Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH IPA

DISUSUN OLEH

1. UMI TRI UTAMI (34)


2. ALFI FAIZAH (03)
3. AFIFA RAHMASARI (01)
4. RINA LAILATI SYARIFAH (31)
PINKAN YUNIAR
5. (28)
ISNANIA

KELAS : VIIB

PENGAMPU : Bp. SUGENG CAHYADI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Sel Tumbuhan & Sel Hewan” ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa mengenai sel hewan
yang meliputi komponen sel dan hubungan antar sel.
Makalah ini tidak luput dari kesalahan.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk memperbaiki kesalahan yang ada.Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu dosen
pembimbing mata kuliah Struktur Hewan yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya selama kami mengikuti mata kuliah tersebut.Sekian dan terima kasih.

Purworejo, 25 Januari 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman ...............................................................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................................................ii
Daftar isi .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah ..........................................................................1
C. Manfaat Penulisan Makalah ........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel ..............................................................................................2
B. Struktur Dan Fungsi Sel .............................................................................4
C. Bagian Utama Sel Dan Organel Sel ............................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................14
B. Saran ..........................................................................................................14
Daftar Pustaka ...................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat protoplasma
yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.Berdasarkan tipe sel
dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel
eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel
merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kestuan
hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi
membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma tersusun dari lipoprotein,
yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis ribosom, nukleus
berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma mengandung organel-organel
sel,seperti reticulum ,endoplasma, ribosom, badan golgi, libosom, mitokondria,
mikrotubul, mikrofilamen.

B. Tujuan Penulisan Makalah

a. Untuk mengetahui organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Untuk mengetahui gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Untuk mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel
hewan dan tumbuhan
d. Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

C. Manfaat Penulisan Makalah

a. Dapat memahami organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Dapat memahami gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Dapat memahami komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel
hewandan tumbuhan
d. Untuk memahami perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel

Struktur sel prokariotik dan eukariotik Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh
Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati
sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi. Pada tahun 1839, seorang biolog
Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam
rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan
perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang
anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Theodore
Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif
sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel
tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan
bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel. Perkembangan
pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang lainnya.
Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop
elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ
kecil). Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh
membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang
mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-
gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan
organel kecil yang berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel
prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam
nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan
gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran
inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari
sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel
bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosomDi sebelah luar dari membran plasma terdapat
dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula).
Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang
dapat digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan
ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran
yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai
2
klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik
mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel
eukariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma
yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam
(internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma.
Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya
terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran
(tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain
sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah.
Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam
beberapa ruang. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik Keterangan:
- (tidak ada); + (ada) Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan
ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-
sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan
makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel
reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk
melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel
ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai
protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi
vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik,
sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan
fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.

Gambar 1.1 Sel hewan dan sel tumbuhan

3
B. Struktur dan Fungsi sel
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. Struktur sel prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.sel prokariotik tidak memiliki
membram inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang
berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain
dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembram (membram
dalam),sepert reticulum endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel prokariotik
juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang
berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi
sebagai berikut:

Gambar 1.2 Sel prokariotik

b. Struktur sel eukariotik


Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik
memiliki membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak.selain itu sel, eukariotik
memiliki sistemendomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram
seperti retikulum endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel
eukariotik juga memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel
eukariotik meliputi sebagai berikut:

Gambar 1.3 Sel Eukariotik


4
C. Bagian utama sel dan organel sel

1. Membran plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan
protein.Membran sel bersifat semipermeabel.fungsinya sebagai pelindung
molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas
molekul dan ion-ion dari luar dan ke dalam sel.

Gambar 1.4 Membran Plasma

2. Nukleus atau inti sel


Inti sel memiliki membran inti susunan molekul membran inti sama dengan
susunan molekul membran sel,yaitu berupa lipoprotein.

Gambar 1.5 Nukleus atau inti sel

Dalam inti sel terdapat:


a. Nukleolus atau (anak inti),befumngsi menyintesis berbagai macam molekul
RNA (asam ribonukleat) yang di gunakana dalam perakitan ribosom.
b. Nukleoplasma(cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
c. Butiran kromatin yang terdapat pada nukluoplasma.Pada saat sl membelah,
butiran kromatin menebal menjadi struktur benang yang di sebut kromosom
yang mengandung DNA atau asam deoksiribonukleat yang berfungsi
menyampaikan informasi genetic melalui sintesis protein.

5
3. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di
pergunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan
proses metabolisme sel. metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme)
dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

Gambar 1.6 Sitoplasma

Sitoplasma mengandung organel-organel sel berikut ini :


a. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala,
karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka
disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE merupakan
perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih
didalam sitoplasma.Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat transportasi zat-
zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
Berdasarkan ada tidak nya ribosom RE dibgai dua tipe yaitu :
 RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli
ribosom sehingga tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan
penampung protein yang dihasilkan ribosom.Protein yang dihasilkan
masuk kedalam rongga RE.fungsi REK adalah mendukung sintesis
protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.
 RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom sehingga
tampak halus. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE
dibandingkan sel-sel bukan kelenjar

Gambar 1.7 Retikulum Endoplasma


6
b. Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi
membran. Organel ini terdapat hamper disemua sel eukariotik. Badan golgi di
bangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna
membentuk pembuluh halus (tubulus).Dari tubulus dilepaskan kantong kecil
yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk
dinding sel.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
 Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
 Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat
lengket
 Kadang kadang untuk transport lemak
 Pembentukan lisosom
 Membuat enzim pencerSnaan yg belum aktif
 Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan

Gambar 1.8 Badan Golgi

c. Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron tersusun oleh
RNA ribosom dan protein.Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat
pada REK.Tiap ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran yang saling
berhubungan dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.

Gambar 1.9 Ribosom

7
d. Lisosom

Lisosom merupakan kantong yang di kelilingi membran tunggal yang


digunakan sel untuk mencerna makro molekul. Lisosom dihasilkan oleh badan
golgi yang penuh protein.Lisosom berisi berbagai jenis enzim yang dapat
memecahkan polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat dan protein.Lisosom
berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim-enzim pencernaan.

Gambar 1.10 Lisosom

e. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk
respirasi . Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran
atau benang . Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah
berubah . Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan
panjang 3-10 mikrometer.Mitokondria mempunyai 2 lapisan membran yaitu
membran dalam dan membran luar.Membran luar memiliki prmukaan halus
dan membran dalam berlekuk-lekuk (krista). Pada terdapat enzim untuk
fosfolirasi oksidatif dan sistem transpor elektron.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 ruang yaitu:
‐ Ruang intermembran
Merupakan ruangan diantara diantara membran luar dan membran dalam.
Membran luar dapat di lalui semua molekul kecil, tetapi tidak dapat
dilalui protein dan molekul besar .
‐ Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran
dalam.

Gambar 1.11 mitokondria

8
f. Peroksisom.
Struktur ini mirip dengan lisosom, mengandung enzim-enzim seperti katalase.
Enzim ini bekerja mengkatalisis prombakan peroksida yang bersifat racun
menjadi molekul netral H2O dan O2..
g. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia
atau flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel
tumbuhan tidak.

Gambar 1.13 sentriol


h. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang
panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu
tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.Mikrotubulus Berfungsi
sebagai:
‐ Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-
masing pada anaphase
‐ Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan
sel.

i. Mikrofilamen.
Mikrofilamen adalah organel yang berbentuk benang-benang halus ,tipis yang
memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan
miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk
rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.Mikrofilamen
berfungsi sebagai
‐ Sebagai sitoskleton dalam sel
‐ Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam
pembentukan Pseudopoda, gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
‐ Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella

9
Gambar 1.14 mikrotubulus dan mikrofilamen

j. Dinding Sel
Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi seluntuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur
penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,
layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-
dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter)
bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang
masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan
organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk
oleh polimerkarbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai
penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun
dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara
itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin,
dan sakarida sederhana (gula).racun

k. Kloroplas
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung

10
klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap
dari fotosintesistumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan,
tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki
satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk
cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam
lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah
sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti
mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat
memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi
melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara
khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang
menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap.
Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk
tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti
cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan
sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung
pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang
bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang
banyak itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang
beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas
mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari
tipe prokariotik.

l. VakuolaVakuola
merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa
Inggris)yang berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini

11
adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga
berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada
sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola
nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai
osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola
nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil
makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel
sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak
ke bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti
amilum dan glukosa 2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3.
Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang memberikan bau
khas seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik
sel) 5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti
getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena
mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola
menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya,
terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam
vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi
proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem
ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan
pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.

Tabel Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan


No Bagian sel Sel tumbuhan Sel hewan

1 Dinding sel + _

12
2 Membran plasma + +

3 Organel sel + +
a.Nukleus + +
b.RE + +
c.Ribosom
d.Badan mikro + +
-peroksisom + _
-glioksisom + +
e.Badan golgi + +
f.Mitokondria _ +
g.Lisosom _ +
h.Sentriol + _
i.plastida
4 vakuola + _

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

13
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme,
namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme
(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja
sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu
koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada
berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf,
juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan
sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling
mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan
endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.

B. Saran
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang
oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas.
Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam
sel .
‐ Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
‐ Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]


Y.D,Andriana.2013.struktur hewan.Medan:FMIPA UNIMED

14
Yunus, A. 2009.Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13 Oktober
2010]

15

Anda mungkin juga menyukai