PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Pasien mungkin merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Merasa kesepian atau ditolak oleh orang lain Merasa tidak aman berada dengan orang lain Mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain Merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu Tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan Merasa tidak berguna Tidak yakin dapat melangsungkan hidup Tanda dan gejala yg diobservasi: Tidak memiliki teman dekat Menarik diri Tidak komunikatif Tindakan berulang dan tidak bermakna Asyik dengan pikirannya sendiri Tidak ada kontak mata Tampak sedih, afek tumpul Isolasi sosial Tujuan : Pasien mampu: 1. Membina hubungan saling percaya 2. Menyadari penyebab isolasi sosial 3. Berinteraksi dengan orang lain secara bertahap 1. Membina Hubungan Saling Percaya, dengan cara: Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan yang disukai pasien Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan 2. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, dengan cara: Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain 3. Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain, dengan cara: Mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka 4. Membantu pasien mengenal kerugian tidak berhubungan, dengan cara: Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien 5. Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap. Dengan cara: ◦ Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan Saudara ◦ Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (pasien, perawat atau keluarga) Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien. Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya Tujuan: setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2. Menjelaskan tentang: ◦ Masalah isolasi sosial dan dampaknya ◦ Penyebab isolasi sosial ◦ Cara merawat pasien isolasi sosial 3. Memperagakan cara merawat pasien isolasi sosial 4. Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari 5. Menyusun perencanaan pulang Pasien: ◦ Menyebutkan penyebab, keuntungan berinteraksi, kerugian tidak berinteraksi. ◦ Menggunakan cara berinteraksi secara teratur sesuai jadwal Keluarga: ◦ Menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala isolasi sosial ◦ Menyebutkan cara merawat pasien isolasi sosial ◦ Mendemonstrasikan cara merawat pasien isolasi sosial ◦ Menyebutkan tempat rujukan yg sesuai 3. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti bagi pasien:
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat:
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain:
Masalah keperawatan: --------------------------------------------------------------
Sesi I: Kemampuan memperkenalkan diri Sesi II: Kemampuan berkenalan Sesi III: Kemampuan bercakap-cakap Sesi IV: Kemampuan bercakap-cakap tentang topik tertentu Sesi V: Kemampuan bercakap tentang masalah pribadi Sesi VI: Kemampuan bekerja sama dalam kelompok Sesi VII: Evaluasi kemampuan sosialisasi Kelompok Besar: ◦ Membahas materi isolasi sosial ◦ Diskusi sesuai materi isolasi sosial Kelompok Kecil ◦ Sharing persepsi pengalaman merawat anggota keluarga dengan isolasi sosial ◦ Dipandu oleh perawat • Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien • Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain • Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain • Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang SP1p • Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
• Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang SP2p • Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
•Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
•Memberikan kesempatan kepada berkenalan dengan dua orang atau lebih SP3p •Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
•Mengevaluas jadwal harian berinyteraksi
•Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain SP4p •Memasukkan ke dalam jadwal harian • Mendiskusikan masalah yang dihadapi oleh pasien • Mendiskusikan peran keluarga SP1k • Mendiskusikan upaya yang bisa dilakukan oleh keluarga
• Mendiskusikan cara yang bisa dilakukan oleh keluarga untuk
membantu pasien mengatasi isolasi sosialnya SP2k • Melatih keluarga untuk merawat pasien halusinasi
• Memberi kesempatan keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan isolasi sosial SP3k
• Menjelaskan sistem rujukan dan fasilitas kesehatan yang bisa