Anda di halaman 1dari 3

Nama ; Siti Rubiyatun

No

; 15

Klz

; x-1

Ketika Cinta Menyapa


Mentari pagi mulai menampakkan wajahnya, burung-burung kecil mulai menyanyikan
lagu riang, di sebuah kamar megah terlihat seorang pemuda bernama Vino yang masih
asyik bermesraan dengan bantalnya, sepertinya dirinya enggan membuka mata sipitnya.
Namun akhirnya ia mulai terganggu dengan sinar mentari yang begitu terang, ia mulai
membuka matanya, wajahnya sangat kusut. Setelah beberapa saat mengumpulkan
nyawanya, ia mulai beranjak ke dalam kamar mandi untuk membersihlkan diri. Setelah
beberapa menit mandi, ia mulai berpakaian, dan ke luar dari kamar megahnya
Reno Ucap Vino memanggil adik satu-satunya, tak berapa lama seorang pemuda
berperawakan tinggi menghampirnya
Ada apa kak? Udah siap? Tanya pemuda yang bernama Reno
Udah donk, kamu udah? Tanya Vino kembali, Reno hanya menganggukan kepalanya.
Hari ini mereka akan pergi berlibur ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya,
yaitu pulau Bunaken.
Kalo gitu, ayo berangkat Ucap Vino dengan penuh semangat. Setelah itu mereka
langsung menaiki mobil sport warna merah milik Vino.
Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya mereka sampaidi pulau Bunaken, sampai disana
perjalanan melelahkan mereka terbayar sudah oleh hamparan pasir puntih yang berkilau
seperti berlian dan pulau yang begitu indah. Vino tak ingin melewatkan pemandangan
indah ini, ia langsung mengambil kamera canonnya, dan memotret.
Kak, ke pondokan yuk Ucap Reno, Vino hanya menganggukan kepalanya karena ia
sedang berkonsentrasi melihat hasil potretannya, hingga saat berjalan ia tak sengaja
menabrak seorang wanita hingga kameranya terjatuh dan rusak
Astaga, kameraku Vino tercengang melihat camera kesayangannya kini sudah hancur
berkeping-keping
Eh, sorry ya, aku bener-bener gak sengaja Ucap wanita tadi, Vino menolehkan

kepalanya, namun saat melihatt wajah gadis itu, ia terdiam melihat paras cantik gadis itu.
Gadis itu heran melihat Vino yang tidak membalas perkataannya
Heiii Ucapnya sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Vino
Ehhh iya Vino segera tersadar dari lamunannya dan tersenyum manis, sedangkan gadis
itu heran melihat perilaku Vino
Eung, maaf ya, gara-gara aku kamera kamu jadi rusak Ucap gadis itu sambil
menundukkan kepalanya
Eh iya, gak papa kok, ini salah aku karena aku gak perhatiin jalan tadi, oh iya nama
kamu siapa?
Aku Veni Ucap Veni sambil mengulurkan tangannya
Aku Vino, salam kenal Ucap Vino membalas uluran tangan Veni
Kamu lagi liburan ya? Tanya Veni sambil melepaskan uluran tangannya
Iya, mumpung lagi libur, soalnya aku penasaran banget sama pulau Bunaken yang
katanya indah, tapi ternyata memang indah banget
Bunaken memang indah, aku senang bisa tinggal di pulau ini Ucap Veni sambil
tersenyum
Eh, kamu tinggal disini?
iya, aku tinggal disini, sekalian jagain villa ayahku Ucap Veni, Vino membulatkan
mulutnya, entah kenapa Vino merasa sangat senang berada di samping Veni, mungkin saja
Vino telah jatuh cinta pada pandangan pertama.
Semenjak perkenalan singkat mereka, Vino memutuskan untuk menginap di pulau
Bunaken selama 2 minggu, Vino dan Veni sudah sangat dekat, mereka sama-sama telah
jatuh cinta, namun tak ada yang berani mengungkapkannya, hingga suatu saat Veni ingin
bertemu Vino di tempat biasanya, saat bertemu Veni, Vino sangat terkejut melihat wajah
Veni yang begitu pucat
Ven, kamu gak papa? Tanya Vino dengan nada khawatir, Veni hanya tersenyum sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya
Vin, ayo kita duduk disini Ucap Veni sambil duduk di atas pasir putih, Vino
mendudukan bokongnya di atas pasir, Veni meraih tangan Vino, saat bersentuhan dengan
tangan Veni, Vino bisa merasakan tubuh Veni yang begitu dingin, hingga ia melepas
jaketnya dan memakaikannya di tubuh Veni
Vin, aku mau ngomong sesuatu sama kamu Ucap Veni dengan mata yang menatap lurus
kedepan
Ngomong apa ven? Tanya Vino heran, biasanya Veni tidak pernah meminta izin untuk
berbicara Kepadanya
Vin, mungkin ini saat terakhir aku untuk hidup di dunia, aku mohon jangan pernah
kamu menangis saat aku pergi nanti Ucap Veni, ia mulai meneteskan airmatanya, Vino
heran mendengar penuturan Veni
Maksud kamu apa ven? Kamu gak boleh ngomong gitu
Vin, sebentar lagi aku akan hidup bahagia bersama Tuhan di surga, aku terkena kanker
stadium akhir Veni mengeluarkan airmatanya lebih deras, Vino terdiam, ia tak bisa
berbicara apapun mendengarkan ucapan Veni
Vin, sebelum aku pergi, aku ingin kamu tahu satu hal, aku mencintaimu vin, terimakasih

karena kamu sudah hadir di hidupku, mencintaimu itu seperti keajabian untukku dan
kehadiranmu membuat gadis penyakitan seperti menjadi mempunyai harapan Ucap
Veni, ia mengenggam tangan Vino erat, Vino memeluk tubuh dingin Veni
Ven, aku juga mencintaimu, maafin aku karena aku begitu pengecut untuk
menyatakannya kepadamu, mencintaimu juga merupakan keajaiban bagiku, aku
berterimakasih kepada Tuhan karena ia mau mempertemukan kita Ucap Vino sambil
mengelus rambut indah Veni, namun ia terkejut melihat rambut Veni rontok
Aku lega, karena cintaku terbalas, walaupun pertemuan kita singkat, aku mohon jangan
lupain pertemuan ini vin
Aku gak mungkin lupain kamu ven, dan aku mohon jangan putus asa, aku yakin kamu
akan sembuh
Vin, aku udah gak ada harapan untuk sembuh, mungkin sebentar lagi Tuhan akan
memanggilku. Vino aku mencintaimu Veni merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya,
ia menangis dalam diam, hingga ia menutup matanya, Vino pikir Veni sedang tidur namun
perlahan pelukan Veni merenggang dan nafas Veni sudah berhenti berhembus, Vino tau
hari ini sudah datang, hari dimana Veni akan bahagia bersama Tuhan dan hari dimana
Vino kehilangan cintanya, sesuai dengan pesan Veni, Vino tidak akan menangis, ia tidak
mau di surga sana Veni sedih melihat pria yang ia cintai menangis.
Mencintai Veni membuat Vino belajar bagaimana mencintai seseorang dengan tulus, dan
mengatasi rasa sakit. Vino tahu jika Tuhan menciptakan pertemuan dan perpisahan,
namun ia merasa kecewa, mengapa ketika cinta menyapa, cinta itu juga harus hilang?.
Namun Vino tetap bersyukur karena ia telah dipertemukan dengan wanita setegar dan
secantik Veni di pulau yang indah ini, selama hidup Vino pulau Bunaken akan menjadi
kenangan untuknya dan Veni akan menempati tempat khusus di hatinya.

Anda mungkin juga menyukai