Kelompok 5:
1. Khusnul Khatimah (210107500006)
2. Nur Mutmainnah AR (210107500012)
3. Ince Rabiah Al Adwiah (210107502019)
4. Ahmad Anugrah (210107502037)
TAHUN 2024
DAFTAR ISI
Halaman judul…………………………………………………………………………...…..
Kata Pengatar……………………………………………………………………………....ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………....i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………....1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………….……………………………………..2
C. Tujuan…………………………………….……………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….4
A. Sel Eukariotik……………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………........
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unti terkecil dari makhluk hidup yang berarti sel
mampu atau dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan
struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan
reproduksi .struktur sel sangat kompleks dan terorganisasi.
Kompleksitas struktur sel sangat nyata dan teratur. Seluruh organel-
organel sel mempunyai struktur sendiri dan terjadi interaksi antar
bagian sel ataupun antar organel agar dapat memelihara
keberlangsungan aktivitas dan pertumbuhan sistem sel.
Sel akan terorganisir dengan baik sehingga proses sintesis protein,
proses pembentukan energi, pembentukan membran sel, dan
pembentukan organel lainnya akan terjadi dengan baik. Sel
mempunyai materi genetik yang akan mengekspresikan protein
berdasarkan informasi yang dikode dalam gen. Gen bukanlah untaian
DNA yang berperan membentuk struktur sel dan mengatur aktivitas
sel.
Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran nukleus (membran
inti) yang mana perannya adalah sebagai lapisan pemisah antara inti
sel dari sitoplasma yang mengelilinginya. Membran ini tersusun oleh
lipoprotein serta memiliki pori yang memungkinkan beberapa macam
substansi dapat melintasinya, baik dari dalam nukleus maupun
sebaliknya. Adanya membran inti ini juga menyebabkan materi
genetik tidak tersebar ke seluruh sitoplasma sel, namun terbungkus
rapi di dalam inti sel.
Perbedaan pokok antara sel prokariotik dengan sel eukariotik
adalah sel eukariotik memiliki membran inti sedangkan sel prokariotik
tidak memiliki membran inti. Selain itu, sel eukariotik memiliki
sistem endomembran yakni memiliki organel-organel bermembran
seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria dan
lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentirol, sedangkan sel
prokariotik tidak memiliki sentriol.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apakah definisi dari sel eukariotik?
2. Bagaimana asal usul kemunculan sel eukariotik?
3. Apa saja bukti-bukti dari kemunculan sel eukariotik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari sel eukariotik?
2. Untuk mengetahui asal usul kemunculan sel eukariotik?
3. Untuk mengetahui bukti-bukti dari kemunculan sel eukariotik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sel Eukariotik
1. Definisi Sel Eukariotik
Berdasarkan terminologi, istilah eukariotik berasal dari bahasa
Yunani yaitu “eu” yang berarti benar dan “karyon” yang berarti
inti/membran inti suatu sel. Jadi, sel eukariotik adalah sel yang
mempunyai membran inti yang bertugas sebagai lapisan pemisah
antara inti sel dengan sitoplasma disekitarnya. Membran inti tersusun
dari lipoprotein dan memiliki pori-pori yang memungkinkan lewatnya
berbagai zat, baik dari inti sel maupun sebaliknya. Adanya membran
inti ini juga berarti materi genetik tidak tersebar ke seluruh sitoplasma
sel.
Organel umumnya dibatasi oleh satu lapisan membran, namun ada
pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya inti sel. Dinding sel
kaku yang terbuat dari selulosa dan polimer lain mengelilingi sel
tumbuhan, menjadikannya kuat dan tangguh. Jamur juga mempunyai
dinding sel, namun komposisinya berbeda dengan dinding sel bakteri
dan tumbuhan. Diantara dinding sel tumbuhan yang berdekatan
terdapat saluran yang disebut plasmodesmata.
Eukariota adalah salah satu dari tiga domain kehidupan yang
ada di Bumi, selain domain Bakteri dan Archaea. Eukariota mengacu
pada organisme yang memiliki sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki
membran inti yang memisahkan materi genetik (DNA) dari sitoplasma
sel. Organisme eukariota memiliki beragam kompleksitas dan
termasuk dalam berbagai kerajaan atau kingdom, seperti hewan,
tumbuhan, jamur, dan protista.
2. Ciri-ciri Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki sistem endomembran.
Secara struktural, jenis sel ini memiliki beberapa organel di
sitoplasma. Organel-organel tersebut memiliki fungsi yang sangat
berbeda-beda yang saling berhubungan dan berperan penting dalam
mendukung fungsi seluler. Organisme dengan tipe sel ini antara lain
hewan, tumbuhan, jamur, dan protista. Beberapa sel eukariotik bersifat
uniseluler, yang lainnya multiseluler.
Jenis sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan hewan.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel di luar selnya. Namun, dinding
sel tumbuhan dan sel jamus berbeda secara kimiawi dalam komposisi.
Kitin mendominasi pada jamur dan selulosa pada tumbuhan. Organel
kloroplas terdapat pada tumbuhan sedangkan organel kloroplas tidak
terdapat pada jamur dan hewan. Gterlepas dari perbedaan-perbedaan
ini, sel hewan, tumbuhan, dan jamur pada dasarnya memiliki struktur
yang serupa.
Perbedaan nyata lainnya antara sel eukariotik dan sel prokariotik
adalah ukuran selnya yang jauh lebih besar. Misalnya kita melihat sel
hati hewan berukuran kurang lebih 20-30 pikometer, sedangkan sel
bakteri hanya berukuran 1-2 pikometer. Meskipun volumenya sangat
bervariasi, volume sel eukariotik bisa seribu hingga puluhan ribu kali
lebih besar dibandingkan volume sel prokariotik.
3. Karakteristik Sel Eukariotik
Karakteristik utama eukariota meliputi:
a. Membran Inti: Eukariota memiliki membran inti yang melindungi
dan memisahkan DNA dari sitoplasma sel. DNA eukariota
terorganisasi dalam kromosom yang berada di dalam nukleus.
b. Organel Sel: Sel eukariotik memiliki berbagai organel dalam
sitoplasmanya, seperti mitokondria (tempat penghasilan energi),
retikulum endoplasma (tempat sintesis protein), kompleks Golgi
(tempat pemrosesan dan pengangkutan molekul), dan vakuola
(tempat penyimpanan dan degradasi bahan).
c. Sistem Endomembran: Eukariota memiliki sistem endomembran
yang kompleks, terdiri dari membran yang membentuk berbagai
organel dalam sel dan berperan dalam sintesis, modifikasi, dan
transportasi molekul.
d. Reproduksi Seksual: Eukariota memiliki kemampuan untuk
bereproduksi secara seksual, yaitu dengan menggabungkan materi
genetik dari dua individu yang berbeda untuk menghasilkan
keturunan yang beragam.
Karakteristik yang ada di sel eukariotik tetapi tidak ada pada sel
prokariotik diantaranya:
a. Selama pembelahan sel, selubung inti dibuat, yang berisi struktur
berpori kompleks selama pembentukan inti dan sitoplasma.
b. Adanya kompleks kromosom yang terdiri dari DNA dan
kombinasi protein yang mampu berkondensasi.
c. Terdapat kelompok organel membran sitoplasma (yaitu retikulum
endoplasma, aparatus golgi, aparatus golgi, lisosom, endosom,
peroksisom, dan glikosom).
d. Mereka memiliki organel sitoplasma khusus untuk respirasi
aerobik (mitokondria) dan sel tumbuhan memiliki kloroplas untuk
fotosintesis.
e. Mereka memiliki sistem pendukung seluler yang kompleks yang
mencakup mikrofilamen, filamen perantara, dan mikrotubulus
dengan flagela dan silia.
f. Proses endositosis dan fagositosis terjadi ketika cairan atau
partikel melewati membran plasma.
g. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang mengandung selulosa.
h. Mikrotubulus terlibat dalam pembelahan sel, yang mengatur
proses pembelahan sel.
i. Ada dua salinan gen per sel (diploid) melalui mitosis, dan gamet
memiliki salinan gen setengah dari jumlah salinan gen induknya
(haploid) melalui meiosis. Pada sel prokariotik, pembelahan sel
terjadi melalui amitosis.
4. Struktur Sel Eukariotik
Secara struktural, umumnya sel hewan dan sel tumbuhan memiliki
struktur dasar yang sama yaitu membran sel, sitoplasma dan inti
sel. Akan tetapi terdapat organel sel yang hanya dapat ditemukan
pada masing-masing sel sehingga dapat dijadikan sebagai penanda
untuk sel tersebut.
Membran Sel: Membran sel, juga disebut membran plasma,
melapisi sel eukariotik dan berfungsi untuk melindungi serta
mengatur pergerakan zat-zat ke dalam dan keluar sel.
Inti Sel (Nukleus): Inti sel adalah organel yang mengandung
materi genetik (DNA) sel. Nukleus memiliki membran inti
(dinding inti) yang memisahkannya dari sitoplasma. Di dalam
nukleus, DNA disusun dalam bentuk kromatin, yang dapat
mengalami kondensasi menjadi kromosom saat sel membagi
diri.
Retikulum Endoplasma (RE): Retikulum endoplasma adalah
jaringan membran yang bercabang di sel eukariotik. Terdapat
dua jenis RE: RE kasar (berlapis ribosom) yang terlibat dalam
sintesis protein dan RE halus (tanpa ribosom) yang terlibat
dalam sintesis lipid dan detoksifikasi.
Ribosom: Ribosom adalah struktur kecil yang terlibat dalam
sintesis protein. Ribosom dapat ditemukan di sitoplasma dan
pada RE kasar.
Aparatus Golgi: Aparatus Golgi berperan dalam pemrosesan,
modifikasi, dan pengepakan molekul-molekul seperti protein
dan lipid yang akan dibawa keluar dari sel. Terdiri dari
tumpukan kantong membran yang disebut saku Golgi.
Mitokondria: Mitokondria adalah organel yang menghasilkan
energi dalam bentuk ATP melalui respirasi seluler. Mitokondria
memiliki membran dalam dan membran luar yang membentuk
lipatan-lipatan yang disebut krista.
Lisosom: Lisosom adalah organel yang berisi enzim
pencernaan yang digunakan untuk mengurai bahan-bahan yang
tidak dibutuhkan atau rusak dalam sel.
Vakuola (Hanya pada Sel Tumbuhan): Vakuola adalah
organel besar yang berfungsi untuk menyimpan air, nutrisi, dan
limbah dalam sel tumbuhan. Vakuola juga memberikan turgor
pada sel tumbuhan.
Sitoskeleton: Sitoskeleton adalah jaringan serat-serat protein
yang memberikan struktur dan dukungan pada sel. Ini juga
berperan dalam pergerakan sel dan transportasi intraseluler.
Membran Seluler: Sel eukariotik memiliki membran seluler
yang beragam, termasuk membran plasma, membran organel,
dan membran vesikel. Membran ini mengatur transportasi zat-
zat di dalam sel dan antara sel dan lingkungan eksternal.
A. Kesimpulan
Dalam memahami evolusi kehidupan, pemahaman tentang asal-usul
eukariotik memiliki peran yang sangat penting. Teori endosimbiosis
dan teori lainnya serta bukti-bukti yang mendukungnya telah
memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana sel
eukariotik berasal dari organisme prokariotik. Pemahaman ini tidak
hanya memperkaya ilmu pengetahuan kita tentang sejarah kehidupan,
tetapi juga memberikan wawasan tentang kompleksitas dan
keragaman kehidupan yang ada saat ini. Dengan terus melakukan
penelitian dan eksplorasi lebih lanjut, kita dapat terus memperdalam
pemahaman kita tentang asal-usul eukariota dan perjalanan
evolusi kehidupan.
B. Saran
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang asal-usul
eukariotik, kita dapat memperoleh wawasan baru tentang evolusi
kehidupan dan bahkan mungkin mengungkap misteri lainnya di dunia
mikroba .Dengan memperluas penelitian ini, diharapkan kita akan
semakin memahami kompleksitas kehidupan dan mungkin
menemukan aplikasi praktis yang bermanfaat dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan. Selain itu, penting bagi para ilmuwan muda untuk
terus menggali pengetahuan dan berinovasi dalam bidang ini,
sehingga dapat memberikan kontribusi berarti bagi ilmu pengetahuan
dan perkembangan manusia secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, D., Ns, S. K., & Delfriana Ayu, A. BIODIMIK I. uwais inspirasi indonesia.
Akmalia, H. A., & Pranatami, D. A. (2021). Biologi Umum untuk Mahasiswa. Alinea Media
Dipantara.
Leksono, A. S. (2012). Sejarah Kehidupan. Universitas Brawijaya Press.
Lukman, A. (2008). Evolusi Sel Sebagai Dasar Perkembangan Makhluk Hidup Saat
ini. Biospecies, 1(2).
NURDIN, G. M., Si, S., & Si, M. Struktur Dan Fungsi Sel. KONSEP DASAR BIOLOGI, 12.
Wulandary, D. T. (2005). Evolusi mitokondria dan pemanfaatannya dalam Penelusuran
Kekerabatan dan Evolusi Organisme. Isjd. pdii. lipi. go. id/admin/jurnal/ed50805255. p
df (Diakses: 8 Januari 2019).