Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. kadar glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme
homeostatik yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam
rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.
Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa, secara
normal kadar glukosa darah akan meningkat,namun tidak melebihi 170 mg/dl.
Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah yang
adekuat baik dalam keadaan normal maupun sebagai respon terhadap stres.
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap
kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi. Sebelum ditemukan teknik sintesis
insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi pankreas babi atau sapi,
dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis
insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan dengan sangat
drastis sehingga bisa membantu para penderita diabetes melitus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan gula darah?
2. Apa saja jenis pemeriksaan gula darah
3. Bagaimana metode pemeriksaan gula darah?
4. Apa dimaksud dengan insulin?
5. Bagaiman mekanisme cara kerja insulin?

1
2

6. Apa saja efek samping yang timbul dari insulin?


7. Apa saja golongan sediaan insulin?
8. Bagaimana cara injeksi insulin?
9. Dimana lokasi injeksi insulin?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada Mahasiswa/I dan masyarakat umum tentang cara pemeriksaan gula
darah dan pemberian terapi insulin.
2. Tujuan Khusus
2.1 Diketahuinya pengertian pemeriksaan gula darah dan terapi insulin.
2.2 Diketahuinya cara pemeriksaan gula darah dan pemberian terapi
insulin.
2.3 Diketahuinya batas nilai normal pemeriksaan gula darah.
2.4 Diketahuinya jenis pemeriksaan gula darah dan jenis insulin.
2.5 Diketahuinya efek samping penggunaan insulin.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dalam membaca dan referensi tentang pengertian serta
tatalaksana pemeriksaan gula darah dan pemberian terapi insulin pada pasien
penderita Diabetes Mellitus.
2. Bagi STIKes YATSI Tangerang
Dapat menambah koleksi literature perpustakaan dan menjadi sumber
referensi sehingga mempermudah Mahasiswa/I dalam memahami
pembelajaran Keperawatan Medikal Bedah II mengenai pendidikan
kesehatan ( Pend.Kes ) tentang tatalaksana pemeriksaan gula darah dan
pemberian terapi insulin.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemeriksaan GDS


Pemeriksaan gula darah atau tes glukosa dalah adalah tes yang
bertujuan untuk mengukur jumlah glukosa (gula) dalam darah.
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk
dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan
otot rangka. kadar glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa
mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan
kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.
Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa,
secara normal kadar glukosa darah akan meningkat,namun tidak melebihi 170
mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah
yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun sebagai respon terhadap
stres.
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup. Fungsi dari karbohidrat dalam metabolisme adalah
sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses-
proses metabolisme lainnya.

B. Jenis Pemeriksaan GDS


1. Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang
tersebut
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang

3
4

dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam,sedangkan


pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah pemeriksaan yang
dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan.

C. Metode Pemeriksaan GDS Dan Penatalaksanaan


1. Pemeriksaan gula darah dengan cara strip
Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah strip test diletakan pada alat,
ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip, katalisator glukosa akan
mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas dari electron yang terbentuk
dalam alat strip setara dengan konsentrasi glukosa dalam darah.
prinsip kerjanya, logam emas pada strip setelah diberikan sampel darah
akan bereaksi terhadap elektroda pada strip emas dan oksidase glukosa
yang menghasilkan listrik. ketika arus listrik yang dihasilkan telah
berbanding dengan kadar glukosa, maka alat akan menyetarakan data
hasil kadar glukosa ke dalam algoritma. Sehingga muncul angka yang
menunjukkan kadar gula dalam tubuh.
2. Cara kerja
a. Persiapan: pasang lancet pada alat pena coblos Accu Check Soft
Click. Atur sesuai kedalaman yang diinginkan.
b. Usap salah satu jari dengan menggunakan alcohol swab dan tunggu
hingga kering.
c. Pasang strip. Ambil satu strip dari tabung kemudian dipasang ke slot
tempat strip. Nyalakan alatnya menjadi on.
d. Check nomor kode kalibrasi. Bandingkan nomor kode kalibrasi yang
muncul dilayar dengan yang tertera di tabung harus sama.
e. Ambil sampling darah dengan menggunakan pena soft click. lokasi
pengambilan sampling darah di samping jari karena sedikit saraf
perangsang nyeri.
f. Masukan darah kedalam bantalan strip sampai terisi penuh.
g. tunggu proses pemeriksaan lalu hasilnya akan tertera dilayar.
5

h. Baca hasil pemeriksaan.

D. Nilai Normal Pemeriksaan Kadar Gula Darah


1. Nilai normal pemeriksaan Gula Darah Sewaktu ( GDS ) < 200 mg/dl.
2. Nilai normal pemeriksaan Gula Darah Puasa ( GDP ) < 140 mg/dl.
3. Nilai normal pemeriksaan Gula Darah 2 jam Puasa ( G2PP ) < 200 mg/dl.

E. Definisi Pemberian Insulin


Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang
menderita diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas
terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi. Sebelum ditemukan
teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi
pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah
ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin
bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para penderita
diabetes melitus.

F. Sasaran Klien Dengan Indikasi Penggunaan Insulin


1. Semua klien dengan penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen
karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.
2. Klien dengan penyandang DM tipe II tertentu mungkin
membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan
kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan,
infark miokard akut atau stroke.
4. Klien dengan penyandang DM gestasional dan penyandang DM yang
hamil membutuhkan insulin bila diet saja tidak dapat mengendalikan
kadar glukosa darah.
6

5. Klien dengan riwayat ketoasidosis diabetik.


6. Klien dengan riwayat hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Klien dengan penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau
yang memerlukan suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan
energi yang berangsur meningkat dan secara bertahap akan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi
peningkatan kebutuhaninsulin.
8. Klien dengan riwayat gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

G. Dosis Pemberian Terapi Insulin


Pemberian terapi insulin biasanya dikondisikan dengan kadar glukosa dan
riwayat DM yang ada pada klien.
1. Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
2. Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
3. Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
4. Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit
5. Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit

H. Mekanisme Cara Kerja Insulin


Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel. Kekurangan insulin menyebabkan
glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya,
glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan
bahan sumber energi sehingga tidak dapat memproduksi energi sebagaimana
seharusnya.
Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa
atau sebelum makan) dan insulin prandial (setelah makan).
7

1. Sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu


makan, waktu malam hari dan keadaan puasa.
2. Sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar
dari kadar insulin basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1
jam sesudah makan dan mencapai puncak dalam 30-45 menit, kemudian
menurun dengan cepat mengikuti penurunan kadar glukosa basal.
Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat dengan kemampuan
ambilan glukosa oleh jaringan perifer.
Pada pasien diabetes mellitus tidak memiliki kemampuan untuk
mengambil dan menggunakan gula darah, sehingga kadar gula darah
meningkat.
Pada diabetes tipe 1, pancreas tidak dapat memproduksi insulin.
Sehingga pemberian insulin eksogen diperlukan. Pada diabetes tipe 2,
pasien memproduksi insulin, tetapi sel tubuh tidak meerespon insulin
dengan normal. Namun demikian, insulin juga digunakan pada diabetes
tipe 2 untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin.

I. Efek Samping Terapi Insulin


Efek samping yang mungkin dapat timbul pada pemberian terapi insulin pada
klien dengan riwayat diabetes mellitus antara lain:
1. Hipoglikemia
2. Lipoatrofi
3. Lipohipertrofi
4. Alergi sistemik atau lokal
5. Resistensi insulin
6. Edema insulin
7. Sepsis
8

J. Jenis Sediaan Insulin


Terdapat beberapa jenis insulin yang biasanya digunakan klien dengan
riwayat diabetes mellitus dan masing-masing mempunyai cara kerja yang
berbeda.
1. Kerja cepat (rapid acting)
Bentuknya larutan jernih, efek puncak 1 - 3 jam setelah penyuntikan,
durasi kerja sampai 6 jam. Merupakan satu-satunya insulin yang dapat
dipergunakan secara intra vena. Bisa dicampur dengan insulin kerja
menengah atau insulin kerja panjang.

2. Kerja menengah (intermediate acting)


Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4
– 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam. Bentuknya
terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan
menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan cara
memperlambat penyerapan insulin kedalam darah. Dengan menambah
protamin (NPH / Neutral Protamin Hagedom) atau zinc (pada insulin
lente), maka bentuknya menjadi suspensi yang akan memperlambat
absorpsi sehingga efek menjadi lebih panjang. Bentuk NPH tidak
imunogenik karena protamin bukanlah protein.
3. Kerja panjang (long acting)
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan
lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup
lama, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan
mempertahankan insulin basal yang konstan. Semua jenis insulin yang
beredar saat ini sudah sangat murni, sebab apabila tidak murni akan
memicu imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau lipohipertrofi.
9

4. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin
premix)
Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja
sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi sedang (24 jam).

K. Lokasi Injeksi Insulin


Tiap bagian tubuh yang ditutupi kulit yang longgar dapat dipakai
sebagai tempat injeksi insulin termasuk abdomen, paha, lengan atas,
pinggang dan kuadran atas luar dari bokong. Secara umum insulin akan lebih
cepat diabsorpsi dari bagian atas tubuh seperti bagian deltoid dan abdomen
dibanding dari paha dan bokong.Rotasi dari injeksi terus dianjurkan guna
menghindari absorpsi yang terhambat karena adanya fibrosis atau
lipohipertropi akibat injeksi berulang hanya pada satu
tempat. Asosiasi Diabetes America menganjurkan insulin dapat diinjeksikan
pada satu daerah yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap
injeksi 1 ½ inci ( satu ruas jari tangan ) dengan penyuntikan insulin secara
sub cutan atau tepat di bawah lapisan kulit.

L. Cara Pemberian Terapi Insulin


Berikut langkah cara untuk memudahkan klien penderita diabetes mellitus
menggunakan insulin pen:
1. Keluarkan insulin pen dari dalam lemari pendingin, setidaknya 30 menit
sebelum penyuntikan.
2. Cuci tangan hingga bersih.
3. Lepaskan penutup insulin pen, kemudian pasang jarum pada ujung insulin
pen.
4. lepaskan penutup jarum, dan keluarkan udara dari insulin pen dengan
mengetuk tabung insulin pen hingga udara berkumpul di atas, lalu tekan
tombol suntik yang terdapatdi ujung insulin pen.
10

5. Atur dosis sesuai dengan anjuran dokter, kemudian suntikan insulin


setelah membersihkan area yang akan dilakukan penyuntikan dengan
kapas alcohol.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Insulin
menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel kemudian meningkatkan
sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah
penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin menstimulasi pemasukan
glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu
penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati. Insulin endogin adalah insulin
yang dihasilkan oleh pankreas, sedangkan insulin eksogin adalah insulin yang
disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.

B. Saran
Mahasiswa/I diharapkan dapat mengetahui tatalaksana pemeriksaan gula darah
dan pemberian terapi insulin. Sehingga dapat mempermudah saat menyampaikan
kepada masyarakat umum karena sudah mempunyai konsep dan referensi tentang
hal yang akan menjadi sumber acuan saat melakukan Pend.Kes ke lingkungan
masyarakat.

11

Anda mungkin juga menyukai