Disusun oleh:
Amalia Sitha
Amara Christiyandriana
Angelica Pratiwi
Febriya Savana
Isrofia Arbiati
Ummu Hanifah
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan “Praktikum
Biologi”.
Dalam penulisan laporan praktikum ini penulis merasa masih banyak
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi yang dijelaskannya. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Atas tersusunnya laporan ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada Ibu Hilyati,S.Pd,M.Pd selaku guru Biologi dan terima kasih juga
kepada ibu Esti Suparyati,S.SI selaku pembimbing di lab Biologi, serta seluruh asisten
praktikum, dan segenap pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
4.2. Pembahasan...................................................................................................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................7
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................7
5.2. Saran...............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan praktikum
Robert Hooke telah melihat sayatan sel gabus pada mikriskop berupa ruangan-
ruangan kosong yang tipis dan berisi udara. Bentuk tersebut menyerupai sel-sel
sehingga dinamakan sel. Sel pada sayatan gabus ini merupakan sel mati. Sejak
penemuan sel mati tersebut, selanjutnya penelitian tentang sel-sel makhluk
hidup mulai berkembang diantaranya sel tumbuhan dan sel hewan.
Prosedur kerja :
1. Sel Gabus
· Buat sayatan melintang gabus dengan menggunakan silet baru, kemudian letakkan
sayatan gabus tersebut pada objek glass yang ditetesi aquadesh
· Tutup dengan gelas penutup hindari terjadinya gelembung udara dalam air
· Amati dibawah mikroskop
GABUS
1.Siapkan gabus.
2.Irislah bagian gabus tersebut secara membujur dengan silet setipismungkin agar mudah
diamati.
3.Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian letakkan irisan gabus di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan tutup dengan
kaca penutup.
6.Letakkan objek gabus tersebut pada meja preparat.
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensaobjektif. Setelah terlihat ,
amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensaobjektif.
Ø Sel Gabus
pada sel gabus tumbuhan tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel
dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus
heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya. Tampak dinding primer dan
dinding sekunder.
Ø Sel Bawang
Dinding sel bawang merah sangat rapat. Sel bawang merah berisi cairan
(plasma sel) dan organel-organel sel berukuran mikrometer yang saling bekerja
sama.
PEMBAHASAN
1) Pada sel hidup (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun
miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang
merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang
terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam
sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan
nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki
struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding
sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna
merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai
tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang
merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan
hidup.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan,sel tumbuhan memiliki dinding sel,
stomata, dan sitoplasma. Terlihat pada sel gabus, dan sel bawang merah.
Pada percobaan yang telah kami lakukan bahwa sel gabus kosong, hal itu
dikarenakan sel gabus merupakan sel tumbuhan yang mati sehingga selnya tidak
memilik organel-organel sel. Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi
nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
.
Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-
organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu
dengan sel yang lainnya.
Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling
sederhana. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian
besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam
sel. Pada sel tumbuhan, bentuk selnya tetap dan tidak berubah karena
mempunyai dinding sel sehingga tidak dapat bergerak bebas.
SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang
maximal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop
pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA