Anda di halaman 1dari 14

Komunikasi Terapeutik

Ns. Ayu Pratiwi, S.Kep., M.Kep

1
Pengertian Komunikasi Terapeutik

Northouse dalam Damaiyanti,


2010
Stuart, 2013
Kemampuan atau keterampilan
tenaga kesehatan untuk Pengalaman pembelajaran
membantu pasien beradaptasi timbal balik dan mengoreksi
terhadap stres, mengatasi
gangguan psikologis, & belajar pengalaman emosional pada
bagaimana berhubungan dengan klien.
orang lain.

Pada dasarnya komunikasi terapeutik


merupakan komunikasi profesional yang
mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan
pasien.
Tujuan Hubungan Terapeutik
Membantu pasien Mempererat
untuk hubungan atau
memperjelaskan Mengurangi interaksi antara
Mempengaruhi
& mengurangi keraguan, klien dengan
orang lain,
beban perasaan & membantu dalam terapis (tenaga
lingkungan fisik
pikiran serta hal mengambil kesehatan) secara
dan dirinya sendiri
dapat mengambil tindakan yang professional dan
dalam hal
tindakan u/ efektif dan proporsional
peningkatan
mengubah situasi mempertahankan dalam rangka
derajat kesehatan
yg ada bila pasien kekuatan egonya membantu
percaya pada hal2 menyelesaikan
yg diperlukan masalah klien.
Perbedaan Komunikasi terapeutik dan sosial
• Komunikasi sosial tidak memiliki tujuan yang spesifik
dan pelaksanaan komunikasi ini terjadi begitu saja.
• Sedangkan terapeutik berfungsi untuk mencapai
kesembuhan pasien melalui perubahan dalam diri
pasien.
• Pada Intinya Komunikasi terapeutik tidak sama
dengan komunikasi sosial.

4
Eksplorasi perasaan & Menjadi contoh
peran
Menghambat hub terapeutik Terjalin hub terapeutik
Komunikasi Fasilitatif
1. Perilaku Verbal
Semua perilaku adalah komunikasi dan
semua komunikasi mempengaruhi perilaku
2. Perilaku Non verbal
terdapat isyarat vokal, isyarat aksi, isyarat
objek, ruang, sentuhan
3. Tehnik Komunikasi Terapeutik
 Mendengarkan
 Kata pembuka yang luas
 Mengulang pernyataan
 Klarifikasi
 Refleksi
 Mefokuskan
 Berbagi persepsi
 Identifikasi tema
 Diam
 Humor
 Menginformasikan dan menyarankan
Hubungan Interaksi

Mengeksplorasi diri

Analisis diri
Pra interaksi
Pengumpulan data ttg klien dan
perencanaan intervensi

Rencanakan jadwal untuk


pertemuan pertama dgn pasien
Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien,
mengevaluasi diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian
membuat rencana interaksi dengan klien.
Lanjutan....
Tetapkan alasan pasien u/ mencari bantuan.

Bina hubungan saling percaya, penerimaan, &


komunikasi terbuka.

Terapis mengkaji pasien. Eksplorasi pikiran,


perasaan, dan tindakan pasien.
Perkenalan/orie
ntasi
Identifikasi masalah pasien berdasarkan prioritas
(pengkajian) dan diagnosis

Tetapkan tujuan bersama dgn pasien

Rumuskan bersama kontrak yang bersifat saling


menguntungkan mencakup nama, peran, tanggung
jawab, harapan, tujuan, tempat pertemuan, waktu
pertemuan, kondisi u/ terminasi, & kerahasiaan
Lanjutan...
Terapis merencanakan intervensi dari hasil yang akan
dicapai

Eksplorasi stresor yang relevan dengan cara


memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan masalah,
pemikiran, dan perasaannya.

Terapis menggunakan pendekatan pemecahan masalah dlm


bekerja sama dgn meningkatkan pengembangan penghayatan
dr penggunaan mekanisme koping pasien yg konstruktif.
Kerja
Terapis mendorong dan mengajarkan koping kepada
pasien.

Terapis menganjurkan pasien untuk mempraktikkan perilaku


adaptif dan mengevaluasi efektivitas dari upaya tersebut.

Bahas dan atasi perilaku yang resistan.


Lanjutan...
Bina realita tentang perpisahan dengan cara
mengekspresikan perasaan tentang terminasi.

Observasi kemajuan terapi dan pencapaian


tujuan. Terapis mengevaluasi hasil,
mengkaji ulang masalah, tujuan, dan
Terminasi intervensi

Terapis mengevaluasi keseluruhan hubungan


terapis dgn pasien, mengeksplorasi secara timbal
balik perasaan penolakan, kehilangan, &
kemarahan serta perilaku yg terkait lainnya.
Hambatan Terapeutik
1. Resistens (keengganan dan menghindar)
Sering disebabkan oleh tidak bersedianya klien
untuk berubah ketika diketahui kebutuhan untuk
berubah. Resistens terjadi mungkin sebagai akibat
dari hasil hubungan klien dengan perawat yang
tidak tepat sebagai contoh peran untuk perilaku
terapeutik
2. Transferens
Respon yang tidak disadari dimana klien mengalami
perasaan dan sikap terhadap perawat yang berasal
dari hubungannya dengan tokoh penting dalam
kehidupan mereka terdahulu.
HASIL TERAPEUTIK
• Keberhasilan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan yang terapeutik berhubungan dengan
dasar pengetahuan, keterampilan klinis, dan
kapasitas untuk introspeksi dan evaluasi diri.
Beberapa diantaranya untuk merespons klien yang
lainnya dari kehidupan pribadi perawat dan tidak
selayaknya dikaitkan dengan klien. Banyak perasaan
menyakitkan dapat timbul dalam diri perawat
karena sifat dari proses terapeutik, yang bisa saja
menimbulkan stres.
Thank you for your attention

Anda mungkin juga menyukai