Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian
Pemeriksaan gula darah sewaktu merupakan sebuah tes gula darah yang
dilakukan pada saat itu juga dan tanpa persiapan apapun sehingga tes glukosa
darah sewaktu dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien
melakukan puasa terlebih dahulu untuk dapat mengetahui kadar gula darah
pada saat itu . Pemeriksaan gula darah puasa (GDP) ini juga merupakan
tindakan untuk mengetahui hasil gula darah pasien setelah pasien melakukan
puasa minimal 8 - 10 jam. Pemeriksaan gula darah 2 jam post puasa (GD 2jam
PP) adalah tindakan untuk mengetahui hasil gula darah pasien 2 jam setelah
pasien makan setelah sebelumnya pasien puasa minimal 8-10 jam. (Auliya,
Oenzil, & Rofinda, 2016)
B. Anatomi dan Fisiologi

Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira – kira 15


cm, lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata – rata
60 – 90 gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang
lambung.
Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam tubuh
baik hewan maupun manusia. Bagian depan (kepala) kelenjar pankreas terletak
pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian pilorus dari lambung.
Bagian badan yang merupakan bagian utama dari organ ini merentang ke arah
limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini. Dari segi
perkembangan embriologis, kelenjar pankreas terbentuk dari epitel yang
berasal dari lapisan epitel yang membentuk usus (Ii & Pustaka, 2015).

Pulau langerhans berbentuk ovoid dengan besar masing-masing pulau


berbeda. Besar pulau langerhans yang terkecil adalah 50 m, sedangkan yang
terbesar 300 m, terbanyak adalah yang besarnya 100 – 225 m. Jumlah semua
pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara 1 – 2 juta.Pulau langerhans
manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu:
a. Sel – sel A (alpha), jumlahnya sekitar 20 – 40 % ; memproduksi glikagon
yang manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai “ anti
insulin like activity. “
b. Sel – sel B (betha), jumlahnya sekitar 60 – 80 % , membuat insulin.
c. Sel – sel D (delta), jumlahnya sekitar 5 – 15 %, membuat somatostatin.
Masing – masing sel tersebut, dapat dibedakan berdasarkan struktur dan
sifat pewarnaan. Di bawah mikroskop pulau-pulau langerhans ini nampak
berwarna pucat dan banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Pada
penderita DM, sel beha sering ada tetapi berbeda dengan sel beta yang
normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi pewarnaan untuk insulin
sehingga dianggap tidak berfungsi.

Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 untuk insulin
manusia. Molekul insulin terdiri dari dua rantai polipeptida yang tidak sama,
yaitu rantai A dan B. Kedua rantai ini dihubungkan oleh dua jembatan
(perangkai), yang terdiri dari disulfida. Rantai A terdiri dari 21 asam amino dan
rantai B terdiri dari 30 asam amino. Insulin dapat larut pada pH 4 – 7 dengan
titik isoelektrik pada 5,3. Sebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan
dengan protein reseptor yang besar di dalam membrana sel.

Insulin di sintesis sel beta pankreas dari proinsulin dan di simpan dalam
butiran berselaput yang berasal dari kompleks Golgi. Pengaturan sekresi insulin
dipengaruhi efek umpan balik kadar glukosa darah pada pankreas. Bila kadar
glukosa darah meningkat diatas 100 mg/100ml darah, sekresi insulin meningkat
cepat. Bila kadar glukosa normal atau rendah, produksi insulin akan menurun.
Selain kadar glukosa darah, faktor lain seperti asam amino, asam lemak, dan
hormon gastrointestina merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda-beda.
Fungsi metabolisme utama insulin untuk meningkatkan kecepatan transport
glukosa melalui membran sel ke jaringan terutama sel – sel otot, fibroblas dan
sel lemak (Tipe & Kota, 2017)
C. Indikasi tindakan yang dilakukan
Indikasi dilakukannya pemeriksaan kadar gula darah kapiler adalah :
1. Untuk mengetahui kadar gula darah
2. Pada penderita yang mengalami hiperglikemia, hipoglikemia, dan diabetes
ketoasidosis
3. Untuk membantu membuat keputusan klinis dan pengkajian atau monitoring
penggunaan obat lain seperti steroid
4. Pasien yang menggunakan steroid dan obat lain yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar gula darah
5. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes melitus atau
menderita diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional) dan bayi yang
menderita hiperinsulin. Ibu yang menderita DM, baik sebelum dan selama
hamil, terjadi transfer glukosa secara berlebihan ke janinnya, sehingga respon
insulins juga meningkat pada janin. Ketika lahir dan saluran plasenta terputus,
transfer glukosa berhenti padahal respons insulin bayi masih tinggi sehingga
si bayi mengalami hipoglikemia.
6. Bayi yang lahir lebih bulan. Karena belum lahir juga, jalur plasenta ke bayi
yang lebih bulan sudah berkurang fungsinya, asupan glukosa pun berkurang.
Bayi pun menggunakan cadangan glikogennya, sehingga setelah lahir
glikogen tinggal sedikit dan bayi mudah kena hipoglikemia.
D. Kontraindikasi tindakan yang dilakukan
1. Pasien yang sedang menjalani terapi dialisis
2. Hiperlipidemia. Kolesterol diatas 13 mmolL menyebabkan kadar gula darah
perifer yang dapat terbaca oleh alat glukometer menjadi tinggi.
3. Pre-eklampsia
4. Kadar hematokrit lebih dari 55 yang menyebabkan ketidakakuratan level
kadar gula darah diatas 11 mmolL.
E. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
regulasi
2. hambatan rasa nyaman berhubungan dengan stimuli lingkungan
3. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
F. Tujuan tindakan keperawatan yang diambil
1. Pemeriksaan laboratorium harian
2. Acuan tindakan medis
3. Pengobatan yang tepat
4. Pemilihan diet yang tepat

Anda mungkin juga menyukai