Anda di halaman 1dari 24

INSULIN

Witri Wijaya
Pendahuluan
Pendahuluan

 Pankreas adalah kelenjar memanjang


yang terletak di belakang dan di bawah
lambung, di atas lengkung pertama
duodenum
 Panjang 15-25 cm, massa 60-100 gr

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
Kelenjar Pankreas

Pankreas terdiri dari:


1. Pankreas eksokrin: kel.
pencernaan utama tubuh
(mengeluarkan enzim proteolitik,
amilase dan lipase).
Peran Utama: Memproses bahan
makanan yang dicerna sehingga
tersedia untuk penyerapan
2. Pankreas endokrin: sumber
insulin, glukagon, somatostatin,
polipeptida pankreas (PP), dan
ghrelin.

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
Anatomi dan Histologi
 Diperkirakan volume islet langerhans pada pankreas
berkisar 1%-1.5% dari total berat pankreas.

 Setidaknya terdapat 5 jenis sel pada islet langerhans


yang telah teridentifikasi yaitu sel α, sel β, sel δ, sel ε
dan sel PP (Pancreatic Polypeptide).

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
Hormon Pankreas Endokrin

Hormon insulin  polipeptida yang terdiri dari 51 asam amino yang


disintesis sel β pankreas.
Prekursor insulin disebut sebagai pro-insulin. Pro-insulin ini terdiri dari
rantai A dan B yang dihubungkan dengan rantai disulfida beserta dengan
suatu peptida dengan 31 asam amino yang disebut C-Peptide.

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
Hormon Pankreas Endokrin

Insulin (Biokimia)

 terdiri dari 51 AA yang terkandung dalam dua rantai peptida:

 rantai A: 21 asam amino

 rantai B: 30 asam amino.

 Rantai dihubungkan oleh dua jembatan disulfida


 berat molekul insulin 5808 Da

 Insulin endogen memiliki waktu paruh sirkulasi 3- 5 menit 


terdegradasi terutama oleh insulinase di hati, ginjal, dan plasenta.
Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
Faktor Yang Mengontrol Sekresi
Insulin

Sherwood, Lauraree. Human Physiology from Cell to Syatem. Virginia. 9th Edition. 2016
Sekresi Insulin

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
Efek Metabolik Insulin

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition.


2018
Glucose Transporter Proteins
 Membran sel tidak permeabel terhadap molekul hidrofilik (glukosa) sehingga perlu

protein pembawa untuk mengangkut glukosa melintasi lapisan ganda lipid ke dalam

sitosol.

1) GLUT 1  di semua jaringan


 Memediasi pengambilan glukosa basal (afinitas sangat tinggi untuk glukosa)
 Terdapat di permukaan sel endotel sistem vaskular otak (sawar darah-otak)

memastikan transportasi glukosa plasma yang memadai ke sistem saraf pusat.

2) GLUT 3  di semua jaringan, transporter glukosa utama pada neuron.


 Memiliki afinitas sangat tinggi untuk glukosa dan mentransfer glukosa ke dalam

sel saraf pada konsentrasi yang lebih rendah yang ditemukan di sistem saraf

pusat.

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition.


2018
Glucose Transporter Proteins
3) GLUT 2  transporter utama glukosa dalam sel-sel tubulus hati, usus, ginjal.
 Afinitas lebih rendah untuk glukosa dan meningkatkan transpor glukosa ketika
kadar glukosa plasma meningkat, seperti postprandial.
 Afinitas GLUT 2 rendah untuk glukosa mengurangi pengambilan glukosa oleh
hati selama puasa.
4) GLUT 4  di dua jaringan target insulin utama: otot rangka dan jaringan adiposa.
 Berada dalam kompartemen intraseluler sel dan tidak berfungsi sebagai
transporter glukosa sampai sinyal insulin menyebabkan translokasi GLUT 4
ke membran sel  memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam jaringan setelah
makan
3) Di otot, olahraga juga mendorong translokasi GLUT 4 ke permukaan sel
dengan mengaktifkan adenosine monophosphate protein kinase (AMPK)
Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition.
2018
Reseptor Insulin dan Aksi
Insulin

Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10 th Edition. 2018
INSULIN
A. Klasifikasi Insulin
Terdapat berbagai ketersedian insulin di Indonesia yang terdapat di
kelompokan berdasarkan karakteristiknya, yaitu:
A.1. Karakterisktik Insulin Berdasarkan Fungsi Kontrol Glukosa darah
a. Insulin prandial
Insulin yang berfungsi untuk mengontrol kenaikan kadar glukosa
darah setelah makan (Post-prandial). Insulin prandial diberikan
sebelum makan (pre-meal). Insulin ini memiliki lama kerja pendek atau
cepat.
b. Insulin basal
Dapat diberikan sebnyak 1 kali atau 2 kali sehari. Berdarakan profil
farmakokinetiknya, insulin yang termasuk kedalam golongan inin
adalah insuin kerja menengah atau lama
Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
INSULIN

A. Berdasarkan lama kerja


a. Insulin kerja pendek/cepat: lama kerja 4-8jam, digunakan
untuk mengendalikan glukosa darah sesudah makan dan
dberikan sesaat sebelum makan.
b. Insulin kerja menengah: lama kerja 8-12jam. Digunakan untk
mengendalikan glukosa darah puasa (saat tidak makan)
c. Insulin kerja panjang: lama kerja 12-24 jam yang juga
digunakan untuk mengendalikan glukosa darah puasa
d. Untuk memenuhi kebutuhan pasien tertentu, juga tersedia
insulin campuran (premixed), campuran antara insulin kerja
pendek dan kerja menengah.
Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
Pola Farmakokinetik berbagai Jenis Insulin

Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
INDIKASI INSULIN
A. Indikasi Absolut
a. DM Tipe 1
b. DM gestasional yang tak terkontrol
B. Indikasi Relatif
c. Gagal mencpaai sasaran dengan penggunaan kombinasi
OHO dosis optimal (3-6 bulan)
d. Dekompensasi metabolik ditandai dengan: gejala klasik
diabetes dan penururnan berat badan disertai GDP≥
250mg/dl atau GDS ≥ 300mg/dl atau HbA1c >9% dan/atau
sudah mendapatkan terapi OHO
e. Terapi steroid dosis tinggi yang menyebab glukosa darah
tidak terkendali
Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
INDIKASI INSULIN

d. Perencanaan operasi yang kadar glukosa darahnya


perlu segera diturunkan.
e. Beberapa kondisi tertentu yang dapat memerlukan
pemakaina insulin seperti infeksi, penyakit hati kronis
dan ganguan fungsi ginjal

Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
Strategi Praktis Insulin
Sebagai regimen awal dapat digunakan insulin basal 0.2
unit/kgbb dengan waktu pemberiannya disesuaikan dengan
rutinitas pasien dan jenis insulin yang digunakan. Implementasi
terapi insulin memerlukan 3 tingkatan proses yaitu
a. Inisiasi, dimulainya pemberian insulin pertama kali kepada
pasien.
b. Optimisasi, titrasi atau penyesuaian dosis untuk mencapai
target
c. Intensifikasi, modifikasi regimen isnulin untuk mencapai
kontrol glikemik lebih baik.
Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
Terapi Insulin Pada DM Tipe 2

Pedoman Pnegelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di Indonesia. Perkeni 2021.
Insulin kerja cepat
Insulin kerja Panjang

Anda mungkin juga menyukai