Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


JALAN – JALAN PAGI
DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA

DISUSUN OLEH:

Mahasiswa Semester II Pendidikan Profesi Ners:

Girindra Findyanto P27820820020


Muhammad Ubaidillah Sulthoni P27820820032
Wahyu Aji Setyo Widodo P27820820050

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI
SURABAYA
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Laporan TAK Jalan jalan pagi di UPTD Griya Wreda
Jambangan Surabaya telah selesai. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktik
keperawatan pada stase keperawatan gerontik.
Kami selaku tim penulis menyadari bahwa penyusunan laporan yang telah
kami buat ini belum sempurna, baik dalam segi isi maupun penulisannya. Kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan introspeksi kami
selanjutnya.
Kami juga berterima kasih kepada pembimbing akademik Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Surabaya, pembimbing klinik di Griya
Werda Jambangan Surabaya, pasien serta teman- teman kelompok yang telah
membantu dalam proses penyelesaian laporan. Tim penyusun berharap agar laporan
ini dapat memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pembaca.

Surabaya, 19 Mei 2021

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
II. Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovia pada
persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum
menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga
mengurangi gerakan persendian. Adanya keterbatasan pergerakan dan
berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut.
Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik
(physical activity), sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari (activity daily living/ ADL). Latihan dan
aktivitas fisik pada lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan
persendian, tonus otot dan mengurangi masalah fleksibilitas (Wold, 1999).
Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi, dapat
memperparah kondisi sistem muskuloskeletal yang mengalami penurunan karena
proses menua (Tortora dan Grabowski, 2003). Menurut Dep.Kes RI (1998),
lansia yang kurang mampu melakukan latihan fisik atau olah raga karena sakit
dan lemah, dapat melakukan gerakan-gerakan sederhana yang menyerupai
senam. Dengan latihan Jalan kaki ringan, diharapkan dapat meningkatkan
fleksibilitas sendi pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak sendi, sehingga
lansia dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan lebih mandiri
atau latihan yang lebih tinggi seperti latihan senam.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok klien mampu melakukan Jalan-
jalan Pagi
2. Tujuan Khusus
1) Klien mampu menyebutkan manfaat pentingnya jalan jalan pagi
2) Klien mampu menyebutkan cara menjaga jalan jalan pagi
3) Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan jalan
jalan pagi

1. Manfaat Jalan jalan pagi


1.Menurunkan Berat Badan

Menurunkan berat badan adalah manfaat jalan kaki yang pertama.


Berjalan kaki dengan kecepatan sedang selama 30 menit dapat
membakar hingga 150 kalori dalam tubuh. Apalagi jika berjalan kaki
dikombinasikan dengan diet sehat dan latihan kekuatan, berat badan
lebih cepat menurun.

2.Menyehatkan Organ Jantung

Berjalan kaki dengan santai merupakan pilihan baik bagi orang


yang memiliki masalah jantung. Berjalan 30 menit di pagi hari dapat
membantu menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Jika jalan kaki
dilakukan secara teratur, maka akan memperkuat jantung dan
mengontrol tekanan darah. 
3.Mencegah Stroke

Manfaat jalan kaki selanjutnya adalah mencegah penyakit stroke.


Hal tersebut dapat terjadi jika dilakukan 5 kali dalam seminggu, dengan
waktu 30 menit setiap sesinya. Berjalan kaki juga dapat membantu
pemulihan bagi orang yang mengalami stroke.

4.Menurunkan Risiko Diabetes

Jalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat membantu


meningkatkan kontrol gula darah serta membantu manajemen insulin
pada diabetes Tipe 2. Berjalan kaki akan membuat sel-sel dalam tubuh
menggunakan glukosa yang tidak terpakai, sehingga lemak dalam tubuh
dapat diolah dengan baik, dan menurunkan risiko obesitas

5.Cegah Arthritis dan Osteoporosis

Gaya hidup yang tidak aktif merupakan pemicu utama kaku pada
persendian. Jika sudah terjadi, makan gejala akan berkembang
menjadi radang sendi. Untuk mencegahnya, sebaiknya lakukan aktivitas
fisik ringan, seperti berjalan kaki 5 kali dalam seminggu. Berjalan dapat
melatih kekuatan sendi, dengan meningkatkan kepadatan tulang.

6.Menguatkan Otot

Berjalan dapat membantu memperkuat otot-otot kaki. Untuk hasil


yang maksimal, kamu bisa berjalan kaki dengan kecepatan sedang
hingga cepat. Cobalah untuk mengubah rutinitas yang tadinya bermalas-
malasan untuk berolahraga. Selain berjalan kaki, kamu bisa
menambahkan latihan penguatan kaki seperti squat dan lunges beberapa
kali dalam seminggu agar otot menjadi lebih sehat.

7.Kontrol Kadar Kolesterol

Kolesterol tinggi akan berujung pada masalah jantung yang


berbahaya bagi kesehatan pengidapnya. Untuk mengontrol kadarnya,
kamu dapat mengikuti gaya hidup aktif, seperti berjalan kaki. Jalan kaki
dapat mencegah Aterosklerosis, yang disebabkan oleh arteri yang
tersumbat karena penimbunan plak atau kolesterol pada dinding arteri. 

8.Meningkatkan Fokus

Manfaat jalan kaki selanjutnya adalah meningkatkan fokus. Jalan


pagi dapat membantu meningkatkan kejernihan mental dan kemampuan
untuk berpikir sepanjang hari. Selain meningkatkan fungsi kognitif,
berjalan kaki juga dapat membantu seseorang untuk berpikir lebih
kreatif.

Hal tersebut dapat terjadi karena olahraga teratur dapat membantu


melindungi ingatan dan meningkatkan keterampilan berpikir, karena
oksigen dan suplai darah ke otak dipercepat. 

9.Mencegah Depresi
Saat seseorang mengalami perubahan suasana hati, hal tersebut
mungkin saja akan menimbulkan banyak gangguan lainnya. Kamu
dapat mencegah hal tersebut dengan berjalan kaki. Saat berjalan,
endorfin pembunuh rasa sakit akan mengalir dengan baik ke seluruh
tubuh. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih dalam mengurangi stres,
meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, serta kelelahan,
kamu dapat berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.

A. Pengorganisasian
Pengorganisasian
Moderator : Girindra Findyanto
Pemateri : Wahyu Aji Setyo Widodo
Demonstrator : Wahyu Aji Setyo Widodo
Fasilitator : Girindra Findyanto
Observer : Muhammad Ubaidillah Sulthoni
Notulen : Muhammad Ubaidillah Sulthoni
Dokumentasi : Girindra Findyanto

E. Realisasi Tempat dan Waktu Kegiatan


Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Halusinasi dilaksanakan pada:
Hari dan Tanggal : Rabu, 18 Mei 2021
Waktu : 07.00 – 07.20 WIB
Tempat : Galeri ruang TV blok A

Setting Tempat Excercise


Setting Terapi Jalan Kaki Ringan
Blok A

Blok B

Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Klien
: Observer

IV. Uraian Tugas


Pengorganisasian dan uraian tugas therapis :
1. Leader
Tugas :
a) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK.
b) Membuka acara
c) Memimpin jalannya TAK
d) Menjelaskan tujuan TAK
e) Memperkenalkan anggota TAK
f)Mengatur jalannya TAK
g) Menetapkan jalannya tata tertib
h) Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat menyimpulkan
hasil TAK pada kelompok terapi tersebut
i) Menutup jalannya TAK

2. Co Leader
Tugas :
a.Membantu tugas leader.
b. Mengambil alih posisi leader jika terjadi bloking.
c.Menjadi motivator.
d. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
e.Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
f. Mengingatkan lamanya waktu pelaksanan
g. Bersama leader memberi contoh kerja sama yang baik
3. Fasilitator
Tugas :
a. Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
klien sebagai peserta TAK.
b. Mendampingi peserta diskusi
c. Memotivasi peserta biar aktif dalam TAK
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
4. Observer
Tugas :
a. Mengamati dan mencatat respon klien selama kegiatan.
b. Mengidentifikasi motivasi strategi untuk kelompok berikutnya
c. Mencatat hasil dari diskusi
d. Memberikan tanggapan terhadap jalannya kegiatan.

F. Realisasi Peserta
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Gerontik: Jalan-Jalan Pagi
dihadiri oleh:
Klien Blok A Jalan-Jalan Pagi sebanyak 8 orang yaitu:
1) Tn. Bambang
2) Tn. Yasin
3) Tn. Herdiansya
4) Tn. Sudartono
5) Tn. Eko
6) Tn. Efendy
7) Tn. Rokim
8) Tn. Ngatino
G. Realisasi Acara
Kegiatan dimulai dengan pembukaan dilanjutkan penjelasan mengenai
TAK. Kemudian klien melakukan jalan kaki ringan memutari Blok B dan A
sebanyak 2 kali. Setelah itu penjelasan materi mengenai Jalan-Jalan Pagi.
Selanjutnya yaitu penutup dari acara Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Gerontik: Jalan-Jalan Pagi.

H. Evaluasi Kepanitiaan
1. Evaluasi Struktur
a. Terapis dan klien tidak berada pada posisi yang sudah direncanakan
dikarenakan menyesuaikan kondisi lapangan. Namun tidak berdampak
pada kegiatan
b. Peralatan tersedia sesuai rencana
c. Klien yang hadir tidak sesuai dengan rencana yang semula 10 orang
menjadi 8 orang
d. Peran dan tugas berjalan sesuai rencana. Namun ada yang merangkap
jobdesk dikarenakan kekurangan anggota pada saat pelaksanaan
e. Lingkungan saat proses TAK yang nyaman
f. Proses TAK berjalan dengan lancar hingga akhir
2. Evaluasi Proses
a. Melakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada pagi hari
pukul 07.00 WIB
b. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dipimpin oleh Leader
dibantu Co Leader
c. Leader menjelaskan peratur dan alur permainan
d. Evaluasi proses pelaksanaan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No WAKTU KEGIATAN
1 07.00 WIB Pembukaan
2 07.05 WIB Klien jalan – jalan pagi memutari Blok B
dan A sebanyak 2 kali
3 07.15 WIB 1. Menjelaskan materi tentang Latihan
Rentang Gerak (Pengertian, Tujuan dan
Manfaat)
2. Memberikan contoh gerakan – gerakan
latihan rentang gerak aktif
3. Bersama – sama melakukan gerakan
latihan rentang gerak aktif – pasif

4 07.35 WIB Penutup

3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dilaksanakan pada pukul
07.00 WIB. Waktu pelaksanaan sesuai dengan proposal kegiatan
b. Mahasiswa telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran masing-
masing
c. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dilaksanakan di ruang
galeri TV Blok A
d. Klien dapat mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
dengan baik hingga selesai
e. Klien berperan aktif dalam kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
f. Evaluasi klien selama kegiatan sebagai berikut:
Klien Mandiri
1) Tn. Bambang : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan
2) Tn. Yasin : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x dengan
istirahat
3) Tn. Herdiasyah : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan
4) Tn. Sudartono : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan
5) Tn. Eko : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan
6) Tn. Rokim : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan
7) Tn. Ngatino : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan
8) Tn. Efendy : dapat melakukan jalan – jalan pagi 2x tanpa
bantuan

V. Penutup
Demikian proposal ini kami susun atas perhatian dan dukungannya kami
ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI., 1998, Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas


Kesehatan, Dep.Kes RI, Jakarta.
Kozier,B. 2004. Fundamentals of Nursing: Conceps, proces, and practice (7thod).
Upper sad les piver. Pearson Education, Inc.
Suratun, SKM dkk. 2008. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC
Tortora, G. R. and Grabowski, S. H., 2003, Principles of anatomy and
physyology, John Wiley & Sons. Inc, USA.

Anda mungkin juga menyukai