NAMA : MARTIANANDA
NIM : 2211101010035
KELOMPOK/ SHIFT : 02/ SHIFT C
ASISTEN : SITI KURNIA PARNA
NAMA : MARTIANANDA
NIM : 2211101010035
PROGRAM STUDI : ILMU KELAUTAN
DISETUJUI,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
Tumbuhan dan Hewan”. Penulisan laporan ini adalah salah satu syarat ketuntasan
akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari pihak pihak
kakak asisten sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Atas tersusunnya laporan ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada kakak koor asisten Shafira Citra Desrika Putri dan kepada
kakak kami Siti Kurnia Parna selaku asisten dosen yang telah membimbing dan
Martiananda
iii
DAFTAR ISI
Table of Contents
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM...........................................................5
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................................................5
3.3 Cara Kerja................................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................7
4.1 Hasil Pengamatan.....................................................................................................7
4.2 Pembahasan..............................................................................................................8
BAB V PENUTUP.................................................................................................9
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
5.2 Saran.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................11
DAFTAR TABEL
iv
3.2.1……………………………………………………………………………………... 5
3.2.2……………………………………………………………………………………... 5
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar. 1………………………………………………………………………………. 7
Gambar. 2………………………………………………………………………………. 7
Gambar. 3………………………………………………………………………………. 11
Gambar. 4………………………………………………………………………………. 11
Gambar. 5………………………………………………………………………………. 11
Gambar. 6………………………………………………………………………………. 11
Gambar. 7………………………………………………………………………………. 12
Gambar. 8………………………………………………………………………………. 12
Gambar. 9………………………………………………………………………………. 12
Gambar. 10……………………………………………………………………..………. 12
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Sel berasal dari kata Latin cella yang berarti ruangan kecil. Orang
yang pertama kalimengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada
tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan
menggunakan mikroskop. Hook melihatadanya ruangan-ruangan kecil yang
menyusun gabus tersebut. Ruang kecil tersebutdiberi nama sel. Pada tanun
1880 Hanstein menyatakan bahwa sel tidak hanya berarticytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).Tahun 1804-1881
dan 1810-1882, Schleiden dan T Schwann, membuktikan bahwasel hidup
bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yangmendukung
segala aktivitas dasar makhluk hidup. Sel merupakan unit struktural
danfungsional terkecil pada makhluk hidup. Kemudian keduanya
mengemukaan teori selsebagai berikut.
Pada tahun 1831 Robert Brown mengamati struktur sel pada jaringan
tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel
yang kemudiandiberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya
diketahui bahwa inti selselalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel
itu sangat penting, yaitu untukmengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel. Pada 1835 Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut
1
“Sarcode”. Kemudian tahun 1787-1869 Johanes Purkinje mengadakan
perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma Matthias Schleiden
(ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan
adanyakesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Merekamengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel. Konsep
yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural
makhluk hidup.
Bagian-bagian sel :
1. Membran Sel
Fungsi membran sel:
Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel
Sebagai pelindung sel
Sebagai tempat pertukaran zat
Sebagai reseptor dari rangsang luar
Sebagai tempat berlangsungnya reaksi-readsi kimia
2
prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang
disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin,
dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam
ribonukleat (ARN).
4. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut
di dalamnya, kecuali nekleus dan organela. Sitoplasma ada dalam dua bentuk
yang dipengaruhi kandungan air yaitu fase Sol yang padat dan Fase Gel
(cair).
5. Organel Sel
Ada macam-macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas,
retikulumendoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom,
peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan
sentrosom. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, sedangkan pada sel
hewan tidak. Dinding sel menyebabkan sel tumbuhan mempunyai bentuk
yang tetap dan memiliki sifat kaku dan keras.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
4
3.1 Waktu dan Tempat
5
3.3 Cara Kerja
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Perlakuan Keterangan
.
1. Objek 1 (Allium cepa) Deskripsi Gambar :
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus
7
4.2 Pembahasan
1. Pengertian Sel
Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada
organisme bersel tunggal, segala fungsi kehidupan dapat dilakukan oleh sel itu
sendiri, misalnya pertukaran zat dan energi dengan ketanggapan terhadap berbagai
rangsangan dari lingkungan, tumbuh dan berkembang biak. Pada organisme
multiseluler, berbagai fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya
respirasi. Agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik maka masing-masing
kelompok sel akan bekerja sama. Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan
memiliki beberapa perbedaan tetapi terdapat persamaan dasar tertentu mengenai
sifat, bentuk, dan fungsi organel.
2. Macam-Macam Sel
Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak kompleks, tidak memiliki membran inti
atau tidak memiliki inti sel. Contohnya bakteri Escheria coli.
Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel kompleks yang mempunyai inti sel dan organel sel
lainnya. Contohnya hewan dan tumbuhan.
Persamaan sel prokariotik dengan sel eukariotik adalah sama-sama memiliki
membran plasma yang berfungsi sebagai pelindung sel agar tidak keluar, sitoplasma
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia penting, dan materi genetic
berupa DNA dan RNA yang berfungsi menurunkan sifat.
BAB V
PENUTUP
8
5.1 Kesimpulan
2. Sel pada makhluk hidup ada dua jenis yaitu sel hidup dan sel mati. Dikatakan
sel hidup karena memiliki bagian-bagian penyusun sel yang menjalankan
fungsi hidup, sedangkan dikatakan sel mati karena tidak memiliki bagian-
bagian penyusun sel seperti pada umumnya yang menjalankan fungsi hidup.
3. Struktur sel epidermis bawang merah dan cacing berbentuk petak-petak
persegi panjang dan memiliki bagian penyusunnya seperti yang terlihat yaitu
inti sel yang menjalankan fungsi hidup. Jadi, sel pada epidermis bawang
merah dan cacing sama-sama merupakan sel hidup.
5.2 Saran
Adapun saran saya sebagai praktikan dalam melakukan percobaan ini adalah
Ruang lab yang sempit sehingga jarak antara kelompok satu dengan yang lainnya
hanya 1 meteran yang membuat mahasiswa kesulitan dalam menangkap apa yang di
sampaikan oleh asiten mereka dikarenakan adanya suara yang berasal dari kelompok
lain yang membuat tingkat fokus praktikan menurun berakibat ketinggalan materi
yang di sampaikan oleh kakak asisten.
Teruntuk kakak asisten kami agar tidak jenuh apabila banyak kesalahan yang
kami perbuat dan lebih sabar dalam membimbing dan mengajari kami ketika
kegiatan pratikum berlangsung dan selama menjadi asisten laboratorium biologi
kami.
DAFTAR PUSTAKA
9
https://www.academia.edu/9151754/
Laporan_biologi_sel_hewan_dan_sel_tumbuhan
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi.
11
Gambar 3. Obyek penagamatan 2. Gambar 4. Hasil pengamatan 2.
12