Suliswanti (32102200088)
2023
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Cairan Dan Keseimbangan Cairan.............................................................................6
2.2. Komponen Dalam Cairan dan Keseimbangan Cairan..................................................................6
2.3. Fungsi cairan dan keseimbangan cairan.....................................................................................7
2.4.Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dalam Tubuh...............................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................9
3.2 SARAN..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Standar Kompetensi Bidan Profesi dari berbagaia
sudut pandang disusun guna memenuhi tugas Ibu Endang Surani, S. SiT, M. Keb. Pada
praktikum 2 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Selain itu, kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Standar Kompetensi
Bidan Profesi dari berbagaia sudut pandang
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekitar 50-70% tubuh seorang manusia terdiri atas cairan. Cairan ini terdistribusi ke
dalam dua kompartemen tubuh, yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Karena
proporsinya yang besar, perubahan pada kondisi cairan tubuh dapat memberikan efek besar
bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, tubuh akan selalu berusaha meregulasi
kondisi cairannya sehingga homeostasis tetap terus terjaga.
Cairan ekstraseluler sendiri dapat dibagi menjadi dua kompartemen, yaitu cairan
plasma yang terletak pada pembuluh darah dan cairan interstisium yang mengisi ruangan
tarsel. Cairan-cairan ini terdiri atas air sebagai pelarut dan molekul-molekul kimia lainnya
yang terlarut. Karena berperan sebagai pelarut, konsentrasi air sangat tinggi dalam cairan.
Sebagai contoh, 91-92% cairan plasma merupakan air. Diantara setiap kompartemen cairan
tubuh, terdapat membran seluler yang semipermeabel. Membran ini terdiri atas dua lapisan
fosfo lipid dengan kepala non polar yang hanya permeabel terhadap molekul-molekul non
polar. Bagi molekul-molekul lain yang bersifat polar, seperti air, cara melewati membran ini
adalah dengan menggunakan protein transporter yang terletak pada membran tersebut.
Air sangat penting bagi kelangsungan kehidupan dan merupakan faktor krusial untuk
bertahan hidup. Air merupakan nutrisi penting yang ketidakhadirannya akan membuat
mahluk hidup mengalami kematian dalam beberapa hari. Air adalah nutrisi yang sering
dilupakan dan menyusun 55%-80% dari tubuh manusia serta terlibat dalam hampir semua
proses fisiologis. Hal ini berlaku pada tiap tahapan kehidupan, baik bayi, balita, anakanak,
remaja, hingga lansia. Secara komposisi tubuh, kebutuhan air akan berkurang seiring
dengan pertambahan usia. Secara proporsional, kadar air tubuh dan rasio luas permukaan
terhadap massa tubuh pada usia muda lebih tinggi dibandingkan usia dewasa.
Keseimbangan cairan tubuh akan sangat mempengaruhi kadar air tubuh. Tingkat
kebutuhan cairan harus diikuti dengan peningkatan asupan cairan agar tubuh mampu
mempertahankan keseimbangannya. Keseimbangan cairan akan berimbas pada status
hidrasi masing-masing individu. Keadaan cairan tubuh yang seimbang antara asupan dan
kebutuhan menjadikan individu terhidrasi dengan baik. Semakin menurun tingkat
keseimbangan cairan akan mengakibatkan dehidrasi tubuh, yaitu keadaan dimana jumlah
asupan cairan jauh lebih rendah dibandingkan kebutuhan tubuh.
4
Suhu lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi status hidrasi
individu. Resiko kekurangan cairan akibat keringat berlebih akibat suhu udara yang tinggi
atau cenderung meningkat. Resiko dehidrasi ini berpotensi terjadi pada masyarakat yang
tinggal di daerah ekuatorial, terutama saat posisi matahari paling dekat bumi, yaitu ekuinoks.
Ekuinoks merupakan fenomena astronomi bahwa matahari melintasi tepat diatas garis
ekuator. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu ekuinoks vernal yang terjadi
pada bulan Maret dan ekuinoks autumnal yang terjadi pada bulan September. Selama
ekuinoks, suhu udara didaerah ekuator akan meningkat, walaupun peningkatannya tidak
selalu signifikan.
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1. Pengertian Cairan Dan Keseimbangan Cairan
Cairan adalah zat tidak padat seperti larutan atau gas, yang akan mengalir ataupun
mengikuti bentuk dari tempatnya. Cairan pada tubuh manusia sekitar 95% terdiri dari air,
dan dua pertiganya adalah cairan intraseluler. Cairan ekstraseluler pada tubuh manusia
umumnya terdiri dari cairan interstitial (25% dari total cairan tubuh), plasma (7%), dan cairan
transseluler (~19%).
Cairan pada tubuh manusia ini umumnya terkait dengan proses transpor,
ekskresi, maupun lubrikasi. Cairan memungkinkan adanya distribusi oksigen serta nutrisi ke
dalam jaringan dan organ, dan berperan besar dalam transpor zat sisa dari jaringan serta
mengeliminasi mereka keluar dari tubuh.
Cairan terdapat pada setiap komponen sistem dari tubuh tanpa terkecuali,
mulai dari sistem saraf, sistem indra, sistem respirasi, sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinal-hepatobilier-pankreas, sistem endokrin-metabolisme-nutrisi, sistem
hematologi-imunologi, sistem integumen, sistem muskuloskeletal, sistem reproduksi, hingga
sistem ginjal-saluran kemih.
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh manusia terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit. Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam – asam
organic. Sedangkan elektrolit yang mengandung ion mencakup natrium (Na+), kalium (K+),
kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-),
sulfat (SO42-)
1. Pelarut universal
6
Contoh: Glukosa larut dalam darah dan masuk ke sel
3. Pelicin
KESEIMBANGAN CAIRAN
7
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan didalam tubuh,
seperti faktor fisiologi serta faktor eksternal. Secara fisiologi, terdapat tiga kondisi yang
dapat menstimulasi asupan cairan, yaitu hipohidrasi (defisit cairan tubuh), hiperosmolalitas
(kelebihan elektrrolit pada cairan intraseluler dan ektraseluler), prandial (kondisi setelah
mengonsumsi makanan kering). Faktor eksternal berupa temperature dan kelembapan
udara. Peningkatan asupan air akan terjadi saat temperatur lingkungan menuju ≥27 °C,
akibat mulainya eksresi keringat. Maka asupan air merupakan kompensasi kehilangan
cairan tubuh dalam bentuk keringat. Kemudian, kelembapan udara yang rendah cenderung
akan meningkatkan evaporasi keringat pada temperatur udara yang tinggi dan pada
temperatur yang rendah akan menyebabkan kehilangan air yang lebih besar.
Komponen
Komponen cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel seluruh
tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari
tiga kelompok yaitu cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam system vaskuler. Cairan interstitial
adalah cairan yang terletak diantara sel. Sedangkan cairan transeluler adalah cairan sekresi
khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna .
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh manusia terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit. Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam – asam
organic. Sedangkan elektrolit yang mengandung ion mencakup natrium (Na+), kalium (K+),
kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-),
sulfat (SO42-)
BAB III
8
kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Fungsi cairan adalah
sebagai pelarut universal, pengaturan suhu, pelicin, pemecahan karbohidrat, membentuk
protein, pelindung cairan cerebro-spinal, cairan amniotic. Keseimbangan cairan dan elektrolit
terdiri dari keseimbangan eksternal dan keseimbangan internal. Keseimbangan cairan
terpenuhi jika intake sama dengan output. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan
didalam tubuh yaitu faktor fisiologi serta faktor eksternal.
3.2 SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai fungsi cairan dan
keseimbangan Cairan. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi
mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rauf, Saidah.,dkk. 2021. Teori Keperawatan Medikal Bedah 1. Aceh : Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.
9
Nugraha, Jusak.,dkk. 2020. Analisis Cairan Tubuh dan Urin. Surabaya : Universitas
Airlangga Press
Masriani, Yuges Saputri Muttalib, Andi Eka Yunianto. "Keseimbangan Cairan dan Status
Hidrasi Remaja Di Kawasan Garis Lintang Ekuator 0, Kota Pontianak, Pada Masa Ekuinoks
Vernal. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol. 15 No. 2 (2021) Hal. 91-96.
10