Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN POST KATETERISASI JANTUNG”


DI RUANG PPJT LT 6 RSUD DR. SOETOMO

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII

1. DELLA AFRIANTI (P27820716004)


2. REYVO TALANILA AINUN R (P27820716023)
3. DWI AZIZAH MEYRINA H (P27820716032)
4. SISILIA SEKAR S (P27820716038)
5. GIRINDRA FINDYANTO (P27820716037)

PRODI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kateterisasi Jantung


Sub pokok bahasan : Perawatan post kateterisasi jantung
Hari/tanggal : Jumat, 18 Oktober 2019
Jam : 09.30 WIB
Tempat : Ruang tunggu PPJT lt 6
Penyuluh : Mahasiswa D4 Keperawatan Gawat Darurat Poltekkes Surabaya
Sasaran : Keluarga pasien di ruang ppjt lt 6

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan penyuluh dapat mengerti dan memahami tentang perawatan
post kateterisasi jantung
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan penyuluh mampu :
a. Menjelaskan pengertian kateterisasi jantung
b. Menjelaskan indikasi kateterisasi jantung
c. Menjelaskan persiapan pasien dalam tindakan kateterisasi jantung
d. Mengetahui prosedur kateterisasi jantung
e. Mengetahui efek samping kateterisasi jantung
f. Menjelaskan perawatan Pasca kateterisasi jantung
g. Menjelaskan hal-hal yang perlu diwaspadai pada pasien dengan post kateterisasi jantung
III. Materi
a. Pengertian kateterisasi jantung
b. Indikasi kateterisasi jantung
c. Persiapan pasien dalam tindakan kateterisasi jantung
d. Prosedur kateterisasi jantung
e. Efek samping kateterisasi jantung
f. Perawatan Pasca kateterisasi jantung
g. Hal-hal yang perlu diwaspadai pada pasien dengan post kateterisasi jantung

2
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
V. Media
Leaflet
PPT

VI. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan

Pembicara Mahasiswa Penanggung


Jawab

1 Pembukaan

1) Memberi salam 1) Menjawab salam


2) Memperkenalkan diri 2) Mendengarkan
3) Menyampaikan topik 3) Mendengarkan

5 Menit 4) Menjelaskan tujuan 4) Mendengarkan Moderator


penyuluhan 5) Mendengarkan
5) Menjelaskan mekanisme 6) Mendengarkan
penyuluhan
6) Melakukan Kontrak waktu

2 10 Menit Penyajian Materi Penyaji

1) Mengkaji pengetahuan 1) Menjawab


awal dan pengalaman
mayarakat setempat
tentang topik yang akan
disampaikan
3
2) Menyampaikan materi 2) Mendengarkan
tentang : dan
a. Pengertian kateterisasi Memperhatikan
jantung
b. Indikasi kateterisasi
jantung
c. Persiapan pasien
dalam tindakan
kateterisasi jantung
d. Prosedur kateterisasi
jantung
e. Efek samping
kateterisasi jantung
f. Perawatan Pasca
kateterisasi jantung
g. Hal-hal yang perlu
diwaspadai pada
pasien dengan post
kateterisasi jantung

3 Evaluasi

1) Memberikan kesempatan 1) Bertanya

10 Menit pada masyarakat setempat Penyaji


atau peserta penyuluhan
untuk bertanya

5 Menit 2) Menanyakan kembali pada Moderator


peserta penyuluhan
2) Menjawab
tentang materi yang

4
disampaikan

4 Penutup
Moderator
5 Menit 1) Menyimpulkan Materi 1) Mendengarkan
2) Memberi Salam 2) Menjawab salam Fasilitator
3) Menerima

VII. Pengorganisasian

a. Penyaji : Della Afrianti


b. Moderator : Girindra Findyanto
c. Observer : Dwi Azizah MH
d. Fasilitator : Reyvo

5
MATERI :

Perawatan Post Kateterisasi Jantung

A. Pengertian kateterisasi jantung

Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untuk


memperbaiki suatu kelainan pada jantung. Prosedur ini paling banyak
dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan orang yang sering
mengalami sakit dada. Sakit pada dada tersebut kemungkinan merupakan
gejala dari penyakit jantung koroner. Selain sakit dada, ada berbagai alasan
mengapa dokter melakukan kateterisasi jantung. Prosedur ini dilakukan
dengan cara memasukkan selang kecil nan elastis  (yang disebut kateter) ke
dalam pembuluh darah besar yang ada di daerah leher atau lengan menuju ke
pembuluh darah yang ada di jantung. Beberapa bagian yang dapat
diperiksa melalui kateterisasi jantung antara lain : otot jantung, katup jantung,
maupun pembuluh darah jantung terutama pembuluh darah koroner yang
mensuplai darah ke otot jantung. Prosedur ini hanya dilakukan oleh tenaga
profesional (dokter spesialis jantung) dan tidak semua rumah sakit
menyediakan fasilitas ini.

B. Indikasi kateterisasi jantung


Berikut beberapa kegunaan kateterisasi jantung:
a. Mengevaluasi aliran darah dan oksigen di berbagai bagian jantung.
b. Menilai kekuatan otot jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
c. Melihat seberapa baik kinerja katup jantung.
d. Mengobati penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
e. Merencanakan pengobatan yang tepat. Khususnya jika pasien baru pulih
dari serangan jantung tapi masih merasakan sakit dada, mendapatkan
hasil pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa pasien tersebut
memiliki penyakit jantung, atau mengalami serangan jantung yang
menyebabkan jantung rusak parah.
f. Mengoreksi jantung yang cacat dengan operasi kecil
g. Mengambil sampel otot jantung untuk mengetahui apakah terkena
infeksi jantung atau tumor.

6
h. Memeriksa penyakit jantung bawaan pada anak-anak.

C. Persiapan pasien dalam tindakan kateterisasi jantung


Beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum tindakan kateterisasi
jantung antara lain :
a. Sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan atau minuman apapun selama 6
jam sebelum tindakan kateterisasi jantung. Hal ini bertujuan
agar lambung kosong dan mengurangi komplikasi pada saat menggunakan
obat-obatan anestesi.

b. Hentikan pengunaan obat-obatan pengencer darah atau yang dapat


menimbulkan efek samping mengencerkan darah, seperti : warfarin atau
obat anti inflamasi non steroid. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
terjadinya perdarahan.

c. Obat-obatan lain yang rutin digunakan sehari-hari, ada yang tetap boleh
dikonsumsi namun ada juga yang harus dihentikan penggunaannya.
Pemilihan obat mana yang dapat tetap dilanjutkan atau harus dihentikan,
dapat dikonsultasikan dahulu dengan dokter.

d. Usahakan untuk relaks dan tidak tegang

D. Prosedur kateterisasi jantung


Tindakan kateterisasi jantung harus dilakukan di rumah sakit dengan tim
doker dan perawat yang terlatih.
a. Sebelum tindakan kateterisasi, perawat akan memasang akses infus ke
pembuluh darah vena untuk memasukan obat-obatan sedatif (penenang).
Sehingga selama tindakan, pasien tetap sadar dan tidak merasa cemas.
b. Perawat juga akan membersihkan dan mencukur daerah tempat
dimasukannya selang kateter pertama kali menggunakan jarum.

c. Obat anestesi lokal dapat diberikan di lokasi tempat suntikan jarum.

7
d. Suntikan dilakukan ke lokasi pembuluh darah yang besar, kemudian
dimasukan selang kateter. Ujung dari selang kateter dilengkapi dengan
kamera, sehingga perjalanan dari selang kateter dapat dipantau melalui
monitor. Selain itu ujung dari selang kateter dapat dilengkapi dengan
berbagai peralatan medis, tergantung dari tujuan dilakukannya tindakan
kateterisasi jantung.

e. Setelah tindakan kateterisasi jantung selesai, maka selang kateter dapat


dikeluarkan dari pembuluh darah. Lokasi tempat keluar masuknya selang
kateter dapat ditekan dengan kuat untuk mengurangi resiko perdarahan.

f. Selama tindakan kateterisasi berlangsung, alat EKG tetap terpasang pada


pasien untuk memonitor aktivitas jantung.

E. Efek samping kateterisasi jantung

Proses pemulihan setelah tindakan kateterisasi pada umumnya cepat dan


resiko terjadinya komplikasi juga rendah. Terdapat beberapa kondisi pasca
kateterisasi jantung yang wajar dialami oleh pasien. Hal ini merupakan bagian
dari proses penyembuhan. Komplikasi hebat ataupun efek samping akibat
tindakan kateterisasi jantung hampir jarang terjadi. Beberapa kemungkinan
efek samping yang dapat terjadi dari tindakan kateterisasi jantung antara lain :
a. Luka memar dan bengkak pada lokasi tempat selang kateter dimasukan
b. Perdarahan

c. Serangan jantung

d. Stroke

e. Trauma pada pembuluh darah atau bagian jantung yang dilewati oleh
selang kateter

f. Irama jantung tidak teratur

g. Reaksi alergi dan mual karena penggunaan zat warna (kontras) untuk


melihat bagian-bagian jantung dan pembuluh darah

8
h. Infeksi

i. Terbentuk bekuan darah

j. Kerusakan ginjal terutama apabila kateterisasi menggunakan zat


warna kontras.

F. Perawatan Pasca kateterisasi jantung

Setelah proses kateterisasi, pasien biasanya akan dibawa ke ruangan


khusus untuk pemulihan. Lama waktu pemulihan di ruangan khusus tersebut
hanya berlangsung beberapa jam saja. Pasien akan diminta untuk tetap
berbaring di ranjang dengan posisi kaki lurus. Luka bekas penusukan akan
dilindungi agar tidak terkena infeksi. Selama di ruangan tersebut, pasien juga
akan mendapatkan pengontrolan dari petugas medis seperti denyut nadi dan
juga pemeriksaan tekanan darah.

Perawatan pasca kateterisasi dilakukan dengan tujuan untuk


meminimalisir terjadinya komplikasi pasca tindakan. Walaupun sebenarnya
komplikasi pasca tindakan kateterisasi sangat jarang terjadi, namun alangkah
baiknya jika pasien mengetahuinya sebagai tindakan pencegahan. Menurut dr.
Dina Kusumawardani, ada beberapa perawatan pasca kateterisasi jantung.
Perawatan yang harus dilakukan oleh pasien adalah:

a. Banyak istirahat dan membatasi aktivitas yang melelahkan. Setidaknya


pasien beristirahat selama 2 hari. Tujuannya adalah agar luka bekas
penusukan kateter benar-benar sembuh dan mengembalikan kondisi
kesehatan pasien secara maksimal.
b. Sebaiknya tidak mengangkat benda-benda berat 2 hari pasca tindakan. Hal
ini untuk menghindari terbukanya luka bekas kateterisasi dan juga kondisi

9
pasien yang belum stabil. Sehingga dianjurkan untuk melakukan aktivitas
yang ringan saja.

c. Menghindari posisi jongkok apabila area penusukan dilakukan di lipatan


paha. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadi robekan pada luka
bekas penusukan pipa kateter.

d. Dalam beberapa waktu pasien tidak disarankan untuk mengendarai mobil


atau motor seorang diri. Karena kondisi pasien belum stabil dan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas

e. Membersihkan luka dan selalu dalam kondisi yang kering. Luka yang
terkena debu dapat mengakibatkan iritasi. Sedangkan jika luka selalu
lembab atau basah juga bisa memperparah kondisi bekas luka penusukan.

f. Selalu waspada apabila terjadi tanda-tanda infeksi atau pendarahan. Jika


hal tersebut terjadi, sebaiknya segera menghubungi petugas medis untuk
penanganan lebih lanjut.

g. Memenuhi kebutuhan air selama beberapa hari. Tubuh yang terhidrasi


dengan baik dapat membantu proses penyembuhan luka yang lebih cepat.

h. Mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter dengan teratur.


Perawatan pasca kateterisasi yang satu ini harus benar-benar dipatuhi oleh
pasien. Agar proses penyembuhan berlangsung dengan cepat dan
meminimalisir terjadinya komplikasi pasca tindakan kateterisasi jantung.

G. Hal-hal yang perlu diwaspadai pada pasien dengan post kateterisasi jantung

Pasien pasca kateterisasi jantung harus memahami kondisi darurat yang


mungkin saja terjadi. Tujuannya adalah agar pasien mendapatkan penanganan
segera dari petugas medis. Segera hubungi dokter atau petugas medis jika
diketahui ada gejala-gejala seperti di bawah ini:

a. Kaki area penusukan menjadi mati rasa, berwarna biru dan terasa dingin
b. Daerah di sekitar tempat penusukan lebih memar

10
c. Terjadi edema atau pembengkakan pada luka bekas tusukan

d. Keluarnya cairan dari bekas tusukan

e. Bekas tusukan membengkak dengan sangat cepat

f. Pendarahan tidak berhenti pada bekas tusukan walaupun sudah ditekan


bagian atasnya

11

Anda mungkin juga menyukai