Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

FUNGSI CAIRAN DAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Untuk Memenuhi Tugas

Blok 7 : Praktikum 2 Lembar Belajar Mahasiswa 1

Dosen : Endang Surani , S. SiT

Disusun Oleh : Kelompok SGD 2

Afrilia Mulyani (32102200002)

Ajeng Fazhira Shaffa (32102200005)

Cindy Velisa Azizah (32102200022)

Dina Qoyimatul Istifaiyah (32102200027)

Fina Rifatul Aulia (32102200041)

Hanifah Qurrotu Aini Budimansyah (32102200045)

Nabila Syifa Alifa Ramadhani (32102200063)

Nisrina Fitriyanti (32102200067)

Rossa Amelinda Nurdiana (32102200082)

Suliswanti (32102200088)

Fakultas Kedokteran Prodi Sarjana Kebidanan Universitas

Islam Sultan Agung Semarang

2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Cairan Dan Keseimbangan Cairan.............................................................................6
2.2. Komponen Dalam Cairan dan Keseimbangan Cairan..................................................................6
2.3. Fungsi cairan dan keseimbangan cairan.....................................................................................7
2.4.Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dalam Tubuh...............................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................9
3.2 SARAN..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Standar Kompetensi Bidan Profesi dari berbagaia
sudut pandang disusun guna memenuhi tugas Ibu Endang Surani, S. SiT, M. Keb. Pada
praktikum 2 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Selain itu, kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Standar Kompetensi
Bidan Profesi dari berbagaia sudut pandang

Kami mengucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Endang Surani, S.


SiT, M. Keb selaku dosen praktikum 2. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan terkait bidang yang kami tekuni. Kami mengucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 3 April 2023

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sekitar 50-70% tubuh seorang manusia terdiri atas cairan. Cairan ini terdistribusi ke
dalam dua kompartemen tubuh, yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Karena
proporsinya yang besar, perubahan pada kondisi cairan tubuh dapat memberikan efek besar
bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, tubuh akan selalu berusaha meregulasi
kondisi cairannya sehingga homeostasis tetap terus terjaga.

Cairan ekstraseluler sendiri dapat dibagi menjadi dua kompartemen, yaitu cairan
plasma yang terletak pada pembuluh darah dan cairan interstisium yang mengisi ruangan
tarsel. Cairan-cairan ini terdiri atas air sebagai pelarut dan molekul-molekul kimia lainnya
yang terlarut. Karena berperan sebagai pelarut, konsentrasi air sangat tinggi dalam cairan.
Sebagai contoh, 91-92% cairan plasma merupakan air. Diantara setiap kompartemen cairan
tubuh, terdapat membran seluler yang semipermeabel. Membran ini terdiri atas dua lapisan
fosfo lipid dengan kepala non polar yang hanya permeabel terhadap molekul-molekul non
polar. Bagi molekul-molekul lain yang bersifat polar, seperti air, cara melewati membran ini
adalah dengan menggunakan protein transporter yang terletak pada membran tersebut.

Air sangat penting bagi kelangsungan kehidupan dan merupakan faktor krusial untuk
bertahan hidup. Air merupakan nutrisi penting yang ketidakhadirannya akan membuat
mahluk hidup mengalami kematian dalam beberapa hari. Air adalah nutrisi yang sering
dilupakan dan menyusun 55%-80% dari tubuh manusia serta terlibat dalam hampir semua
proses fisiologis. Hal ini berlaku pada tiap tahapan kehidupan, baik bayi, balita, anakanak,
remaja, hingga lansia. Secara komposisi tubuh, kebutuhan air akan berkurang seiring
dengan pertambahan usia. Secara proporsional, kadar air tubuh dan rasio luas permukaan
terhadap massa tubuh pada usia muda lebih tinggi dibandingkan usia dewasa.

Keseimbangan cairan tubuh akan sangat mempengaruhi kadar air tubuh. Tingkat
kebutuhan cairan harus diikuti dengan peningkatan asupan cairan agar tubuh mampu
mempertahankan keseimbangannya. Keseimbangan cairan akan berimbas pada status
hidrasi masing-masing individu. Keadaan cairan tubuh yang seimbang antara asupan dan
kebutuhan menjadikan individu terhidrasi dengan baik. Semakin menurun tingkat
keseimbangan cairan akan mengakibatkan dehidrasi tubuh, yaitu keadaan dimana jumlah
asupan cairan jauh lebih rendah dibandingkan kebutuhan tubuh.

4
Suhu lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi status hidrasi
individu. Resiko kekurangan cairan akibat keringat berlebih akibat suhu udara yang tinggi
atau cenderung meningkat. Resiko dehidrasi ini berpotensi terjadi pada masyarakat yang
tinggal di daerah ekuatorial, terutama saat posisi matahari paling dekat bumi, yaitu ekuinoks.
Ekuinoks merupakan fenomena astronomi bahwa matahari melintasi tepat diatas garis
ekuator. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu ekuinoks vernal yang terjadi
pada bulan Maret dan ekuinoks autumnal yang terjadi pada bulan September. Selama
ekuinoks, suhu udara didaerah ekuator akan meningkat, walaupun peningkatannya tidak
selalu signifikan.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan:


1. Apa pengertian dari cairan dan keseimbangan cairan?
2. Apa saja komponen dalam cairan dan keseimbangan cairan?
3. Apa fungsi dari cairan dan keseimbangan cairan?
4. Apa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian dari cairan dan keseimbangan cairan


2. Mengetahui tentang apa saja komponen di dalam cairan
3. Mengetahui fungsi dari cairan dan keseimbangan cairan
4. Memahami tentang apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan
cairan dalam tubuh

BAB II

PEMBAHASAN

5
2.1. Pengertian Cairan Dan Keseimbangan Cairan
Cairan adalah zat tidak padat seperti larutan atau gas, yang akan mengalir ataupun
mengikuti bentuk dari tempatnya. Cairan pada tubuh manusia sekitar 95% terdiri dari air,
dan dua pertiganya adalah cairan intraseluler. Cairan ekstraseluler pada tubuh manusia
umumnya terdiri dari cairan interstitial (25% dari total cairan tubuh), plasma (7%), dan cairan
transseluler (~19%).

Cairan pada tubuh manusia ini umumnya terkait dengan proses transpor,
ekskresi, maupun lubrikasi. Cairan memungkinkan adanya distribusi oksigen serta nutrisi ke
dalam jaringan dan organ, dan berperan besar dalam transpor zat sisa dari jaringan serta
mengeliminasi mereka keluar dari tubuh.

Cairan terdapat pada setiap komponen sistem dari tubuh tanpa terkecuali,
mulai dari sistem saraf, sistem indra, sistem respirasi, sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinal-hepatobilier-pankreas, sistem endokrin-metabolisme-nutrisi, sistem
hematologi-imunologi, sistem integumen, sistem muskuloskeletal, sistem reproduksi, hingga
sistem ginjal-saluran kemih.

2.2. Komponen Dalam Cairan dan Keseimbangan Cairan


Komponen cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel seluruh
tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari
tiga kelompok yaitu cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam system vaskuler. Cairan interstitial
adalah cairan yang terletak diantara sel. Sedangkan cairan transeluler adalah cairan sekresi
khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna .

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh manusia terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit. Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam – asam
organic. Sedangkan elektrolit yang mengandung ion mencakup natrium (Na+), kalium (K+),
kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-),
sulfat (SO42-)

2.3. Fungsi cairan dan keseimbangan cairan


FUNGSI CAIRAN

1. Pelarut universal

a. Senyawa bergerak lebih cepat dan mudah

b. Berperan dalam reaksi kimia.

6
Contoh: Glukosa larut dalam darah dan masuk ke sel

c. Sebagai medium untuk reaksi metabolisme dalam sel

d. Transport nutrient, membersihkan produk metabolisme dan substansi lain

2. Pengaturan suhu tubuh

a. Mampu menyerap panas dalam jumlah besar

b. Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas

Contoh: Otot-otot selama excercise

3. Pelicin

a. Mengurangi gesekkan (sebagai pelumas)

b. Reaksi-d reaksi kimia

4. Pemecahan karbohidrat ; membentuk protein

5. Pelindung Cairan Cerebro-spinal, cairan amniotic

KESEIMBANGAN CAIRAN

Keseimbangan cairan dan elektrolit terdiri dari keseimbangan eksternal dan


keseimbangan internal.. Keseimbangan eksternal merupakan keseimbangan cairan dan
eletrolit antara tubuh dan lingkungan. Sementa keseimbangan internal mengacu pada
keseimbangan cairan dan eletrolit antara kompartemen cairan tubuh yaitu ECF dan ICF;
antara IVF dan ISF pada ECF; atau antara ECF dengan usus atau ruang internal lainnya.

Keseimbangan cairan dan elektrolit eksternal antara tubuh dan lingkungannya


ditentukan oleh asupan (intake) versus keluaran (output) cairan dan elektrolit Jumlah intake
dan output yang diinginkan pada orang dewasa berkisar antara 1.500 hingga 3.500 ml
setiap 24 jam, dengan jumlah rata-rata adalah 2.500 2. 600 ml per hari (Tabel 2). Sumber
intake cairan adalah melalui minuman, makanan, dan produksi air metabolik. Air metabolik
dihasilkan sebagai produk sampingan dari oksidasi karbohidrat protein dan lemak. Konsumsi
harian air dan elektrolit yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan ini diperkirakan adalah
untuk air 20-60 mL/kg/hari, natrium 0,9-1.2 mmol/kg/hari dan kalium 1 mmol/kg/hari. Output
cairan terjadi melalui ginjal dengan pengeluaran urin, saluran. pencernaan dalam bentuk
feses dan juga kehilangan yang tidak disadan (insensible water loss) melalui paru-paru saat
respirasi dan kulit. Keseimbangan cairan terpenuhi jika intake sama dengan output.

2.4.Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dalam Tubuh


Faktor

7
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan didalam tubuh,
seperti faktor fisiologi serta faktor eksternal. Secara fisiologi, terdapat tiga kondisi yang
dapat menstimulasi asupan cairan, yaitu hipohidrasi (defisit cairan tubuh), hiperosmolalitas
(kelebihan elektrrolit pada cairan intraseluler dan ektraseluler), prandial (kondisi setelah
mengonsumsi makanan kering). Faktor eksternal berupa temperature dan kelembapan
udara. Peningkatan asupan air akan terjadi saat temperatur lingkungan menuju ≥27 °C,
akibat mulainya eksresi keringat. Maka asupan air merupakan kompensasi kehilangan
cairan tubuh dalam bentuk keringat. Kemudian, kelembapan udara yang rendah cenderung
akan meningkatkan evaporasi keringat pada temperatur udara yang tinggi dan pada
temperatur yang rendah akan menyebabkan kehilangan air yang lebih besar.

Komponen

Komponen cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel seluruh
tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari
tiga kelompok yaitu cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam system vaskuler. Cairan interstitial
adalah cairan yang terletak diantara sel. Sedangkan cairan transeluler adalah cairan sekresi
khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna .

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh manusia terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit. Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam – asam
organic. Sedangkan elektrolit yang mengandung ion mencakup natrium (Na+), kalium (K+),
kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-),
sulfat (SO42-)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 KESIMPULAN
Cairan adalah zat tidak padat seperti larutan atau gas, yang akan mengalir ataupun
mengikuti bentuk dari tempatnya. Cairan pada tubuh manusia ini umumnya terkait dengan
proses transpor, ekskresi, maupun lubrikasi. Komponen cairan tubuh dibagi dalam dua

8
kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Fungsi cairan adalah
sebagai pelarut universal, pengaturan suhu, pelicin, pemecahan karbohidrat, membentuk
protein, pelindung cairan cerebro-spinal, cairan amniotic. Keseimbangan cairan dan elektrolit
terdiri dari keseimbangan eksternal dan keseimbangan internal. Keseimbangan cairan
terpenuhi jika intake sama dengan output. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan
didalam tubuh yaitu faktor fisiologi serta faktor eksternal.

3.2 SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai fungsi cairan dan
keseimbangan Cairan. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi
mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Rauf, Saidah.,dkk. 2021. Teori Keperawatan Medikal Bedah 1. Aceh : Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

9
Nugraha, Jusak.,dkk. 2020. Analisis Cairan Tubuh dan Urin. Surabaya : Universitas
Airlangga Press

Magdalena T. Bolon, Christina.,dkk 2020. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa


Kebidanan. Medan : Yayasan Kita Menulis

Masriani, Yuges Saputri Muttalib, Andi Eka Yunianto. "Keseimbangan Cairan dan Status
Hidrasi Remaja Di Kawasan Garis Lintang Ekuator 0, Kota Pontianak, Pada Masa Ekuinoks
Vernal. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol. 15 No. 2 (2021) Hal. 91-96.

Fitria Alfiatus Solikhah, Hadi Suryono, Rusmiati.”KADAR ELEKTROLIT DALAM DARAH


PADA TENAGA KERJA YANG TERPAPAR PANAS (Studi Kasus Pada Bagian Welding Di
PT. DOK Dan Perkapalan Surabaya (Persero) Tahun 2016)” VOL. 15 No. 1 APRIL 2017

10

Anda mungkin juga menyukai