Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SEBAGAI SEBAGAI

UNIT DASAR MAKHLUK HIDUP

Di susun Oleh :

Rida Putri
(238420510012)

Dosen Pengampuh : Afkar , M. Pd


Unit :1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Struktur Dan Fungsi Sel Sebagai
Sebagai Unit Dasar Makhluk Hidup”.
Sholawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita
Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Selanjutnya, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Afkar , M. Pd selaku pembimbing
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
2.1 Struktur Sel Prokariotik Dan Eukariotik........................................... 2
2.2 Struktur dan Fungsi Organel Sel....................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup.
Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk
hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler =
monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk
hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas
kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan
lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di
dalam tubuh yang dilakukan oleh sel

1.2 Tujuan Penuliasan


1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sel prokariotik dan sel
eukariotik
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana struktur dan fungsi organel
sel
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Sel Prokariotik Dan Eukariotik


Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris,
pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah
mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal
tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di
dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti
beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya
disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama
Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi
mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti
secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881),
pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil
pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan
maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan
ilmu di bidang lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan
penggunakan mikroskop elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat
berbagai macam organel (organ kecil).
Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi
oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan
sitosol yang mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom,
yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel
mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk
protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel
prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat

2
dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik
ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel
eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein
histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada
Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid
(DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di
sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh
peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh
gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri
terdapat pili yang dapat digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada
bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam
sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi,
sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid
yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil
(kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.

Gambar 2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).

Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran
plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem
membran dalam (internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel
dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti
sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola
terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga

3
pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-
masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan
kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam
beberapa ruang.

Sel Tumbuhan

Sel Hewan

4
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat.

Keterangan: - (tidak ada); + (ada)


Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua
kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel
penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses
pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami proses
pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup
secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai
jumlah kromosom n (haploid).
Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang
hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati
berupa dinding sel dan isi vakuola.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel
eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya
protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada
bakteri dan ganggang biru.

2.2 Struktur dan Fungsi Organel Sel


Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional penyusun makhluk
hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam
organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari
bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
2.2.1 Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi
bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan,

5
ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut
mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa
(protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang
jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut
mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata (Gambar 2.3), disebut noktah
(titik).

Noktah pada batang pinus

Plasmodesmata

2.2.2 Membran plasma


Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat
semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke
dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran
plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.
2.2.3 Sitoplasma

6
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air
dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel
yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
a. Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh
membran. RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar.

Retikulum Endoplasma

b. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.


Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis lipid.
c. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang
terdapat bebas dalam sitoplasma.
d. Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran.
Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk
memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan
pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat
enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi
mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob.

7
Mitokondria (Campbell, et al 2006)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665)
dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839,
seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam
rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan
perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-
1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881),
pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan
terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia
menemukan inti (nukleus). Max Schultze (1825-1874), seorang pakar
anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan
inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan
fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup
dan bagian yang mati).
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus).
Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-
organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria,
lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).

8
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan
bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa,
terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom
dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir
plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut: dapat
melakukan nutrisi, transportasi, respirasi, ekskresi, sintesis, pertumbuhan
dan perkembangan, regulasi, iritabilitas, reproduksi, adaptasi, interaksi,
memiliki bentuk dan ukuran tertentu, serta terdiri dari sel. Virus merupakan
jembatan antara makhluk hidup dan benda mati.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah ilmu pengatahuan


dan referensi teman-teman.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)
http://www.zonasiswa.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sel.html
http://wadikhan.blogspot.co.id/2013/12/sel-tumbuhan.html
https://forestryinformation.wordpress.com/2013/01/18/struktur-sel-tumbuhan-dan-
fungsinya/
http://de-fairest.blogspot.co.id/2014/02/struktur-sel-hewan.html

10

Anda mungkin juga menyukai