Anda di halaman 1dari 9

Jawaban Permasalahan Biokim Kel.

7
Anggota : Lusiana
(A1C114013)
Dwi Astuti (A1C114014)
Septina Nur Martanti (A1C114015)
1. Pada saat tubuh melakukan kegiatan yang banyak mengeluarkan energi (olah raga atau
bekerja keras) tubuh kita akan terasa pegal, dan bagian yang pegal terasa keras.
Mengapa dan bagaimana cara mengatasinya? (pakai perhitungan,energi yang di
keluarkan, proses glikolisis,menambah kan reaksi glikolis,transformatika dan
solusinya)
Jawab : semakin kita banyak bergerak tubuh kita akan banyak mengeluarkan energi
dan menghasilkan asam laktat yang berlebih, oleh karena itu tubuh kita terasa pegal
dan lelah. Perubahan energi menjadi asama laktat yaitu;
1. .) Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini
adalah proses pemecahan glukosa menjadi asam laktat, pada suasana anaerob
(tidak tersedia oksigen).
.) Glikolisis aerobs, dimana bila dalam suasana aerob maka glikogen muncul di
otot, dan laktat menghilang. Piruvat dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Hasil
akhirnya adalah
Glukosa + 2ADP + 2 Pi + 2 NAD +
2 Piruvat + 4 ATP + 2 NADH + 2 H+ + 2
H2O (o2) (tranforelektron)
.) Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara aneriobik
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol terhadap
tumbuhan. Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat
dehidroginase dan koenzim NADH melalui fermentasi alkohol.
.) Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat dehidrogenase
dimana piruvat direduksi oleh NADH yang berasal dari reaksi:
CO2H
CO2H
+
C=O + NADH + H
HOCH
+ NAD+
CH3
CH3
Asam piruvat
L(+) asam laktat
Saat olahraga permintaan oksigen melibihi suplai sehingga timbul metabolisme
anaerob yang menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini kemudian akan diserap
oleh sel otot untuk dijdikan bahan bakar.pada orang yang rutin olahraga atau atlet,
terjadi peningkatan efektivitas pemakaian asam laktat sehingga mereka mampu
berolahraga dalam jangka waktu lebih lama. Dibandingkan membuat lelah, asam
laktat justru memperlabat terjadinya kelelahan dan meningkatkan kemampuan
dalam berolahraga.
Umumnya asam laktat diproduksi oleh otot lurik dan eritrosit sebagai sumber
energi bagi organ lain. Pada saat otot lurik melakukan kontraksi seperti saat

berolahraga, laju lintasan glikolisis yang memproduksi asam piruvat akan


bereaksi lebih cepat dari pada laju siklus asam sitrat yang mengoksidasi asam
tersebut. Oleh karena itu kelangsungan lintasan glikolisis berlansung pada
tersediannya molekul NAD+ untuk mengoksidasi gliseraldehida 3-fosfat,
akumulasi asam dan NADH menjadi NAD+ dan mereduksi asam piruvat menjadi
asam laktat keberadaan enzim Laktat Dehidroginase akan menjaga kelansungan
proses glikolisis pada otot lurik, dan terutama pada eritrosit oleh karena eritrosit
tidak memiliki mitokondria sehingga tidak dapat mengoksidasi glukosa dengan
sempurna.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghilangkan rasa sakit setelah olahraga
atau melakukan aktivitas fisik:
1. Melakukan peregangan otot sebelum berolah raga akan membantu dan
menjaga otot tetap lentur serta meminimalkan rasa sakit yang muncul.
2. Lakukan pemanasan
3. Lakukan pendinginan yang dapat membantu transportasi produk limbah
berbahaya dari otot dan memungkinkan jantung melambat secara lebih teratur.
4. Menjaga tingkat aktivitas
5. Konsumsi makanan sehat dengan mengonsumsi makanan sehat akan
membantu memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan otot.
2. Pada umumnya seseorang yang suka makan banyak dapat terkena penyakit diabetes,
namun ada juga sesorang mengonsumsi karbohidrat sedikit tetapi juga bisa terkena
penyakit diabetes. Mengapa demikian, serta usaha apa yang bisa dilakukan untuk
menghindari/mengurangi resiko penyakit tersebut ?
Jawab :
Mengenai permasalahan tersebut, kita harus mengetahui apa itu penyakit
diabetes sebenarnya. Penyakit diabetes adalah penyakit jangka panjang yang
ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi. Diabetes adalah suatu
penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula
darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja
dengan baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat. Sel-sel
dalam tubuh manusia membutuhkan energi dari gula (glukosa) untuk bisa
berfungsi dengan normal. Yang biasanya mengendalikan gula dalam darah adalah
hormon insulin.
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh.
Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasar

termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas
otomatisas akan menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke
dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam
tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak
dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari
makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat
timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar
menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat
memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di
samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang
ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel
agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi
energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain,
insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi.
Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah
sehingga menyebabkan diabetes.
Fungsi utama insulin adalah sebagai pengawal yang menjaga
keseimbangan terhadap glukosa dalam darah agar gula darah dalam tubuh tetap
terjaga. Kegagalan tubuh dalam menghasilkan insulin atau jumlah insulin yang
tidak memadai yang menyebabkan merajalelanya glukosa dalam tubuh dan tidak
terangkut keluar oleh insulin, maka glukosa akan semakin meningkat dalam darah
yang pada akhirnya mengakibatkan penyakit kencing manis atau diabetes
mellitus.
Lalu bagaimana ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi
guna memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup ?, disaat inilah
tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan
manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen. Dalam kondisi yang
sedemikian tentunya manusia tersebut mudah terserang diabetes, karena kadar
gula hasil dari asupan glukosa yang berlebih tidak dapat diikat oleh insulin.
Penyebab lainnya :
a. Keturunan
Orang yang bertalian darah dengan orang yang mengidap diabetes lebih
cenderung mengidap penyakit diabetes ketimbang mereka yang tidak
memilikinya di dalam keluarga. Resikonya tergantung pada jumlah anggota
keluarga yang memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah sanak saudara yang
mengidap diabetes, semakin tinggi resikonya. Ada resiko 5% bagi Anda untuk

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

1.

2.

3.

mengidap diabetes jika orangtua atau saudara kandung Anda mengidap diabetes.
Resikonya bisa meningkat menjadi 50% jika Anda kelebihan berat badan.
Kegemukan
Hampir 80% orang yang terjangkit diabetes pada usia lanjut biasanya kelebihan
berat badan. Kelebihan berat badan meningkatkan kebutuhan insulin pada tubuh.
Orang dewasa yang kegemukan memiliki sel-sel lemak yang lebih besar pada
tubuh mereka. Diyakini bahwa sel-sel lemak yang lebih besar tidak merespons
insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes mungkin bisa menghilang seiring
menurunnya berat badan.
Usia
Resiko diabetes meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama setelah
usia 40 tahun, karena jumlah sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi
insulin menurun seiring bertambahnya umur.
Jenis Kelamin
Baik pria maupun wanita memiliki resiko yang sama besar untuk mengidap
diabetes sampai usia dewasa awal. Setelah usia 30 tahun, wanita memiliki resiko
yang lebih tinggi dibandingkan pria. Wanita yang terkena diabets selama
kehamilan memiliki resiko lebih tinggi untuk terjangkit diabetes Tipe II pada usia
lanjut.
Infeksi virus
Beberapa infeksi virus bisa merusak sel-sel beta di dalam pankreas dan karenanya
menyebabkan diabetes
Cedera pada pankreas
Kecelakaan atau cedera yang merusak pankreas juga bisa merusak sel-sel beta,
dan karenanya menyebabkan diabetes
Stres
Beberapa hormon yang dilepaskan selama stres bisa menghambat efek insulin
atau sel-sel, dan karenanya menyebabkan diabetes
Gaya hidup yang tidak aktif
Beberapa penelitian dewasa ini telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki
gaya hidup kurang aktif lebih mungkin terkena diabetes dibandingkan mereka
yang hidupnya aktif. Diyakini bahwa olahraga dan aktivitas fisik meningkatkan
pengaruh insulin atas sel-sel.
Cara Mengatasinya :
Makan teratur.
Patuhi jadwal makan demi menjaga kadar glukosa darah normal dan terhindar
dari komplikasi. Jika Anda hobi makan yang manis-manis, perhatikan porsi
makanan bergula, atau ganti saja dengan makanan pengganti karbohidrat lainnya.
Olahraga teratur
Sebuah studi menunjukkan, latihan aerobik atau latihan beban efektif
menurunkan gula darah. Apalagi, jika mengombinasikan keduanya. Olahraga
akan mengurangi resistensi insulin.
Terapi insulin

Pada penderita diabetes tipe 1, insulin (insulin eksogen) merupakan satu-satunya


obat, mengingat kondisi pankreas umumnya sudah gagal total menghasilkan
insulin. Tetapi, untuk penderita diabetes tipe 2, insulin diberikan bila:
Obat oral dosis tinggi gagal mengendalikan lonjakan kadar gula darah.
Berat badan turun drastis, tetapi kadar gula darahnya tinggi.
Terjadi infeksi serius, atau sehabis menjalani operasi besar.
Terjadi komplikasi, seperti gagal ginjal
3. Pada saat makan dengan sop panas/sambal pedas, tubuh kita akan terasa gerah dan
berkeringat. Mengapa?
Jawab :
Saat berada di sebuah rumah makan kadang kita menghindari makanan tertentu
karena takut akan efenya. Seperti makanan yang banyak mengandung bawang putih,
ataupun makanan yang pedas karena akan menimbulkan keringat berlebih dan bau tak
sedap.
Ada jenis makanan tertentu yang bisa memicu timbulnya keringat. Hal ini karena
adanya senyawa Capsaicin yang terkandung dalam cabai yang menyebabkan
berkeringat. Capsaicin merangsang reseptor saraf pada mulut yang disampaikan pada
otak. Hipotalamus dalam otak mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan kelenjar
keringat dalam tubuh. Tak heran jika akan terasa panas dan gerah setelah makan
makanan pedas.
Cabai

dan

makanan

pedas

lainnya

mengandung

senyawa

kimia

yang

dinamakan capsaicin (8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide). Selain itu, terkandung


juga berbagai senyawa yang mirip dengan capsaicin, yang dinamakan capsaicinoids.
Ketika dimakan, senyawa-senyawa capsaicinoids berikatan atau menempel dengan
reseptor nyeri yang ada di papilla pada lidah kita serta pada reseptor di mulut dan
kerongkongan sehingga menyebabkan rasa pedas. Kemudian reseptor ini akan
mengirimkan sinyal ke otak yang mengatakan bahwa sesuatu yang pedas telah
dimakan, sinyal ini sama persis dengan sinyal ketika kita merasakan panas atau nyeri.
Otak merespon sinyal ini dengan menaikkan denyut jantung, meningkatkan
pengeluaran keringat, dan melepaskan hormon endorfin.
4. Dalam kehidupan sehari-hari, setelah makan tidak dianjurkan untuk mandi, hal apa
yang akan terjadi jika seseorang mangalaminya?
Jawab :
Jangan langsung kita mandi sehabis makan;
Inilah sebabnya diKarenakan waktu tubuh kita mengerjakan proses
metabolisme,yaitu mengolah makanan,sertaa menyerapkn dan mengalirkan zat
makanan yg kita makan, suhu tubuh kita akan meningkat scara tajam. Tidak aneh
kadang sering kali merasakan gerah serta berkeringat lagi sehabis kita makan. Suhu
tersebut meningkat dikarenakan mengalirnya darah yg terlalu cepat sekali. Dalam
keadaan tersebut,jika anda secara lansung menyiramkan badan dngan air sejuk, yg

artinya kita sudah memberi keterkejutan di atas tubuh kita. Mengalirnya darah serta
saraf-saraf di permukaan kulit secara lansung jadi dingin. Jika hal itu sering kali
terjadi,itu akan ada kerusakan yg permanen di pembuluh darah kita. Itulah yg kita
takutkan bisa menjadikan penyakit penyumbatan mengalirnya darah atau sakit stroke.
Keadaan Suhu tubuh kita sehabis makan akan mengalami penurunan.
Akan tetapi,bila kita teruskan mandi sehabis makan secara lansung,keadaan
suhu badan akan cepat naiknya. Hal itu akan mengakibatkan volume mengalirnya
darah di saluran usus serta lambung kita berkurang yg mengakibatkan membuat
fungsi lambung kita akan jadi lemah dan berakibat proses pencernaan menjadi tidak
sempurna.
5. Pada saat menjalankan ibadah puasa, kita masih bisa beraktivitas seperti biasa
sekalipun tidak ada asupan makanan. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh kita?
(menjelaskan pembentukan ATP dan GTP, dan pembentukan 38 ATP )
Jawab :
Dalam keadaan normal, tubuh mendapatkan energi dari luar melalui makanan
dan minuman atau dari dalam tubuh melalui pembakaran sistem metabolisme lemak
dan protein. Dalam keadaan puasa, tubuh tidak disibukkan untuk melakukan
penyerapan makanan dari usus sebagai sumber energi dari luar, tetapi tubuh sendiri
menyediakan sekaligus menggunakan energi dari hasil proses metabolisme tubuh
sendiri, yaitu dengan membentuk gula darah dari glikogen yang berada di sel-sel hati
dan siap pakai sebagai sumber energi alami. Diawali dengan makan sahur, tiga jam
setelahnya tubuh kita akan menyimpan kelebihan kalori dalam bentuk sumber tenaga
cadangan berupa glikogen, asam amino, dan lemak. Sumber energi ini akan digunakan
dalam pergantian sel mati, perbaikan sel rusak, dan pembentukan sel yang baru
dengan kualitas yang baik. Yang menarik, dalam keadaan puasa proses metabolisme
ini selain menghasilkan energi tadi, juga menghasilkan sisa-sisa metabolisme yang
berbahaya, tetapi sekaligus akan segera dibersihkan oleh sel-sel hati yang selanjutnya
akan dibuang keluar tubuh.
Dalam keadaan puasa, energi yang berasal dari makanan dan minuman saat sahur
akan digunakan secara hemat untuk aktivitas sistem kekebalan tubuh dan proses
berpikir oleh otak karena gula darah yang tersedia dari pencernaan sangat mudah
untuk mengalami proses metabolisme sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir
tidak memerlukan hormon insulin. Selain itu, puasa juga dapat mencegah penyakit
yang timbul karena pola makan yang berlebihan.

1. Perubahan metabolik selama puasa


Dua jam setelah makan kadar glukosa dalam darah mulai turun. Hal ini
mengakibatkan kadar insulin berkurang dan kadar glukagon meningkat untuk melepas
bahan bakar dari simpanan dalam tubuh dibantu oleh perubahan kadar hormon.
Glikogen hati mengalami glikogenolisis yang menghasilkan glukosa untuk disalurkan

ke dalam darah, hal ini untuk mempertahankan kadar glukosa dalam darah di rentang
80-100 mg/dL. Jika puasa berlanjut hati akan menghasilkan glukosa dengan
glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa dari senyawa nonkarbohidrat. Laktat,
gliserol, dan asam amino merupakan sumber karbon untuk glukoneogenesis. Saat
karbon asam amino diubah oleh hati menjadi glukosa, nitrogen yang terkandung
dalam asam amino akan diubah menjadi urea.
Asam lemak berfungsi sebagai bahan bakar utama tubuh selama puasa. Asam
lemak dihasilkan dari proses lipolisis triasilgliserol. Asam lemak di oksidasi oleh
sebagian besar jariangan tetapi hati hanya parsial mengoksidasi asam lemak dan
menghasilkan molekul-molekul kecil disebut badan keton yang akan digunakan oleh
jaringan lain.
2.
Peran glukosa selama puasa
Satu jam setelah makan kadar glukosa dalam darah meningkat, maka insulin
meningkat dan terjadi pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar.
Dua jam setelah makan merupakan rentang puasa dimana kadar glukosa dalam darah
menurun menyebabkan pancreas menurunkan sekresi insulin. Dengan bantuan sinyal
hormon maka hati melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Glukosa adalah bahan
bakar utama untuk jaringan seperti sel-sel darah merah , otak, susunan saraf. Hati
sangat penting perannya untuk mempertahankan kadar glukosa. Hati dapat
menghasilkan glukosa dengan glikogenolisis dan glukoneogenesis.
3. Peran jaringan adiposa selama puasa
Triasilgliserol merupakan sumber utama energy selama keadaan puasa. Melalui proses
lipolisis menghasilkan gliserol yang digunakan untuk glukoneogenesis dan asam
lemak digunakan sebagai bahan bakar utama tubuh. Asam lemak digunakan sebagai
bahan bakar jaringan misal otot dan ginjal, yang mengoksidasinya menjadi asetil KoA
kemudian menghasilkan ATP. Hal ini membutuhkan energi dalam jumlah besar
sehingga mendorong terjadinya reaksi didalam hati. Aseti KoA diubah menjadi badan
keton, asetoasetat dan -hidroksibutirat yang dilepas kedalam darah. Badan keton ini
dapat dioksidasi di jaringan, dalam jaringan tersebut asetoasetat dan -hidroksibutirat
diubah menjadi asetil KoA kemudian menjadi CO2 dan H2O dan dihasilkan energi.
6. Data hasil pemeriksaan tekanan darah (mmHg) dari 3 keluarga
No Nama Keluarga

Kakek/Nenek

Ayah/Ibu

Anak dewasa

Ali

180/100

150/90

120/70

Rahman

150/90

130/80

110/70

Ahmad

150/90

130/70

100/70

Mengapa semakin banyak usia seseorang semakin tinggi tensi darahnya, dalam satu
keturunan?
Jawab :
Mengonsumsi makanan sehat akan membantu memberikan nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan otot.

Penyakit hipertensi merupakan kondisi tubuh yang akan menyebabkan pembuluh


darah mengalami tekanan darah yang meningkat. akibat dari pengaruh pola makan,
dan gaya hidup yang kurang sehat sehingga menyebabkan penyakit hipertensi.
Tekanan yang meningkat pada pembuluh darah tidak terlalu baik, karena akibat nya
bisa menyebabkan serangan jantung atau pun kerusakan pada organ tubuh lain
nya.hipertensi juga di kenal dengan penyakit darah tinggi, karena memang tekanan
darah yang di miliki oleh penderita hipertensi tinggi melebihi angka normal nya yaitu
140/60. Tekanan darah rendah memang tidak baik, namun akan lebih buruk lagi jika
mengalami hipertensi.
Hal yang mempengaruhi tekanan darah seseorang adalah aktivitas keseharian yang
dilakukannnya, pola makan, gaya hidup, lingkungan dan faktor psikologis seseorang.
Tekanan darah akan mengalami peningkatan saat melakukan aktivitas dan akan
menurun saat beristirahat, tekanan darah umunnya akan naik atau tinggi pada pagi
hari dan menurun atau rendah pada saat tidur malam hari.
Penyakit tekanan darah normal pada lansia yang bisa dibedakan menjadi dua
hipertensi dengan terjadinya peningkatan diastolik juga sistolik, kebanyakan hal ini
bisa ditemukan pada pertengahan pada penyakit hipertensi sistolik di usia 65 tahun.
Penyakit tekanan darah diastolik yang mengalami peningkatan sebelum di usia 60
tahun dan juga mengalami penurunan setelah usia 60 tahun pada tekanan sistolik yang
mengalami peningkatan seiring dengan usia yang semakin bertambah.
Tekanan darah normal pada lansia yang mengalami peningkatan jika sistoliknya
mencapai 140 mmHg ke atas atau juga tekanan diastoliknya 90 mmHg ke atas. Dan
penyakit hipertensi banyak ditemukan dengan jumlah kasusnya 60-70% untuk
populasi yang usianya 65 tahun ke atas. Dan bahkan lansia yang usiany diatas 80
tahun biasanya sering mengalami penyakit hipertensi persisten, dengan tekanan
sistoliknya mencapai menetap diatas 160 mmHg. Selain itu, penyakit tekanan darah
tinggi yang banyak ditemukan dan bersifat khas pada lansia adalah isolated systolic
hypertension, dimana tekanan dari sistoliknya saja yang mengalami peningkatan,
yakni diatas 140 mmHg, tetapi tekanan diastolik masih dalam keadaan normal atau
stabil.
Tekanan darah normal pada lansia mengalami peningkatan karena :
1. Pengerasan pada pembuluh darah, yang khususnya terjadi adalah pembuluh darah
nadi atau arterial. Hal ini disertai dengan terjadinya pengurangan dari elastisitas dari
otot jantung atau yang disebut dengan miokard.
2. Sensitivitas baroreseptor untuk pembuluh darah yang mengalami pengurangan akibat
dari rigiditas pembuluh darah arteri. Akibat dari hal ini maka pembuluh darah yang
tidak berfluktuasi dengan baik dan segera sesuai dengan terjadinya suatu perubahan
pada curah jantung.
3. Dan selain itu juga fungsi ginjal yang mengalami penurunan. Ginjal dalam keadaan
yang normal mempunyai peranan untuk bisa mengatur tekanan darah, yakni adalah
lewat sistem renin-angiostensin-aldosteron. Dan jika tekanan darah sistemik
mengalami penurunan, ginjal akan menghasilkan renin lebih banyak lagi supaya bisa

mengubah angiotensinogen yang bisa menjadi angiotensin II, zat yang bisa
menimbulkan suatu vasokonstriksi untuk pembuluh darah. Akibat dari tekanan darah
yang mengalami peningkatan. Pada lansia, regulasi dari sistem renin-angiotensinaldosteron yang juga sudah kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai