Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

PEMBUATAN SEL HEWAN

DISUSUN OLEH:

GILANG TRISNA AL AKBAR

7D / 12

SMP NEGERI 7 SURABAYA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ......................................................................................................................... 2

BAB II METODE PRAKTIKUM ............................................................................................ 3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 4

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 7

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 7


4.2 Saran .............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 8

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
laporan praktikum IPA yang berjudul “Pembuatan Sel Hewan”. Adapun tujuan
penulisan laporan ini guna memenuhi nilai tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada semester ini.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Retno Sri Kumara
selaku guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan
materi tentang Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup (Sel Hewan)
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya juga ingin berterima
kasih kepada orang tua, kakak, dan seluruh pihak lain yang telah memberikan
bantuan serta dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pihak yang membaca agar
kedepannya saya bisa membuat laporan praktikum dengan lebih baik. Saya
juga berharap agar laporan ini dapat membawa manfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca.

Surabaya, 19 Januari 2022

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang berarti ruangan kecil.
Sel ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke (1635–1703), seorang
ilmuwan dari Inggris. Ia mengamati sayatan tipis gabus di bawah
mikroskop sederhana dan ia menemukan ruang–ruang kecil yang
dipisahkan oleh suatu dinding. Selanjutnya, ia memberi nama ruang–
ruang tersebut sebagai “sel”.
Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk
hidup, baik struktural maupun fungsional. Berdasarkan jumlah sel,
makhluk hidup digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler (bersel
tunggal) dan makhluk hidup multiseluler (bersel banyak). Berdasarkan
keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik (inti sel tidak
mempunyai membran) dan sel eukariotik (inti sel dibatasi oleh
membran).
Sel hewan merupakan bentuk sel eukariotik yang menyusun
jaringan pada hewan. Sel hewan mempunyai perbedaan dengan sel
eukariotik lainnya. Suatu bagian organel terkecil yang memiliki selaput
tipis dan didalamnya terdapat larutan koloid yang mengandung senyawa
kimia. Sel ini memiliki keunggulan yaitu dalam membuat duplikat secara
mandiri dengan cara pembelahan sel.
Sel hewan hanya mempunyai vakuola yang lebih kecil dan tidak
memiliki kloroplas serta dinding sel. Sel hewan juga menghasilkan
berbagai macam variasi bentuk karena tidak memiliki dinding sel yang
keras. Sel ini terdiri dari sentriol, sentrosom, sitoplasma, membran sel,
membran inti, nukleus, retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria,
lisosom, peroksisom, sitoskleton dan badan golgi.

1
1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
struktur/ bagian-bagian sel hewan beserta fungsinya.
1.3 Manfaat
Praktikum ini diharapkan dapat memberi wawasan mengenai
struktur/ bagian-bagian sel hewan beserta fungsinya.

2
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pembuatan sel hewan ini berlangsung pada hari Selasa,
18 Januari 2022, pukul 20.00 WIB, di rumah saya yang beralamat di Jl.
Perlis Selatan 7B Surabaya.
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan pada praktikum ini adalah
Cutter, Gunting, Spidol, Penggaris, Bola Plastik, Styrofoam, Plastisin, Cat,
Lem, Jarum Pentul, dan Kertas Tempel.
2.3 Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan;
2. Gambar pola 1⁄4 bagian pada bola, lalu potong dan gunakan 3⁄4
bagiannya;
3. Potong styrofoam menjadi pola 1⁄2 lingkaran sebanyak 2 buah;

4. Tempelkan styrofoam yang sudah dipotong pada 3⁄4 bagian bola


untuk menutupi lubang menggunakan lem;
5. Cat bagian styrofoam pada bola agar nampak lebih indah;
6. Bentuk sisa styrofoam dan plastisin menyerupai organel sel hewan;
7. Tempel bentuk organel sel yang telah dibuat pada bola secara
merata;
8. Beri nama pada masing-masing bagian organel sel menggunakan
kertas tempel dan jarum pentul.

3
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sel hewan merupakan bentuk sel eukariotik yang menyusun jaringan


pada hewan. Sel hewan mempunyai perbedaan dengan sel eukariotik lainnya.
Karena tidak mempunyai dinding sel yang keras, sel pada hewan bervariasi
bentuknya, diantaranya yaitu:

1. Membran Sel
Membran sel merupakan bagian paling luar yang membungkus sel yang
tersusun atas lemak dan protein dan memiliki fungsi yaitu melindungi sel,
penerima rangsangan dari luar, dan mengatur keluar masuknya zat.
2. Retikulum Endoplasma
Bagian sel yang berbentuk seperti benang-benang yang ada di inti sel.
Retikulum Endoplasma terbagi menjadi 2 yaitu Retikulum Endoplasma
Halus (REh) adalah tidak melekat dengan ribosom dan Retikulum
Endoplasma Kasar (Rek) adalah melekat pada ribosom. Adapun fungsi
Retikulum Endoplasma yaitu alat transportasi zat pada sel sendiri, sintesa
protein (Rek), mensintesis lipid dalam sel (Reh), dan membantu dalam
detoksifikasi sel-sel berbahaya pada sel (Reh).
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel, kecuali nukleus (inti sel) dan organel,
serta sitoplasma terdiri dari protein material dan air. Sitoplasma memiliki
koloid kompleks yang bisa berubah tergantung konsentrasi air, jika
konsentrasi air rendah disebut gel, namun jika konsentrasi air tinggi
disebut sol. Sitoplasma memiliki fungsi memiliki bahan kimia sel dan
tempat berlangsungnya metabolisme sel.
4. Mitokondria
Organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel, bentuknya mirip
cerutu atau rokok yang memiliki 2 lapis membran yang lekuk-lekuk dan
dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa berkombinasi dalam membentuk
energi (ATP) yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam organel,

4
motokondria dalam bentuk tunggalnya disebut mitokondrion. Memiliki
fungsi menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan respirasi seluler.
5. Lisosom
Organel yang berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan
enzim hidrolitik yang dipakai dalam mengontrol pencernaan intraseluler
dalam keadaan apapun, dan fungsi lisosom adalah sebagai pemasukan
makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme
endositosis, mencerna materi dengan memakai fagositosis, mengontrol
pencernaan intraseluler, dan penghancuran organsel yang rusak
(autofagi).
6. Peroksisom (Badan Mikro)
Kantong kecil berisi dengan enzim katalase yang sifatnya toksik menjadi
air dan oksigen yang membahayakan sel. Peroksisom banyak ditemukan di
sel hati dan ginjal. Fungsi peroksisom yakni mengurangi peroksida (H2O2)
dari sisa-sisa metabolisme toksik dan perubahan lemak menjadi
karbohidrat.
7. Ribosom
Organ sel yang padat dan kecil berdiameter 2o n, yang terdiri atas 65%
RNA ribosom (penyusun utama ribosom) dan 35% protein ribosom (RNP).
Di dalam sel ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar (Rek), atau
membran inti sel. Fungsi ribosom yakni tempat berlangsungnya sintesis
protein.
8. Sentriol
Sentriol yaitu berbentuk tabung yang bisa ditemukan pada bagian sel
eukariota, dan berperan dalam pembelahan sel. Sepasang sentriol yang
membentuk struktur gabungan disebut sentrosom. Sentriol berfungsi
sebagai proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel dan
berperan membentuk silia dan flagela.
9. Badan Golgi
Badan golgi atau apparatus golgi yaitu organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel dan dapat ditemukan di semua sel eukariotik dan
terdapat fungsi ekskresi. Fungsi badan golgi adalah membentuk vesikula

5
10. (kantong) untuk ekskresi, membentuk membran plasma, membentuk
lisosom dan memproses protein.
11. Nukleus
Inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel untuk
metabolisme maupun ke pembelahan sel. Fungsi nukleus yakni tempat
terjadinya replikasi, untuk menjaga integritas gen-gen, mengontrol
aktivitas gen dengan mengelola ekspresi gen, mengendalikan proses
metabolisme dalam sel dan menyimpan informasi genetik.
12. Membran Inti
Elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel
dan memisahkan antara sitoplasma dan daerah inti. Fungsinya sebagai
pelindung inti sel (nukleus) dan tempat pertukaran zat antara materi inti
dan sitoplasma.
13. Sitoskleton
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang
menyusun sitoplasma dalam sel. Fungsinya yaitu penempatan berbagai
organel dalam sel, motilitas sel, memberi bentuk dan mempertahankan
struktur sel.
14. Vakuola
Vakuola ini diselubungi oleh membran lipoprotein yang berfungsi sebagai
penyimpan, pemindah material, dan memelihara sel dari tekanan dalam.

6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini saya dapat menarik kesimpulan
bahwa, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup baik struktural
maupun fungsional. Sel hewan merupakan bentuk sel eukariotik yang
menyusun jaringan pada hewan. Sel hewan mempunyai perbedaan
dengan sel eukariotik lainnya. Sel hewan hanya mempunyai vakuola yang
lebih kecil dan tidak memiliki kloroplas serta dinding sel. Sel hewan juga
menghasilkan berbagai macam variasi bentuk karena tidak memiliki
dinding sel yang keras, diantaranya yaitu sentriol, sentrosom,
sitoplasma, membran sel, membran inti, nukleus, retikulum endoplasma,
ribosom, mitokondria, lisosom, peroksisom, sitoskleton dan badan golgi.
4.2 Saran
Dalam pembuatan sel hewan sebaiknya dilakukan dengan teliti
dan menggunakan referensi yang benar agar tidak terjadi kesalahan
dalam pembuatan bentuk sel dan fungsinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ariefana, P. 2021. “Penjelasan Fungsi Vakuola Pada Sel Hewan: dari Autofagi
Hingga Bantu Proses Eksositosis” [Online],
(https://jogja.suara.com/read/2021/11/26/123805/penjelasan-
fungsi-vakuola-pada-sel-hewan-dari-autofagi-hingga-bantu-proses-
eksositosis, diakses pada 19 Januari 2022).

Bitar. 2021. “Sel : Pengertian, Bagian, Struktur, Dan Komponen Beserta


Fungsinya Dalam Biologi Lengkap” [Online],
(https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sel/, diakses pada 19
Januari 2022).

Pendidikan, D. 2021. “Pengertian Sitoskeleton” [Online],


(https://www.dosenpendidikan.co.id/sitoskeleton/, diakses pada 19
Januari 2022).

Pendidikan, G. 2021. “Organel Sel Hewan” [Online],


(https://www.gurupendidikan.co.id/sel-hewan/, diakses pada 19
Januari 2022).

Tasya, A. 2019. “15 Organel Sel Hewan dan Fungsinya” [Online],


(https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4791133/15-organel-
sel-hewan-dan-fungsinya ,diakses pada 19 Januari 2022).

Anda mungkin juga menyukai