Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SEL DAN METABOLISME SEL

DOSEN PENGAMPU :
NENI MURNIATI. M,Pd.

DISUSUN OLEH :
AILA KHAIRA {A1D021027}
INDAH DWITA SARI {A1D021023}
GETTERI HULANDARI {A1D021020}
LOVITA ANGGERIANI {A1D021022}
RANI RIAWANTI {A1D021021}
TESSA ANUGRAH {A1D021018}

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai Sel dan Metabolisme Sel.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bengkulu, 02 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel..............................................................................................................5
B. Struktur Sel..................................................................................................................5
C. Komponen Exstraseluler..............................................................................................8
D. Komponen Subseluler eukariotik sel pada hewan......................................................10
E. Komponen Subseluler eukariotik pada sel tumbuhan................................................16
F. Jenis Jenis Sel Tumbuhan...........................................................................................17
G. Ciri Atau Karakteristik Sel Tumbuhan.......................................................................19
H. Fungsi sel...................................................................................................................20
I. Regulasi Siklus Sel......................................................................................................21
J. Metabolisme Sel..........................................................................................................22
K. Reaksi Terang............................................................................................................24
L. Reaksi Gelap..............................................................................................................24
M. Siklik vs Non Siklik..................................................................................................25
N. Respirasi....................................................................................................................26
O. Siklus Krebs...............................................................................................................28

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................................32
B. Saran..........................................................................................................................32
C. Daftar Pustaka............................................................................................................33
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup. Sel dikelilingi oleh
selaput/membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Sel berkembang
biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Sel adalah salah satu dari cabang ilmu
Biologi yang mempelajari tentang sel merupakan kumpulan materi paling sederhana dan
sebagai dasar kehidupan dan bagaimana struktur dan fungsi sel bekerja dalam
kehidupan (Alberts, 2004). Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat
sel seperti struktur sel dan organel yang terdapat di dalam sel, fungsi sel, perkembangan
dan evolusi sel, pembelahan sel, hingga kematian sel (Alberts, 2014).

Sedangkan Metabolisme sel adalah suatu porses kimiawi yang melibatkan


pertukaran zat atau oraganisme dengan lingkungannya dimana pada proses ini
memunginkan sebuah organisme untuk melakukan timbal balik dengan lingkungan,
memproses energi, tumbuh dan berkembang biak untuk mempertahan hidup. Secara
umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik:

• Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk


mendapatkan energi.

• Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-


molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat


bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut
sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik,
penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut
katalis.
B. Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan sel dan metabolisme sel?

b. Apa sajakah struktur dan komponen-komponen sel?

c. Bagaimana proses anabolisme dan katabolisme dalam metabolisme sel?

d. Macam-macam siklus sel dan fotosintesis?

C. Tujuan Pembahasan

a. Mengetahui pengertian sel dan metabolisme sel

b. Mengetahui apa saja struktur dan komponen-komponen sel

c. Memahami proses anabolisme dan katabolisme dalam metabolisme sel

d. Mengetahui mcam siklus dan hasil fotosimtesis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel

Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh
Robert Hooke, saat melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-
ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut). Sel merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel
mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.

Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme. Sel juga dikelilingi oleh
selaput/membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara
mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat
makhluk hidup, maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.

B. Struktur Sel

Sel memiliki tiga struktur utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan organel sel.
Berdasarkan strukturnya, sel juga dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.

1. Sel Prokariotik

Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum
dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel
prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan
intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti.
Contoh organisme yang memiliki sel prokariotik adalah Archaebacteria, Eubacteria, dan
Cyanobacteria. Selain inti sel, sel prokariotik memiliki dinding sel, membran plasma,
ribosom, plasmid, dan organel pergerakan. Berikut ciri-ciri sel prokariotik :

1. Tidak memiliki membran inti (materi genetik tersebar pada sitoplasma sel)

2. Tidak memiliki sistem endomembran (organel tidak memiliki membran)

3. Hanya terdapat pada kingdom archaebacreria dan eubacteria.

Contoh : Escherichia coli, cyanobacteria

2. Sel Eukariotik
Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu
sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok
organisme yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran
nukleus. Kromosom eukariotik terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang
membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari
satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati. Dinding sel
eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot.
Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa,
kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Berikut ciri-ciri sel
eukariotik :

1. Memiliki membran inti (materi genetik berada di inti sel)

2.Memiliki sistem endomembran (organel bermembran)


3. Terdapat pada kingdom Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia

Contoh sel eukariotik :

Terdapat dua jenis sel yang termasuk ke dalam sel eukariotik, yaitu sel hewan dan
tumbuhan. Namun demikian masing-masing sel tersebut memiliki perbedaan, yaitu:

Sel Tumbuhan Sel Hewan


1. Tidak memiliki dinding sel dan
plastida
1. Memiliki dinding sel, plastida, dan 2. Memiliki vakuola namun ukurannya
vakuola tidak besar seperti pada vakuola sel
2. Memiliki bentuk yang tetap tumbuhan
3. Tidak memiliki Sentrosom dan sentriol 3. Tidak memilki bentuk yang tetap
4. Tidak memiliki flagel 4. Memiliki 2 sentriol didalam
sentrosol
5. Memiliki flagel

C. Komponen exstraseluler

Sel-sel hewan dan tumbuhan disatukan sebagai jaringan terutama oleh matriks
ekstraseluler, yaitu jejaring kompleks molekul yang disekresikan sel dan berfungsi
utama membentuk kerangka pendukung. Terutama pada hewan, sel-sel pada
kebanyakan jaringan terikat langsung satu sama lain melalui sambungan sel.
 Matriks ekstraseluler hewan

Matriks ekstraseluler sel hewan berbahan penyusun utama glikoprotein (protein


yang berikatan dengan karbohidrat pendek), dan yang sangat melimpah ialah
kolagen yang membentuk serat kuat di anggota luar sel. Serat kolagen ini
tertanam dalam jalinan tenunan yang terbuat dari proteoglikan, yang merupakan
glikoprotein kelas lain[56] Variasi jenis dan susunan molekul matriks ekstraseluler
menimbulkan beragam bentuk, misalnya keras seperti permukaan tulang dan
gigi, transparan seperti kornea mata, atau bermodel seperti tali kuat pada otot.
Matriks ekstraseluler tidak hanya menyatukan sel-sel tetapi juga memengaruhi
perkembangan, bentuk, dan perilaku sel.[57]

 Dinding sel tumbuhan

Dinding sel tumbuhan merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap


sel tumbuhan.[58] Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam dalam
polisakarida lain serta protein dan berukuran jauh semakin tebal daripada
membran plasma, yaitu 0,1 µm sampai beberapa mikrometer. Dinding sel
melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah
pengisapan cairan secara berkelebihan.[59]

 Sambungan antarsel

Sambungan sel (cell junction) mampu ditemukan pada titik-titik pertemuan


antarsel atau selang sel dan matriks ekstraseluler. Menurut fungsinya,
sambungan sel mampu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu (1) sambungan
penyumbat (occluding junction), (2) sambungan jangkar (anchoring junction),
dan (3) sambungan pengomunikasi (communicating junction). Sambungan
penyumbat menyegel permukaan dua sel menjadi satu sedemikian rupa sehingga
molekul kecil sekalipun tidak mampu lewat, contohnya ialah sambungan erat
(tight junction) pada vertebrata. Sementara itu, sambungan jangkar
menempelkan sel (dan sitoskeletonnya) ke sel tetangganya atau ke matriks
ekstraseluler. Terakhir, sambungan pengomunikasi menyatukan dua sel tetapi
memungkinkan sinyal kimiawi atau listrik melintas antarsel tersebut.
Plasmodesmata merupakan contoh sambungan pengomunikasi yang hanya
ditemukan pada tumbuhan.

D. Komponen subseluler eukariotik sel pada hewan

A. Membran

Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi
sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah
yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam
sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel. Membran sel berupa lapisan sangat tipis
yang terbentuk dari molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan
kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid
membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi
penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang
menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain
membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula
protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang
mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel.

Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan

protein membran.

B. Nukleus
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota
(sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-
rata 5 μm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel
eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang memiliki
banyak nukleus,contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus,
contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.

c. Ribosom

Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis
protein yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang
memiliki beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein
dan sejumlah molekul RNA. Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom
prokariota, namun keduanya sangat mirip dalam hal struktur dan fungsi. Keduanya
terdiri dari satu subunit besar dan satu subunit kecil yang bergabung membentuk
ribosom lengkap dengan massa beberapa juta Dalton.

d. Sistem endomembran

Berbagai membran dalam sel eukariota merupakan bagian dari sistem


endomembran. Membran ini dihubungkan melalui sambungan fisik langsung atau
melalui transfer antarsegmen membran dalam bentuk vesikel (gelembung yang
dibungkus membran) kecil. Sistem endomembran mencakup selubung nukleus,
retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, berbagai jenis vakuola, dan membran
plasma. Sistem ini memiliki berbagai fungsi, termasuk sintesis dan modifikasi protein
serta transpor protein ke membran dan organel atau ke luar sel, sintesis lipid, dan

penetralan beberapa jenis racun.

e. Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus yang terdiri dari


jaringan (reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan vesikel yang saling
terhubung.
Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena
permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein
dengan tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel
pada retikulum endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan terdorong ke bagian
dalam retikulum endoplasma yang disebut lumen. Di dalam lumen, protein tersebut
mengalami pelipatan dan dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat untuk
membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di dalam
vesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum endoplasma, dan bergabung
dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan distribusinya.
Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya
untuk diantarkan ke tujuan akhirnya.
f. Badan Golgi
Badan Golgi (dinamai menurut nama penemunya, Camillo Golgi) tersusun atas
setumpuk kantong pipih dari membran yang disebut sisterna. Biasanya terdapat tiga
sampai delapan sisterna, tetapi ada sejumlah organisme yang memiliki badan Golgi
dengan puluhan sisterna. Jumlah dan ukuran badan Golgi bergantung pada jenis sel dan
aktivitas metabolismenya. Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki
ratusan badan Golgi. Organel ini biasanya terletak di antara retikulum endoplasma dan
membran plasma.

g. Lisosom

Lisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat lebih dari 30 jenis enzim
hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks. Sel menggunakan kembali
subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom itu. Bergantung pada zat yang
diuraikannya, lisosom dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Organel ini dibentuk
sebagai vesikel yang melepaskan diri dari badan Golgi.

h. Vakuola

Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada sel
tumbuhan.
Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas.
Vakuola berasal dari kata bahasa Latin vacuolum yang berarti 'kosong' dan dinamai
demikian karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya vakuola lebih
besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari gabungan banyak vesikel.

i. Mitokondria

Sebagian besar sel eukariota mengandung banyak mitokondria, yang menempati


sampai 25 persen volume sitoplasma. Organel ini termasuk organel yang besar, secara
umum hanya lebih kecil dari nukleus, vakuola, dan kloroplas. Nama mitokondria
berasal dari penampakannya yang seperti benang (bahasa Yunani mitos, 'benang') di
bawah mikroskop cahaya.

j. Kloroplas
Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastid pada
tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmen hijau yang menangkap
energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya
menjadi energy kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan senyawa
organik lain.

k. Peroksisom

Peroksisom berukuran mirip dengan lisosom dan dapat ditemukan dalam semua
eukariota. Organel ini dinamai demikian karena biasanya mengandung satu atau lebih
enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2).
Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia beracun, namun di dalam peroksisom
senyawa ini digunakan untuk reaksi oksidasi lain atau diuraikan menjadi air dan
oksigen. Salah satu tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak panjang menjadi
lebih pendek yang kemudian dibawa ke mitokondria untuk oksidasi sempurna.
Peroksisom pada sel hati dan ginjal juga mendetoksifikasi berbagai molekul beracun
yang memasuki darah, misalnya alkohol. Sementara itu, peroksisom pada biji tumbuhan
berperan penting mengubah cadangan lemak biji menjadi karbohidrat yang digunakan
dalam tahap perkecambahan.

l. Sitoskeleton
Sitoskeleton eukariota terdiri dari tiga jenis serat protein, yaitu mikrotubulus,
filamen intermediat, dan mikrofilamen. Protein sitoskeleton yang serupa dan berfungsi
sama dengan sitoskeleton eukariota ditemukan pula pada prokariota. Mikrotubulus
berupa silinder berongga yang memberi bentuk sel, menuntun gerakan organel, dan
membantu pergerakan kromosom pada saat pembelahan sel. Silia dan flagela eukariota,
yang merupakan alat bantu pergerakan, juga berisi mikrotubulus. Filamen intermediat
mendukung bentuk sel dan membuat organel tetap berada di tempatnya. Sementara itu,
mikrofilamen, yang berupa batang tipis dari protein aktin, berfungsi antara lain dalam
kontraksi otot pada hewan, pembentukan pseudopodia untuk pergerakan sel ameba, dan
aliran bahan di dalam sitoplasma sel tumbuhan.

E. Komponen subseluler eukariotik pada sel tumbuhan


Sel tumbuhan adalah kelompok sel eukariotik, sel eukariotik yaitu kelompok sel
yang mempunyai materi genetik (DNA) yang dibaluti atau dibungkus oleh membran.
Sel tumbuhan mempunyai struktur yang khas dibandingkan dengan sel eukariotik lain.
Perbedaan yang paling mendasar yaitu bentuk sel tumbuhan yang kaku. Bentuk ini
didapatkan dari dinding sel yang berada paling luar di sel tumbuhan. Dinding sel
tersusun atas senyawa selulosa, pektin, hemiselulosa, dan lignin yang akan menguatkan
struktur tumbuhan.

F. Jenis Jenis Sel Tumbuhan

 Sel parenkim

Sel parenkim adalah sel yang memiliki beberapa fungsi mulai dari
penyimpanan, dukungan terhadap fotosintesis, tempat berikatnya floem.
Selain xilem dan floem yang terikat dengan sel parenkim, daun juga terdiri dari
sel-sel parenkim. Beberapa sel parenkim, seperti pada epidermis, berfungsi
untuk penetrasi cahaya dan mengatur pertukaran gas. Sel parenkim memiliki
dinding sel yang tipis dan permeabel yang memungkinkan pengangkutan
molekul kecil di dalamnya.
Sel parenkim juga terdapat ditumbuh dan menjadi duri yang mencegah
hewan. Sel parenkim yang mengandung banyak kloroplas dan berperan penting
dalam proses fotosintesis disebut sel klorenkim. Sebagian besar sel parenkim di
umbi kentang dan kotiledon dari biji kacang-kacangan memiliki fungsi
penyimpanan.

 Sel kolenkim

Sel kolenkim hidup saat sudah dewasa dan hanya memiliki sebuah
dinding primer. Sel-sel ini sudah matang dan berasal dari meristem yang
awalnya menyerupai sel parenkim. Plastidanya tidak berkembang dan organel
sekretorik (retikulum endoplasma dan badan golgi) berproliferasi untuk
mengeluarkan dinding primer tambahan. Dinding ini tebal di bagian sudutnya di
mana tiga atau lebih sel saling bersentuhan dan tipis di bagian di mana hanya
terdapat dua sel yang bersentuhan. Pektin dan hemiselulosa adalah kandungan
utama dinding sel kolenkim dari tumbuhan berbiji terbuka (angiosperma). Sel
kolenkim biasanya cukup memanjang dan melintang. Tujuannya adalah untuk
memberikan fleksibilitas. Dinding selnya tidak mengandung lignin sehingga
menjadi kaku

 Sel Sklerenkim

Sel sklerenkim adalah sel yang keras dan tangguh yang memberikan
kekuatan pada tumbuhan. Sel ini terdiri dari sklereid dan serat. Terdapat dinding
sekunder yang mengandung lignin sehingga kedap air. Dengan demikian, sel-sel
ini tidak dapat bertahan lama karena tidak dapat melakukan pertukaran zat untuk
melakukan metabolisme. Sel sklerenkim biasanya akan mati pada waktu
tertentu, sitoplasma akan hilang, dan meninggalkan rongga kosong.

 Sel xylem
Sel xilem adalah sel yang mengalami lignifikasi dinding sel. Sel ini
berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah (akar) menuju daun
untuk melakukan fotosintesis. Sel xilem pertama kali muncul pada tanaman
sejak 425 juta tahun yang lalu.

 Sel floem

Sel floem adalah sel yang menyusun jaringan khusus untuk transportasi
zat-zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Yang di transportasikan terutama
sukrosa. Sel floem terdiri dari dua jenis sel yaitu tabung saringan dan sel
pendamping. Pada tabung saringan tidak terdapat inti sel dan ribosom dan
metabolismenya diatur oleh sel pendamping. Sedangkan sel pendamping
terhubung ke tabung saringan melalui plasmodesmata. Lumut tidak memiliki
floem.

 Sel epidermis

Sel epidermis tanaman adalah sel khusus yang terdapat di seluruh


permukaan daun, batang, dan akar.

G. Ciri Atau Karakteristik Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian khusus yang membedakannya dengan sel


hewan atau sel eukariot yang lain. Berikut adalah organel yang hanya terdapat pada sel
tumbuhan:

 Sebuah vakuola berukuran besar yang volumenya dipenuhi oleh air dan dilapisi
oleh membran yang disebut tonoplas. Fungsi tonoplas adalah untuk
mempertahankan sel turgor, mengontrol pergerakan molekul antara sitosol dan
getah tumbuhan, menyimpan zat-zat berguna, dan mencerna limbah protein dan
organel.
 Sebuah dinding sel yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin, dan beberapa
mengandung lignin. Dihasilkan oleh protoplas di luar membran sel. Hal ini
berkebalikan dengan dinding sel jamur yang terbuat dari kitin dan bakteri yang
terbuat dari peptidoglikan.
 Jalur komunikasi khusus antar sel yang dikenal sebagai plasmodesmata yang
berupa pori-pori di dinding sel yang menghubungkan plasmalema di sel satu ke
retikulum endoplasma di sel lain.
 Plastida yang terdiri dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas
mengandung klorofil yang berguna untuk menyerap sinar matahari dan
memungkinkan tanaman untuk membuat makanan sendiri dalam proses yang
dikenal sebagai fotosintesis. Kromoplas untuk melakukan sintesis dan
menyimpan pigmen. Leukoplas adalah bagian plastida yang tidak berwarna dan
berguna untuk menyimpan cadangan makanan.
 Pembelahan sel yang dilakukan dengan pembentukan phragmoplas sebagai
dasarnya.
 Sel kelamin jantan lumut dan pteridophyta, sikas, dan ginkgo memiliki flagela
yang serupa dengan sel pada hewan. Namun pada tumbuhan yang lebih
kompleks (seperti gymnospermae dan tanaman berbunga) tidak terdapat flagela
dan sentriol yang biasanya terdapat di dalam sel hewan.

H. Fungsi sel
1. Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan
aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut
terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi
katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun
untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu
reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak
molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler,
yang sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol
prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah
sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.

2. Komunikasi sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan
'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler
serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing
(pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup
sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan
berkomunikasi untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul
(misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target
ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat
terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi),
penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal
ke sel yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan
sinyal listrik ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya,
molekul sinyal menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal
protein, atau melekat pada reseptor berupa protein transmembran pada
permukaan sel target dan memicu transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi
sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat yang disebut pembawa pesan kedua
(second messenger) yang konsentrasinya meningkat setelah pelekatan molekul
sinyal pada reseptor dan yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam
sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis protein
yang pada akhirnya dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau
perkembangan sel.

3. Regulasi Siklus Sel


Regulasi siklus sel adalah proses inti dalam kehidupan setiap organisme.
Dalam proses ini biasanya menghasilkan pembelahan sel. Pembelahan sel terdiri
dari dua proses penting , yaitu replikasi DNA dan pembelahan kromosom yang
telah di gandakan ke dua sel anak. Biasanya , pembelahan sel di bagi menjadi
dua tahap , yaitu mitosis (M) yang sebelumnya 1 sel menjadi 2 sel dan tahap
interfase yaitu proses antara 2 mitosis. Interfase memeiliki beberapa tahapan
diantaranya dari fase gap 1 (G1) , sintesis DNA (S) , gap 2 (G2) , setiap tahap di
control secara ketat oleh regulator siklus sel.
Macam-Macam Siklus Sel
Tahapan siklus sel di bagi menjadi dua yaitu ,
a. Mitosis , pembelahan sel melalui tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan
telophase.
b. Interfase, adalah tahapan dimana sel anakan baru hasil pembelahan atau
mitosis mempersipkan pembelahannya. Dari ensiklopedia btitannica , interfase
memutuskan apakah sel akan memasuki tahapan berikutnya dalam mitosis.

2. METABOLISME SEL

Pengertian metabolisme sel, merupakan rangkain tahapan kimiawi yang terjadi


dalam sel sel tubuh untuk mengubah zat gizi menjadi energy serta konversi glukosa
dalm sel menjadi atp ini dapat terjadi melalui tiga proses, yaitu glikolisis, siklus kreb,
dan fosforilassi

a. Pengertian Anabolisme, anabolisme lintasan metabolisme yang menyusun


sebagian senyawa organik biasa menjadi molekul komplek.
Contoh dari anabolisme :
1. Sintesis protein
Dilansir laman Kemendikbud, sintesis protein adalah proses di mana kode
genetik yang dibawa oleh gen akan diterjemahkan menjadi urutan asam
amino. Asam amino ini akan membentuk protein, sedangkan protein
nantinya akan berfungsi sebagai zat penyusun dalam tubuh. Sintesis protein
juga bisa diartikan sebagai proses pembentukan protein yang melibatkan
DNA. DNA sendiri merupakan materi genetik yang terdapat di dalam sel
makhluk hidup. DNA terdiri dari kode genetik yang berupa urutan basa
nitrogen. Urutan basa nitrogen inilah yang nantinya akan dijadikan acuan
dalam pembentukan polipeptida atau protein.

Gambar : ilustrasi sintesis protein sumber : tirto.id

b. Pengertian Katabolisme, katabolisme adalah lintasan metabolisme yang


mengubah suatu substrat kompleks molekul organik sehingga menjadi
komponen-komponen penyusunnya sambil melepaskan energy (ATP).
Contoh reaksi katabolisme ialah respirasi sel.
Beberapa jenis reaksi katabolisme :

1.Glikolisis

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa atau gula di dalam darah yang


melibatkan beberapa enzim, di antaranya enzim heksokinase dan enzim
fosfofruktokinase https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-glikolisis-dan-
penyakit-yang-dapat-mengganggunya
Gambar : tahap dan proses glikolisis sumber : siswapedia.com
2.Lipolisis
Lipolisis merupakan suatu proses di mana terjadi dekomposisi kimiawi dan
penglepasan lemak dari jaringan lemak. Bilamana diperlukan energi tambahan
maka lipolisis merupakan proses yang predominan terhadap proses lipogenesis

Gambar : lipolysis sumber : hisham.id


3. Proteolisis
Proteolisis adalah pemecahan protein menjadi polipeptida atau asam amino yang lebih
kecil. Jika tidak dikatalis, hidrolisis ikatan peptida berlangsung sangat lambat dan bisa
memakan ratusan tahun.

 Perbedaan anabolisme dan katabolisme

Gambar : perbedaan anabolisme dan katabolisme, sumber : idSCHOOL

3. FOTOSINTESIS

Pengertian fotosintesis adalah proses biologi kimia dalam membentuk


karbohidrat dari bahan organikyang pastinya di lakukan oleh tumbuhan, terutama
tumbuhan yang mengandung klorofil atau zat hijau.

Tahap-tahap fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap. di mana reaksi
terang terjadi di tilakoid sedangkan reaksi gelap berlangsung di stomata.
Gambar : reaksi terang dan reaksi gelap, sumber : hisham id

a. Reaksi terang
Reaksi terang di mulai dengan masuknya sinar matahari (cahaya) ke dalam
kloroplas, untuk memberikan energi tinnggi pada electron yang berada di
dalamnya. Elektron tersebut kemudian massuk kedalam fotosntesis II
menghasilkan H plus dan energy elektron meningkat lalu di teruskan ke rantai
transport elektron.
b. Reaksi gelap
Reaksi gelap adalah reaksi fotosintesis yang terjadi pada stroma kloroplas.
Reaksi gelap, tidak membutuhkan cahaya dalam prosesnya, dan tidak
menggunakan pigmen klorofil juga. Karena klorofil merupakan pigmen yang
menangkap cahaya. Reaksi gelap menggunakan ATP dan NADH hasil reaksi
terang merupakan sumber energi untuk reaksi gelap. Reaksi gelap memiliki jalur
reaksi yang disebut sebagai siklus Calvin. Pada siklus Calvin, NADPH dan
karbon dioksida bereaksi menghasilkan karbohidrat dalam bentuk gula
.
Gambar : siklus calvin sumber : siswapedia.com

N. Respirasi

Respirasi sel atau pernafasan adalah proses yang mengubah bahan organic
menjadi energi dan menghasilkan karbon dioksida serta air. Dari persamaan didapatkan
bahwa respirasi menggunakan glukosa dari makanan dan oksigen dari pernafasan untuk
menghasilkan energi. Respirasi seluler terbagi menjadi dua yaitu respirasi aerob dan
anaerob.

 Respirasi aerob
Respirasi aerob adalah proses respirasi yang dalam prosesnya memerlukan
oksigen
 Respirasi anaerob
Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang dalam prosesnya tidak
memerlukan oksigen
 tahapan-tahapan respirasi seluler:
1.Glikolisis
2.Dekarboksilasi oksiatif
3.siklus krebs/siklus trigliserida
4.transport electron

 Respirasi Aerob

1.Glikolisis
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa atau gula didalam darah
yang melibatkan beberapa enzim diantaranya :

 Enzim heksokinase dan enzim fosfofruktokinasi


 Tahapan-Tahapan glikolisis:
1. Pertama akan terjadi penguraian glukosa untuk menjadi 2 NADH ditambah
dengan 2 asam piruvat ditambah dengan
2. ATP,tahapan ini terjadi di sitoplasma atau sitosol
3. Kemudian tahap 2 asam piruvat masuk ke tahap berikutnya
2. Dekarboksilasi oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif adalah tahapan katabolisme setelah glikolisis. Tahap ini
adalah tahap untuk mengubahasam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa
baru yang beratom C dua buah yaitu asetil koenzim-A.
 Tahapan-Tahapan dekarboksilasi oksidatif:
1. Pertama dimulaidengan lepasnya gugus karboksilat(-COO) dari asam piruvat
menjadi CO2
2. Kemudian sisa dua atomdari asam piruvat dalam bentuk CH3COO- akan
mentransfer kelebihan elektroya
3. Menjadi molekul NAD+ dan membentuk NADH
4. Molekul dua atom karbon tersebut akan berubah menjadi asetat

O. Siklus Krebs

Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs adalah sederatan
jenjang reaksi metabolisme pernapasan seluler yang terpacu enzim yang terjadi setelah
proses glikolisis dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi
metabolisme yang terjadi di dalam sel.

 Tahapan-Tahapan siklus krebs:


1. Siklus krebs berlangsung dari molekul asetil KO-A kemudian akan
menghasilkan ATP,NADH,FADH dan CO2. Tahapan-tahapan ini akan
membentuk lingkaran sehingga disebut dengan siklus.
2. Transfort Elektron
Transfer elektron adalah serangkaian rantai dalam membran yang terdiri
dari protein kompleks yang mentransfer elektron dari donor elektron menuju
akseptor elektron melalui reaksi redoks(reduksi dan oksidasi yang terjadi secara
bersamaan)

Transfort elektron terjadi di membran dalam mitokondria. Pertama


NADH diuraikan menjadi NAD+ yang membuat elektron hasil dari reaksi akan
masuk ke kompleks protein 1 kemudian dikirim ke koenzim Q saat elektron
melewati kompleks protein 1 akan dikeluarkan 1 atom hydrogen. Untuk hasil
akhirnya setiap 1 NADH akan menghasilkan 3 ATP. Respirasi Anaerob disebut
juga dengan “fermentasi” terjadi pada kondisi tanpa oksigen namun tetap harus
menghasilkan energi dibagi menjadi dua yaitu fermentasi asam laktat dan
permentasi alcohol.

 Fermentasi asam laktat


fermentasi asam laktat adalah salah satu metode untuk mengawetkan makanan
Contoh makanan yang dibuat melalui fermentasi adalah yoghurt,acar dan kimchi
 Tahapan-tahapan fermentasi asam laktat:
1. Glykolisis merupakan reaksi peromabakn glukosa yang terjadi di sitoplasma .
Reaksi glykolisis terdiri atas 10 tahapan yang melibatkan enzim-enzim respirasi
didalam sitoplasma. Pada tahapan awal merupakan tahapan yang memakai
energi,sementara pada tahapan akhir adalah Reaksi pembentukan energi reduksi
asam piruvat. Tahapan selanjutnya adalah terjadinya reduksi asam piruvat hasil
perombakan glukosa didalam sitoplasma (glykolisis),fermentasi asam laktat
merupakan jalur fermentasi yang menghasilkan asam laktat sebagai Produk
akhir.
 Fermentasi alcohol :
Fermentasi alkohol adalah proses biologi dimana gula seperti glukosa,fruktosa
dan sukrosa di ubah menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan
karbon dioksida sebagai produk sampingan. Contoh makananya adalah tape
ketan.

Tahapan-tahapan fermentasi alkohol:

 Piruvat diubah menjadi etanol(etil alkohol) dalam dua langkah


 Langkah pertama yaitu dengan melepaskan karbon dioksida dari piruvat
selanjutnya diubah menjadi
 Senyawa asetaldehida berkarbon dua
 Langkah kedua asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup dalam arti biologis semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel . Sel juga berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniseluler sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam
organisasi kehidupan. Metabolisme sel merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia
didalam organisme dan sel. Metabolisme terbagi menjadi dua yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah suatu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-
molekul tertentu untuk diserap oleh sel tubuh. Sedangkan katabolisme adalah suatu reaksi yang
mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energy.

B. Saran

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami meminta
kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

belajar, s. (2021). sel. 1-1.

dkk, c. r. (2008). book.

Kharti, I. S. (2018). pengertian fotosintesis. 1-1. Retrieved from


https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-12-pengertian-dan-perbedaan-
fotosintesis-dan-kemosintesis

Lararenjana, E. (2020). mengenal fungsi sel. 1-4. Retrieved from


https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-fungsi-sel-beserta-ragam-strukturnya-
pelajari-lebih-lanjut-kln.html

nurcholis, m. (2013). anabolisme katabolisme. 1-1. Retrieved from


https://id.wikipedia.org/wiki/Proteolisis - :~:text=Proteolisis%20adalah%20pemecahan
%20protein%20menjadi,dan%20bisa%20memakan%20ratusan%20tahun.

pusdik.kkp.go.id. (n.d.). subseluler.

utami, s. n. (2021). perbedaan reaksi terang dan reaksi gelap. reaksi terang dan reaksi gelap, 1-
1. Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/155611969/perbedaan-reaksi-terang-
dan-reaksi-gelap?page=all

id.wikipedia.org, civitasbook.com
(Ensiklopedia), p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com,

Anda mungkin juga menyukai