onset
kerja 1 hingga 2 jam, efek puncak dalam 4 hingga 6 jam, dan durasi kerja lebih dari
12 jam. Dosis sangat kecil akan memiliki efek puncak lebih awal dan durasi kerja
lebih pendek, sedangkan dosis lebih tinggi akan lebih aman mencapai efek puncak
dan durasi lebih lama.
Insulin Premixed merupakan kombinasi insulin protamin (NPH atau analog)
dengan insulin manusia reguler atau analog insulin kerja cepat. Profil kerja insulin ini
adalah kombinasi insulin kerja pendek dan menengah.
3. Insulin Kerja Panjang
Kelompok insulin ini diserap secara perlahan, dengan efek puncak minimal
dan efek plateau stabil yang berlangsung hampir sepanjang hari. Digunakan untuk
mengendalikan kadar glukosa darah basal (semalaman, saat puasa, dan di antara
waktu makan). Mencakup:
Analog Insulin Kerja Panjang (Insulin largine Insulin Detemir) yang
memiliki onset kerja 1½ hingga 2 jam. Efek plateau selama beberapa jam berikutnya
dan diikuti durasi kerja 12-24 jam untuk insulin detemir dan 24 jam untuk insulin
glargine.

2.3 Proses Pembuatan Insulin


Menurut Baeshen et al. (2014) proses pembuatan insulin dengan teknik DNA recombinan
adalah sebagai berikut:
A. Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreas manusia:
Mula-mula mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin diekstrak dari sel
pancreas.Kemudian enzim transcriptase ditambahkan pada mRNA bersamaan dengan
nukleotida penyusun DNA, Enzim ini menggunakan mRNA sebagai cetekan untuk
membentuk DNA berantai Tunggal, DNA ini kemudian dilepaskan dari mRNA,
Enzim DNA polymirase digunakan untuk melengkapi DNA rantai tunggal menjadi
ranati ganda.disebut DNA komplementer (c-DNA), yang merupakan gen penghasil
insulin.
B. Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara memotong kromosom
secara khusus menggunakan enzim retrikasi.
C. Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid dari sel bakteri
dengan menngunakan enzim retrikasi lain. Sementara itu, di dalam serangkain
tabung reaksi atau cawan petri, gen penghasil insulin manusia (dalam bentuk e- DNA
disiapkan untuk dipasangkan pada plasmid yang terbuka tersebut.
D. Memasang gen penghasil insulin kedalam cincin plasmid. Mula-mula ikatan yang
terjadi masih lemah, kemudian enzim DNA ligase memperkuat ikatan ini sehingga
dihasilkan molekul DNA recombinan/plasmid recombinan yang bagus.
E. Memasukkan plasmid recombinan kedalam bakteri E.coli Di dalam sel bakteri ini
plasmid mengadakan replikasi
F. Mengultur bakteri E.coli yang akan berkembang biak dengan cepat menghasilkkan
klon-klon bakteri yang mengandung plasmid recombinan penghasil insulin.Melalui
rekayasa genetika dapat dihasilkan E.coli yang merupakan penghasil insulin dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat.

2.4 Bagaimana Struktur Insulin

Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang diproduksi dalam sel-sel B kelenjar
Langerhans pankreas Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah (kadar gula
drah dijaga 3.5-8,0 mmol/liter). Hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal
sebagai sebutan insulin endogen. Namun, ketika kelenjar pankreas mengalami gangguan
sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin
dari luar tubuh,dapat berupa obat buatan manusia yang dikenal sebagai sebutan insulin
eksogen.Kekurangan insulin dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes militus tergantung
insulin(diabetes tipe 1). Insulin terdiri dari 51 asam amino. Molekul insulin disusun oleh 2
rantai polipeptida A dan B yang dihubungkan dengan ikatan disulfida. Rantai A terdiri dari 21
asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino (Gustin, 2012).
2.5 Mekanisme Kerja Insulin
Secara mekanisme kerja, insulin akan berikatan dengan reseptor spesifik pada sel
hati, lemak, dan otot sebagai respons terhadap peningkatan kadar glukosa dalam darah,
memicu translokasi intraseluler glukosa, dan meningkatkan pengambilan glukosa oleh
jaringan perifer (otot dan lemak). Insulin memicu reaksi glikolisis dalam hati dan
menghambat sekresi glukagon dengan cara memberikan sinyal untuk menghentikan produksi
glukosa melalui glikogenolisis dan glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah berkurang
(Meneghini L, 2016).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai