Anda di halaman 1dari 14

JUDUL TOPIK MATERI REGULASI AIR DAN PERANAN ELEKTROLIT

MAKALAH METABOLISME ZAT GIZI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi


yang dibina oleh Muhammad Syamsussabri, M.Pd

Di susun oleh Kelompok 1/B:


Nama : Eza Hazlinda (2109060032)
Nama : Elsy Angreni Remi Ndau (2109060017)
Nama : Lailatul Qadarsih (2109060008)
Nama : Ahmad Zakaria (21090600)
Nama : Rifqi Wahyu Hendarwan :2109060004)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
Maret 2022

i
RINGKASAN

Regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan seperangkat
aturan dan tren. Dalam teori sistem, jenis aturan ini ada di berbagai bidang biologi dan
masyarakat, tetapi istilah ini memiliki makna yang sedikit berbeda sesuai dengan konteksnya.
Secara umum, regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai
dengan seperangkat aturan dan tren. Regulasi ada di berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Dengan begitu, fungsi utama regulasi adalah sebagai pengendali atau kontrol bagi setiap
tindakan yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu, adanya regulasi sangat penting dalam
menentukan langkah apa yang hendak diambil.
Dalam peraturan pemerintah adalah perpanjangan alami dari undang-undang, yang
mendefinisikan dan mengontrol beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bisnis atau individu
untuk mengikuti hukum. Sedangkan swa-regulasi adalah ketika individu atau bisnis memiliki
kendali atas hal-hal khusus tentang bagaimana memenuhi persyaratan legislatif minimum. Untuk
lebih rinci, berikut ini definisi regulasi beserta fungsi dan jenisnya yang telah dirangkum oleh
Liputan6.com dari berbagai sumber.
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap
molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan
kovalen. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) air tersedia di Bumi.[5] Air sebagian besar dapat ditemukan di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung). Selain itu, air juga dapat ditemukan
di awan, hujan, sungai, permukaan air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-
objek tersebut berpindah mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran
air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih
penting bagi kehidupan manusia.
Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan
selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara
alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.[ Pengelolaan sumber daya air
yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan
menyulut konflik.[7] Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Namun,
karena UU tersebut dinilai bertentangan dengan UUD 1945 maka MK membatalkan seluruh
pasal yang ada dalam UU tersebut. Sehingga, UU Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan
kembali berlaku untuk mengisi kekosongan hukum hingga adanya pembentukan uu yang baru

ii
Elektrolit adalah partikel yang menjelma menjadi ion bermuatan negatif dan positif, saat
larut dalam air. Karena memiliki muatan tersebut, elektrolit dapat menghasilkan reaksi listrik.
Reaksi listrik pada ion memiliki peran penting di berbagai sistem tubuh manusia. Dalam tubuh
manusia, elektrolit terkandung di dalam darah, keringat, dan urine. Kita pun bisa memperoleh
elektrolit dari makanan-makanan tertentu.
Berikut ini jenis-jenis elektrolit dan sumbernya. Natrium, yang terkandung di garam
dapur, saus, atau jus tomat Kalium, yang terdapat pada buah pisang, kentang dengan kulitnya,
dan yogurt tawar Klorida, yang bisa Anda temukan pada tomat, zaitun, selada, dan garam dapur
Kalsium, yang bisa ditemukan di sayur bayam, sayur kale, susu, dan ikan sarden Magnesium,
terkandung di sayur bayam dan biji labu Fungsi elektrolit di dalam tubuh Elektrolit di tubuh
memiliki berbagai fungsi dalam kerja sel serta berbagai organ. Elektrolit berperan dalam
menjaga kinerja saraf dan otot, menjaga keseimbangan asam basa, dan menjaga tubuh selalu
dalam kondisi terhidrasi. Menjaga kinerja sistem saraf Otak mengirimkan sinyal listrik melalui
sel saraf, agar komunikasi antarsel seluruh tubuh dapat terjadi. Sinyal ini disebut dengan impuls
saraf, yang dihasilkan oleh perubahan muatan listrik pada membran sel saraf. Natrium
merupakan elektrolit yang berperan dalam sistem saraf ini. Pergerakan elektrolit natrium di
membran sel saraf, menciptakan perubahan muatan listrik tersebut.

iii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. Yang telah
meridhoi kami, memberikan kesehatan, dan kesejahteraan pada kami dalam menyelesaiakan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan tidak lupa pula kita haturkan shalawat beserta
salam kepada nabi besar kita Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam yang telah membawa
umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang .
Makalah ini berisikan tentang materi seputaran Apa Eteologi dan Epidemiologi dari
penyakit salomenellasis dan Bagaimana gejala klinis yang ditimbulkan dari penyakit
salmonellosis Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih atas bimbingan Bapak Muhammad
Syamsussabri.M.Pd selaku dosem pengampu mata kuliah mikrobiologi pangan yang
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini dengan baik. kami menyadari sepenuhnya bahawa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan yang mesti kami perbaiki kedepannya, maka dari itu kami selaku pemilik makalah
meminta saran dan perbaikan yang membangun demi kebaikan bersama.

Mataram 22 November 2022


Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................................i
RINGKASAN.............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................v
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................2
1.1 Pengertian Regulasi.....................................................................................................................2
1.3 Peranan Elektrolit.............................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................................................11

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan
seperangkat aturan dan tren. Dalam teori sistem, jenis aturan ini ada di berbagai bidang
biologi dan masyarakat, tetapi istilah ini memiliki makna yang sedikit berbeda sesuai dengan
konteksnya. Secara umum, regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks
sesuai dengan seperangkat aturan dan tren. Regulasi ada di berbagai bidang kehidupan
masyarakat. Dengan begitu, fungsi utama regulasi adalah sebagai pengendali atau kontrol
bagi setiap tindakan yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu, adanya regulasi sangat penting
dalam menentukan langkah apa yang hendak diambil.
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap
molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan
kovalen. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik
(330 juta mil³) air tersedia di Bumi. [5] Air sebagian besar dapat ditemukan di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung). Selain itu, air juga dapat
ditemukan di awan, hujan, sungai, permukaan air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air
dalam objek-objek tersebut berpindah mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Elektrolit adalah partikel yang menjelma menjadi ion bermuatan negatif dan positif, saat
larut dalam air. Karena memiliki muatan tersebut, elektrolit dapat menghasilkan reaksi listrik.
Reaksi listrik pada ion memiliki peran penting di berbagai sistem tubuh manusia. Dalam
tubuh manusia, elektrolit terkandung di dalam darah, keringat, dan urine. Kita pun bisa
memperoleh elektrolit dari makanan-makanan tertentu.
B. TUJUAN PENULISAN
1.1. Pengertian Regulasi
1.2. Pengertian air
1.3. Peeabnan elektrolit
C. TOPIK PEMBAHASAN
1.1. Mengetahui penegrtian regulasi
1.2. Mengetahui pengertian air
1.3. Mengetahui peranan elektrolit

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Regulasi
Regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan
seperangkat aturan dan tren. Dalam teori sistem, jenis aturan ini ada di berbagai bidang
biologi dan masyarakat, tetapi istilah ini memiliki makna yang sedikit berbeda sesuai dengan
konteksnya. Secara umum, regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks
sesuai dengan seperangkat aturan dan tren. Regulasi ada di berbagai bidang kehidupan
masyarakat. Dengan begitu, fungsi utama regulasi adalah sebagai pengendali atau kontrol
bagi setiap tindakan yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu, adanya regulasi sangat penting
dalam menentukan langkah apa yang hendak diambil.
Dalam peraturan pemerintah adalah perpanjangan alami dari undang-undang, yang
mendefinisikan dan mengontrol beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bisnis atau individu
untuk mengikuti hukum. Sedangkan swa-regulasi adalah ketika individu atau bisnis memiliki
kendali atas hal-hal khusus tentang bagaimana memenuhi persyaratan legislatif minimum.
Untuk lebih rinci, berikut ini definisi regulasi beserta fungsi dan jenisnya yang telah
dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.
Berlakunya hukum adalah cara beradanya hukum, dimana harus dibedakan antara
keberlakuan idiil dan berlakunya secara normatif. Berlakunya hukum secara idiil merupakan
sebuah legitimasi dan rasionalitas adanya hukum (aspek filsafat). Sedangkan keberlakuan
normatif sedikit komplek. Meuwissen berpendapat secara normatif berlaku/bekerjanya
hukum setidaknya ada tiga bentuk, yakni berlakunya hukum yang berkaitan dengan aspek
sosial, yuridis dan moral, dimana ketiganya saling berkaitan.
Keberlakuan sosial atau faktual berkaitan dengan keefektivitasannya di masyarakat
(Wirksamkeit). Kepatuhan masyarakat terhadap hukum, meskipun sisi ini perlu upaya daya
paksa dan diiringi dengan penerapan sanksi. Sedangkan keberlakuan yuridis berkaitan
dengan pembentukan kaidah hukum yang sesuai dengan aturan hukum dan prosedur yang
berlaku, oleh badan yang berwenang, dan substansinya tidak bertentangan dengan kaidah
lainnya maupun kaidah yang lebih tinggi. Selanjutnya, keberlakuan moral berkaitan dengan
kualitas substansi (isi) kaidah hukum itu, dimana secara etika ia ada atas dasar-dasar yang
masuk akal untuk dibenarkan. Kesimpulannya, keberlakukan hukum secara normatif ini
merupakan unsur-unsur konstitutif dari berlakunya hukum, sehingga jika salah satu atau
bahkan ketiganya tidak ada maka sudah dipastikan kaidah hukum tersebut telah kehilangan
keberlakuannya
Jika mencermati Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang SDA ini, secara idiil ia
dibuat dan diberlakukan untuk menjamin terpenuhinya hak warga negara atas sumber air18 ,
mengingat sumber daya air ini karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan
bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang.
Sedangkan, secara normatif berlakunya UU SDA ini dapat dijelaskan melalui tiga aspek,
yakni yuridis, sosiologis, dan moral. Aspek yuridis, UU SDA dibentuk dengan latar belakang

2
kebijakan restrukturisasi bidang air yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1998 yang
dikenal dengan Water Resources Sector Adjustment Loan (WATSAL) sebesar US$ 300 juta.
Pemerintah diharuskan membuat peraturan perundangan yang baru di bidang air untuk
menyesuaikan perubahan paradigma pengelolaan air sebagaimana prinsip Dublin
Dari sisi sosiologis, keefektifan UU SDA di lapagan juga dipertanyakan mengingat
berlakunya UU ini menimbulkan gejolak penolakan dari masyarakat yang puncaknya
diajukannya tuntutan judicial review kepada Mahkamah Konstitusi. Selanjutnya, secara etis
materi UU SDA juga tidak dapat dibenarkan, mengingat hubungan rakyat dengan bumi, air,
dan ruang angkasa, serta strategi asas kenasionalan menegaskan bahwa wewenang
menguasai yang dilakukan oleh negara ini ruhnya berasal dari ketentuan Pasal 33 ayat (3)
UUD 1945, maka ketentuan UUD 1945 memberi jaminan aspek keadilan sosial bagi rakyat
selaku pemilik sumber daya alam dalam memperoleh manfaat dari kepemilikannya itu.
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Rumus kimianya adalah H₂O, yang setiap
molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan
kovalen. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi.

1.2. Pengertian Air


air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam
bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu senyawa yang paling banyak dan
penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar, memiliki kemampuan
penting untuk melarutkan banyak zat lainnya. 
Air ditemukan dalam tiga bentuk berbeda di Bumi, yaitu gas, padat, dan cair. Bentuk
air tergantung pada suhu. Air di planet kita mengalir sebagai cairan di sungai, dan samudra
dalam bentuk padat seperti es di Kutub Utara dan Selatan dan merupakan gas (uap) di
atmosfer. Air juga berada di bawah tanah dan di dalam tumbuhan dan hewan. Semua
makhluk hidup membutuhkan air dalam beberapa bentuk untuk bertahan hidup di
Bumi. Orang bisa hidup berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi hanya bisa hidup beberapa
hari tanpa air.
Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen, masing-masing dihubungkan oleh ikatan
kimia tunggal ke atom oksigen. Sebagian besar atom hidrogen memiliki inti yang hanya
terdiri dari proton. Dua bentuk isotop, deuterium dan tritium, di mana inti atomnya juga
mengandung satu dan dua neutron, masing-masing ditemukan dalam kadar kecil dalam air. 
Meskipun rumusnya (H2O) tampak sederhana, air menunjukkan sifat kimia dan fisik yang
sangat kompleks. Misalnya, titik lelehnya, 0 derajat C (32 derajat F), dan titik didihnya, 100
derajat C (212 derajat F), jauh lebih tinggi daripada yang diharapkan jika dibandingkan
dengan senyawa analog, seperti hidrogen sulfida dan amonia. 

3
 Fungsi Air
Fungsi air sangat esensial bagi semua kehidupan, meski nampaknya kini air tersedia di
mana-mana, namun air bersih adalah hal yang paling penting untuk dapat diakses
semua makhluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya. Berikut fungsi air meliputi:
Minum, Menyiram tanaman,Mencuci dan membersihkan.
 Memasak (jangan lupa - air dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan yang kita makan
untuk hidup dan tumbuh)
 Pabrik (banyak pabrik menggunakan air dalam jumlah besar untuk membantu membuat
barang-barang yang kita gunakan setiap hari)
Air biasanya memiliki zat lain yang terlarut di dalamnya. Contohnya termasuk lautan, darah
dan minuman kami serta minuman ringan. Kita tidak selalu bisa melihat, atau bahkan
merasakan zat terlarut. Darah kita sebagian besar terdiri dari air. Banyak hal yang larut dalam
air di dalam darah kita. Misalnya, limbah dibawa dari seluruh tubuh kita ke ginjal kita untuk
disaring. Satu kaleng minuman ringan menunjukkan bagaimana air dapat melarutkan berbagai
zat seperti gula, pewarna, perasa, dan gas terlarut, terutama karbon dioksida, yang membuat
minuman bersoda menjadi berbuih.

Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat
bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4 – 5
hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan
membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri,
pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain .

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uas air). Air merupakan satu-satunya
zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah
substansi kimia dengan rumus H2O, satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau pada kondisi standar. air merupakan bagian dari kehidupan kita, diantaranya
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga, menjaga kesehatan, dan untuk
kelangsungan hidup. Meskipun sumber daya air secara geofisik dikatakan melimpah, hanya
sebagian kecil saja yang bisa dimanfaatkan secara langsung. Seiring bertambahnya penduduk
dan eskalasi semakin kritisnya suplai air, sementara permintaan terus meningkat. Karena air
merupakan salah satu kebutuhan vital manusia, sehingga ketersediaan dan keberadaan sumber
air mestinya dapat dijaga dan terhindar dari pencemaran.

4
1.3 Peranan Elektrolit
Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang terdapat di dalam sel, jaringan, dan
cairan tubuh, termasuk darah, urine, dan keringat. Ada banyak jenis elektrolit dengan
fungsinya masing-masing. Agar semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik, diperlukan
asupan elektrolit yang cukup. Elektrolit berfungsi untuk mendukung aktivitas sel dan
jaringan tubuh, seperti saraf dan otot. Elektrolit juga berperan penting dalam memelihara
fungsi jantung dan menjaga kadar cairan tubuh tetap seimbang. Elektrolit bisa diperoleh dari
makanan dan minuman, seperti buah, sayuran, minuman elektrolit atau minuman isotonik,
infused water, air mineral, atau suplemen tertentu. Selain dari makanan dan minuman,
elektrolit juga bisa diberikan secara parenteral atau lewat pembuluh darah, yaitu melalui
infus. Ada banyak jenis elektrolit dalam tubuh, di antaranya kalium (potasium), magnesium,
kalsium, natrium (sodium), dan klorida.

Berbagai Jenis Elektrolit dalam Tubuh dan Manfaatnya

Jumlah elektrolit di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai hormon, terutama hormon
yang diproduksi di ginjal dan kelenjar adrenal. Apabila terjadi gangguan keseimbangan
elektrolit, baik kelebihan atau kekurangan, fungsi jaringan dan organ tubuh pun akan
terganggu. Berikut ini adalah berbagai jenis elektrolit yang ada di dalam tubuh beserta
manfaatnya:
1. Natrium
Natrium dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit,
mengendalikan cairan dalam tubuh,dan mengatur kontraksi otot serta fungsi saraf.
Normalnya, kadar natrium di dalam darah berkisar antara 135–145 milimol/liter
(mmol/L). Masalah kesehatan tertentu bisa menyebabkan tubuh kelebihan atau
kekurangan natrium. Kelebihan natrium (hipernatremia) biasanya terjadi akibat dehidrasi
berat, misalnya kurang minum air, diet ekstrem, atau diare kronis. Sementara itu,
kekurangan sodium (hiponatremia) bisa disebabkan oleh konsumsi air yang terlalu
banyak, gangguan fungsi ginjal atau hati, gagal jantung, atau kelainan pada hormon
antidiuretik yang bertugas untuk mengatur jumlah cairan tubuh.
2. Kalium
Elektrolit yang satu ini berfungsi untuk mengatur irama dan pompa jantung,
menjaga tekanan darah tetap stabil, mendukung aktivitas listrik saraf, mengatur kontraksi
otot dan metabolisme sel, serta menjaga kesehatan tulang dan keseimbangan elektrolit.
Dalam darah, jumlah kalium normal berada di kisaran 3,5–5 milimol/liter (mmol/L).
Kekurangan kalium (hipokalemia) dapat disebabkan oleh diare, dehidrasi, dan efek
samping obat diuretik. Sementara itu, kelebihan kalium (hiperkalemia) biasanya

5
disebabkan oleh dehidrasi parah, gagal ginjal, asidosis, atau rendahnya jumlah hormon
kortisol dalam tubuh, misalnya karena penyakit Addison.
3. Klorida
Klorida dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH atau tingkat keasaman darah,
jumlah cairan tubuh, dan aktivitas saluran pencernaan. Normalnya, kadar klorida dalam
tubuh adalah 96–106 mmol/L. Kekurangan klorida (hipokloremia) dapat terjadi karena
gagal ginjal akut, keringat berlebih, gangguan makan, gangguan fungsi kelenjar adrenal,
dan fibrosis kistik. Sementara itu, kelebihan klorida (hiperkloremia) terjadi akibat
dehidrasi parah, gangguan kelenjar paratiroid, gagal ginjal, atau efek samping cuci darah.
4. Kalsium
Kalsium merupakan mineral dan elektrolit penting yang berperan untuk
menstabilkan tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot dan aktivitas listrik saraf,
menguatkan tulang dan gigi, serta menunjang proses pembekuan darah. Kelebihan
kalsium (hiperkalsemia) dapat disebabkan oleh hiperparatiroidisme, penyakit ginjal,
gangguan paru-paru, kanker, atau kelebihan asupan vitamin D dan kalsium. Sebaliknya,
kekurangan kalsium dapat disebabkan oleh gagal ginjal, hipoparatiroidisme, kekurangan
vitamin D, pankreatitis, kekurangan albumin, dan kanker prostat.
5. Magnesium
Magnesium berperan penting dalam proses pembentukan sel dan jaringan tubuh,
menjaga irama jantung, serta mendukung fungsi saraf dan kontraksi otot. Mencukupi
kebutuhan magnesium juga bermanfaat untu memperbaiki kualitas tidur pada penderita
insomnia. Normalnya, kadar magnesium dalam tubuh ialah 1,4–2,6 mg/dL. Kelebihan
magnesium (hipermagnesemia) bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penyakit
Addison atau gagal ginjal berat. Sementara itu, kekurangan magnesium
(hipomagnesemia) bisa disebabkan oleh gagal jantung, diare kronis, kecanduan alkohol,
atau efek samping obat-obatan, misalnya diuretik dan antibiotik.
6. Fosfat
Fosfat berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi, menghasilkan energi, serta
mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Kekurangan fosfat
(hipofosfatemia) biasanya disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif,
kekurangan vitamin D, luka bakar parah, dan kecanduan alkohol.Sementara itu, kelebihan
fosfat (hiperfosfatemia) biasanya disebabkan oleh cedera parah, kelenjar paratiroid
kurang aktif, gagal napas, penyakit ginjal kronis, kadar kalsium rendah, atau efek
samping obat-obatan, misalnya kemoterapi dan obat pencahar yang mengandung fosfat.

6
7. Bikarbonat
Jenis elektrolit ini berfungsi untuk menjaga pH darah tetap normal,
menyeimbangkan kadar cairan tubuh, dan mengatur fungsi jantung. Normalnya, kadar
bikarbonat dalam tubuh berkisar antara 22–30 mmol/L. Jumlah bikarbonat dalam darah
yang tidak normal dapat disebabkan oleh gangguan pernapasan, gagal ginjal, asidosis dan
alkalosis, serta penyakit metabolik. Setiap jenis elektrolit di atas memiliki peran penting
dalam tubuh. Namun, jumlah elektrolit terkadang bisa terganggu akibat berbagai faktor,
seperti dehidrasi atau penyakit tertentu. Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh bisa
saja tidak menimbulkan gejala, terutama bila masih ringan. Namun, pada kondisi yang
lebih parah, ketidakseimbangan elektrolit biasanya akan menimbulkan beberapa gejala
berikut ini:
 Mual dan muntah
 Lemas
 Tubuh bengkak-bengkak
 Detak jantung cepat (dada berdebar)
 Otot kram atau terasa lemah
 Sakit kepala
 Kejang
 Penurunan kesadaran
Koma
Agar berbagai organ tubuh dapat berfungsi dengan baik, Anda perlu menjaga kadar
setiap jenis elektrolit di dalam tubuh berada dalam batas normal. Untuk mencukupi
asupan elektrolit, Anda bisa mengonsumsi makanan bergizi, minum air mineral yang
cukup, serta minum minuman elektrolit atau suplemen sesuai kebutuhan. Jika mengalami
gejala kelebihan atau kekurangan elektrolit, segera konsultasikan ke dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulannya, keberlakukan hukum secara normatif ini merupakan unsur-unsur
konstitutif dari berlakunya hukum, sehingga jika salah satu atau bahkan ketiganya tidak ada
maka sudah dipastikan kaidah hukum tersebut telah kehilangan keberlakuannya Jika
mencermati Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang SDA ini, secara idiil ia dibuat
dan diberlakukan untuk menjamin terpenuhinya hak warga negara atas sumber air18 ,
mengingat sumber daya air ini karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan
bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang.
Air di planet kita mengalir sebagai cairan di sungai, dan samudra dalam bentuk padat
seperti es di Kutub Utara dan Selatan dan merupakan gas (uap) di atmosfer.
 Memasak (jangan lupa - air dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan yang kita makan untuk
hidup dan tumbuh)
 Pabrik (banyak pabrik menggunakan air dalam jumlah besar untuk membantu membuat
barang-barang yang kita gunakan setiap hari) Air biasanya memiliki zat lain yang terlarut
di dalamnya.
Berbagai Jenis Elektrolit dalam Tubuh dan Manfaatnya Jumlah elektrolit di dalam tubuh
dikendalikan oleh berbagai hormon, terutama hormon yang diproduksi di ginjal dan kelenjar
adrenal.
B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahawa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan yang mesti kami perbaiki kedepannya, maka dari itu kami selaku pemilik
makalah meminta saran dan perbaikan yang membangun demi kebaikan bersama.

DAFTAR RUJUKAN

8
Arief Sidharta, 2003. Meuwissen Tentang Pengembangan Hukum, lmu Hukum, Teori Hukum,
Dan Filsafat Hukum. Terj. Bandung: PT. Refika Aditama, hlm. 45-47.
Arief Sidharta. 2003. Meuwissen Tentang Pengembangan Hukum, lmu Hukum, Teori Hukum
Dan Filsafat Hukum. Terj. Bandung: PT. Refika Aditama.
Erhard Eppler. 2009. Melindungi Negara dari Ancaman Neoliberal. (The Return of the State,
penerjemah Allan Blunden, terbitan Forumpress,United Kingdom).
Friedrich-Ebert-Stiftung Kantor Perwakilan Indonesia. Gianfranco Poggi. 1992. The
Development of the Modern State Sosiological Introduction, California: Standford University
Press. Hertz,
https://hot.liputan6.com/read/4657735/regulasi-adalah-peraturan-untuk-mengendalikan-suatu-
tatanan-simak-fungsinya di akses 22 november 2022
M. Yamin. 1959. Naskah Persiapan UUD 1945: Risalah Sidang BPUPKI/PPKI. Jakarta:
Sekretariat Negara RI. Miles, Matthew B. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Noreena. 2003. Global Capitalism and the Death of Democracy. New York: Harper Collins
Publishers Inc. Johny Ibrahim. 2007. Teori, Metode dan Penelitian Hukum Normatif.
MalangJawa Timur: Bayumedia Publishing,. Linbeck, A. 2006. The Welfare StateBackground,
Achievements, Problems. Research Institute Of Industrial Economics.
Sosrodarsono S, Takeda K. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita
https://www.alodokter.com/mengenal-berbagai-elektrolit-dalam-tubuh diakses 22 november 2022

Anda mungkin juga menyukai